NovelToon NovelToon
My Secret Wife

My Secret Wife

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan
Popularitas:79.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Almaira

Persahabatan dua generasi.

Antara seorang pemuda dengan seorang kakek tua pensiunan pegawai negeri.

Lucunya, sang kakek tidak mengetahui bahwa sahabatnya sebenarnya seorang CEO dari perusahaan terkenal.

Persahabatan yang telah terjalin beberapa tahu itu sangat terjalin erat hingga akhirnya, di penghujung akhir hayatnya, sang kakek meminta sahabatnya untuk menikahi cucu satu satunya.

Akankah sang CEO akan menuruti permintaan sahabatnya untuk menikahi cucunya yang ternyata adalah sekretaris yang bekerja dengannya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Almaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Memilih..

Asha masih mencoba menghapus sisa sisa air mata di pipinya.

"Kamu menangis..?" Rangga yang tiba-tiba muncul mengagetkan Asha.

"Kenapa..?" Tanya Rangga lagi dengan penasaran.

"Tidak apa apa, aku tidak menangis.." Asha berusaha tersenyum sambil beranjak dari duduknya.

Rangga memperhatikan Asha.

"Aku tahu kamu baru saja menangis.." Ucap Rangga pelan melihat Asha dengan penuh iba.

"Kamu ada perlu dengan Pak Devan..?" Tanya Asha mengalihkan pembicaraan.

Rangga mengangguk.

"Tapi sedang ada tamu di dalam, tunangannya.."

"Aku tahu, tunangan Pak Devan sepupu aku.."

Asha terlihat kaget.

"Aku masuk dulu.."

Asha menganggukan kepalanya.

Setelah Rangga memasuki ruangan, Asha menghempaskan tubuhnya pada kursi.

"Jadi tunangan Devan adalah sepupu Rangga..?"

"Kenapa dunia jadi sempit sekali.." Gumam Asha sambil memijat kepalanya.

Sementara di dalam ruangan.

Angel menyambut Rangga dengan gembira.

"Sayang ini sepupu aku yang aku sering ceritakan sama kamu..ingat kan..?"

Devan mengangguk.

"Rangga, ini tunangan aku.."

"Akhirnya kita bertemu juga, Angel sudah bercerita banyak tentang Anda, terima kasih sekali lagi sudah menerima saya bekerja disini.."

Devan mengangguk sambil berusaha tersenyum.

"Bagaimana, kamu sudah bertemu dengan wanita itu..?" Tanya Angel antusias.

Devan langsung melihat Rangga.

Rangga menganggukan kepalanya pelan.

"Kenapa..? kok lemes gitu, bukannya senang..?"

"Dia masih sama seperti dulu, masih mencoba menghindari aku.."

"Kenapa..?"

"Dia mengatakan kalau sudah bertunangan, memintaku untuk tidak mendekatinya lagi, tapi aku sama sekali tidak percaya.."

Devan tersentak, rupanya Asha telah berbohong kepadanya.

"Aku tahu itu hanya alasannya saja untuk menghindariku.."

"Tunggu..siapa wanita itu.."

Rangga melihat Devan.

"Sekretaris tunanganmu.."

Angel terlihat kaget dan menutup mulutnya, terdiam sejenak seperti sedang memikirkan sesuatu, Angel melihat Devan.

"Sekretaris kamu itu, apa benar-benar sudah bertunangan..?"

Devan langsung mengangguk cepat.

"Dari yang aku dengar begitu.."

Rangga tersenyum.

"Aku tahu dia bohong.."

Angel dan Devan melihat Rangga.

"Kenapa kamu bisa yakin..?" Tanya Devan.

"Dia tidak mau mempertemukanku dengan tunangannya.."

Devan menunduk kesal.

"Apa kamu sangat menyukainya..?" Angel bertanya dengan serius.

Rangga tersenyum dan mengangguk.

"Bagaimana kalau ternyata benar dia sudah bertunangan, kamu harus menyerah.."

"Aku akan menyerah jika aku bisa bertemu dengan tunangannya.."

Devan menyembunyikan perasaan kesalnya mendengar perkataan Rangga.

"Dengar, aku mempunyai banyak teman yang cantik, aku bisa mengenalkan salah satunya kepadamu.."

"Aku setuju ide itu.." Ucap Devan cepat, membuat Angel dan Rangga kaget.

"Maksud aku, kamu jangan sampai mengganggu tunangan orang lain.." Lanjut Devan salah tingkah.

Rangga tersenyum.

"Terima kasih atas perhatian kalian.."

"Aku sudah menyimpan perasaan cinta ini untuknya selama lima tahun, tidak akan menyerah begitu saja hanya karena dia mengaku sudah bertunangan, sementara itu belum tentu benar.."

"Baiklah kalau begitu, aku akan selalu mendukungmu.." Angel memberi semangat.

"Terima kasih.." Jawab Rangga senang.

Devan menundukkan kepalanya kesal.

***

Jam pulang kantor.

Asha sedang membereskan mejanya.

Ponselnya berbunyi, Devan meneleponnya.

Asha tidak segera mengangkatnya, dia hanya melihat sekilas kemudian membiarkannya.

"Siapa..?"

"Kenapa tidak diangkat..?" Tanya Nando penasaran.

Asha hanya menggelengkan kepalanya.

"Ayo pulang, aku ingin cepat pulang..."

Nando mengangguk.

Asha berjalan dengan sangat cepat, Nando makin merasa aneh.

"Kenapa kamu buru buru sekali..?" Tanya Nando heran, ketika mereka di dalam lift.

"Aku hanya lelah.."

Nando terdiam, ponsel Asha kembali berdering, Asha melihatnya, kali ini Rangga yang meneleponnya.

"Siapa lagi, dan kenapa tidak diangkat..?" Tanya Nando lagi.

"Bukan siapa-siapa.."

Akhirnya mereka sampai di basemen dan segera menaiki mobil Nando.

Nando akan menghidupkan mobilnya, tiba tiba ponselnya berdering, Nando dengan segera mengangkatnya.

"Iya pak.."

"Dimana Asha..?" Tanya Devan diujung telepon.

"Kami sudah di dalam mobil pak, Asha memintaku untuk segera mengantarnya pulang, katanya dia sedikit kelelahan hari ini.."

"Berikan ponselnya pada Asha.."

Nando menyodorkan ponsel miliknya pada Asha.

Asha mau tidak mau menerimanya.

"Ya.."

"Kenapa teleponku tidak diangkat..?"

Asha terdiam.

"Maafkan aku soal kejadian tadi, aku tidak tahu Angel akan melakukan itu.."

"Tidak apa-apa, aku hanya sedikit lelah, ingin secepatnya sampai di rumah.."

"Kamu sakit..?"

"Tidak, aku baik baik saja.."

"Sekali lagi maafkan aku.."

"Ya.."

Asha menutup teleponnya.

Entah mengapa hatinya masih merasakan sakit mengingat kejadian tadi, air mata kembali menetes dengan sendirinya.

"Ada apa..?" Tanya Nando penasaran.

Asha menggeleng sambil mencoba menghapus air matanya.

Ponselnya kembali berbunyi, Rangga kembali meneleponnya.

Kali ini Asha mengangkatnya.

"Kamu dimana..?" Tanya Rangga di ujung telepon.

"Maaf..aku sudah dijalan pulang.."

"Kenapa tidak menungguku..?"

"Karena aku tidak ingin membuat tunanganku salah paham.."

"Begitu ya, baiklah aku mengerti.."

Asha menutup ponselnya sambil melihat Nando.

"Kamu sudah mengerti sekarang..?"

Nando mengangguk.

"Memang sulit berada di posisimu sekarang.." Ucap Nando mendesah.

Asha mengangguk pelan.

***

Devan yang berjalan dengan lesu memasuki rumah kaget karena ibunya sudah sudah menunggunya di kursi.

"Kamu sudah pulang nak.." Fenny menghampiri Devan, memeluk putra semata wayangnya.

"Apa kamu sakit..?lemas sekali.." Fenny meraba kening Devan.

"Aku hanya capek Bu.." Devan berjalan mendekati sofa dan menghempaskan tubuhnya.

Fenny duduk di samping putranya.

"Sayang..ada yang mau ibu katakan.."

"Apa..?"

"Orang tua Angel meminta pernikahan kamu dan Angel segera dilaksanakan.."

Devan mendesah.

"Ibu sudah sehat sekarang.." Lanjut Fenny lagi.

"Ibu..sudah aku katakan..aku tidak bisa menikahinya.." Devan menatap wajah ibunya.

"Apa karena wanita itu..?" Tanya Fenny sinis.

Devan mengangguk.

"Wanita mana yang kamu maksud, kamu tidak sedang dekat dengan wanita manapun kecuali Angel.."

"Ibu tahu kamu berbohong dengan mengatakan mencintai wanita lain, tapi sebenarnya tidak ada wanita lain.."

"Ibu tidak mengerti maksud kamu melakukan itu semua.."

Devan melihat ibunya lekat.

"Aku tahu, ibu mengirim orang untuk mengikutiku.."

Fenny tersentak.

"Karena itu aku tidak menemui wanita itu beberapa hari ini.."

"Bagaimana kamu bisa tahu..?" Fenny gelagapan

"Apa yang akan ibu lakukan jika ibu mengetahui siapa wanita itu..?"

"Apa ibu akan menyuruhnya untuk meninggalkanku..?"

Fenny terlihat berusaha mengendalikan diri.

"Ibu akan melakukan hal yang lebih dari itu.." Jawab Fenny lantang.

"Aku tahu, ibu bisa melakukan apa saja.."

"Kamu benar, ibu bisa melakukan apa saja asal kamu tetap menikah dengan Angel.."

"Itu berarti ibu tidak mengharapkan aku bahagia, ibu hanya memikirkan persahabatan ibu dengan orang tua Angel dan perusahaan kita.."

"Kamu benar, pikirkan akibatnya jika kamu memutuskan pertunangan ini, bagaimana reaksi kedua orangtuanya nanti.."

"Apa yang akan terjadi dengan perusahaan kita.."

"Kita akan bangkrut.." Jawab Devan cepat melihat ibunya tajam.

"Apakah akan separah itu..?" Tanya Ibunya kaget.

"Itu kemungkinan terburuknya.." Jawab Devan pelan.

Fenny terlihat syok, dia melihat Devan dengan tatapan lebih permohonan.

"Nak..jangan biarkan perusahaan kita bangkrut, pikirkan almarhum Ayahmu yang sudah bersusah payah membangunnya.." Fenny memegang tangan Devan.

Devan menunduk.

"Tapi Bu..aku juga tidak bisa meninggalkan wanita itu, aku sangat mencintainya.."

Fenny melepaskan tangannya.

"Berarti kamu harus memilih antara ibu atau dia.."

"Jangan lakukan itu ibu, karena aku pasti akan memilih dia, maaf.."

1
Lina Siti
Luar biasa
Sabaku No Gaara
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
pikir tdi bnran jetua gangster ...
Sabaku No Gaara
s7 pak!!!
Sabaku No Gaara
doyan boss!!!
Sabaku No Gaara
ahhh...kirain cerai beneran ...untung aja gk terjadi
Sabaku No Gaara
ahhh ...sdh negthink dah .. syukur gk
Sabaku No Gaara
denaaaaa ⚘utuk mu
Sabaku No Gaara
semangat nando...bunga dr bayikk
Sabaku No Gaara
Luar biasa
Ratnasihite
inikah rasanya cinta😍🥰
Raras Istivania
Lumayan
Raras Istivania
Kecewa
A&R
bagus
sya mil
Ga pernah failed klo bikin ceritaa. Bagus bagus semuuaa. Semangat terus menuliss😍😍😍😍
sya mil
Siap laksanakan booss
sya mil
Ya ampun tiap baca mesam mesem sendri. Kek org gila🤣
sya mil
Satukan kekuatan kalian, Nando Dena!!!
sya mil
Nando, cubit boleh? GMZ IH
sya mil
Hidup NANDOOOO🔥🔥🔥🔥🔥
Erna Yunita
kabur aja nando.... nanti takutnya jadi sambalado 😅😅😅😅😅😅😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!