NovelToon NovelToon
BAYANGAN DALAM MELODY

BAYANGAN DALAM MELODY

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / BTS / Persahabatan
Popularitas:624
Nilai: 5
Nama Author: JM. adhisty

"Persahabatan adalah ikatan yang tak terpisahkan, hingga cinta datang dan menjadikannya sebuah pilihan."

Kisah ini berputar di sekitar dinamika yang rapuh antara dua sahabat karib yang datang dari kutub kehidupan yang berbeda.

Gabriella, gadis kaya raya dengan senyum semanis madu, hidup dalam istana marmer dan kemewahan yang tak terbatas. Namun, di balik sampul kehidupannya yang sempurna, ia mendambakan seseorang yang mencintainya tulus, bukan karena hartanya.

Aluna, gadis tangguh dengan semangat baja. Ia tumbuh di tengah keterbatasan, berjuang keras membiayai kuliahnya dengan bekerja serabutan. Aluna melihat dunia dengan kejujuran yang polos.

Persahabatan antara Gabriella dan Aluna adalah keajaiban yang tak terduga
Namun, ketika cinta datang mengubah segalanya
Tanpa disadari, kedua hati sahabat ini jatuh pada pandangan yang sama.

Kisah ini adalah drama emosional tentang kelas sosial, pengorbanan, dan keputusan terberat di antara cinta pertama dan ikatan persahabatan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JM. adhisty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

UNDANGAN PERNIKAHAN

Di tengah keseruan makan pizza dan berbagai makanan yang dipesan Jhonatan, Kevin tiba-tiba teringat sesuatu.

Kevin: "Astaga, aku hampir lupa! Arjuna menikah minggu depan! Pesta besar di Hotel William.Gaby, bagaimana persiapannya?"

Gabriella langsung bersemangat. "Tinggal seminggu lagi! Semuanya sudah diatur. Kalian berlima jangan sampai terlambat, apalagi Yoga!"

Gaby kemudian menoleh pada Aluna dan Justin yang sedang makan. Matanya berbinar.

Gabriella: "Aluna, Justin! Kalian harus datang. Aku secara khusus mengundang kalian."

Aluna dan Justin terkejut. Mereka saling pandang, rasa tidak enak hati kembali muncul.

Aluna: "Gaby, aku... aku tidak mengenal Kakakmu. Kami tidak bisa datang begitu saja."

Justin: "Iya, dan itu acara orang besar. Kami tidak mau mempermalukan kalian."

Gaby bangkit dari kursinya dan menghampiri Aluna, tatapannya memohon.

Gabriella: "Jangan bicara begitu! Kalian temanku. kalian adalah bagian dari kami. Dan Justin, aku punya permintaan khusus untukmu."

Gaby beralih menatap Justin. "Bisakah kamu tampil di pesta Kakakku? Hanya satu lagu. Pesta itu membutuhkan musik tulus seperti musikmu. Kami menjamin keselamatanmu yang pasti sekarang. Tidak akan ada Jovan atau sampah lain yang bisa mendekatimu."

Aluna dan Justin terlihat semakin ragu. Aluna merasa tidak nyaman membayangkan dirinya dan adiknya berada di antara ratusan tamu dari kalangan chaebol .

Melihat keraguan Aluna, Big Five bergerak cepat untuk merayunya.

Axel: " Kalian berdua, dengarkan kami. Kami semua akan ada di sana. Kami akan memastikan tidak ada yang menatapmu dengan aneh. Kami ingin kalian ada di sana, bukan sebagai pelayan atau musisi sewaan, tapi sebagai tamu dan teman kami."

Jhonatan Sambil mengunyah pizza "Soal pakaian, itu masalah paling mudah. Kami akan mengurusnya. Jangan khawatir tentang itu. Kami akan mengirimkan apa pun yang kamu butuhkan. Anggap saja ini bagian dari kompensasi yang harus kami berikan."

Kevin: "Lagipula, Justin! Ini panggung besar! Setelah ini, kau akan menjadi musisi profesional yang diakui di kalangan kami!"

Yoga, yang selama ini diam, kini bersuara rendah, memberikan pengaruh yang paling meyakinkan.

Yoga: "Tidak perlu khawatir, Kami semua yang menjamin. Aku sendiri yang akan memastikan kalian berdua aman. Datanglah. Justin juga butuh panggung yang pantas setelah apa yang terjadi semalam."

Mendengar Yoga berbicara langsung, Aluna menelan ludah. Jaminan dari pria itu terasa mutlak dan tidak bisa dibantah. Aluna melihat ke Justin, yang matanya kini memancarkan sedikit harapan.

Aluna Menghela napas "Baiklah. Kami akan datang. Tapi sungguh, kami tidak bisa menerima pakaian mahal."

Gabriella bersorak gembira. Axel tersenyum lega. Big Five akhirnya berhasil merayu Aluna dan Justin untuk bergabung dalam acara formal mereka, yang menandakan babak baru dalam hubungan mereka.

***

Hari-hari berlalu dengan cepat. Setelah permintaan Aluna yang mulia, Big Five menepati janji mereka: Jovan tidak dihancurkan, tetapi ia dan keluarganya menerima peringatan keras dari semua sisi bisnis dan sosial. Justin mendapat ganti rugi penuh, dan yang terpenting, Justin sudah pulih total dan kembali ke sekolah dengan aman.

Selama seminggu ini, segalanya berjalan mulus. Namun, di balik ketenangan itu, ada kerumitan dalam hati Aluna.

Axel mengambil peran sebagai pengawal bayangan Aluna. Setelah tahu betapa kerasnya Aluna berjuang, Axel memastikan gadis itu tidak lagi kelelahan atau dalam bahaya.

Setiap pagi, Axel selalu menunggu Aluna di gerbang kampus untuk memastikan ia tiba dengan selamat. Sepulang kuliah, ia sering kali memesankan taksi online untuk Aluna, memastikan Aluna langsung sampai di rumah tanpa harus melewati kelelahan perjalanan umum.

Bagi Axel, semua itu adalah murni perhatian persahabatan. Dia menghormati Aluna sebagai teman yang tangguh. Perasaan cinta sejatinya sudah sepenuhnya untuk Gabriella, meskipun dia tidak berani mengungkapkannya.

Namun, bagi Aluna, perhatian tulus dan konsisten dari Axel terasa sangat berbeda.

Saat Axel menanyakan apakah ia sudah sarapan. Saat Axel memastikan taksinya sudah sampai. Semua tindakan kecil itu adalah hal-hal yang tidak pernah ia dapatkan dari siapa pun. Hati Aluna yang tertutup perlahan mulai mekar.

Aluna meyakini bahwa perhatian Axel yang intens adalah manifestasi dari perasaan romantis. Dia mengira Axel juga merasakan hal yang sama, mungkin ragu karena perbedaan status sosial mereka.

Aluna semakin jatuh cinta pada laki-laki baik itu. Perasaan itu ia simpan rapat-rapat di dalam hati. Ia tahu, setelah semua yang terjadi, ia tidak boleh merusak persahabatan dan kebaikan yang ia terima dengan mengungkapkan perasaannya. Ia memutuskan untuk terus menyimpan perasaannya sendiri, menikmati setiap detik perhatian Axel, meskipun itu adalah kesalahpahaman yang manis.

...

Hari ini adalah puncaknya. Pernikahan Arjuna dan Alana akan diselenggarakan malam nanti.

Aluna dan Justin akan hadir. Jhonatan sudah mengirimkan gaun dan setelan jas yang elegan—bukan yang mahal berlebihan, tetapi sangat pantas dan pas untuk mereka, sebuah bukti janji Big Five untuk menghapus rasa minder Aluna.

Aluna menatap gaunnya. Malam ini, ia akan muncul sebagai tamu, bukan sebagai pelayan, di acara besar yang diselenggarakan oleh keluarga temannya. Ia akan menghadapi sorotan, tetapi ia tidak sendirian.

Dia akan datang, didampingi adiknya, dan dikelilingi oleh perlindungan Big Five. Malam ini akan menjadi panggung baru bagi Aluna, tempat di mana persahabatan dan cinta berbaur menjadi satu.

Kontrakan Aluna. Sore hari, menjelang pukul 19:00.

Di dalam kamar kecilnya, Aluna berdiri di depan cermin. Gaun yang dikirim Jhonatan tergantung rapi. Gaun itu sederhana namun elegan, berwarna navy gelap, dengan potongan yang sopan tetapi menonjolkan bentuk tubuhnya yang ramping. Gaun itu bukan hasil karya desainer terkenal, tetapi bahan dan jahitannya jauh lebih mewah dari pakaian apa pun yang pernah Aluna miliki.

Biasanya, Aluna selalu mengikat rambutnya dengan kencang, sebuah simbol kepraktisan dan kesibukan. Namun, malam ini berbeda. Ia membiarkan rambut cokelat gelapnya yang indah terurai di bahunya. Ia hanya menambahkan sedikit sentuhan pada wajahnya—hanya lip balm berwarna alami dan sedikit bedak.

Saat ia melihat pantulan dirinya, Aluna hampir tidak mengenali dirinya sendiri. Ia tidak lagi melihat gadis yang kelelahan dengan seragam pelayan, melainkan seorang wanita muda yang anggun dan cerdas. Gaun itu membuat punggungnya tegak, dan rambut yang terurai memberikan kesan lembut yang jarang ia tunjukkan.

Ia menarik napas dalam-dalam. "Malam ini, aku adalah tamu. Aku adalah teman mereka."

Justin muncul dari kamar kecil di sebelah Aluna, juga terlihat gagah. Setelan jas yang dikirimkan Big Five sangat pas di tubuhnya.

Justin: "Kakak... kau terlihat sangat berbeda. Dan ini..." Ia menyentuh jasnya. "Rasanya aneh memakai baju tanpa harus mencuci piring setelahnya."

Aluna tersenyum tulus. "Kamu juga, Justin. Kamu terlihat seperti musisi terkenal. Sekarang, fokus. Ingat, kamu hanya tampil satu lagu, dan kamu harus menikmati pestanya."

Mereka berdua sudah siap, dan Aluna bersiap untuk memesan taksi. Tiba-tiba, ponsel Aluna berdering. Itu pesan dari Axel.

“Jangan pesan taksi. Aku sudah pesan mobil untukmu dan Justin. Mobilnya sudah menunggu di depan . Sopir akan membawamu langsung ke venue. Aku tidak mau kamu dan Justin lelah sebelum acara dimulai. Sampai jumpa di sana, Aluna.”

Aluna hanya bisa menggelengkan kepala, senyumnya tipis. Axel benar-benar luar biasa.

Perhatian Axel yang tanpa henti itu lagi-lagi menghantam hatinya. Ia mengira perhatian ini adalah sinyal, sebuah ungkapan cinta yang terselubung.

"Sudah dijemput, Kak," ujar Justin sambil menunjuk ke luar jendela.

Aluna menatap mobil hitam yang sudah menunggu. Ia meraih tangan Justin. Malam ini, mereka akan memasuki dunia Big Five .

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!