PERNIKAHAN LUAR BIASA

Hari itu dimana hari Ghania datang ke kota xx untuk menjemput putra semata wayang nya dengan di temani oleh alex.

Di dalam mobil sport yang alex kendarai ia sesekali melirik ke arah ghania.

"Apa kau gugup??" seru alex sambil menatap lembut ghe. Namun ghania menggelengkan kepala nya.

Selang tak berapa lama mobil alex melewati gerbang di mantion Eddison. tempat di mana saat ini dale tinggal.

Ghania pun melangkahkan kaki nya menapaki halaman tempat di mana dia dulu tinggal. sesekali pandangan nya menerawang kembali ke lima tahun yang lalu.

ia pun memasuki mantion eddison.

Saat itu baik elvino, anson, atau pun clara tidak ada yang menyangka jika ghania akan datang, mereka terkejut dengan kedatangan ghania yang saat ini telah berdiri di ambang pintu ruang keluarga.

"Ghe, seru elvino," saat ialah yang pertama kali menyadari kehadiran adik ipar tersayang nya tersebut.

Lalu dengan bersamaan Anson dan dale menatap ke arah tempat di mana elvino menatap nya tajam.

"Mom?!!!" seru dale, langsung berlari ke arah ghania yang muncul di balik pintu.

Anson pun tersenyum sumringah atas kehadiran ghania.

Namun sesaat senyuman itu pudar, ketika melihat alex muncul di balik pintu.

Ghania pun menekuk lutut nya mensejajarkan dengan tinggi dale, lalu memeluk erat putra semata wayang nya tersebut.

"I miss u mom??!" ucap dale yang berada dalam pelukan ghania.

"I miss u to?!" jawab ghania dengan menciumi seluruh wajah putra nya tersebut.

"Dale, daddy sangat khawatir pada mu?!"

"Sapalah dia," ucap ghania. lalu di jawab anggukan cepat oleh dale.

Kemudian ia berlari ke arah alex.

"Daddy....?!" seru alex berlari sambil berteriak ke arah alex.

Alex pun menyambut nya dengan merentangkan kedua tangan nya menyambut dale kedalam pelukan nya.

Ia pun menggendong anak semata wayang ghania, lalu membawa nya keluar.

Ghania yang melihat alex sudah membawa dale keluar dari ruangan tersebut ia pun beranjak berdiri lalu menatap tajam ke arah anson.

Begitupun anson sangat murka melihat anak kandung nya lebih dekat dengan orang lain dari pada diri nya yang selaku ayah biologis dale.

"Apa maksud nya ini ghe?!" ucap anson sambil memegang erat lengan kiri ghania.

"Kau ingin aku melihat anak kandungku lebih sudi memanggil orang lain dengan sebutan deddy dari pada aku ayah kandung nya sendiri hah!!"

"Ingat, aku suami mu!!" seru anson dengan nada sedikit membentak.

"Plak..." sontak ghania melayangkan tamparan nya tepat mengenai pipi anson.

"Suami??"

"Kau bilang suami."

"Kau sungguh naif tuan?!"

"Apa kau tak malu berbicara seperti itu?!"

"Apa aku harus mengingatkan mu lagi atas kejadian lima tahun yang lalu."

"Dimana kau tidak mengakui keberadaan kami."

"Kau bahkan tak sudi mengakui ku sebagai istri mu."

"Dimana kau selama ini?!"

"Apa kau menghawatirkan kami?!" seru Ghania dengan penuh penekanan.

Sontak anson diam tak bergeming.

Karena semua yang Ghania ucap kan adalah benar ada nya.

"Kau tak bisa menjawab nya tuan anson??" seru ghania dengan menyunggingkan bibir nya, yang nampak lebih seperti terlihat tersenyum hambar.

"Aku rasa tidak ada yang yang perlu kita bicarakan kembali tuan.

"Jadi aku mohon dari sekarang, jangan ganggu kami lagi," ucap ghania lalu membalikkan diri hendak beranjak.

Sesaat ia memejamkan kedua mata nya menahan sesak di dada nya, lalu beranjak keluar dari ruangan tersebut. tiba-tiba..

"Ghe..," seseorang memanggil nya. ghania pun menoleh ke sumber suara tersebut.

"El, ucap ghania dengan tatapan berkaca-kaca.

Elvino pun berjalan mendekati ghania lalu menyentuh pipi ghania dengan lembut.

"Maaf,"

"Maaf karena sudah membuat mu menderita seperti ini?!" ucap elvino dengan tatapan penuh penyesalan.

"Kau tidak perlu meminta maaf kak, kau tak bersalah?!" ucap ghania sambil memegang lengan elvino yang masih menelungkup di pipi nya.

"Kau tak membenciku?!" seru elvino.

Ghania pun menggelengkan kepala nya dengan mengumbar senyum tipis.

"Apapun keputusan mu saat ini semoga kau bahagia," ucap elvino dengan memandang lembut ghania.

"Jangan lupa, untuk selalu menjaga kesehatan mu?!" tambah nya lagi.

Ghania yang terharu mendengar perhatian kecil yang elvino berikan, ia pun langsung memeluk elvino.

Sontak elvino terkejut dengan apa yang ghania lakukan. namun kemudian ia membalas pelukan nya.

"Pergilah,"

"Jaga dale," ungkap elvino dengan senyum tipis di bibir nya.

Akhir nya ghania keluar dan menuju ke mobil, yang di mana alex dan dale sudah menunggu nya.

Namun saat ia sampai tidak jauh dari mobil alex, ia melihat clara dengan raut wajah yang susah di artikan dan alex sedang menatap nya.

"M_mm apa aku mengganggu?!" seru ghania merasa tidak enak.

"A_aku akan kedalam, luisa pasti sedang mencari ku," saut clara dengan nada terbata-bata.

Ghania pun hanya melihat nya sambil mengangguk ringan, lalu menoleh ke alex yang sedang berdiri melihat nya.

"Apa kau cemburu?!" ucap alex mendekat ke arah ghania.

"Aku senang jika kau cemburu," ucap nya lagi sambil berbisik di telinga ghania.

Namun ghania hanya tersenyum lalu menundukkan kepala nya hendak masuk ke dalam mobil. Didalam mobil ia sempat menatap kedalam mantion eddison.

"Apa kau baik-baik saja," ungkap alex.

"hmmm," ghania menjawab nya dengan anggukan kecil.

"Malam ini kita akan menginap di apartemen milik ku."

"Disana kau bisa istirahat terlebih dulu," seru alex sambil mengendarai mobil sport nya menuju apartemen yang ia maksud.

Sesampai nya disana ghania membaringkan dale di kamar, Tak lama kemudian ia membersihkan diri nya dengan berendam di bathup.

hampir satu jam ghania berendam, akhir nya ia pun beranjak dengan hanya menggunakan handuk yang melilit tubuh nya. Namun saat keluar dari kamar mandi ternyata alex pun yang berada di kamar dale menoleh ke arah ghania.

Baik alex atau pun ghania sama-sama membeku.

"A_aku tak menemukan mu di dapur, maka nya aku mencari mu disini," ucap alex setenang mungkin.

"A_aku lapar?!" tambah nya dengan menggaruk kepala nya yang tak gatal.

Sama seperti detak jantung nya saat ini yang bergemuruh hebat.

"Aku akan masakan untuk mu."

"Namun, bisakah kau tunggu aku di luar?!" seru ghania.

"emm_ tentu," jawab alex lalu beranjak meninggalkan kamar dale.

Selang tak berapa lama ghania pun muncul dengan menggunakan dress santai lalu memasak untuk makan malam mereka bertiga.