BALAS DENDAM ANAK YANG TERBUANG

"berhati-hatilah karena perempuan tersebut sangat licik seperti orang tuanya."

Kini Sintia baru Keluar dari Apartemen, dia kemudian melajukan mobilnya menuju ke Mansion kakeknya.

Sintia kini sudah sampai di mansion di sana sudah ada Sarah orang yang membuat ayah dan ibunya masuk penjara, dia merasa sangat emosi ingin rasanya dia menjambak dan mencakar-cakar wajah dari Sepupunya tersebut.

"awas kamu Sarah, aku pasti akan membalas semua perbuatan kamu beserta keluargamu."

melihat ada Sintia yang datang Sarah langsung menyambutnya.

"Sintia, kemana aja kamu" ucap Sarah.

Sambil menangis, Sintia pun memeluk Sarah.

"Hu hu hu, Sarah aku minta maaf, aku benar-benar minta maaf atas apa yang aku lakukan padamu, aku benar-benar menyesal. Setelah ayah dan ibuku masuk penjara aku jadi merasa sangat kesepian." Sintia memulai aktingnya, dia ingin mendapatkan simpati dari Sarah beserta keluarganya.

"Sintia, aku sudah memaafkan kamu dan aku juga tidak mempermasalahkan apa yang terjadi pada diriku, aku tidak peduli dulu kamu membenciku karena sekarang kita kembali menjadi sebuah keluarga."

"apa yang di katakan oleh Sarah benar, kamu adalah keluarga kami,anak Toni adalah anakku juga", ucap Willy.

"Terimakasih Paman."

"akhirnya, aku bisa mendapatkan simpati dari keluarga bodoh ini." gumamnya.

"Kakek, aku meminta maaf atas kesalahan ayah dan ibuku aku tidak tahu bahwa ayah dan ibuku adalah seorang penjahat."

"walaupun ayah dan ibu kamu adalah seorang penjahat, bahkan Berusaha untuk membunuhku, Tapi kamu tetaplah cucuku, Kakek tidak pernah membenci kamu sama sekali."

"terimakasih kek, aku kira Kalian semua akan membenciku karena aku adalah anak seorang pembunuh."

"Kami semua tidak membenci kamu sama sekali justru kami semua disini ingin memberikan semangat agar kamu bisa menjalani hari-harimu dengan tenang." ucap Bu Mita.

Sintia hanya mengangguk.

"apa kalian pikir aku akan bersikap baik kepada kalian semua, tidak sama sekali aku datang ke sini datang untuk membalas dendam. tunggu saja tanggal mainnya." gumam Sintia.

Akhirnya mereka semua makan bersama, Sementara itu Andy baru saja tiba di rumah sakit, Sesampainya disana Andy seperti biasa mengajak Ayazha berbicara.

"Ayazha, apa kamu tahu, akhirnya aku bisa berkumpul lagi dengan keluargaku, Setelah lima tahun aku tak bertemu akhirnya aku bisa berkumpul kembali."

"aku ingin sekali, memperkenalkan kamu pada keluargaku bahwa kamu adalah Kekasihku. aku mohon bangunlah, aku sangat mencintai kamu jadi bangunlah aku mohon.

Setelah mengecup kening Ayazha, Andy berpamitan untuk pergi ke Perusahaan dia ingin memindahkan tugas-tugasnya untuk di bawa ke rumah sakit sekalian dia akan tidur di rumah sakit menemani Ayazha.

Andy kini keluar dari ruangan Ayazha.

"Tuan muda, kamu akan Ke mana?"

"aku akan ke perusahaan mengambil Berkas-berkas untuk di bawa kesini."

"Tuan muda, lebih baik Tuan disini saja menemani Ayazha, kami yang akan mengambil semua berkas-berkasnya."

Andy hanya mengangguk, lalu Xavier dan juga Zeyhan pergi ke kantor.

Andy mendapatkan telfon dari Anthony kakaknya.

[Halo Andy]

[iya kak ada apa?]

[Aku ingin menanyakan besok aku ingin keluar dari pekerjaanku karena aku akan menemani ayahku mengelola perusahaan RD.]

[baiklah, aku mengucapkan terimakasih karena kamu telah bekerja denganku kak dan tenang saja aku pasti akan membantu perusahaan RD.]

[Terimakasih, Andy]

[Sama-sama Kak]

[oh ya apa kamu tidak ingin bertemu dengan kakek]

[belum waktunya kak, aku mohon jangan katakan pada Kakek bahwa aku masih hidup karena masih banyak hal yang harus aku lakukan.]

[Baiklah, jika itu mau kamu]

[berhati-hatilah dengan Sintia]

Andy langsung menutup telfonnya setelah mengatakan hal tersebut kepada Kakaknya.

"berhati-hatilah dengan Sintia" apa maksud dari perkataan Andy", apa dia mencurigai Sintia."

"lebih baik, aku harus selidiki ini semua."

Kini Xavier dan Zeyhan sudah kembali dari perusahaan tapi mereka membawa seorang wanita tak lain adalah Nina.

"Nina, kenapa kamu bisa ada disini?" Tanya Zeyhan.

"kebetulan aku datang ke perusahaan kamu tapi Aku bertemu dengan Tuan Xavier dan Zeyhan lalu mereka mengatakan bahwa kamu ada di rumah sakit, aku kira kamu yang sakit makannya aku langsung pergi."