Sebelum membaca cerita ini persiapkan pipi dan perut kalian agar tidak sakit, sebab setelahnya othor nggak bisa jamin kalian bakal bersedih, pasti happy 😁❤️
INGAT YA INI HANYA CERITA HALU, AMBIL POSITIFNYA BUANG NEGATIF NYA... JANGAN NGEJUDGE DULU...OKEY😉❤️
Aldo Alexander, seorang siswa kelas 12 SMA, jatuh cinta kepada gurunya sendiri, Vega Aprilia guru Fisika, sosok Aldo yang tampan, dan sedikit jail, membuat Aldo menjadi siswa yang terkenal di sekolah nya.
Vega Aprilia adalah guru Fisika yang baru di sekolah Aldo.
Aldo sangat membenci pelajaran Fisika, setiap Vega datang ke kelasnya, Aldo selalu membuat kegaduhan, sehingga membuat Vega dibuat pusing bukan kepalang, namun siapa sangka Aldo justru jatuh cinta pada guru Fisikanya itu.
Apakah Vega akan menerima cinta dari sang murid, mengingat Vega telah memiliki tunangan…
Dapatkah cinta mereka bersatu 😊
Ikuti kisahnya yuk...Ngakak abis nih beb🤭
HAPPY READING ❤️❤️❤️❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LichaLika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lomba Fisika
Jam istirahat seluruh siswa keluar kelas, kecuali Aldo yang masih duduk di bangkunya. Sementara Ruli dan Boni terlihat tengah memperhatikan Aldo yang tengah sendirian.
"Hei Do, Elu nggak ke kantin?" Tanya Ruli
"Malas" jawabnya singkat.
"Tumben Lu, ya udah kita duluan, nih boboho keburu laper" seru Ruli sambil menepuk perut gendut Boni.
"Iya...pergilah, Gue disini saja, ngerjain nih soal, biar kelar" ucap Aldo
"Weheee...rajin nih ye!" ledek kedua temannya.
"Eh...sudah sana-sana, ganggu saja" usir Aldo kepada dua orang teman reseknya itu.
Kemudian Ruli dan Boni keluar dari kelas, sementara itu terlihat Vega yang tengah lewat di depan kelas Aldo, tanpa sengaja Vega melihat Aldo yang tampak serius mengerjakan tugas-tugasnya, dan itu membuat Vega berhenti dan tersenyum melihat muridnya yang somplak itu kini menjadi rajin.
Kemudian Vega pergi menuju ke ruang kepala sekolah, tampaknya Aldo menyadari bahwa ada seseorang yang sedang memperhatikannya.
Aldo berhenti dan mencari tahu siapa yang baru saja memperhatikannya.
"Bu Vega!" gumamnya lirih.
Tampak ada sesuatu yang direncanakan Aldo, dengan cepat ia mengambil setangkai bunga yang mawar yang tumbuh di halaman sekolah dan menaruh bunga itu diatas meja kerja Vega. Aldo melihat ruang kantor guru yang tampak sepi.
Aldo melihat Vega belum kembali dari ruang kepala sekolah, lantas Ia pun segera kembali ke ruang kelasnya.
Tak berselang lama, akhirnya Vega keluar dari ruangan kepala sekolah dengan membawa arsip tentang lomba olimpiade Fisika antar sekolah SMA.
Vega memasuki ruangannya, dan Ia dikejutkan dengan setangkai bunga mawar yang berada di atas meja kerjanya.
"Bunga mawar? Siapa yang menaruh bunga ini disini?" ucap Vega lirih sembari menengok ke kanan dan ke kiri.
Tiba-tiba saja Bu Dian datang dari belakang, bu Dian adalah guru Matematika.
"Duh Bu Vega, dapat bunga mawar nih" seru Bu Dian.
"Bu Dian, eh nggak tahu nih bu, tiba-tiba saja ada bunga mawar ada di meja saya, dan saya tidak tahu siapa yang menaruhnya" jawab Vega
"Waah itu tandanya ada pengagum rahasia bu Vega" seru Bu Dian
"Pengagum rahasia?" pikir Vega bertanya-tanya
Bu Dian lantas duduk di kursi yang bersebelahan dengan meja Vega.
Sementara itu Vega masih duduk terdiam ditempatnya. Dirinya masih bertanya-tanya siapa yang sudah menaruh bunga mawar ini.
"Bu Vega, mungkin saja itu hadiah spesial dari pengagum Anda, ia tidak ingin menunjukkan siapa dirinya, tapi dia ingin bu Vega merasakan kehadirannya" ucap bu Dian
"Ah...tidak Bu, mungkin saja ada yang tak sengaja menaruh bunga ini disini, sudahlah kita lupakan saja" ucap Vega sembari meletakkan kembali bunga mawar itu di atas meja kerjanya.
"Oh iya Bu Dian, kira-kira siapa saja yang akan mengikuti lomba Matematika minggu depan?" tanya Vega
"Hmm...sepertinya saya akan menunjuk Ocha, adik bu Vega, karena menurut saya hanya dia yang bisa saya andalkan, Ocha sangat tepat sekali dalam perkiraan, mungkin itu diturunkan dari kecerdasan sang kakak, yaitu bu Vega" seru Bu Dian memuji.
"Ah...bu Dian bisa ajah" jawab Vega tersipu malu.
"Kalau Ibu sendiri, siapa yang akan mewakili olimpiade Fisika nanti?" tanya Bu Dian balik.
"Entahlah bu, saya belum menemukan kandidat yang pasti, mengingat saya baru seminggu mengajar disini, jadi saya belum tahu siswa yang berbakat dalam bidang Fisika, saya akan menempelkan informasi ini nanti di mading" jawab Vega tersenyum.
Setelah selesai mengerjakan beberapa tugasnya, akhirnya ia memutuskan untuk keluar kelas, Aldo melihat teman-temannya yang berkerumun di depan Mading.
"Ngapain tuh bocah-bocah pada ngumpul? Ada berita baru nih keknya, lihat ah kali aja ada gosip tergres" pikir Aldo sembari berjalan menuju mading.
Aldo berhenti di depan Mading, ia tampak kesusahan melihat isi mading, karena tertutup kepala teman-temannya. Aldo tampak memaksa masuk ke dalam kerumunan teman-temannya itu.
"Woi minggir-minggir, gue mau lihat, ada apaan sih?" cetus Aldo sambil mendongakkan kepalanya dan menekan kepala beberapa teman yang ada di depannya.
Tinggi badan Aldo yang semampai bak jerapah, membuat mudah bagi Aldo melihat pengumuman yang baru saja ditempelkan di mading.
Aldo melihat pengumuman lomba Fisika, Matematika dan kimia. Sementara dirinya sangat tidak menyukai pelajaran Fisika. Sementara bu Vega yang akan mendampingi siswa yang akan ikut olimpiade Fisika nanti.
"Hai Do! Lu disini rupanya...Kenapa Elu mau ikut lomba?" tanya Ocha yang tiba-tiba berada disamping Aldo.
"Emang Elu ikut?" tanya Aldo pada Ocha.
"Ikut dong, selain ikut lomba kita bakal rekreasi juga" ucap Ocha senang.
"Maksud Elu?" tanya Aldo penasaran.
"Yeee...Masa Elu nggak tahu, lombanya diadakan hari sabtu, sedangkan hari minggunya kita bisa have fun, secara lokasinya tuh dekat pantai gitu, sekalian kan kita rekreasi" seru Ocha.
"Waah asik dong" ucap Aldo.
"Waah...pasti seru nih, kalau gue ikut, pasti bu Vega kan yang mendampingi, asiikk bisa jalan-jalan tuh sama Bu Vega" pikir Aldo mulai somplak.
"Oke...kalau begitu Gue bakal ikut lomba Fisika" ucap Aldo optimis.
"Lah...Elu yakin Do, bukannya Elu nggak suka banget ya sama pelajaran Fisika?" tanya Ocha.
"Ya...emang sih Gue nggak suka, tapi otak gue kan encer, entar gue belajar dikit pasti dah bisa" ucap Aldo percaya diri.
"Bohong tuh, si Aldo pasti mau deketin bu Vega tuh, hayo ngaku aja Lu" sindir Ruli yang baru saja tiba.
"Enak ajah Lu pada, gue tuh udah mulai suka pelajaran Fisika, ya karena suka aja hehe" jawab Aldo sembari cengar cengir.
"Huuuhh dasar Aldo, Elu pikir kita percaya, Elu berubah demi bu Vega kan? Hayo ngaku aja" sindir Boni.
Aldo tampak malu dan sesekali memukul sambil bercanda saat kedua temannya itu mengejeknya.
"Apa benar Aldo suka sama kak Vega?" gumam Ocha yang tampak serius melihat ekspresi Aldo kepada teman-temannya.
"Aldo seneng banget keknya, jangan -jangan Aldo memang suka sama kak Vega?" gumam Ocha.
"Gue musti melakukan sesuatu, supaya Aldo bisa menjauh dari kakak" gumam Ocha.
"Tunggu kalian disini, gue mau nemuin bu Vega sebentar, gue mau mengikuti tuh lomba" jawab Aldo.
******
Tiba-tiba saja Aldo sudah berada di depan ruang guru, dilihatnya Vega yang tengah duduk dikursinya. Aldo memberanikan diri untuk daftar mengikuti kontes itu.
Vega yang menyadari jika Aldo berada di balik pintu? Lantas ia menyuruh Aldo mssuk ke dalam kelas .
"Masuklah Do" seru Vega yang membuat Aldo terkesiap.
"I_ iya Bu" jawab Aldo sembari masuk kedalam ruangan Vega.
"Duduklah "
Kemudian Aldo duduk di depan meja Vega.
" Katakan? Ada maksud apa kamu datang kemari? tanya Vega sembari tersenyum.
"Aduuuhhhh, pliss bu jangan senyum lagi dong, gue nggak kuat lihat senyum ibu" gumam Aldo malu malu kucing.
BERSAMBUNG
❤❤❤❤❤❤❤