NovelToon NovelToon
TANPA RESTU

TANPA RESTU

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Dendam Kesumat
Popularitas:10.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lel

Boleh tidak aku kembali ke masa 5 tahun yang lalu? saat aku masih gadis, tak akan aku membantah nasehat ibu tentang Mas Akbar, suamiku. Dengan ikhlas aku akan menurut beliau tanpa protes sedikit pun, meski harus melepas lelaki yang aku cintai. Karena sekarang aku tahu maksud Ibu tak memberi restu dulu, karena Mas Akbar penganut suami patriaki.

Urusan rumah, anak, bahkan menjadi tulang punggung keluarga pun aku lakukan sendiri tanpa bantuan dari Mas Akbar. Aku sudah tidak menuntut Mas Akbar untuk berubah, rasanya sudah mati rasa, dan berharap tiap hari diberikan kesabaran tanpa batas, agar bisikan setan tak kuturuti untuk meracuninya. Astaghfirullah.

Selain tabiat Mas Akbar, yang membuatku ingin mengakhiri pernikahan ini adalah sikap mertua padaku. Beliau selalu menganggap aku sebagai istri pembawa sial, yang menyebabkan Mas Akbar terkena PHK massal. Beliau selalu mengatakan andai aku tak menikah dengan Mas Akbar, mungkin putra kesayangannya itu akan naik jabatan. Sialan memang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SWEET

"Ian terlihat menikmati pernikahan dengan gadis itu, apakah kamu masih mengharap dia?" tanya Jovan pada istrinya. Maya yang duduk di ranjang bersiap tidur, hanya tersenyum tipis. Mengharap? Apa gunanya?

"Cerita kita hanya masa lalu, aku yang mengkhianatinya, dan tak akan mungkin dia menerima aku kembali."

Jovan tertawa meremehkan. "Menyesal?" sindir Jovan. Kepala Maya ingin sekali mengangguk, namun ia tak punya keberanian. Berkat Jovan keluarganya terangkat dan hidup layak, coba kalau sang ayah tidak bangkrut, Maya mana mau mengkhianati Fabian. Hidup ruwet karena kekurangan uang.

"Dulu, sekarang lebih ke pasrah saja!" ujar Maya sembari menatap Jovan dengan tersenyum tipis. Jovan menarik tubuh kurus Maya. Setiap malam selalu digauli tapi sudah 9 tahun tak pernah membuahkan hasil, mungkin efek keguguran dulu. Pembersihan rahim terlalu bersih mungkin. Jovan merasa tertantang dengan ucapan sang papa, kalau sampai Fabian punya anak dulu bisa-bisa pamor Jovan sebagai putra mahkota jelas tergantikan. Bisa-bisa warisan sang papa diberikan banyak ke Fabian. Oh tidak bisa.

"Kamu harus bisa hamil, kalau enggak, jangan salahkan aku kalau mencari perempuan lain untuk mengandung benihku!" ujar Jovan sembari melucuti baju tidur Maya. Perempuan itu hanya tersenyum tipis, menatap mata Jovan.

"Lakukanlah, asal kamu bahagia," ujar Maya, sangat capek menghadapi tuntutan Jovan setiap kali bercinta. Bukan dirinya yang tak mau hamil tapi memang Allah belum memberikan rezeki itu. Jovan sendiri tak merasa kalau karma sedang berjalan dalam pernikahan ini. Siapa tahu dirinya dan Maya perlu minta maaf pada Fabian, atas kesalahan yang telah mereka perbuat. Namun, Jovan mana mau minta maaf pada Fabian, pantang sekali berhubungan baik dengan anak pelakor itu.

Untuk kesekian kalinya, Jovan mengajak Maya ke rumah sakit, periksa kandungan dan minta obat subur agar mereka segera punya anak. Memang Jovan sudah pernah ditawati bayi tabung, tapi melihat harganya Jovan berpikir ulang, masa' uang sebanyak itu hanya untuk program hamil. Jelas Jovan tak mau merogoh kocek hanya demi Maya begitu. Batin Maya, uang banyak tapi pelit. Sedangkan Fabian dulu, uang terbatas tapi mengusahakan. Ah Maya selalu saja membandingkan kakak beradik ini. Kalau saja Maya sabar, mungkin dia akan diratukan oleh Fabian sekarang.

Sedangkan Fabian sendiri memang tipikal yang setia kalau punya pasangan. Ia sejak dulu sudah diperingatkan oleh sang mama, jangan menyakiti perempuan, cukup mama saja yang pernah dibohongi laki-laki. Perempuan lain jangan.

"Kamu sama karyawan kamu memang sejutek itu?" tanyaku saat weekend sengaja ikut Fabian mengunjungi ritelnya. Aku kaget saja, saat para karyawan menyapa begitu, Fabian tak ada senyum dan ramah-ramahnya. Padahal katanya playboy.

"Enggak jutek. Emang kayak gini."

"Masa'. Bukannya playboy ya."

Fabian tertawa, kemudian menarikku untuk duduk di pangkuannya. Ruang kerja Fabian terbilang kecil, ya maklum dia pindah-pindah juga ke satu ritel, ke ritel yang lain. "Jangan bilang sok-sok an jutek karena ada aku?" tuduhku sembari memicingkan mata. Fabian kembali tertawa mendengar tuduhan itu.

"Dengar ya. Aku memang pernah celap-celup sama cewek. Tapi bukan aku yang memulai. Tapi mereka yang mengajak. Tampang gantengku ini yang bikin mereka penasaran tidur sama aku."

Aku berdecak sebal sembari pura-pura mual. Percaya diri sekali suamiku ini. Fabian kembali tertawa melihat tingkahku yang masih belum mengakui pesona Fabian. "Emang gimana kalau mereka mengajak? Murah sekali. Emang gak gengsi."

"Gengsi mah kamu. Gak mau minta, tapi sekali mendesah bikin orang kampung travel otak." Aku langsung membungkam mulut Fabian. Dia makin tertawa saja karena melihat wajahku yang memerah.

"Enak saja. Aku gak gitu. Udah cepetan gimana mereka mengajak."

"Kebanyakan sih, mereka dikenalkan oleh temanku saat nongkrong di cafe. Aku sih diam saja, tapi mereka yang mendekat. Mereka kebanyakan bilang, boleh dong icip."

"Terus kamu mau!"

"Mau aja. Asal dari awal pakai pengaman dan aku gak bakal menyentuh tubuh mereka."

"Hah? Kayak gimana?"

"Ya dia main di area ini," ujar Fabian sembari menarik tanganku, tapi dia gak boleh menyentuh bibirku dan tubuh selain area itu."

"Emang kamu gak terpancing. Aneh banget celap-celup kamu."

"Ya kan aku tipenya setia."

"Pret. Tapi mau aja."

"Ya namanya ditawari mana ada yang nolak. Murah lagi gak sampai 250ribu."

"Hih!" ujarku begidik ngeri. Dunia macam apa itu.

"Bisa dibilang, kamu dan Maya doang yang pernah aku jamah pakai hati dan benar-benar saling memuaskan ," ucap Fabian sembari menatapku intens. Aku segera melengos. Takut banget dengan tatapannya, bisa-bisa aku jatuh cinta sama dia.

"Gak usah melengos, takut banget sih jatuh cinta sama aku," ujar Fabian sembari menarik kepalaku untuk bertatapan dengannya lagi.

"Malas sakit hati, ya kalau hati kamu buatku doang, dan selamanya. Tapi kalau masih ada Maya, malas banget jatuh cinta sama kamu."

"Dia sudah milik suaminya, Mir. Gak mungkin sekali aku balik sama dia."

"Itu raga kamu, hati kamu? Gak mungkin banget, kamu masih menyimpan rasa sama dia, kelihatan banget. Beda sama aku, begitu lepas dengan Akbar, udah gak ada lagi hati aku sama dia."

"Iya-iya si paling move on."

"Jadi please, jangan memancingku buat jatuh cinta sama kamu. Cukup kita hidup untuk saling memenuhi kebutuhan biologis saja."

"Siap Nyonya Fabian." Aku sadar kok, kalau Fabian masih menyimpan rasa pada Maya, jadi untuk urusan cinta gak usah dipaksakan. Kita hanya butuh saling menghangatkan itu saja. Aku tidak munafik, aku menyukai sikap Fabian yang begitu lembut tapi mengesankan saat kita menyatu. Seperti saat ini, setelah bicara serius, pasti dia mulai melancarkan aksi untuk mengulang malam-malam panas kita.

"Jangan di sini," ucapku menahan tanganya yang mulai membuka kancing kemejaku.

"Kenapa? Gak akan ada yang berani masuk juga," ucapnya tak mau ditolak. "Gak usah menyatu, cuma cium aja!" ucapnya sensual, dan mulai memainkan pucuk area depanku. Kalau sudah begini, jelas saja aku mulai terpancing.

Aku masih duduk dipangkuannya, tapi dia mulai berlagak seperti bayi. Jelas saja aku gelisah. Tapi bodohnya aku malah mengusap kepalanya, seolah memberi tanda bahwa aku menikmati.

"Udah ah," tolakku yang harus menghentikannya.

"Udah basah?" tanyanya sembari menatapku. Aku mengangguk. Memang kenyataannya begitu.

"Ke hotel seberang saja!" ujarnya santai.

"Kenapa gak pulang aja?" ujarku sayang uang.

"Keburu turun. Udah yuk," ujarnya sembari memakai jaket, dan merapikan rambutnya sebentar. Begitu pun aku merapikan kancing kemeja, dan kita pun menyeberang menuju hotel kecil berhadapan dengan toko ritel Fabian. Aku merasa karyawannya pada melihat kita sih, apalagi sejak keluar ruangan Fabian menggenggam tanganku, seolah tak akan melepaskan diriku. Duh, meleleh Bang, sumpah aku bisa luluh juga kalau begini sikapnya. Sweet.

1
Quinza Azalea
lanjut
FiKiBiMi
yah..
berasa gantung terus tau gak kak. ampun dah candu sama karyanya akak.
Lel: hwkkwkw mksh
total 1 replies
Ica Rissaharyono
nambahhh🤭
Lel: sebentar masih review kok
total 1 replies
Quinza Azalea
lanjut
FiKiBiMi
kurang banyak akak.
FiKiBiMi: yeyeyeyeye..
total 2 replies
Quinza Azalea
lanjut
FiKiBiMi
update manyak manyak akak.
FiKiBiMi: ditunggu ya akak 🤭😍😍😍
total 2 replies
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
covernya ganti ya thor, yg awal kyane fotone berdua
Lel: iya diganti sama pihak platformnya
total 1 replies
Quinza Azalea
next
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
asyik y mir kl prinsip nya gt mlg g stres krn nething g ky kbykn emak2🤣 nk bojone online p dlht trkhr jam brp d chat g lgsg bls wuh siap2 d ceramahi🤭
Lel: ngomel sepanjang kereta api
total 1 replies
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
ciee ngintilan blng aja g mau kehilangan aktivitas berkeringat, sweet banget sumpah bnr2 mnjga hati namira ra sio2 y mndrta awale sm cecunguk akbar dan kel nya
Lel: doakan bahagia selalu ya
total 1 replies
Ica Rissaharyono
🤣🤣🤣 balasan..karma,,diselingkuhin jg tuh c maya,,awassss bisa² jd pelakor c maya secara dia masih ada rasa fabian..duhhh fabian jgn sampe dech sm c maya,klo org udh pernah selingkuh,,lah pasti ngelakuin lagi gk bkl bnr...udh stay di namira aja bikin jatuh cinta
Lel: kita lihat bagaimana Fabian beraksi
total 1 replies
Quinza Azalea
next
Ica Rissaharyono
mungkin karna restu org tua jg c fabian sm namira bs bahagia
Lel: betul syekali
total 1 replies
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
mira...dpt jackpot nih😅 d gwe melayang trs kr bian🤭
Lel: banget😍
total 1 replies
Ica Rissaharyono
lg hot hotnya pasangan baru bawanya wiwik teyuss🤣
Lel: merinding disko
total 1 replies
Chusnul Chotimah
seru ceritanya Thorr,,semangat ya thorrr,AQ selalu menunggu notif karyamu..cayo💪
Lel: oke sudah aku upload 2 bab...tunggu review dulu ya
total 1 replies
FiKiBiMi
pas diawal kayak gimana gitu ya..
tapi makin kesini kok makin kesana..
selalu serrruu sih..
Always bintang 5 yak.
Lel: terimakasih kak
total 1 replies
Quinza Azalea
next
Lel: siap kak
total 1 replies
Quinza Azalea
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!