Not Young Papa

Not Young Papa

Bab 01. Mendapat Misi Khusus

“Papah! Mamah, Kay akhirnya sudah bisa pulang sekarang.”

Dengan langkah ringan dan hati yang berbunga-bunga, Kayvaran Cano Xavier memasuki rumah mewah kedua orang tuanya sembari membawa kabar bahagia. Dia terus menyusuri rumah, mencari keberadaan Papah dan Mamahnya yang sudah lama dia rindukan karena dia harus fokus dengan study nya selama ini. Sehingga dia memilih tinggal di apartemen yang dekat dengan area kampusnya, sekaligus untuk melatih dirinya untuk hidup mandiri.

Sudah dicari di dalam kamar, ruang keluarga, ruang makan dan bahkan dapur. Namun, Kay tetap tidak menemukan keberadaan siapapun di sana kecuali para pelayan yang bekerja.

Sampai akhirnya Kay memutuskan untuk mencari ditempat terakhir, taman belakang tempat sang Mamah selalu menghabiskan waktu merawat bunga-bunga yang ada di sana.

“Aaahh … Jadi, kalian semua sedang bersantai di sini,” ujar Kay yang langsung berlari kecil untuk memeluk mamahnya lebih dulu. Mengabaikan Papahnya yang hanya menatap malas sembari membaca koran dan minum kopi.

“Jangan peluk-peluk … itu Mamahku!” Sampai suara melengking tiba-tiba terdengar dari bocah laki-laki yang baru berusia 8 tahun dengan menodongkan sebuah sapu pada Kay.

“Dih, sebelum Mamah jadi Mamahmu dia sudah lebih dulu menjadi Mamahku tahu!”

Bukannya melepaskan pelukannya, Kay malah sengaja menggoda adik kecilnya itu dengan memeluk mamahnya semakin erat, bahkan menciumi pipi Mamahnya.

“Huaaa … Papah!”

Tangisan melengking langsung terdengar memekikkan telinga. Ya, bocah kecil itu langsung mengadu pada sang ayah karena merasa kalah dalam perdebatan tersebut.

“Kay, berhenti menggoda adikmu. Kau tidak pulang hanya untuk menggodanya saja, bukan?” Akhirnya Luca buka suara sembari menenangkan putra bungsunya, “Axel, kau juga tidak boleh bersikap seperti itu. Kak Kay juga anak Mamah dan Papah, dia baru pulang setelah sekian lama. Jadi, wajar kalau Kak Kay ingin memeluk Mamah ataupun Papah untuk melepas rasa rindunya.”

Kay lantas hanya bisa tersenyum menyadari kejahilannya sendiri. Lagipula sejak dirinya memiliki seorang adik lagi dengan usia yang terpaut cukup jauh membuatnya merasa tidak disayang lagi ataupun diprioritaskan.

Axelion Cano Xavier, itulah nama putra kedua Luca dan Ashlyn. Putra bungsu yang manja, tetapi mewarisi wajah tampan sang papah dan juga otak geniusnya. Itulah mengapa Ashlyn sering merasa kesal, karena dia hanya mendapatkan hikmahnya mengandung kedua putranya itu yang baik dari wajah, otak genius dan bahkan kelakuannya tidak jauh berbeda dari sang ayah.

“Sudah, kenapa kalian selalu saja bertengkar. Apa yang dikatakan Papahmu benar, Kay! Axel, bagaimana pun kalian berdua itu anak kesayangan Papah dan Mamah.” Ashlyn segera menengahi.

“Kay, tumben kau pulang tidak memberitahu Papah dan Mamah? Apakah kau sudah memasuki cuti kuliah? Tapi bukankah sebentar lagi akan ada ujian skripsi?” tanya Ashlyn seraya membawa putra sulungnya itu untuk duduk agar mereka bisa nyaman untuk berbicara.

“Kay, sudah menyelesaikan skripsinya lebih awal, Mah! Sekarang tinggal menunggu yang lainnya dan juga wisudanya saja,” jawab Kay sembari memasukan kue buatan Mamahnya ke dalam mulutnya.

“Jadi, kau tidak akan kembali lagi sampai acara wisuda?” Luca memastikan.

“Emm, Kay tidak akan ada kegiatan selama menunggu wisudanya diadakan. Jadi, Kay memilih pulang saja.” Kay membenarkan pertanyaan sang ayah.

“Kebetulan sekali kalau begitu, Kay! Papah bisa meminta bantuanmu, bukan?”

Entah ‘lah, seketika Kay merasakan firasat buruk setelah mendengar perkataan sang ayah. Belum lagi senyuman tipis yang tersirat seribu arti itu yang menandakan bahwa bantuan yang dibicarakan, bukan bantuan biasa.

“Memang Papah perlu bantuan seperti apa dariku?” Kay memberanikan diri untuk bertanya.

“Jangan di sini, ayo bicarakan ini ke ruangan kerja Papah!”

Luca segera beranjak dari tempat duduknya, berjalan menuju ruang kerjanya dan tentu saja diikuti Kay dengan patuh. Niatnya pulang untuk menghabiskan waktu liburannya bersama keluarga, kini harus dia telan karena misi yang akan diberikan sang Papah.

...****************...

Setibanya di ruang kerja, Luca langsung memberikan setumpuk berkas kepada Kay untuk dibaca dan dipelajari baik-baik. Namun, baru saja membaca berkas awalnya Kay sudah berniat untuk protes karena lokasinya yang berada di Negara X. Sebab awalnya Kay mengira bahwa dia hanya diminta untuk membantu di perusahaan pusat yang tidak jauh dari kediaman mereka.

“Negara X, Pah? Papah tidak sedang mengirim Kay untuk berperang ‘kan? Kay pikir Papah hanya ingin Kay membantu di perusahan, bukan malah mengirim Kay yang baru saja pulang ke Negara X,” ujar Kay memprotes.

“Cabang perusahaan yang baru berdiri di sana mengalami kendala. Ada beberapa Geng yang menolak keras perusahaan kita, bahkan beberapa karyawan dan pekerja di sana menghilang tanpa jejak. Papah ingin pergi sendiri untuk mengatasinya, tetapi perusahan pusat juga sedang mengalami masalah yang cukup rumit. Karena kebetulan kau sedang tidak ada kerjaan, kenapa tidak kau saja. Anggap saja sekalian liburan?” Luca menjelaskan sedikit situasinya.

“Liburan mana yang bertaruh nyawa? Jangan aku, Pah! Paman Max dan Paman Matt saja yang ….”

“Kalian bertiga akan pergi bersama! Ini misi yang cukup penting Kay, dimana perusahaan kita menjadi harapan banyak orang di sana,” sela Luca yang jelas tidak mungkin mengirim putranya sendirian untuk menghadapi para Geng itu.

“Coba baca dan pelajari berkas itu, setelah kau mengetahui situasinya di sana. Mungkin kau akan mengerti mengapa Papah tidak melepaskan cabang perusahaan di sana.” Luca menambahkan.

Kay menurut, dia membaca sekilas setiap halaman berkas di tangannya dengan seksama. Wilayah yang dipenuhi dengan klan mafia, Gangster dan juga kelompok organisasi lain yang suka menindas warga biasa. Pengedaran obat-obatan terlarang dan juga tingkat criminal yang sangat tinggi. Hingga membuat para warga ketakutan dan kesulitan mencari pekerjaan. Itulah informasi yang tertulis tentang Negara X dalam berkas itu.

“Sepertinya menarik juga! Sekalian mencoba beberapa teknik bela diri yang aku dapatkan selama ini dari Grandpa dan yang lainnya,” gumam Kay mulai tertarik dengan Misi khusus dari Papahnya ini.

“Baiklah, Pah! Kay siap menjalankan misi ini. Lalu kapan Kay akan berangkat ke sana?” tanya Kay mulai sedikit bersemangat.

“Besok pagi kau bisa langsung berangkat! Papah akan menyuruh seseorang untuk menyiapkan jadwal penerbangan untukmu, sementara Max dan Matt sudah berada di sana sejak dua hari yang lalu,” jawab Luca.

“Apa? Besok? Kenapa cepat sekali, Pah? Aku bahkan baru pulang setelah sekian lama ‘loh?” Kay kembali melayangkan protesnya, karena dia pikir tidak akan secepat itu.

“Situasinya sudah semakin mendesak di sana, Kay! Tolong mengerti ‘yah,” bujuk Luca yang takut Kay kembali menolaknya. Jika kau berakhir menolak misi itu, maka dengan terpaksa Luca sendiri yang harus turun tangan menanganinya.

Bersambung ….

Terpopuler

Comments

Desyi Alawiyah

Desyi Alawiyah

Oh, Axelion adiknya Kay... Ngga nyangka yah, Kay udah punya adik aja...🤭

2025-09-29

0

Putri azzura Putri azzura

Putri azzura Putri azzura

akhirnya setelah sekian purnama tilis juga di semua novel yang aku baca aku suka family Xavier bisa lanjut anak cucunya ini novel yang paling bagus dan sukses terus 💪💪

2025-09-29

2

🤩😘wiexelsvan😘🤩

🤩😘wiexelsvan😘🤩

hallloowww thorrr🙋🏻‍♀️🙋🏻‍♀️
mampir absen lagi yaaa😁😁
mo ikutan ngehalu'in misi pertama bang kay yg di buntutin axelion yg ganteng dan juga menggemaskan yaachhh thorrrr 😉😍

2025-09-30

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 01. Mendapat Misi Khusus
2 Bab 02. Diam-diam Menyelinap
3 Bab 03. Seperti Misi Ganda
4 Bab 04. Sambutan Hangat Dari Musuh
5 Bab 05. Dikira Papah Muda
6 Bab 06. Not Young Papa
7 Bab 07. Lawan Yang Kuat
8 Bab 08. Rencana Bertahan VS Rencana Menyerang
9 Bab 09. Misi Penyelamatan
10 Bab 10. Ketahuan!
11 Bab 11. Hampir Saja
12 Bab 12. Terdengar Dan Merasa Tidak Asing
13 Bab 13. Mulai Serius
14 Bab 14. Bertemu Lagi
15 Bab 15. Tawaran Kerjasama atau Lamaran?
16 Bab 16. Pantang Menyerah
17 Bab 17. Adanya Pertemuan Rahasia
18 Bab 18. Rencana Musuh
19 Bab 19. Permintaan Bertemu
20 Bab 20. Waktunya Pertemuan
21 Bab 21. Munculnya Pengacau Tak Terduga
22 22. Terjebak Pertarungan & Datangnya Bantuan
23 Bab 23. Uji Coba Kemampuan?
24 Bab 24. Menggila Duo M
25 Bab 25. (Mantan) Bocah Psikopat VS Wanita Gila
26 Bab 26. Berusaha Melindungi & Sebuah Peringatan
27 Bab 27. Salah Paham Levi
28 Bab 28. Semakin Salah Paham
29 Bab 29. Kesalahpahaman Yang Semakin Menggemparkan
30 Bab 30. Firasat Buruk Luca
31 Bab 31. Detik-Detik Menegangkan
32 Bab 32. Dimulainya Prahara Rumah Tangga
33 Bab 33. Kesalahpahaman Akhirnya Terbongkar
34 Bab 34. Berusaha Menyelamatkan Diri
35 Bab 35. Kekacauan Kota Xennor
36 Bab 36. Apakah Semakin Salah Paham?
37 Bab 37. Penjelasan Versi Axel
38 Bab 38. Target Interogasi Selanjutnya
39 Bab 39. Penjelasan Versi Kay
40 Bab 40. Nasib Korban Kesalahpahaman
41 Bab 41. Berasa Diujung Tanduk
42 Bab 42. Benar-Benar Di Ujung Tanduk
43 Bab 43. Memilih Mundur Sementara
44 Bab 44. Permintaan Bantuan
45 Bab 45. Waktunya Hukuman
46 Bab 46. Akhirnya Bertemu
47 Bab 47. Tanda-tanda Adanya Perjodohan
48 Bab 48. Serangan Musuh & Penculikan
49 Bab 49. Antara Gagal Dan Berhasil
50 Bab 50. Siasat Cerdik Axel
51 Bab 51. Permainan Gila Spencer
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Bab 01. Mendapat Misi Khusus
2
Bab 02. Diam-diam Menyelinap
3
Bab 03. Seperti Misi Ganda
4
Bab 04. Sambutan Hangat Dari Musuh
5
Bab 05. Dikira Papah Muda
6
Bab 06. Not Young Papa
7
Bab 07. Lawan Yang Kuat
8
Bab 08. Rencana Bertahan VS Rencana Menyerang
9
Bab 09. Misi Penyelamatan
10
Bab 10. Ketahuan!
11
Bab 11. Hampir Saja
12
Bab 12. Terdengar Dan Merasa Tidak Asing
13
Bab 13. Mulai Serius
14
Bab 14. Bertemu Lagi
15
Bab 15. Tawaran Kerjasama atau Lamaran?
16
Bab 16. Pantang Menyerah
17
Bab 17. Adanya Pertemuan Rahasia
18
Bab 18. Rencana Musuh
19
Bab 19. Permintaan Bertemu
20
Bab 20. Waktunya Pertemuan
21
Bab 21. Munculnya Pengacau Tak Terduga
22
22. Terjebak Pertarungan & Datangnya Bantuan
23
Bab 23. Uji Coba Kemampuan?
24
Bab 24. Menggila Duo M
25
Bab 25. (Mantan) Bocah Psikopat VS Wanita Gila
26
Bab 26. Berusaha Melindungi & Sebuah Peringatan
27
Bab 27. Salah Paham Levi
28
Bab 28. Semakin Salah Paham
29
Bab 29. Kesalahpahaman Yang Semakin Menggemparkan
30
Bab 30. Firasat Buruk Luca
31
Bab 31. Detik-Detik Menegangkan
32
Bab 32. Dimulainya Prahara Rumah Tangga
33
Bab 33. Kesalahpahaman Akhirnya Terbongkar
34
Bab 34. Berusaha Menyelamatkan Diri
35
Bab 35. Kekacauan Kota Xennor
36
Bab 36. Apakah Semakin Salah Paham?
37
Bab 37. Penjelasan Versi Axel
38
Bab 38. Target Interogasi Selanjutnya
39
Bab 39. Penjelasan Versi Kay
40
Bab 40. Nasib Korban Kesalahpahaman
41
Bab 41. Berasa Diujung Tanduk
42
Bab 42. Benar-Benar Di Ujung Tanduk
43
Bab 43. Memilih Mundur Sementara
44
Bab 44. Permintaan Bantuan
45
Bab 45. Waktunya Hukuman
46
Bab 46. Akhirnya Bertemu
47
Bab 47. Tanda-tanda Adanya Perjodohan
48
Bab 48. Serangan Musuh & Penculikan
49
Bab 49. Antara Gagal Dan Berhasil
50
Bab 50. Siasat Cerdik Axel
51
Bab 51. Permainan Gila Spencer

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!