Kesha Kim Elvania adalah anak ketiga dari pasangan Kenzie dan Aisha. dikeluarga KIM Kesha di perlakukan sangat baik layaknya seorang Princess.
Kesha menjalin hubungan dengan seorang Dosen dikampusnya. mereka berencana akan menikah dalam waktu dekat, namun nahasnya disa'at menjelang H-5 pernikahannya calon suami Kesha mengalami kecelaka'an.
Pernikahan dan rumah tangga yang di impikannya bahagia justru sebaliknya menjadi belenggu cinta. Kesha dianggap pembawa sial oleh keluarga suaminya.
______________
"Aku ingin bercerai darimu, aku tidak mau terus-terusan disalahkan oleh kedua orangtuamu yang bukan atas kesalahanku" Pinta Kesha.
"Sampai kapanpun aku tidak akan menceraikanmu! karena penyebabku seperti ini adalah gara-gara kamu"
"Lucu sekali kamu tidak mau melepaskanku, tapi kamu dan orangtuamu tidak punya hati memperlakukanku tidak baik, jangan sampai Daddyku tahu, jika tahu kamu akan dihabisi olehnya!"
Setelah bercerai akankah Kesha bahagia kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Queenza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 05 - First night failed
Lima hari kemudian ______ hari dimana pernikahan Kesha dan Ammar akan diselenggarakan di hotel Aisha dengan secara tertutup dan sederhana hanya kerabat dan orang terdekatnya saja yang hadir menyaksikan acara sakral tersebut.
Suara tepuk tangan dan rasa haru pun terlihat jelas di ballroom hotel tersebut karena ijab kabul baru selesai di ucapkan Ammar. Kesha sedang memeluk Kenzie sambil menangis begitu pun dengan Kenzie ia sudah melepaskan tanggung jawabanya sebagai seorang Ayah, putri kesayangannya kini sudah menyandang gelar sebagai istri.
semua orang yang menyaksikan Kenzie dan Kesha pun ikut terharu.
"Sudah jangan menangis Dad, ini hari bahagia kita, nanti aku kepikiran terus kalau Daddy seperti ini" kata Kesha sambil mengusap airmata cinta pertamanya.
Kenzie hanya mengangguk sambil mencium kening putrinya. "Semoga bahagia selalu menyertaimu Princess"
"Terima kasih Daddy" Lalu Kesha pun memeluk Aisha.
Aisha tak kalah sedihnya anak perempuannya sekarang sudah menjadi istri. "Selalu bahagia ya sayangnya Mamu, doa mamu selalu menyertaimu"
Kesha pun mengangguk dengan matanya berkaca-kaca lalu ia pun pergi bersama Ammar untuk menuju pelaminan. Semua kerabat dan keluarga pun mengucapkan selamat kepada Kesha dan Ammar.
Orang tua Ammar duduk bersama suaminya disamping pelaminan. Widia melihat keluarga Kenzie yang begitu banyak dan heboh Widia pun melihatnya dengan sinis.
"Pah, lihat mereka orang kaya tapi pada nora sekali, lihat yang brewokan itu dia rakus sekali sedari tadi aku perhatikan dia tak hentinya makan" kata Widia yang memperhatikan Raka sedang sibuk mengunyah.
Raka memang gemar makan porsi makannya dua piring begitupun dengan camilannya. Namun tubuhnya dijaga dengan baik makan dengan porsi makan banyak tidak membuatnya gemuk.
"Rey kamu lihat tidak Mak'nya si Semar sedari tadi melihatku terus, apa dia naksir denganku?" tanya Raka kepada Reyvan.
"Bukan naksir Abang tatapannya sangat muak lihat Abang, lihat saja bibirnya sampe jeding gitu" balas Reyvan.
"Hm... Mau dikerjain gak?"
"Jangan! dia mertuanya kak Eca bisa berabe nanti kita kena hukum sama Daddy"
"Lagian Eca kenapa sih suka sekali sama si Semar itu, emang sih tampan lemah lembut tapi kaya gimana gitu kaya gak ada Chemistrynya, ya gak Rey?"
"Betul, karena kak Eca gak mau lelaki yang berbau dunia bawah, kak Eca mau hidup normal seperti orang pada umumnya" sahut Reyvan sambil makan cakenya.
"Heh kalian kaya ibu-ibu kampung saja suka bergosip, Raka lihat anakmu kaya gangsing sedari tadi tidak bisa diam lama-lama bisa gila Baby sitternya" sambung Yudha.
"Hahaaa... Olah raga Grandpa. pesta sepi amat kaya kuburan gak ada hiburan apa pun kaya terlihat ngirit gak sih"
"Ck... Kan orang tuannya Mas Ammar itu hemat, dia tidak mau memakai uang Daddy biar harga dirinya gak jatuh, dia pakai uang sendiri hanya memberi seserahan 150 juta cukup buat apa? untungan Mamu pintar sudah membayar separuh cateringnya dengan alasan diskon" ungkap Reyvan.
"Ya tuhan ih ilfil kali aku, masa Eca dapat mertuanya gitu sih, Grandpa gimana ini"
"Biarkan saja apa pun pestanya yang penting mereka bahagia, saling cinta itu indah bukan? dari pada menikah mewah tapi ada keterpaksaan lalu berakhir di pengadilan agama" Kata Yudha dengan bijak.
"Iya Grandpa tumben bijaksana habis dikasih siraman qolbu sama pak Kyai Adam hahaa..." sambung Raka. Kedua cucu Yudha pun tak hentinya berbual sampai Yudha muak yang selalu jadi bahan bullyannya.
Sedangkan di meja lain. Kenzie, Aisha, Keyvan hanya diam saja sambil melihat kearah pelaminan. Kesha tampak bahagia dengan Ammar.
"Melihatmu bahagia sudah lebih dari cukup Princess karena senyummu sangat berarti buat Daddy" batin Kenzie.
"Aku jadi teringat Princess masih kecil Mamu, tahu-tahu sekarang sudah jadi istri saja, bahkan aku belum puas bersama dengannya" ungkap Keyvan dengan sendu.
"Kamu benar Key, anak perempuan adalah seperti permata yang menyinari keluarga bahkan kelak akan menjadi tempat curhat untuk kalian, anak perempuan adalah sama saja pengganti seorang Ibu, jika Mamu tidak ada nanti Eca lah yang akan menggantikan peran Mamu" ungkap Aisha sambil mengelap airmatanya.
"Jangan katakan itu, Mamu harus panjang umur, Mamu harus melihat anak-anak Mamu bahagia begitupun dengan Daddy, kalian adalah segalanya untukku" ucap Keyvan dengan terharu.
"Kamu juga nanti akan merasakannya Key karena kamu juga mempunyai anak perempuan." sambung Kenzie.
"Aku tidak sekuat Daddy, entahlah aku ini terlalu lemah kalau menyangkut anak, Daddy bisa tegar saat Princess sudah menjadi istri yang artinya sudah menjadi milik orang lain, kalau aku tidak tahu mungkin akan lebih possessive lagi" Sahut Keyvan.
Kenzie dan Aisha hanya terkekeh yang mendengar ungkapan Keyvan yang memanglah benar sangat possessive diantara anak-anak lainnya.
Hari pun semakin malam tamu-tamu sudah mulai pergi. Kesha pun celingukan mencari sahabatnya yang benar-benar tidak datang dihari bahagianya.
"Sayang kamu cari siapa? Ini sudah malam lebih baik kita masuk kekamar hotel ya," ucap Ammar. Kesha hanya mengangguk lalu berjalan sambil melihat kesekeliling ballroom hotel.
"Dia tidak datang, padahal ini hari bahagiaku, Singapore - Jakarta itu tidak jauh, bahkan setiap aku ulang tahun dia menyempatkan untuk datang ke Jakarta, tapi sekarang apa? Apa dia benar-benar sibuk, tetapi kenapa ponselnya tidak aktif selama berhari-hari?" batin Kesha yang berharap Arxel datang.
Kesha dan Ammar pun sampai dikamar hotel. kamar yang sudah dihiasi oleh kelopak bunga mawar dan aroma terapi yang segar. Kesha sedang membuka gaunnya dan mengelap makeupnya lalu membersihkan diri sedangkan Ammar sedang menatap laptopnya sambil menunggu Kesha.
Tidak lama kemudian _____ Kesha pun selesai mandi dengan rambut yang masih basah. Kesha pun duduk di depan meja rias dan mengeringkan rambutnya. Ammar pun menghampiri Kesha dan memeluknya dari belakang lalu mematikan Hairdrayernya.
Ammar mencium leher Kesha yang begitu wangi. "Bolehkan aku melakukannya sekarang?"
Kesha pun mengangguk dan tersenyum hangat lalu mereka pun berciuman. Ammar pun menggendong Kesha ala Bridal style untuk menuju tempat tidurnya ____ di tengah-tengah ciumannya Ammar pun mengerutkan kedua alisnya yang melihat miliknya tidak bisa bangun dengan tegak.
Ammar terdiam ia serasa syok apa yang telah terjadi dengan miliknya. "Kenapa?" tanya Kesha.
"Aku pun tidak tahu, lihat milikku tidak bisa bangun dengan sempurna" ucap Ammar sambil menunjukan miliknya yang tampak loyo. Kesha pun ikut melihat karena merasa penasaran walaupun ia juga malu.
"Memangnya bisa bangun?" tanya Kesha dengan polosnya sambil memalingkan wajahnya.
"Bisa dia akan membesar dan mengeras, kalau seperti ini gimana mau masuknya" kata Ammar dengan prustasi.
"A-aku tidak paham dengan itu semua" ucap Kesha dengan tergagap.
"Coba kamu pegang!" perintah Ammar.
"Aku malu, aku tidak mau" tolak Kesha.
"Please ini untuk mengetes saja" pinta Ammar. Kesha pun mengulurkan tangannya dengan ragu-ragu lalu memegang benda itu.
Ammar memejamkan matanya. "Tolong sedikit dipijat!" ucapnya. Kesha pun mengangguk sambil menelan ludahnya dengan kasar yang merasakan benda itu seperti daging tak bertulang namun lembek.
Lima menit kemudian ______ "Ini tidak benar Eca ada yang salah dengan diriku, milikku tidak bisa bangun dengan sempurna pasti ini ada kaitannya dengan kecelakaan kemarin"
"Lalu bagaimana? Apa punggung mas masih terasa sakit?" tanya Kesha.
"Sedikit, Ahhh... Sialan takdir macam apa ini, disaat aku ingin menyentuhmu malah milikku bermasalah." bentak Ammar dengan kesal.
Kesha pun terkejut yang melihat Ammar prustasi hatinya berdebar-debar tidak karuan Ammar yang biasanya lemah lembut kini meninggikan suaranya.
Kesha pun memeluk Ammar. "Mas, tenangkan dirimu, kita akan berobat Mas, bila perlu keluar negri." ucap Kesha yang merasa iba kepada suaminya.
"Kamu jangan bilang sama siapapun tentang keadaanku seperti ini! yang kamu katakan benar aku akan berobat tapi tidak disini, kita akan berobat keluar negri dengan alasan bulan madu" ucap Ammar.
"Tentu saja, kamu tenang saja aku akan membantumu untuk sembuh, jangan khawatir ya semuanya akan baik-baik saja" ucap Kesha.
Ammar pun mengangguk ia sedikit lega atas apa yang dikatakan Kesha. Lalu mereka pun beristirahat tanpa melakukan ritual apapun.
yang heboh malah bapak nya 🤣🤣🤣
apalagi si botak 🤣🤣🤣
ngakak pagi pagi 🤣🤣🤣