NovelToon NovelToon
Istri Diatas Ranjang

Istri Diatas Ranjang

Status: tamat
Genre:Romantis / Perjodohan / Cintapertama / Nikahmuda / Tamat
Popularitas:469.1k
Nilai: 4.7
Nama Author: gustikhafida

Hay gaes, penasaran kan sama cerita Dave dan Vera yang tiba-tiba menikah.

Sebelum kalian membaca cerita ini, ada kalanya kalian membaca ceritaku yang judulnya "Partner Ranjang Om Duda"

Dave William Pratama, Putra tunggal dari keluarga Pratama, nasib percintaan tidak semulus seperti wajahnya.
Mencintai sahabatnya yang bernama Zena, membuat Dave harus menikahi Vera, adik tiri dari Zena.

Kecelakaan yang menimpa ibunya, telah merengut nyawa keluarga Vera, membuat Vera terpaksa menikah dengan Dave.

Verania Putriani, wanita cantik yang usianya baru menginjak 20 tahun. Sebagai mahasiswa yang terpopuler di kampusnya, banyak yang mengagumi kecantikannya, dia merupakan kekasih dari Putra Cort Wilson.

Di saat malam pertamanya dengan Dave, Vera justru pingsan dan dinyatakan keguguran.

Amarah, kebencian, sangat jelas tercetak di raut wajah Dave.

Yuk, simak ceritanya. Cerita ini khusus aku buat di Noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gustikhafida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 27

"Punya mata dipake dong! Jangan dipajang. Bajuku jadi basah kan!" kesal Putri saat melihat pakaiannya tersiram jus jambu.

"Maaf, sekali lagi saya meminta maaf," ujar Lord dengan pandangan menuju istri Tuan nya.

Melihat pria di hadapannya sama sekali tidak memandangnya dan malah memandang mahasiswi baru yang sedang bercengkrama dengan Vin, Putri pun semakin dibuat kesal. Dia menghentakkan kedua kakinya secara bergantian, agar pria dihadapannya bisa menatapnya.

"Sekali lagi, saya meminta maaf. Saya harus pergi," ucap Lord berjalan menuju Vera.

Mata Putri mengikuti langkah kaki Lord, 'Sebenarnya, apa sih ... istimewanya wanita itu. Dari segi fisik dan penampilan, kalah jauh dari aku. Tapi ... kenapa, semua pria di sini lebih memilih bersamanya, termasuk Vin,' batin Putri berjalan keluar kantin.

"Nyo--Vera," lidah Lord terasa kaku.

Vera dan Vin yang sedang asik bercerita pun mendongakkan wajahnya, menatap sosok yang tidak asing bagi Vera.

"Kak, kenapa kamu di sini, hehehe ...," tanya Vera lirih dengan tatapan yang membunuh.

"Maaf, saya kesepian. Jadi, saya kemari," jawab Lord berbohong.

"Oh iya, Ver, aku mau kenalin kamu sama temen-temen aku. Setelah pulang kampus, kita bisa kan ... bertemu sebentar, karena teman-temanku, jam segini masih sibuk dengan urusan masing-masingnya," ujar Vin tersenyum.

"Boleh Kak, aku di sini ... sama sekali belum mempunyai teman," ujar Vera tersenyum senang.

"Ny--"

"Apa Kak?" timpal Vera cepat, 'Hampir saja, dia keceplosan. Aku harus segera membawanya pergi dari sini. Bisa-bisa dia keceplosan dan Vin tahu semuanya,' batin Vera beranjak dari tempat duduknya, "Maaf Kak Vin, aku harus kembali ke kelas. Sebentar lagi, ada jam kampus," ucap Vera menghampiri Lord.

"Ayo Kak, kita kembali ke kelas," ajak Vera menarik tangan Lord.

Setelah keluar dari kantin, Vera tidak sengaja melihat sosok pria yang tidak asing baginya. Pria itu berjalan membelakangi Vera dengan terburu-buru.

Deg!

"I-ini tidak mungkin ...," gumam Vera terlihat shock, tubuhnya yang sempoyongan berhasil ditangkap oleh Lord.

"Ada apa?" tanya Lord merangkul tubuh istri Tuan nya.

"Lepas, aku harus mengejarnya. Aku tidak mau kehilangannya lagi. A-aku sangat merindukannya," ujar Vera mengejar pria tersebut.

"Ny-- Vera," cegah Lord, "Anda harus memasuki kelas sekarang juga," sambungnya lagi.

"Lepas Lord! Aku melihatnya! Aku melihatnya!" pekik Vera berlari.

'Sayang, sayang ... akhirnya aku menemukanmu,' batin Vera terus berlari, pandangan matanya tetap fokus pada satu orang yang hendak berbelok.

"Tunggu, Nyonya. Tuan telfon," ujar Lord menggapai tangan Vera.

Langkah Vera terhenti, pandangan matanya berpaling menatap anak buah suaminya.

"Aku harus mengejarnya! Aku berhasil menemukannya. Bilang saja pada Tuan mu, kalau aku ada kelas ... jadi tidak bisa mengangkat panggilannya," kesal Vera, mengedarkan pandanganya mencari seseorang yang telah hilang, "Di mana dia? Kenapa cepat sekali perginya."

"Nyonya ...,"

"Cukup Lord! Sudah aku peringkatkan berulang kali, jangan pernah memanggilku Nyonya di kampus ini. Kamu mau aku adukan hal ini pada Mas Dave! Beri aku kebebasan satu jam saja. Aku harus menemukannya, aku harus menceritakan semua padanya. Dan aku harus mendengar penjelasannya, kenapa ... kenapa dia pergi meninggalkanku, di saat aku sedang mengandung anaknya!" pekik Vera emosi, dia melihat kanan kiri lorong kampus yang sepi.

"Aku harus mendengarkan semua penjelasannya, Lord. Hatiku benar-benar dibuat senang dan sedih sekarang."

"Maafkan saya, Nona Vera, saya tidak tahu," jawab Lord melepas cengkraman tangannya, 'Nyonya pernah keguguran? Berarti ... aku harus melaporkan semuanya pada Tuan,' batin Lord saat melihat Vera pergi mencari keberadaan seseorang.

"Kemana hilangnya kamu? Tadi, aku lihat jelas ... kalau kamu ada di sini," gumam Vera berjalan, mengambil jalur kanan. Samar-samar Vera mendengar suara tawa dari balik tembok.

"Suara siapa itu? Ke-kenapa, suaranya mirip dengan--"

"I-ini tidak mungkin, ini tidak mungkin, dia tidak mungkin mengkhianatiku, kita berpacaran sudah lama dan dia sangat mencintaiku," gumam Vera. Kakinya bergetar saat melangkah menuju tembok tersebut.

Semakin mendekat, semakin terdengar pula, tawa bahagia antar sepasang kekasih itu. Pikiran Vera menjadi cemas, langkahnya terasa berat, matanya sudah panas karena menahan air mata yang ingin keluar.

"A-aku tidak sanggup menerima kenyataan, jika dia sudah melupakanku," gumam Vera menghentikan langkahnya.

"Sayang, terimakasih ... sudah mau menemaniku," ucap seorang wanita di balik tembok.

"Sama-sama, aku tidak tega membiarkanmu sendiri di sini. Lebih baik, sekarang ganti pakaian mu ini dengan pakaian yang baru saja aku belikan," jawab seorang pria.

Tubuh Vera semakin lemas, dia bersandar di di tembok yang menjadi pembatas antar keduanya.

"Sa-sayang?" gumam Vera, "Dia benar-benar mengkhianati," sambungnya lagi, tangannya meremas tas mahalnya.

"Aku temani ganti, memangnya ... siapa yang membuatmu seperti ini? Bukankah tadi--"

"Seorang pria, mungkin dia anak baru," jawab seorang wanita, "Bantu aku melepas resleting belakang, aku kesusahan, hahaha ...," titahnya lagi.

"Biar aku bantu. Wanita cantik sepertimu tidak pantas diperlakukan buruk, bila bertemu orangnya, aku akan memukulnya sampai habis."

"Aaa ... terimakasih sudah membelaku. Aku bahagia menjadi simpananmu."

"Aku juga bahagia, bisa mendapatkan wanita yang sexy dan cantik sepertimu."

Tangis Vera semakin pecah, tubuhnya merosot ke lantai. Dia tidak menyangka dengan ucapan pria yang selama ini dicintainya.

"Aku benar-benar membencimu, hiks ... hiks ...," gumam Vera.

Setelah berhasil mengontrol emosinya, Vera bangkit dan tidak sengaja melihat dari cermin kecil, sepasang kekasih yang sedang bermesraan di balik temboknya.

"Kalian berciuman? Dasar menjijikkan!" gumam Vera tidak sengaja menjatuhkan ponselnya.

Mendengar suara benda terjatuh, sepasang kekasih itu menghentikan aktivitasnya, dengan cepat Putri mengganti pakaian kotornya.

***

"Di mana dia?" tanya Dave setelah Lord menggeser tombol hijau di layar ponselnya.

"A-ada Tuan, Nyonya sedang mencari keberadaan temannya," jawab Lord tersenyum kaku, "Biar saya carikan keberadaan Nyonya," sambungnya lagi.

"Teman? Memangnya, dia sudah mempunyai teman?" tanya Dave melirik jam tangannya, "Belum ada sehari, dia sudah memiliki teman?"

"Iya Tuan, teman yang sangat dirindukan Nyonya, teman yang membuat Nyonya hamil."

Uhhukk ...

"Apa!" pekik Dave, "Kau sedang menyindirku!" sambungnya lagi.

"Ti-tidak Tuan, Nyonya yang bicara sendiri, bahwa dia melihat seseorang yang pernah--"

"Di mana! Katakan di mana!"

"Di kampus, Tuan ...,"

"Jaga dia, awasi dia, aku akan kesana!" jawab Dave menutup panggilan telfonnya.

"Apa-apaan! Kenapa mereka bisa bertemu!" gumam Dave melempar semua berkasnya.

"Ada apa Dave? Kenapa denganmu! Tunggu, itu berkas penting!" ujar Excel yang langsung memunguti semua kertas yang berada di lantai.

"Aku harus pergi! Kau ... kau urus semua kantor!" ujar Dave meraih kunci mobilnya dan berjalan keluar ruangan.

"Dave! Tunggu ... aku ikut!" pekik Excel.

Bersambung😘

1
Devi Sartika
kok Uda tamat aja
dermawann sitorus
yah sedih bgt,lanjut dong thor jangan tamat,pdhal cerita nya seru🙁🙁
Iis Sulis
ko tamat
Iis Sulis
tarik nafas dan tiup jangan panik ver.. santai aja
Sofia Askana
udah.gitu doang Thor...🤦
ya bagus sih ceritanya. walaupun berkutat di peran utama nya aja. 👍
Devi Sartika
upaya knp lama ya
Akunbaru Bana
lanjut dong thor seru ni
Akunbaru Bana
kenapa ngk tiap Ari up nya thor.. cerita nya seru tp Thor nya malas up..yg semangat dong thor..biar rame
Devi Sartika
kok upnya dikit 😭😭
Akunbaru Bana
up nya yg banyak dong thor
Akunbaru Bana
yg banyak dong thor up nya..biar rame trus yg baca.. hehehe
Ari Hidayati
kok balas dendam
lilah adawiyah
Haahh😧😧ini gini doang ending ny??????
Devi Sartika
up lg
Akunbaru Bana
kok belum up Thor
Dedeh Dian
hem
Dedeh Dian
emh dokter nya ternyata cewek ya...yang waktu itu periksa istri dave
Dedeh Dian
ha ha ..orang licik harus dilicikin lagi ya Thor...
Dedeh Dian
aq siap mengikuti alur ceritamu Thor.makasih
Dedeh Dian
wah seru juga ya..masih abu abu nih Thor...klo memang konflik keluarga..tapi belum tau persis nih dan belum bisa menyimpulkan...siapa kenapa dan bagaimana ..ok thor...makasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!