Alrazi adalah seorang suami yang hanya memiliki pekerjaan sebagai tukang ojol, saat ia kembali ke rumah, ia semua bajunya sudah ada di teras rumah. Dan istrinya mengaku telah berhubungan dengan mantan pacarnya yang kaya.
Ia di usir dari rumah, dan motornya di ambil, akhirnya ia pun pergi dari rumah tersebut. Tak sengaja ia menendang sebuah kotak misterius, yang ternyata ada sistem.
Dengan adanya sistem, hidupnya berubah total menjadi lebih baik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...
...Happy reading...
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...
"Selamat pagi menjelang siang, Anda pasti yang tadi menelepon," kata pria itu sambil berjalan mendekati Alrazi.
"Betul, Pak. Saya Alrazi," jawabnya sambil mengulurkan tangan.
"Saya Pak Darma, agen properti untuk rumah ini. Mari, saya tunjukkan lebih detail bagian dalam rumah ini," kata Pak Darma dengan penuh semangat.
Mereka masuk ke dalam rumah bersama-sama. Pak Darma menjelaskan setiap sudut rumah—ruang tamu, kamar tidur, dapur, hingga ke halaman belakang.
"Sebenarnya, rumah ini sudah lama kosong. Pemilik sebelumnya pindah mendadak karena pekerjaan di luar kota. Mereka meninggalkan beberapa barang, tapi tentu saja itu bisa dibereskan, tapi jika Anda suka, saya akan menjualnya setenang harga," jelas Pak Darma.
Alrazi mengangguk sambil mendengarkan. Ia merasa semakin yakin bahwa rumah ini adalah tempat yang tepat untuk memulai hidup baru.
"Aku suka rumah ini, Pak. Apa saya bisa langsung mengurus pembeliannya?" tanya Alrazi tanpa ragu.
Pak Darma tersenyum lebar. "Tentu saja! Saya akan membantu Anda dengan semua prosesnya. Kalau Anda setuju, kita bisa mulai tanda tangan kontrak sekarang."
Alrazi mengangguk dengan penuh semangat saat transaksi selesai. Rasa puas memenuhi hatinya. Rumah itu memang luar biasa—lantai dua dengan desain arsitektur modern, berada di pinggir jalan raya besar yang strategis, halaman yang luas, serta kolam renang yang elegan di samping rumah. Tidak hanya itu, rumah tersebut sudah dilengkapi dengan perabotan mewah, membuatnya semakin bernilai tinggi. Harga 1 miliar rupiah terasa masuk akal untuk properti seperti ini.
Setelah semua dokumen ditandatangani dan pembayaran dilakukan, Pak Darma menyerahkan sertifikat rumah kepada Alrazi. Sertifikat itu terasa berat di tangannya, bukan karena ukurannya, tetapi karena arti pentingnya. Kini, rumah itu sah menjadi miliknya.
Ting!
[Saldo Anda di kurang 1.000.000.000]
[Sisa Saldo Anda 229.500.000]
"Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada saya, Pak Alrazi. Kalau begitu, saya pamit dulu," kata Pak Darma dengan senyum ramah, sambil menjabat tangan Alrazi erat.
"Sama-sama, Pak Darma. Terima kasih juga atas bantuannya," jawab Alrazi dengan tulus, membalas jabat tangan itu. Ia mengantar Pak Darma sampai ke depan gerbang, melihat pria itu masuk ke mobilnya dan pergi. Kini, ia sendirian, berdiri di depan rumah yang baru saja menjadi miliknya.
Alrazi menarik napas dalam-dalam, memandang rumah itu dengan perasaan campur aduk. Ada rasa bangga, tetapi juga sedikit gugup.
Ia berjalan perlahan ke dalam, membuka pintu utama yang besar dan kokoh. Suara pintu yang berderit pelan menyambutnya saat ia melangkah masuk.
Interior rumah itu membuatnya terpesona. Ruang tamu yang luas dengan lantai marmer, sofa kulit yang terlihat mahal, dan lampu gantung kristal yang memancarkan cahaya lembut.
Ia berjalan melewati ruang tamu menuju dapur, yang dilengkapi dengan peralatan modern dan meja makan yang cukup besar untuk menjamu banyak tamu. Di lantai atas, ia menemukan beberapa kamar tidur yang nyaman, termasuk satu kamar utama dengan balkon yang menghadap ke jalan raya. Ia juga melihat ruang kerja kecil di sudut, tempat yang sempurna untuknya bekerja atau membaca.
Namun, yang paling menarik perhatian Alrazi adalah di samping rumah. Kolam renang biru jernih yang dikelilingi oleh taman hijau membuat tempat itu terasa seperti pase pribadi. Ia berdiri di tepi kolam renang, memandang air yang berkilauan di bawah sinar matahari. Ia membayangkan dirinya bersantai di sini, menikmati ketenangan yang selama ini jarang ia rasakan.
"Ini... ini rumahku sekarang," gumamnya, seolah masih berusaha meyakinkan dirinya sendiri.
Ia membuka jendela-jendela besar di ruang tamu, membiarkan udara segar masuk. Ia berjalan ke dapur, membuka lemari, dan menemukan beberapa peralatan makan yang masih tersimpan rapi. Semuanya terasa seperti baru saja digunakan, seolah pemilik sebelumnya meninggalkan rumah ini tanpa persiapan.
"Besok aku harus mulai merapikan semuanya," gumamnya. Ia memutuskan untuk membuat daftar hal-hal yang perlu dilakukan, seperti memeriksa kondisi rumah dan memastikan semua fasilitas berfungsi.
Rasanya sangat bahagia.
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...
why bekas bininya pun dikerjakan
kenapa tak direjek saja
lanjut up lagi thor