Dia kriminal berbahaya yang menakutkan dan mempesona. Tak ada satupun wanita yang bisa menolak pesonanya. Namun, sayangnya dia anti dengan yang namanya wanita.
Namanya, Zyano Genta Brawitama ketua King Draxler. Organisasi mafia paling ditakuti di dunia. Terkenal Kejam, bengis dan tak kenal ampun saat berhadapan dengan musuh-musuhnya.
Sampai akhirnya tanpa sengaja bertemu dengan wanita cantik bernama Katerina Yolanda Cristopher. Anak tak dianggap dalam keluarganya sendiri dan sering mendapatkan siksaan dari ibu serta adik tirinya. Memiliki seorang kekasih yang bernama Reino Alberto. Namun, tak disangka kekasihnya malah berkhianat dengan adik tirinya sendiri.
Pertemuan singkat itu membuat keduanya terjebak dalam perjodohan masa lalu antar orang tuanya. Zyano yang tidak menyukai wanita terpaksa harus menjalin rumah tangga dengan wanita yang sama sekali tidak dicintai nya. Akankah setelah menikah keduanya memiliki perasaan??
Kalau mau tau langsung baca aja hihi :)
Semoga sukaaaaaa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Coretan Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27. BERTEMU PASANGAN GILA
Setelah acara makan malam berakhir. Mereka semua memutuskan untuk pulang karena hari sudah semakin larut malam. Ditambah udara malam yang semakin menusuk kulit.
"Ayoo." ajak Zyano menarik tangan sang istri. Namun, tiba-tiba saja langkahnya terhenti saat Katerina menahan tangannya.
"Zyan, aku ingin ke toilet sebentar." ucap Katerina meminta izin kepada suaminya.
"Baiklah, apa kau ingin aku temani hm?" tanyanya menggoda, menatap dalam wajah cantik Katerina.
"Tidak perlu. Aku hanya sebentar, kau tunggu saja disini." tolak Katerina.
"Ya sudah pergilah."
Katerina melangkah pergi meninggalkan Zyano dan bergegas menuju toilet.
"Dad, mom, Ziva. Kalian pulanglah lebih dulu, biar aku saja yang menunggu Katerina." ucap Zyano menatap wajah orang tuanya yang sudah terlihat sangat kelelahan.
"Iya, kami pulang dulu Zyan. Kau berhati-hatilah. Jangan pulang larut malam." balas Zeano setuju.
"Iya Dad."
Zyano melambaikan tangan saat mobil kedua orangtuanya berlalu pergi meninggalkan restoran. Zyano melirik jam tangan yang melingkar indah ditangan kirinya sudah menunjukkan pukul 22:00.
"Kenapa dia lama sekali? Perasaan ku jadi tidak enak. Sebaiknya aku menyusulnya." Zyano melangkah pergi menuju toilet.
Sementara itu di toilet setelah buang air kecil. Katerina merapikan riasannya. Menata kembali rambutnya yang sedikit berantakan serta menambah lipstick di bibirnya yang tadinya sedikit memudar. Setelah dirasa cukup Katerina bergegas keluar dari toilet dan tanpa sengaja malah menabrak seseorang sampai tasnya terjatuh.
"Astaga maafkan aku nyony.." ucapan Katerina menggantung saat melihat wanita yang ditabraknya ternyata Olivia yang tengah bersama Rei.
"Kaka." gumam Olivia sama terkejutnya saat melihat Katerina begitupun sebaliknya.
Katerina mengambil tasnya, lalu berdiri tegak menatap Olivia. Katerina mengerutkan keningnya, heran saat melihat perut Olivia yang sedikit membesar karena Olivia memakai gaun yang memperlihatkan lekuk tubuhnya.
"Kate." lirih Rei nampak terpesona melihat kecantikan Katerina yang natural dengan balutan gaun Sabrina berwarna biru tua.
Olivia tidak suka melihat tatapan memuja Rei kepada Katerina. Ia pun mengeratkan pelukannya dilengan Rei dengan manja untuk memberitahukan pada Katerina bahwa Rei hanya miliknya.
"Kaka, apa yang kau lakukan disini?" tanya Olivia ketus.
"Bukan urusanmu!" jawab Katerina datar.
"Tunggu, Ka." sentak Olivia menahan tangan Katerina yang ingin pergi.
"Apa lagi?"
"Ini undangan untukmu. Seminggu lagi aku dan Rei akan melaksanakan pesta pertunangan. Aku harap kaka bisa datang untuk mendoakan kebahagiaan kami." tutur Olivia memberikan sebuah undangan mewah kepada Katerina.
Katerina tersenyum tipis "Ya, kau tenang saja aku pasti akan datang."
Mata Olivia tidak sengaja melihat cincin melingkar indah dijari manis Katerina.
"Ka, apa kau sudah menikah?" tanya Olivia meraih tangan kiri Katerina dan memperlihatkan jari manisnya di sana bertengger cincin berlian yang bertuliskan huruf Z.
"Kate, apa kau benar-benar sudah menikah?" tanya Rei tampak tidak percaya.
Katerina terdiam, tidak tahu harus menjawab apa. Dia berniat untuk menyembunyikan pernikahannya tapi ternyata malah ketahuan.
"Jawab ka!" desak Olivia.
"Ya, aku memang sudah menikah." jawab Katerina.
"Apaa?" pekik keduanya bersamaan.
"Dengan siapa?" tanya Rei penasaran.
"Kau tidak perlu tahu, yang pasti aku sudah menikah. Jadi aku minta jangan pernah mengganggu hidupku lagi!" tegas Katerina.
Rei menggeleng tidak percaya "Tidak mungkin, kau pasti berbohong kan? Aku tidak percaya secepat itu kau menikah. Aku tahu kau masih mencintai ku, Kate." sentak Rei, tidak bisa menerima kenyataan kalau wanita yang dia cintai ternyata sudah menikah.
Katerina terkekeh "Kau sangat percaya diri sekali Rei. Kata siapa aku masih mencintaimu? hanya orang bodoh yang masih mencintai pria brengsek sepertimu!" tukas Katerina menohok.
"Tutup mulutmu ka, atas dasar apa kau menghina tunangan ku seperti itu." sarkas Olivia tidak terima.
"Kenapa Olivia? apa kau tersinggung?" ejek Katerina.
"Wanita mana yang tidak tersinggung jika tunangannya dihina. Aku tidak suka mendengar kau menghina Rei meskipun kau adalah kakakku sendiri." ungkap Olivia tegas.
"Jika kau tersinggung itu artinya apa yang kukatakan memang benar bukan? kau wanita bodoh yang masih mencintai pria brengsek seperti Rei."
"Diam ka! Jika sekali lagi kau menghina Rei. Aku tidak akan pernah mengakui mu sebagai kakak ku!"
"Silahkan dengan senang hati, aku juga tidak berharap mempunyai adik tiri sepertimu."
"Kau..." Olivia ingin melayangkan tamparan ke wajah Katerina tapi belum sampai tangannya malah dicengkeram oleh seorang pria yang tidak lain adalah Zyano.
Dari tadi Zyano memperhatikan mereka. Jujur saja hati Zyano berbunga-bunga saat Katerina mengakui penikahannya tapi disisi lain Zyano juga marah karena Rei masih mengharapkan istrinya.
"Akhh, sakit lepaskan tanganku." rintih Olivia kesakitan.
"Jangan coba-coba tanganmu berani menampar istriku!" tukas Zyano tegas menghempaskan tangan Olivia kasar. Sorot matanya tajam.
"Istri?" tanya Olivia dan Rei bersamaan.
"Ya, dia istriku." jawab Zyano dengan tegas, tangannya meraih pinggang ramping Katerina untuk masuk dalam dekapannya.
"Zyan." Katerina sedikit terkejut melihat Zyano.
Tatapan tajam Zyano berubah lembut saat menatap Katerina.
"Sayang, mengapa kau lama sekali,:hm? Apa mereka menyakitimu?" tanya Zyano lembut, satu tangannya mengusap kepala Katerina dengan penuh kasih sayang.
"Tidak, aku baik-baik saja. Maaf sayang sudah membuatmu menunggu lama." jawab Katerina membelai wajah tampan Zyano, sengaja untuk membuat Olivia iri padanya.
"Tidak apa, sayang." balas Zyano mengecup singkat kening Katerina.
Olivia melihat penampilan Zyano dari atas sampai bawah. Jujur saja Olivia terpesona melihat ketampanan Zyano, rahangnya yang kokoh, Alisnya tebal serta hidungnya yang mancung. Pria itu benar-benar sangat tampan dan mempesona.
"Siapa kau?" tanya Olivia mulai penasaran.
"Siapapun diriku itu tidak penting untukmu, yang harus kau tahu aku suami Katerina dan aku tidak akan membiarkan kalian menyakiti istriku!" tukas Zyano, satu tangannya di pinggang Katerina sedangkan satunya lagi disaku celananya.
"Terima kasih, sayang." ucap Katerina mengelus rahang kokoh Zyano.
Rei mengernyit "Kau... bukankah kau pria waktu itu?" tanya Rei mengingat Zyano yang pernah mengancam nya.
Zyano berdalih menatap Rei dengan dingin. "Yah kau benar, itu memang aku."
"J-jadi kau suami, Katerina?" tanya Rei masih tidak bisa mempercayai.
"Hm." dehem Zyano.
"Ayo sayang, kita pulang." ajak Zyano, menarik lembut tangan Katerina meninggalkan Rei dan Olivia.
"Tunggu ka." Lagi-lagi Olivia menahan tangan Katerina.
"Kau sudah menikah tapi kenapa tidak memberitahu ayah? Apa kau sudah melupakan keluarga mu hah?!" sungut Olivia tidak suka Katerina mendapatkan pria yang jauh lebih hebat daripada Rei.
"Heh, keluarga? apa pantas kalian disebut sebagai keluarga? kurasa sangat tidak pantas dan hubungan ku dengannya juga sudah berakhir. Dia bukan lagi ayahku!" tegas Katerina tersenyum kecut mendengar kata ayah.
"Kau benar-benar anak durhaka ka." hardik Olivia, ingin melayangkan pukulan tapi ditepis kasar oleh Katerina sampai Olivia tersungkur dilantai.
"Ingin memukulku?? Jangan harap Olivia!" tukas Katerina dingin.
Rei meraih tangan Katerina "Kate, katakan padaku kau masih mencintaiku. Aku tahu kau kecewa karena aku mengkhianati mu tapi yang harus kau tahu aku dijebak oleh Olivia. Dia wanita licik, aku tidak mencintainya. Aku masih mencintaimu Kate. Kumohon percayalah padaku" pinta Rei menggenggam tangan Katerina.
Rahang Zyano mengeras melihat Rei berani menyentuh Katerina. Seujung kuku pun Zyano tidak rela ada yang menyentuh istrinya apalagi pria seperti Rei.
Bugh!
Zyano memberi tonjokan di wajah Rei hingga sudut bibirnya mengeluarkan darah. Katerina terbelalak melihat kemarahan Zyano.
"Beraninya kau menyentuh istriku. Kau cari mati hah?!" geram Zyano menggertakan giginya dengan sorot mata penuh amarah.
Bugh!
Satu pukulan dilayangkan juga oleh Rei. Ia tidak terima dipukul oleh Zyano. Para pelanggan di restoran itu kaget melihat keributan, apalagi kini Zyano dan Rei saling memukul satu sama lain. Zyano ingin melayangkan pukulan tapi tiba-tiba tubuhnya dipeluk oleh Katerina.
"Udah Zyan, ku mohon jangan bertengkar di sini." lirih Katerina ketakutan, tubuhnya bergetar hebat.
Seketika Zyano langsung tersadar. Ia sudah membuat Katerina ketakutan. Zyano menghela nafas panjang, satu tangannya mengelus kepala Katerina lalu mengecup puncak kepalanya lembut.
"Maaf sayang, jangan takut." ucap Zyano lembut.
Rei terdiam mematung melihat Katerina yang memeluk Zyano daripada dirinya. Rei marah tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa.
"Ada apa ini?" tanya Manajer restoran tiba-tiba datang bersama kedua satpam.
"Usir mereka berdua dari sini!" perintah Zyano menatap manajer itu dengan datar.
"T-tuan Zyano." Manajer itu sangat terkejut ternyata yang membuat keributan adalah pemilik asli restoran ini.
"Kenapa diam?! cepat usir mereka!" bentak Zyano membuat sang manajer tersentak.
"Tapi tuan, mereka berdua pelanggan VIP." ucap Manajer itu.
"Kau sudah berani ya menolak perintah ku! Apa kau ingin dipecat?" tanya Zyano tersenyum miring.
Manajer itu menggeleng cepat "T-tidak tuan, mohon jangan pecat saya. Saya akan mengusir mereka dari sini." ucap manajer itu memohon ampun.
"Cepat seret mereka keluar dari restoran ini." perintah sang manajer kepada kedua satpamnya.
"Baik bos."
"Apa-apaan ini, lepaskan." sentak Olivia marah, saat tangannya diseret keluar secara tidak hormat.
"Lepas, mengapa kami diseret seperti ini. Kami pelanggan VIP." ucap Rei ikut marah dan tidak terima.
"Maaf tuan dan nona, kalian sudah membuat keributan di restoran ini jadi kami terpaksa harus mengusir kalian." ungkap salah satu satpam.
"Lepaskan atau kami tuntut restoran ini!" ancam Olivia memberontak, tapi tidak digubris oleh kedua satpam tadi. Mereka masih terus menyeret Olivia dan Rei sampai keluar dari restoran.
"Mereka sudah pergi." ucap Zyano lembut.
Katerina mendongak "Zyan, apa ini sakit?" tanya Katerina meraba rahang Zyano yang membiru.
Zyano sedikit meringis "Tidak, ayo kita pulang." ajaknya menarik tangan Katerina lembut lalu keluar dari restoran.
Bersambung 😎
______________________________________________
Zyano cemburu 🤣
Si Rei nyari ribut dia😏
Jangan lupa Like, Vote, Komen dan Share ya guys :)
Terima kasih selalu dukung cerita ini🥰
^^^Coretan Senja ✍️^^^
