NovelToon NovelToon
DA'S LITTLE FAMILY IN JEJU

DA'S LITTLE FAMILY IN JEJU

Status: sedang berlangsung
Genre:Enemy to Lovers / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: rahmad faujan

Di sebuah pulau kecil di Jeju, Lee Seo Han menjalani kehidupannya yang sunyi. Ditinggal kedua orang tuanya sejak remaja, ia terbiasa bergulat dengan kesendirian dan kerasnya kehidupan. Bekerja serabutan sejak SMA, ia berjuang menyelesaikan pendidikannya sendirian, dengan hanya ditemani Jae Hyun, sahabatnya yang cerewet namun setia.

Namun musim panas itu membawa kejutan: Kim Sae Ryeon, cahaya yang menyinari kegelapan hidupnya. Perlahan tapi pasti, Seo Han membuka hatinya untuk merasakan kebahagiaan yang selama ini ia hindari. Bersama Sae Ryeon, ia belajar bahwa hidup bukan hanya tentang bertahan, tapi juga tentang mencintai dan dicintai.

Tapi takdir berkata lain. Di puncak kebahagiaannya, Seo Han didiagnosis mengidap ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis), penyakit langka yang secara perlahan akan melumpuhkan tubuhnya. Di hadapan masa depan yang tak menentu dan ketakutan menjadi beban, Seo Han membuat keputusan paling menyakitkan: mengorbankan cintanya untuk melindungi orang tersayang

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rahmad faujan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KENANGAN YANG TIDAK TERLIHAT

Suasana Pantai Hamdeok benar-benar sangat membantu. Kecanggungan sedari tadi di rumah sakit kini hilang, digantikan dengan canda tawa dan keintiman yang tumbuh.

​Seo Han dan Seo Ryeon duduk berdekatan, menikmati kehangatan dan keindahan senja. Langit di atas mereka mulai mewarnai lautan dengan semburat jingga dan ungu.

​"Beneran, terima kasih ya," kata Seo Han pelan, menyenderkan kepalanya ke bahu Seo Ryeon. Tindakan spontan dan intim ini membuat jantung Seo Ryeon berdebar kencang lagi, ia merasakan kehangatan kepala Seo Han melalui kausnya.

​"Buat apa?" bisik Seo Ryeon, nyaris tak bersuara, takut merusak kehangatan momen itu.

​"Untuk hari ini. Untuk tawa yang aku tidak tahu kapan terakhir aku rasakan," jawab Seo Han. Ia lalu menegakkan kepalanya, menarik tangannya ke belakang sebagai penyangga. "Tadi itu... sentuhan hidung itu balasan karena aku sudah bikin kamu kaget di rumah sakit, kan?"

​Seo Ryeon tertawa malu-malu, mencubit lengan Seo Han pelan. "Mungkin. Balasan karena kamu main ciprat-ciprat air duluan."

​Mereka berdua lalu menikmati pemandangan senja itu dalam diam, berdekatan, suara ombak berbisik lembut, melupakan sejenak masalah dan penyakit.

​Cekrrkkk!

​Suara kamera HP Seo Han berbunyi, memecah keheningan.

​"Yah, ketahuan!" kata Seo Han, langsung buru-buru berdiri dan lari. Ia baru saja mengambil candid saat Seo Ryeon bersandar padanya.

​"Yaaa, hapus itu, Seo Han!" teriak Seo Ryeon, ikut bangkit dan mengejar.

​Mereka berdua kembali bermain kejar-kejaran, siluet mereka memanjang di bawah sunset oranye di Pantai Hamdeok. Burung-burung camar berkicau dan ditambah suara ombak yang tenang menjadi soundtrack alami tawa mereka.

​"Sudah, kalian! Sini!" teriak Jae Hyun dari kejauhan, berdiri di dekat mobil sambil melambai.

​Seo Han terhenti. Ia sudah kehabisan napas dan memilih menyerah. Saat itulah, Seo Ryeon berhasil menyergapnya.

​"Dapat!" kata Seo Ryeon, dengan cekatan merebut ponsel Seo Han. Ia buru-buru ingin menghapus foto candid memalukan tadi, namun ia kebingungan karena layar ponsel Seo Han tampak kacau, penuh garis-garis error dan dead pixel.

​"Nih, aku balikin!" kata Seo Ryeon, mengembalikan ponsel itu ke Seo Han dengan kening berkerut.

​"Kenapa? Sudah dihapus fotonya?" tanya Seo Han, mengambil ponselnya.

​"Gagal mau hapus! Gimana mau hapus, layar kamu saja begitu!" protes Seo Ryeon, menunjuk layar yang retak dan berkedip.

​Seo Han tertawa terbahak-bahak, tawanya menular pada Seo Ryeon. "Yah, makin rusak deh. Aku lupa mau servis nih HP. Layar sentuhnya kadang ngaco. Ya sudah, ayo. Jae Hyun sudah panggil kita. Ke sana yuk."

​"Bukan salah aku, HP kamu saja yang ringkih," balas Seo Ryeon, menjulurkan lidah.

​Satu tamparan mendarat di pipi Seo Ryeon pelan.

​"Yah, sakit!"

​"Nyamuk," canda Seo Han.

​Mereka berdua berjalan menuju Jae Hyun. Sepanjang jalan, Seo Ryeon masih terkekeh membayangkan Seo Han mengambil foto yang tidak akan pernah bisa dilihat dengan jelas karena ponselnya rusak.

​"Senang-senang banget kayaknya. Sampai basah-basahan gitu," komentar Jae Hyun saat mereka tiba. Ia menyerahkan handuk kecil kepada Seo Han dan Seo Ryeon.

​"Terima kasih, Hyun. Best idea ever," kata Seo Han, mengelap rambutnya yang sedikit basah.

​Tiba-tiba, Seo Han memeluk Jae Hyun dengan erat, penuh rasa syukur. "Hyun, aku cinta padamu!" katanya tulus, nadanya ceria dan penuh kelegaan.

​Jae Hyun sontak terkejut. "Yaa! Lepas! Baju basah!" protes Jae Hyun, berusaha melepaskan diri dari pelukan Seo Han.

​"Biarin! Ini bentuk rasa terima kasih!" Seo Han tertawa, lalu akhirnya melepaskan pelukannya, meninggalkan sedikit jejak basah di jaket Jae Hyun.

​"Dasar manja!" gerutu Jae Hyun, pura-pura kesal sambil merapikan jaketnya. Namun, di dalam hati, ia sangat lega. Ia sudah lama tidak melihat tawa lepas dan ungkapan kasih sayang spontan seperti ini dari Seo Han. Ia tahu, momen di pantai telah menyelamatkan mood Seo Han.

​"Yuk, pulang. Tapi sebelum pulang," kata Jae Hyun, meraih tas ransel Seo Han, "Kita cari makan dulu. Aku lapar berat, dan kamu harus minum obat."

​Seo Han mengangguk setuju. Mereka bertiga masuk ke mobil. Seo Ryeon kini duduk di belakang, di samping Seo Han.

...----------------...

​🌃 Seoul: Pengakuan di Masa Lalu

​Di sebuah apartemen mewah di kota Seoul, Le Young Jun, Ayah Seo Han, terduduk diam di atas balkon. Ia memandangi langit malam yang terang, namun tidak ada bintang yang terlihat—seperti rasa cemas dan sesal yang ia rasakan.

​Ia menghela napas panjang. Ia merasa lega karena sudah menitipkan putranya kepada Kim Jae Hyun. Jae Hyun-lah yang ia hubungi ketika ia mengantar anak sakit dan dirawat di rumah sakit di Kota Jeju karena demam tinggi.

......................

​📼 Flashback: Seoul - 1 Hari yang Lalu

​Di warung makan sederhana milik ibunya, Jae Hyun sedang mengantar pesanan ke pelanggan saat tiba-tiba seorang pria paruh baya, rapi dengan setelan mahal, menghampirinya.

​"Bisa bicara sebentar?" kata pria itu.

​Jae Hyun berbalik badan, sedikit terkejut melihat sosoknya. "Ayah Seo Han, ya?"

​Le Young Jun mengangguk kaku. "Aku tahu kamu adalah sahabat baiknya."

​Jae Hyun mengantarkan pesanan terakhirnya lalu kembali ke hadapan Le Young Jun. "Ada apa, Tuan?"

​Le Young Jun menunduk, matanya menunjukkan rasa lelah dan sedih yang mendalam. "Tolong temui dia di rumah sakit Kota Jeju. Dia sedang dirawat di sana karena demam. Aku tidak bisa menjaga anakku lagi karena dia sangat membenciku, Hyun."

​"Dia membenci saya karena dia pikir saya tidak peduli," lanjut Le Young Jun, suaranya tercekat. "Dia sedang melalui masa sulit, dan dia pasti akan menjauhi siapapun yang berusaha membantunya. Hanya kamu dan Seo Ryeon yang dia percaya."

​Le Young Jun menyerahkan kartu debit dan sebuah amplop tebal. "Ambil cuti. Titip anakku, ya. Jaga dia dengan baik. Aku ingin terus bahagia dan dengan keadaan baik dan punya kenangan yang lebih baik dari rasa benci."

​Jae Hyun terdiam sejenak, mencerna informasi itu. Seo Han sakit dan lari karena konflik dengan ayahnya?

​"Saya janji, Tuan," jawab Jae Hyun tegas. "Dia sahabat saya. Saya akan menjaganya dan memastikannya dia selalu bahagia."

...----------------...

​🚪 Kembali ke Seoul Sekarang

​Tuan Le Young Jun memejamkan mata, mengakhiri kilas balik itu. Ia berharap, saatnya tiba, Seo Han akan memaafkannya. Namun untuk saat ini, ia bersyukur Seo Han tertawa di Pantai Hamdeok, ditemani oleh orang yang tepat.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

​Jae Hyun menyalakan mesin. Keheningan sudah hilang, tergantikan oleh suasana yang hangat dan sedikit kelelahan.

​"Tadi lucu banget, Han," komentar Seo Ryeon, tersenyum sambil melihat hasil foto di ponselnya.

​"Yang mana?" tanya Seo Han, kepalanya menoleh ke arahnya.

​"Yang kamu lari kaget gara-gara ketahuan candid. Dan HP kamu yang rusak itu! Sebenarnya, foto yang kamu ambil tadi hasilnya gimana?"

​"Tidak tahu, tidak bisa kelihatan. Mungkin isinya cuma garis-garis," jawab Seo Han, tertawa pelan. "Tapi tidak apa-apa. Aku sudah punya kenangan di kepalaku."

​Jae Hyun mendengarkan percakapan mereka dari kursi depan. "Han," panggil Jae Hyun, nadanya tiba-tiba berubah serius, memotong keceriaan mereka.

​Seo Han dan Seo Ryeon langsung diam.

​"Kamu tahu kan, hidup ini singkat banget?" kata Jae Hyun, tanpa menoleh. "Setiap hari itu berharga. Jadi, kalau kamu punya perasaan atau hal yang harus kamu selesaikan... jangan ditunda."

​Seo Han langsung menegang. Ia tahu ke mana arah pembicaraan Jae Hyun. Ini bukan lagi soal 'makan atau minum obat', ini adalah peringatan yang hanya dimengerti oleh mereka berdua.

​"Maksud kamu?" tanya Seo Han, berusaha terdengar santai, tapi suaranya sedikit serak.

​Jae Hyun melirik Seo Han melalui kaca spion, tatapannya penuh arti. "Aku cuma mau bilang, jangan sampai kamu menyesal karena terlalu fokus sama hal yang tidak penting, sampai kamu lupa sama orang-orang di sampingmu yang peduli."

​Seo Ryeon, yang tidak tahu apa-apa, merasa bingung dengan ketegangan yang tiba-tiba muncul di antara kedua sahabatnya itu.

1
Anonymous
kamu jahat
Anonymous
tidakkk😭
Anonymous
serius kamu jahat banget sih le seo han tidak boleh mati😭
Anonymous
woo jin kamu ga salah 😭
Hanik Andayani
wah odeng kesukaan aku apalagi toppoki 😃
Wida_Ast Jcy
kejar kejaran donk ya ceritanya ini🤭🤭🤭
Dee
Dari awal ceritanya sudah menarik kak. Cuma aku agak kesulitan ngapalin nama-namanya... buatku susah diingat, hehe... Suka ketukar mana yang cowok dan ceweknya 😅
checangel_
Seo Han, maafkan Authormu ya 😭😭
rahmad faujan: aku aja nangiss kasih mati dia😭
total 1 replies
Chimpanzini Banananini
aku pernah naik roller coaster. tapi emang sih, klo emng takut, mata kita seakan gabisa dibuat melek jirr/Sob//Sob/
Chimpanzini Banananini
main roller coaster sambil memegang kamera? apa ga jatuh tuh?
Vᴇᴇ
suka bgt makan kimchi, walau awal makan rasanya kek asem, gurih manis, tp rill enak bgt cuuyyy
Mingyu gf😘
Han ngumpat aja bilang shibbal gitu🤣
Mingyu gf😘: mwhehehe🤣🤣🤣
total 2 replies
Mingyu gf😘
Penakut🤣
Irfan Sofyan
di sini banyak yang keren kak🤭
Irfan Sofyan
aku juga gitu kak, karena keluarga lagi kumpul aku selalu pergi nyari tempat yg bisa menyendiri, sambil merokok🤭
☕︎⃝❥ᗰᗴᑎGᗩᖇᗴ(╯°□°)╯︵ ┻━┻
Di paksa main loler Koster. aku gak pernah naik sih, tapi kelihatannya seru🤣
iqbal nasution
refleks hebat
iqbal nasution
lezat juga ya
bela
siapa taruh bawang disini😭
bela
😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!