Felix yang tidak memiliki keluarga, teman dan uang suatu hari harus lepas dari panti asuhan karena telah menginjak umur 17 tahun. Ia hanyalah anak muda yang tidak begitu memahami dunia luar, masih naif dan juga lemah.
Suatu saat, ia menemukan sebuah ponsel pintar aneh yang entah dijatuhkan oleh siapa. Dan dari ponsel itu terdapat misi-misi aneh yang benar-benar memberinya hadiah dan membimbingnya menjadi ‘pangeran tampan dan sukses’ seperti yang dijanjikan.
Ting!
----
MISI KHUSUS:
Selamatkan seorang gadis yang kesusahan!
Hadiah: uang tunai sebesar sepuluh juta
----
Ting!
----
MISI KHUSUS:
Beli seribu koin funzone, dan dapatkan hadiah dengan semua koin itu!
Hadiah: mendapatkan satu unit apartemen di ‘BluePearl’ seharga 10 miliar
----
Berasal dari manakah sistem tersebut??
Baca juga:
sistem pemburu penjinak monster
Sistem kekayaan hukuman
reinkarnasi Menjadi Pangeran Terbuang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dee hwang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apakah hanya kebetulan?
.
.
Sementara itu di mansion besar keluarga Raynold, Sydney, Australia.
Saat ini Sazia sedang menjamu seorang tamu sekaligus temannya, mereka sama-sama model dari brand terkenal yang sama, mereka juga habis melakukan photo shoot untuk brand itu.
Namanya Lovinne Zhang, atau Zhang Chenyue. Dia biasa dipanggil Yue.
Karena umur mereka yang tidak terpaut jauh, Yue 16 tahun dan Sazia 15 tahun lebih, jadi mereka langsung berteman
dengan baik.. bahkan Yue tidak buru-buru pulang ke Shanghai dan mau menuruti permintaan Sazia untuk menginap disini.
Sazia senang sekali berteman dengan Yue, karena Yue sangat cantik dan imut.. dia juga baik sekali, sopan dan lemah lembut. Beda dengan Sazia yang agak bar-bar dan manja. Akan tetapi meski berbeda mereka malah sangat klop dan langsung akrab.
Mereka saat ini berada di ruang tengah lantai dua, ruang tengah bernuansa girly dengan sofa merah muda pudar, karpet bulu warna putih, berbagai boneka-boneka besar dan bantal-bantal hati.
Belum lagi semua makanan manis nan cantik juga black tea hangat, membuat mereka seperti sedang melakukan pesta teh ala putri bangsawan kerajaan. Bedanya saat ini mereka sedang memakai piyama.
Yue sedang bercerita tentang kakak kembarnya yang tiba-tiba ingin menjodohkannya dengan kakak kelasnya yang juga berteman dengan sepupu mereka, bahkan kakak kembarnya juga mengiriminya akun Aiji milik laki-laki itu.
“Coba saja lihat dulu akunnya, mungkin kau suka” saran Sazia
“Tapi.. Leon sangat random dan seenaknya sendiri, dia begitu hanya karena temannya itu jago memasak sudah seperti chef berbintang katanya. Leon sangat menyukai dessert” sahut Yue sambil kemudian mencomot macaron.
“Tidak apa, coba lihat dulu, memang kau tidak penasaran dengan dia?”
Sazia benar juga, Yue ikut penasaran.. seperti apa rupa pemuda yang ingin Leon jodohkan dengannya?
Yue pun membuka akun Aijinya untuk menemukan akun pemuda itu.
“Oh iya.. upload foto yang kemarin juga, tandai aku ya” pinta Sazia.
“Baiklah..”
Akunnya ketemu!
Wajah Yue langsung merona melihat penampilan pemuda itu... eh, tapi kenapa dia foto dengan sepupunya? Oh iya, Leon bilang dia dekat dengan Lianna.. oh! Dan Jennifer juga..
Leon bodoh! Bisa-bisanya dia menjodohkan Yue dengan pemuda yang banyak peminatnya begini.
Karena kesal, Yuepun hanya mengikuti pemuda itu lalu mengupload fotonya dengan Sazia.
“Sudah ku upload” kata Yue
“Eh? Udah? Terus yang dijodohin sama kamu tadi gimana? Ganteng gak?” tanya Sazia
Malu-malu Yue mengangguk “Iya.. tapi,
sepertinya dia banyak yang suka, bahkan akunnya banyak pengikutnya dan hampir
semuanya perempuan”
“Seganteng apa aku mau lihat!”
“Kalo kamu ikut naksir gimana?”
“Gak bakal.. seleraku itu tinggi tau!”
Yue hanya mencibir lalu mencari akun pemuda tadi “Oh, namanya sudah diganti.. hmm?”
Sazia membuka akun Aiji miliknya sendiri, siap mencari akun pemuda yang dimaksud.
Dan saat itu ada notifikasi dari Aiji [pemilik akun Felix_Raynold mengikuti
anda]
“Namanya ganti jadi Felix Raynold.. kok namanya sama dengan – kau baik-baik saja Zia?” tanya Yue bingung melihat Sazia yang tiba-tiba berdiri sambil menatap ponselnya tidak percaya.
“CHRIIISSS!!!!!! COME HERE!!!”
Yue sampai menutup telinganya karena teriakan Sazia bisa berbahaya bagi gendang telinga.
“Zia apa yang terjadi??” tanya Yue
“Cepat hubungi kakakmu Leon dan minta informasi tentangnya, segera!” pinta Sazia.
“Eh? Tapi.. ada apa? kau juga menyukainya??”
“Aku tidak bisa menjelaskannya sekarang – ini sangat mendesak Yue!”
“Baiklah..” Yuepun tidak punya pilihan lain selain menghubungi Leon.
“Ada apa?” Chris yang baru datang ke tempat mereka berjalan cepat menghampiri Sazia dengan raut khawatir.
Tapi bukannya menjawab, Sazia malah menariknya menjauh dari sana “Kami tinggal dulu Yue”
“O.. oke?”
Sazia membawa Chris ke kamarnya dan menutup pintu kamarnya rapat-rapat.
“Ada apa?” tanya Chris yang sudah tidak sabaran, segera Sazia memperlihatkan ponselnya, disana ada sebuah akun dengan nama yang membuat Chris langsung terkejut “Tidak mungkin!”
“Aku juga tidak percaya! Tapi.. namanya sama dengan – ugh, bisa saja ini cuma kebetulan, tapi kemungkinannya bukan nol persen kan? Dan lihat wajahnya! Seperti gabungan Mom dan Dad! Dan terlihat lebih mirip Mom..”
Chris duduk di ranjang Sazia, berusaha menenangkan diri sendiri “Baiklah... ada kemungkinan dia benar Felix yang kita cari, tapi ada kemungkinan dia orang lain juga, kita tidak boleh gegabah dan aku akan segera mencari tau, jangan khawatir”
“Apa kita harus memberitahu Dad?”
Chris menggeleng “Jangan dulu, ini masih belum terbukti... jika dia ternyata bukan, Mom akan semakin sedih, kau mengerti?”
Sazia mengangguk mengerti.
Chris mengeluarkan ponselnya sendiri “Apa nama akunnya tadi? Biar ku cari tau”
“Lalu tentang orang yang kau curigai?” tanya Sazia, Chris menoleh padanya dan menyeringai “Aku sudah mengirim anak buahku untuk menangkapnya, aku akan segera mengintrogasinya segera, kita akan menemukan Felix dalam waktu dekat, dan aku akan segera membawanya kemari, oke?”
Sazia mengangguk kecil “Oke..”
“Kembalilah pada temanmu.. kita bisa menggunakannya untuk mencari tau tentang pemuda tadi kan?”
“Kakak kembarnya ingin menjodohkan dia dengan Felix”
Chris mengerutkan dahinya “Apa?”
“Kau ingin punya ipar seperti Yue, Chris?”
“Hmm.. tidak masalah, tapi – dia belum tentu saudara kita dan dia belum tentu menyukai temanmu”
“Benar juga.. tapi aku ingin kakak ipar seperti Yue”
“Jangan aneh-aneh, aku pergi!”
***
Felix merasa seperti orang bodoh mengharapkan hal aneh seperti menemukan keluarganya hanya karena nama belakang
mereka sama. Bisa saja kan nama belakang sama tapi mereka tidak ada hubungan darah sama sekali..
Iya kan??
“Ugh.. apa yang ku pikirkan?!” Felix membenamkan wajahnya di bantal hati – eh, tunggu! Felix kembali duduk memeriksa
bantal hati besar warna merah di tangannya.
“Ini dari siapa? Sejak kapan ada disini?” tanya Felix entah pada siapa karena faktanya dia hanya sendirian di kamarnya, lalu dua detik kemudian pintupun terbuka, menampilkan wajah Handika yang lebih bersih karena baru mandi.
Saat itulah Felix sadar jika wajah temannya memiliki beberapa lebam yang belum hilang bekas pukulan anak buah Fabian beberapa hari lalu.
Felix pikir, sepertinya temannya yang satu ini pemaaf... buktinya tadi dia biasa saja dengan Fabian meski telah pukuli anak buahnya. Atau mungkin itu hanya karena dia takut dengan Fabian?
Yah, Felix tidak bisa menyalahkan Handika juga.. memang Fabian punya aura gelap mengelilingi tubuhnya, meski dia hanya diam, orang-orang akan langsung takut padanya.
Felix juga ingin punya aura seperti itu.
Tapi menurut Ibu panti dulu, kak Nana dan beberapa temannya.. Felix itu seperti mentari yang bersinar, saat Felix tersenyum orang-orang akan ikut tersenyum. Dulu Felix senang mendengarnya, tapi sekarang dia sadar.. itu artinya dia tidak memiliki aura garang sama sekali.
“Lix.. Ibuku penasaran dengan resep puding labu yang kau buat setelah aku bercerita – Oh, itu dari Lianna... diam-diam dia memberimu bantal itu, hanya aku yang tau” kata Handika, lalu dia duduk di tepi ranjang.
Felix memperhatikan bantal hati merah itu, ada bordiran dua kucing juga disana. Felix tersenyum “Kenapa harus memberi diam-diam?”
“Mungkin dia tidak mau Jini tau.. kalau dia tau pasti dia ikut memberimu sesuatu”
“Tapi aku tidak ulang tahun, untuk apa diberi sesuatu?”
“Memberi sesuatu bukan hanya saat ultah kan? Kau sendiri memberiku banyak hal setiap hari”
Felix mengangguk-angguk setuju “Kau benar.. ngomong-ngomong, lebam di wajahmu belum hilang juga” Felix mengangkat tangannya untuk menyentuh lebam di wajah Handika “Sakit Han?”
“Sedikit..” Handika menepis tangan Felix “Sudah mendingan karena aku merawatnya setiap hari”
“Aku melihat obat yang bagus di toko online, kau mau mencobanya?” tawar Felix
“Obat online? Yang seperti itu belum tentu bagus.. berapa harganya memang?”
Felix melihat ponselnya kembali “seratus ribu, ku jamin lukamu langsung hilang” kemudian Felix membeli low heal potion dari Royalshop.
[Low heal potion berhasil dibeli! Silahkan periksa tas ransel anda]
“Ada di tasku, bisa tolong ambilkan?”
Handika berdiri lalu mengambil tas Felix di atas meja, Felix pun membukanya lalu menemukan sebuah botol kaca cantik dengan panjang sekitar 15 cm, cairan di dalamnya berwarna biru muda.
Felix menyerahkan botol itu pada Handika “Coba minum”
Handika ragu-ragu mengambil botol yang terlihat cantik itu “Kamu yakin ini harganya cuma seratus ribu? Ini botolnya saja terlihat sangat mahal”
“Udah minum aja, aku pengen tau reaksinya”
Handika mengerutkan keningnya “Aku ceritanya dijadiin kelinci percobaan gitu?”
Felix hanya nyengir lebar, tapi Handika yang percaya dengan Felix meminumnya begitu saja, dia lega ternyata minumannya tidak terasa pahit, malah rasanya sangat enak dan segar.
“Gimana?” tanya Felix
“Gimana apanya?”
Felix tidak menjawab, dia terbengong melihat lebam di wajah Handika pudar begitu saja segera setelah dia selesai minum.
“Sepertinya berhasil” celetuk Felix beberapa saat kemudian
“Apanya?”
“Coba lihat cermin sana”
Handika berbalik untuk melihat cermin besar yang tertempel di kamar Felix “WOAH!”
.
.
Yg udah di kuadai 3: Indo, Engkish & Japan
Dari kemarin kemarin si MC ingkar janji Mulu padahal dia udah bilang bakalan berubah.
Apanya berubah?