NovelToon NovelToon
Gadis Ekstrovert & Dokter Introvert

Gadis Ekstrovert & Dokter Introvert

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama / Cintapertama
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Miss_Fey

Kisah gadis ekstrover bertemu dengan dokter introvert..
Awal pertemuan mereka, sang gadis tidak sengaja melukai dokter itu. Namun siapa sangka, dari insiden itu keduanya semakin dekat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss_Fey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

*********

Begitu gerbang rumahnya di buka, Cindi langsung tersenyum melihat Edo keluar.

" Apa aku mengganggumu? " tanya Cindi.

" Tidak, silahkan masuk. " jawab Edo mempersilahkannya.

Cindi pun masuk dan langsung melihat Suina yang sedang berdiri di teras rumah pria itu.

Gadis itu tengah melihat kearahnya, sehingga membuat Cindi tersenyum menyapanya.

" Kita ketemu lagi. " sapa Cindi tersenyum ramah.

" Iya. " jawab Suina canggung.

" Ee.. kalau gitu aku pergi dulu. " ucap Suina yang ingin menghindari gadis itu.

" Saya akan mengantarmu setelah ini, tunggulah sebentar. " ucap Edo.

" E-em! " jawab Suina yang merasa tidak enak dengan Cindi, kemudian gadis itu langsung masuk kedalam meninggalkan mereka berdua.

Sementara Cindi tetap berusaha tersenyum melihat kedekatan Edo dengan gadis itu.

" Sepertinya kalian sangat dekat. " ucap Cindi.

" Iya. " jawab Edo yang tidak menutupinya lagi.

" Oh ya, apa ada yang bisa saya bantu? sampai prof datang kekediaman saya? " tanya Edo.

" Memangnya aku hanya akan datang karena menginginkan sesuatu darimu? " jawab Cindi yang merasa tersinggung.

" Mm.. baiklah, silahkan. " ucap Edo sambil mengajaknya untuk masuk kedalam.

" Sebaiknya kita bicara di luar saja, aku tidak ingin membuat gadis itu tidak nyaman dengan kedatanganku. " jawab Cindi.

Mendengar penuturan Cindi, Edo langsung mengajaknya untuk duduk mengobrol di kursi taman rumahnya.

Sementara dari dalam, Suina sesekali memperhatikan mereka dari balik kaca jendela.

" Mereka benar benar terlihat sangat cocok. " gumam Suina.

Setiap kali melihat Cindi, Suina merasa kalah jauh dari segi apapun. karena penampilan Cindi yang benar benar sangat berkelas, beda jauh denganya.

Di luar, Cindi memberitahu maksud kedatanganya kerumah Edo.

" Maksud kedatangku kesini, karena ayahmu menelpon ibuku. ia ingin mengatur pertemuan keluarga setelah beliau kembali dari perjalanan bisnisnya. " ucap Cindi yang mulai membuka topik.

" Sepertinya ayahmu masih berharap agar kita menjalin hubungan yang lebih serius. " lanjut Cindi.

" Saya akan memberi tahunya cepatnya. " jawab Edo.

" Memberi tahu apa? " tanya Cindi penasaran.

" Bahwa kita tidak bisa menjalin hubungan itu. " jawab Edo.

Cindi pun langsung terdengar kesal, namun berusaha untuk tersenyum.

" Bukankah itu terlalu kejam? " ucap Cindi.

" Saya fikir akan lebih kejam jika kita tidak mengatakan yang sebenarnya. " jawab Edo.

" Sepertinya dokter tipe orang yang sangat tertutup ya. " ucap Cindi.

" Kalau boleh aku tau, kenapa? " lanjutnya lagi penasaran.

Tiba tiba mereka mendengar Suina keluar sambil mengejar putih yang lari keluar dari dalam.

" Putih! " panggil gadis itu yang langsung menggendongnya, kemudian membawa kucing itu kembali masuk kedalam.

Cindi melihat Edo tersenyum begitu melihat Suina, dan ia merasa jawabannya sudah sangat jelas.

" Apa karena gadis itu, sehingga dokter berusaha untuk menyakinkan ayahmu? " tanya Cindi langsung pada intinya.

Namun Edo hanya diam saja, tidak menanggapi pertanyaanya.

Cindi pun langsung tersenyum faham melihat ekspresinya yang diam.

" Sepertinya aku merasa kasihan pada diriku sendiri, rela mengejar pria bahkan sampai kerumahnya. " ucap Cindi tersenyum sinis menatapnya.

" Aku bahkan tidak pernah sampai seperti kepada pria. " lanjut Cindi.

" Mungkin karena prof belum berhasil mendapatkan pria itu. " jawab Edo.

" Dokter benar, selain gagal mendapatkan hati pria itu, aku juga gagal bersaing dengan wanita biasa itu kan? " ucap Cindi.

" Biasa? " ucap Edo yang terlihat tidak suka mendengar ucapan Cindi yang menyinggung Suina.

" Saya rasa tidak. " lanjut Edo.

" Dokter tidak perlu menjelaskan siapa wanita itu, yang pasti. dokter harus bisa membujuk om dan tante untuknya, karena aku rasa mereka memiliki standar cukup tinggi dalam hal ini. " ucap Cindi.

" Saya rasa itu menjadi urusan pribadi saya, prof tidak perlu memikirkan hal itu. saya akan menangani mereka. " jawab Edo.

Sementara di dalam, Suina terlihat semakin penasaran apa yang sedang mereka bicarakan, sehingga membuat ekspresi keduanya benar benar telihat sangat serius.

" Saya merasa bingung, bagaimana prof bisa mempertahankan semuanya hingga saat ini. bukanya kita sudah pernah membicarakan hal ini sebelumnya, prof tidak benar benar tertarik dengan saya. " ucap Edo.

" Aku juga bingung, kenapa orang tuamu memberikan harap ini padaku. " jawab Cindi yang tidak mau kalah.

" Apa karena mereka merasa aku lebih baik dari wanita mana pun? " lanjutnya lagi.

Ketika sedang serius berdebat dengan Edo, tiba tiba Cindi melihat seekor kucing bermain di kakinya.

" Aaa!! " ucap Cindi kaget kemudian langsung berdiri menjauh dari kucing itu.

" Putih? " ucap Edo ikut kaget kemudian langsung menggendongnya.

Kucing itu terlihat sempat menjilat kaki Cindi sekilas, sehingga hal itu membuatnya kesal.

" Maaf prof, saya akan membersihkan sepatu prof. " ucap Edo yang merasa bersalah.

" Tidak perlu, permisi. " jawab Cindi kesal kemudian langsung berlalu pergi menuju mobilnya.

Gadis itu benar benar terlihat sangat marah, dan langsung melajukan mobilnya meninggalkan kediaman Edo.

Edo langsung membawa putih masuk kedalam.

Di lihatnya Suina sedang duduk dan melihatnya sejenak, kemudian langsung memalingkan pandanganya.

" Maaf dok, aku lengah menjaga putih sampai dia keluar dan mengganggu kalian. " ucap Suina merasa bersalah.

Namun Edo hanya tersenyum menatapnya.

" Kalau begitu aku pulang dulu, bibiku sudah menelpon dan menyuruhku cepat pulang. " ucap Suina.

" Baiklah, saya akan mengantarmu pulang. " jawab Edo yang langsung masuk kedalam mengambil kunci mobilnya.

Setelah itu ia keluar lagi kemudian mengajak Suina pergi.

" Ayo. " ajak pria itu.

Namun Suina hanya diam saja sambil menatapnya.

Hal itu membuat Edo bingung.

" Suina! " panggil Edo sambil mengulurkan tanganya mengajak gadis itu.

" Em! " jawab Suina yang langsung berjalan menuju mobil.

Beberapa menit kemudian, keduanya tiba di kediaman gadis itu.

" Terima kasih dok, karena sudah mengantarkan aku pulang. " ucap Suina.

" Aku masuk dulu. " lanjutnya lagi sambil tersenyum kaku.

" Em! " jawab Edo ikut tersenyum.

Setelah melihat gadis itu masuk, barulah Edo pergi.

Di dalam, Suina langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang.

" Huff... " gumam gadis itu.

" Kenapa buk? pulang pulang lesu gitu? " tanya Riri masuk kedalam kamarnya.

" Nggak kok Ri. " jawab Suina yang terlihat murung.

" Nggak mungkin, pasti ada apa apa. ayo cerita. " ucap Riri peka.

Suina bangkit kemudian duduk sambil memikirkan Cindi yang datang kerumah pria itu.

" Apa ini ada hubunganya dengan dokter itu? " tanya Riri menebak.

" Sepertinya dokter Edo benar benar punya hubungan dengan wanita itu. " ucap Suina.

" Memangnya kenapa kalau dia punya hubungan dengan wanita itu? kalian kan hanya berteman, wajar kan. " jawab Riri.

" Atau jangan jangan kamu suka sama dokter Edo? " tanya Riri menebak.

Suina diam sejenak kemudian berfikir tentang perasaanya pada pria itu.

" Em! " jawab gadis itu mengangguk.

" WHATS!! " ucap Riri kaget.

" Tapi sepertinya dokter Edo juga menyukai wanita itu. " ucap Suina.

Riri langsung ikut sedih mendengarya, karena melihat Suina patah hati dengan cinta pertamanya.

" Tapi... belakangan itu dokter Edo selalu bertingkah aneh setiap kali kita bersama. seolah olah dia menyukaiku, karena selalu menujukan perhatiannya. " ucap Suina.

" Hah? " ucap Riri semakin bingung dengan jalan cerita hubungan keduanya.

" Terus apa yang kamu bingungkan? kalau merasa dokter Edo juga menyukaimu? " tanya Riri bingung.

" Entahlah Ri, aku juga bingung. " jawab Suina yang langsung merebahkan tubuhnya kembali sambil memandang langit langit kamarnya.

" Memangnya kamu pernah tanya, kalau dokter Edo punya pacar atau menjalin hubungan dengan seseorang? " tanya Riri.

" Aku sih nggak pernah tanya, hanya saja dia pernah mengaku jika tidak sedang menjalin hubungan dengan siapa pun. " jawab Suina.

" Ya udah, bebarti nggak ada salahnya dong kalau kamu suka sama pria itu. kalian sama sama lajang, menjalin hubungan spesial bukan suatu kesalahan. " ucap Riri mendukung.

Suina pun mulai memikirkannya.

Namun di hatinya masih ada hal yang mengganjal, sejak melihat Cindi datang kekediaman Edo. terlebih lagi keduanya terlihat sangat serius, seperti membahas hal yang penting satu sama lain.

###NEXT###

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!