Aku akan kuat dengan caraku sendiri, tanpa menggangu yang lemah dan mengemis kepada yang kuat.
Siapa yang berani melawanku, maka aku tidak segan untuk membunuhnya, siapa yang berani menghalangiku, maka aku tidak segan untuk membunuhnya, siapa yang berani mengusikku, maka aku tidak segan untuk membunuhnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mhanks, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Energi orka alami
Ilohu kali ini benar-benar tidak ada kesempatan untuk berbalik, sehingga dia hanya bisa pasrah dengan serangan telak dari belakang oleh Zeno dan juga Kiba.
Zeno melangkahkan kaki kananya kedepan untuk menahan dorongan tubuhnya, Alhasil pedang Zeno tidak jadi menghunus tubuh Ilohu yang kala itu kesempatan menghunusnya begitu besar. Alasan Zeno begitu sederhana, dia tidak akan membuat sang penjaga air terjun kehidupan mati begitu saja, sehingga akan mengakibatkan banyaknya orang yang sembarangan masuk ke dalam.
Tetapi Zeno juga membiarkan Kiba untuk menyerang Ilohu, Kiba tepat mendorong tubuh Ilohu sehingga membuatnya tersungkur di tanah dengan posisi tengkurap dan juga ditahan oleh Kiba tepat di atasnya.
“Kenapa kau tidak jadi membunuhku nak? padahal peluang untuk menghunusku begitu besar.” Kata Ilohu.
“Aku tidak seburuk itu Ilohu, akulah yang pertama kali menantangmu jadi aku mau bebas untuk membunuhmu atau tidak. Kecuali jika kaulah yang pertama kali menantangku, maka aku tidak segan untuk membunuhmu.” Jawab Zeno begitu dingin.
Ilohu begitu terkesan dengan ucapan Zeno, hal tersebut membuat Ilohu mengingat kenangan bersama tuannya yang bernama Fang. Dimana saat Ilohu dan Fang pertama kali bertemu, Fang kala itu sedang ingin mendirikan sebuah desa. Tetapi ada sebuah Beast yang merupakan Ilohu tidak mau berpindah tempat tepat dimana desa tersebut akan dibangun.
Alhasil, Fang menantang Ilohu satu lawan satu supaya Ilohu ingin beranjak dari tempatnya. Ilohu pun menerima tawarannya dan melakukan perkelahian dengan Fang. Hingga pertarungan di antara keduanya berlangsung begitu sengit yang membuat Ilohu mengalami cedera parah di akhir pertempuran.
Dalam detik-detik terakhir, sebenarnya Fang bisa membunuh Ilohu dengan sekali teknik. Akan tetapi, Fang tidak melakukan hal tersebut, karena niat pertama kali Fang disini adalah mendirikan sebuah desa dan buka untuk membunuh beast.
Lagipula Fang juga lah yang pertama kali menantang Ilohu, sehingga Fang bebas untuk menentukan apakah membunuh Ilohu atau tidak. Tetapi sebagai gantinya, Fang ingin menjalin kontrak dengan Ilohu secara sukarela. Karena Ilohu merasa diberikan hidup, dia akhirnya setuju dengan tawaran Fang.
****
Ilohu kemudian membiarkan Zeno untuk melihat secara langsung sesosok Fang yang merupakan pendiri sebuah desa dan akhirnya menjadi sebuah salah satu lima negara besar di benua ini.
“Kau jangan khawatir, aku tidak akan mengganggu keluarga Fang disana.” Ucap Zeno yang telah menunggangi Kiba.
“Kau harus berjanji itu, karena menjaga dari penyusup adalah tanggung jawabku.” Balas Ilohu.
Zeno megangguk, kemudian dia memberikan isyarat kepada Kiba agar terbang ke atas tempat dimana jalan setapak berada.
Akhirnya Zeno dan Kiba pun telah kembali ke jalan yang ia lalui tadi, mereka berdua pun akhirnya berjalan dengan begitu cepat karena mereka tidak mau terlambat dalam peristiwa kali ini.
Jalanan yang mereka lalui juga semakin sulit, karena jalan begitu menurun dan curam, sehingga harus perlu berhati-hati dalam berjalan.
Tepat mereka di belakang sebuah tempat, dimana obor dipasang di berbagai pohon sehingga membuat tempat tersebut terang benderang.
Tempat tersebut berisi puluhan keluarga Fang yang sedang menantikan peristiwa langka yang sebentar lagi akan terjadi. Zeno juga melihat jelas bahwa Fang Yoshi berada di depan sendiri diikuti oleh Fang Tan dan juga Fang Yuna.
Bankan Zeno juga melihat dengan samar-samar yaitu Fang Rosh yang juga berdiri menantikan sebuah peristiwa.
Zeno tidak berani bergabung dengan mereka, karena dia sendiri juga sadar siapa jati diri nya. Zeno lebih memilih naik di atas dahan pohon dan menyaksikan dari kejauhan. Sebelum itu, Zeno juga telah menarik Kiba agar tidak terlalu ramai saat bersembunyi.
Beberapa saat kemudian, peristiwa langka akhirnya benar-benar telah terjadi. Orka alami sepertinya telah mengalir deras bersamaan dengan air terjun yang mengguyur sungai.
Zeno saat ini juga merasakan bahwa sekujur tubuhnya sangat dingin bagaikan air malam, ditambah lengan Zeno juga berembun. Hal tersebut membuat Zeno mengingat saat dirinya mendapatkan elemental pertamanya dari Dewi Luna, dimana kala itu angin semilir menghembus perlahan melewati tubuh Zeno.
"Mungkin itulah yang disebut Orka alami." Batinnya.
Zeno mencoba menyerap energi Orka alami kali ini dengan penuh harapan. Tetapi rasanya begitu perih di tubuh saat dia mencoba menyerap. Bahkan dia sesekali ingin berteriak tetapi hal bodoh tersebut akan membuat dia merubah pandangan keluarga Fang.
Mungkin perbedaan elemen Zeno dengan orka alami ini begitu kuat, sehingga membuat Zeno kesakitan saat menyerapnya. Namun terpaksa dia hanya menyerap beberapa energi orka dan tidak begitu banyak.
Zeno seketika mengarahkan pandangannya ketika sekumpulan air tepat di sungai bawah air terjun membentuk sosok manusia yang sangat tua dengan jenggot putih menggantung di bawah dagunya begitu lebat.
"Hormat kepada pendiri negara."
"Hormat kepada leluhur keluarga Fang."
Nampak seluruh anggota keluarga Fang berjongkok di hadapan pendiri negara atau Fang itu sendiri. Fang hanya mengangguk, dia kemudian berjalan dari permukaan sungai menuju kerumunan keluarga Fang yang sedang berjongkok memberi hormat kepada dirinya.
Para keluarga Fang kemudian berdiri setelah Fang memberikan isyarat. Lalu dia memulai percakapan dengan mengatakan. "Sepertinya ada orang lain disini selain kalian yang berada disini."
Zeno hanya tersentak kaget tentang Apaucapan Zeno, bagaimana orang tua itu bisa tahu bahwa ada orang lain di sini yang juga ikut melihat? Itulah yang dipikirkan Zeno. Zeno kemudian bersiap untuk melarikan diri setelah keluarga Fang bersiap mencari keberadaan selain keluarga mereka.
Para keluarga Fang mengerutkan dahinya, tetua pertama keluarga Fang, Fang Rosh kemudian mengajukan diri untuk mencari penyusup itu.
"Tidak perlu, kau tidak perlu mencari, lagi pula dia bukanlah seorang penyusup yang mengganggu keberadaan kita." Kata Fang dengan begitu santai.
"Tapi Leluhur, orang tersebut sangat tidak sopan untuk memata-matai kita." Protes Fang Rosh.
"Iya memang benar, tetapi biarkan saja. Kita tidak akan mendapatkan kerugian secuilpun." Perjelas Fang.
Zeno menghela nafas saat mendengar pernyataan Fang, bagaimanapun juga dia sangat berhati-hati dengan keadaan, apalagi jika sampai diketahui oleh keluarga Fang terutama tetua mereka yang sangat Zeno benci.
Percakapan mereka kali ini membahas masalah-masalah yang terjadi di negeri Angin, sehingga membuat Zeno bosan mendengarnya.
Zeno telah menyerap energi orka alami sedikit, dan dia telah melihat rupa pendiri negara. Lebih baik Zeno pergi meninggalkan mereka semua karena mungkin percakapan mereka tidak terlalu penting bagi dirinya.
Berjalan kembali pulang dalam kegelapan, hanya mengandalkan terangnya rembulan untuk melewati jalan setapak. Dengan wajah sedikit ceria karena telah menyerap sedikit energi orka air.
Zeno pun menghentikan langkahnya, dia terpikirkan sesuatu untuk mencoba energi orka air yang telah ia serap. "Lebih baik, aku mencoba terlebih dahulu." Batinnya.
Hal yang ia lakukan adalah, mencoba mengeluarkan bola air yang sama persis ia lakukan pada saat mengeluarkan bola angin. Karena hal tersebut merupakan teknik dasar yang harus dipelajari saat Elementalist baru mendapatkan elemental nya.