NovelToon NovelToon
Not Young Papa

Not Young Papa

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Mafia
Popularitas:105.3k
Nilai: 5
Nama Author: Phopo Nira

Bukannya mendapat ucapan selamat dan pujian, karena telah berhasil menyelesaikan study nya. Kayvaran Cano Xavier malah langsung diberikan misi penting oleh papahnya untuk menyelesaikan masalah di salah satu cabang perusahaan yang ada di Negara X, lebih tepatnya Kota Xennor. Akan tetapi, ini bukan masalah bisnis melainkan persaingan wilayah dengan beberapa klan mafia yang ada di sana.

Namun, bukan itu letak permasalahan utamanya untuk Kay. Melainkan sang adik Axelion Cano Xavier yang masih berusia 8 tahun yang diam-diam menyelinap naik ke pesawat yang akan mengantarnya ke Kota Xennor tanpa diketahui oleh siapapun. Kay menyadari keberadaan sang adik saat pesawat sudah hampir setengah perjalanan.

“Eeeh … orang utusan Tuan Luca ternyata Papah muda! Lihat, anaknya menggemaskan sekali!”


Setibanya di perusahaan dia malah dikira sebagai karyawan biasa dan bahkan dibilang Papah muda karena Axel memanggilnya Papa?

Apakah Kay bisa menyelesaikan misinya sembari menjaga sang adik?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26. Berusaha Melindungi & Sebuah Peringatan

Sedangkan disisi lain, siapa sangka Spencer berhasil menyusul Kay dan Axlyn. Tidak hanya itu, dia langsung saja menyerang keduanya tanpa ampun. Dengan mengenakan helm, dia masih bisa menyembunyikan wajahnya dengan mudah.

Doorr … Doorr … Doorr …

Ckiittt …

Brakk … Braakk ….

Axlyn yang terkejut akibat serangan tersebut, lantas tiba-tiba mengerem sepeda motornya hingga tak sengaja menabrak beberapa tong yang tersimpan di sana. Keduanya spontan jatuh, beruntung tidak ada luka serius yang dialami Kay maupun Axlyn akibat kejadian tersebut.

“Sial, kau baik-baik saja?” tanya Kay yang langsung mengkhawatirkan Axlyn dibandingkan dirinya sendiri.

Jelas sekali Kay terlihat takut sesuatu yang buruk terjadi pada wanita itu, bahkan meski Kay sendiri belum mengetahui alasan pastinya.

“Aku baik-baik-baik saja! Maaf, aku terkejut dengan serangan tadi sehingga—”

“Sudahlah, bukan waktunya untuk membahas hal itu sekarang. Sial, siapa bajingan itu sebenarnya? Mengapa dia terkesan seperti sedang menargetkan aku?”

Kay hanya bisa mengumpat sembari menatap pria yang tadi menyerangnya yang kini ikut turun dari motornya dan berjalan menghampiri mereka.

“Hai, sebaiknya kau pergi dari tempat ini lebih dulu. Biar aku yang menghadapinya, karena sepertinya dia hanya mengincarku,” ujar Kay memerintahkan Axlyn untuk meninggalkan dirinya di sana.

“Tapi bagaimana denganmu? Aku tidak mungkin pergi menyelamatkan diriku sendiri saja dan meninggalkanmu dalam bahaya seperti ini?” Axlyn bersikeras untuk tetap berada di samping Kay.

“Sial! Awas ….”

Tanpa Kay dan Axlyn sadari, pria itu sudah sangat dekat dan langsung melayangkan serangan kepada keduanya dengan menggunakan sebuah besi panjang sebagai senjatanya. Spontan Kay langsung mendorong Axlyn menjauh untuk menghindari serangan tersebut, tidak hanya itu dia pun ikut membalas serangan tersebut tapi malah berhasil ditangkis dengan baik oleh pria tersebut yang tak lain adalah Spencer.

Pertarungan sengit pun terjadi diantara keduanya, sementara Axlyn hanya diam menyaksikan pertarungan tersebut yang belum dia lihat sebelumnya. Dimana Kay maupun pria itu sama-sama mengerahkan semua kemampuan bela diri dan ketangguhan tubuh masing-masing.

“Cukup bagus! Namun, tidak sebagus yang aku kira rupanya,” ucap Spencer sengaja memancing emosi Kay saat bertarung.

“Kau juga! Namun, hanya ini saja kemampuanmu?” balas Kay dia sadar bahwa musuh sedang mencoba membuatnya lengah.

Mendapat cibiran tersebut, Spencer semakin gencar melakukan serangannya hingga membuat Kay perlahan mulai tersudut. Axlyn yang menyaksikan Kay mulai terdesak, tentu tidak tinggal diam. Dia meraih sebuah balok kayu dan langsung saja melayangkan pukulan telak kepada Spencer sampai membuat balok kayu tersebut patah menjadi dua.

Bughh ….

“Sialan, beraninya kau menggangguku! Dasar wanita tidak berguna … mati saja kau!” umpat Spencer yang segera meraih senjata tersembunyi dibalik lengan jaketnya. Sebuah belati yang detik itu dia lemparkan tepat mengarah ke kepalanya Axlyn.

Kay yang menyaksikan kejadian itu, jelas dibuat panik bukan main. Tanpa pikir panjang Kay langsung berlari ke arah Axlyn untuk menyelamatkannya. Kay memeluk erat tubuh Axlyn menjadikan punggungnya sebagai sasaran belati tersebut yang kini menancap di sana. Spencer yang melihat betapa gilanya Kay hanya untuk melindungi Axlyn, spontan memilih mundur karena tujuannya untuk saat ini bukan untuk membunuh keturunan Xavier.

“Kau … baik-baik saja, bukan?”

Padahal jelas-jelas Kay yang terluka demi melindungi Axlyn, tapi dia masih bertanya untuk memastikan keadaannya.

“Kay … Kenapa? Kenapa kau melindungiku sampai sejauh ini?”

Air mata sudah mengalir deras membasahi wajahnya. Axlyn sungguh tidak menyangka Kay yang biasanya selalu menolak keberadaannya dan tidak segan-segan mengusirnya. Kini malah mengorbankan diri untuk melindunginya.

“Dasar bodoh! Seharusnya kau biarkan saja wanita itu mati. Kenapa kau harus mengorbankan diri untuk melindunginya? Bahkan dia bukan siapa-siapamu, bukan?” ujar Spencer yang terus berjalan mendekati Kay yang sudah terluka dalam pelukan Axlyn.

“Sebenarnya apa maumu? Apakah kau akan membunuhku sekarang?”

Kay tidak tertarik dengan identitas pria itu, tetapi dia ingin tahu apa yang sebenarnya orang itu inginkan dengan menargetkan dirinya dalam pertarungan ini. Disamping itu, Kay berusaha untuk tetap berdiri tegak meskipun rasa sakit akibat belati yang masih menancap di bahu belakangnya serasa semakin menusuk jika dia bergerak secara tiba-tiba.

“Membunuhmu?” Pria itu sengaja menjeda ucapannya membuat gestur berpikir seolah membunuh Kay adalah hal mudah baginya untuk dilakukan, “Aku rasa tidak untuk kali ini. Namun, ini peringatan juga untukmu agar tidak ikut campur dengan apapun yang terjadi di Kota Xennor. Tanda tangani saja perjanjian yang kami persiapkan atau pergi dari Kota ini secepatnya. Karena aku akan melakukan berbagai cara untuk menyingkirkan siapapun yang berani mengganggu kekuasaanku di sini.” lanjutnya.

“Ouh … Jadi, kau si Dispenser itu! Kenapa kau menutupi dirimu sampai seperti itu? Apakah kau sangat jelek sampai tidak mau menunjukkan wajah aslimu?”

Dalam keadaan yang bisa dikatakan sedang sekarat, bisa-bisanya Kay memunculkan trik cara memancing emosi lawan ala Levi. Axlyn bahkan sampai heran sendiri dengan kelakuan Kay yang seolah tidak mengenal takut sedikitpun. Padahal jelas-jelas hidup mereka sedang berada diujung tanduk.

Doorr ….

Sampai sebuah suara tembakan terdengar memekikkan telinga yang berasal dari Kay sendiri. Dimana tembakan tersebut tepat mengenai bahu kanan Spencer. Namun, anehnya pria itu seolah tidak merasakan sakit sedikitpun. Spencer hanya menoleh ke arah luka tembakan di bahu depannya, lalu kembali menatap Kay dan Axlyn yang kini juga menatapnya penuh waspada.

“Kita impas untuk sekarang! Namun, setelah ini kita akan memasuki permainan yang sebenarnya. Kita lihat, berapa lama kau akan bisa bertahan di kota ini bersama dengan orang-orangmu itu. Karena sejak awal Kota Xennor adalah wilayah kekuasaanku,” ujar Spencer penuh penekanan.

“Kota Xennor bukan wilayah kekuasaanmu. Kota ini adalah milik semua masyarakat yang sejak dulu sudah menempati kota ini. Memangnya kau siapa berani mengklaim Kota Xennor sebagai wilayah kekuasaanmu, Hah?” Sama halnya dengan Kay, sepertinya Axlyn juga tak mengenal rasa takut sedikitpun.

“Kali ini anggap saja kau beruntung, karena si Bodoh ini melindungimu. Tapi aku pastikan tidak ada yang namanya lain kali.” Kalimat itu jelas mengandung ancaman nyata.

“Sampai bertemu lagi, Kayvaran Cano Xavier!” imbuhnya sebelum meninggalkan Kay dan Axlyn yang masih menatapnya tak percaya orang itu melepas mereka begitu saja, “Aah, satu hal lagi yang ingin aku beritahukan kepada kalian. Mulai besok tidak akan ada hari tenang di Kota Xennor, karena aku akan membuatnya seperti Kota Neraka.” Sambungnya.

“Apakah kau sudah gila?” sentak Axlyn teramat kesal, “…membuat kekacauan sama saja mengorbankan banyak warga yang tak bersalah,” sambungnya.

“Itulah yang memang aku inginkan!” balas Spencer dibalik helm yang dikenakan, dia menyeringai licik.

Bersambung ….

1
Ratna Sumaroh
kok belum up kak 🤔🤔
Desyi Alawiyah
Kok belum update lagi Kak?
Susi Bule
Angela yakin dirimu bisa membunuh nona kecil Zeander Levi di tambah lagi anak nya yang rada psikopat juga tuh Shea🤣🤣🤣
septiana
makin seru aja nih... di lanjut kak semangat 💪
aisyah liandra
Maaaaakasih sudah up kaka tapi sayang cuma satu bab. tolonglah kaka upnya diperbanyakin. semangat sehat2 kaka
nyaks 💜
🤣🤣🤣
nyaks 💜
🤣🤣🤣🤣🤣
Fahmi Ardiansyah
semoga semua bisa terselamatkan amiin
Fahmi Ardiansyah
goood semangat sheaa💪💪
@pry😛
good...💪💪💪💪 hncr kn
@pry😛
🤣🤣🤣🤣🤣
Fahmi Ardiansyah
haaah kakek2 pada capek
Suwastika
wow...bener² 2 queen mafia sesungguh ny 😍😍😍
lanjut thor....
Ratna Sumaroh
habis kau angela ditangan Shea...
ayo Shea tebas kepala angela dan sayat dadanya tepat di jantung
Rani R.i
ini yg di tunggu tunggu sudah muncul niy,,semoga yasmin segera sampe untuk menyelamatkan mereka,,jgn sampai ada korban yea thourr kali ini
Rani R.i
wahhh bocah psikopat blm sampai,,,bersiap siap lah angla karna lawan mu bkn lg seorang manusia,,tapi seorang malaikat yg akan mengirim ke neraka🤣🤣🤣🤣
Cindy
lanjut kak
Desyi Alawiyah
Mantap deh Shea... duo ratu mafia, bersatu... 💪💪💪

Ayo Shea dan Lucia... kalahkan Angela...
Desyi Alawiyah
istirahat dulu yah para kakek 😅😅 tunggu perintah selanjutnya dari papah Rayden... 👍🤭
Mulaini
Lucia dan Shea bakalan menggila nih melawan kalian dan kesombongan kalian akan terbungkam untuk selama²nya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!