NovelToon NovelToon
My Second Life

My Second Life

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: vami

tentang dia yang ingin mengubah hidupnya menjadi lebih baik. kehidupan pertamanya yang di perlakukan buruk hingga mati tragis dalam penyiksaan, membuat dia bertekad untuk memperbaiki hidupnya dengan mengambil keputusan yang berbeda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SEBELAS

Anggota inti Dragon's sword menatap bingung ke arah Alex, Laki-laki itu dari pertama datang ke markas langsung menuju ke arah samsak, dan meninjunya dengan tangan kosong. Ada apa dengan ketua mereka?

"Apa Alex punya masalah? " tanya Lucas.

"Coba lo nanya sama orangnya " jawab Arga santai.

"Lo mau gue jadi pengganti samsak gitu? "

"Ya lo nanya sama kita trus kita nanya sama siapa? " ketus Arga. Lucas berdecak kesal, lalu menoleh ke arah Damian yang sedang makan cemilan sambil memperhatikan Alex. Kayak lagi nonton aja.

"Dam, bukan nya lo tadi barengan sama Alex ya? " tanya Lucas kemudian. Damian mengalihkan atensi nya dari Alex dan menoleh ke arah Lucas.

Damian mengangguk.

"Gue aja lagi bingung sama tu anak, perasaan waktu di supermarket dia baik-baik aja, trus tiba-tiba waktu pulang dia kayak mau ngebunuh orang aja" jelas Damian mengingat tentang Alex, "mana bawa motor kayak orang kesurupan lagi" gerutunya.

"Ada apa ya? " penasaran mereka.

"Apa mungkin terjadi sesuatu di supermarket? " tanya Kevin yang sejak tadi diam saja. Dia ikut bingung.

Alex berjalan ke arah sofa sigle, dia menyandarkan badan nya di sana, tangan nya sudah memerah bahkan terlihat bercak darah di sana, sepertinya pukulan Alex tidak main-main. Inti geng dragon's sword menatap Alex dengan bingung bercampur penasaran. Alex tau kebingungan teman-temannya tapi dia tidak peduli.

Sesaat kemudian Alex duduk tegap dengan wajah serius.

"Kevin" panggil Alex dengan suara dalam. " Ravin punya kekasih? " tanyanya tiba-tiba.

Kevin mengernyit bingung, "Ravin? " Kevin heran kenapa Alex tiba-tiba nanya tentang adik kembarnya? " setau gue dia gak punya pacar tapi gue pernah dengar kalau dia lagi deket sama cewek" jawab Kevin. Tapi menurutnya bisa saja Ravin punya pacar dan dia tidak di beritau. Tentang cewek yang dekat dengan nya, tidak bisa di katakan dekat sampai dibilang akrab karna Ravin sama dengannya yang tidak mau di repotin sama perempuan dan lagi mereka berdua termasuk anti perempuan seperti Alex.

"Bukan deket Vin tapi di kejar cewek gak sih, kan dia anti cewek kayak lo sama Alex" celetuk Arga.

"Itu maksudnya, tapi yang ini agak beda dikit, Ravin mau ngomong sama dia walau dikit" jelas Kevin membuat mereka mengangguk. Sedangkan Alex dia tau tentang itu tapi mengingat kejadian tadi dia cukup kesal dan cemburu? entahlah.

"Siapa bilang bos anti cewek?" tanya Lucas, semua atensi beralih padanya. "Ini nih yang gue lupa kasih tau, kemaren gue liat pak bos bonceng cewek" lanjutnya.

"Seriusan lo? " kaget Damian, Lucas mengangguk membenarkan.

"Palingan juga Alexa" cetus Arga. Omong-omong inti geng dragon's sword tau tentang Alexa.

"Alexa? dia aja di tinggalin sama Alex di supermarket " jawab Lucas santai.

"Dari mana lo tau kalau Lexa di tinggalin? " kepo Damian.

"Gue ke supermarket kemaren trus liat Lexa teriak marah-marah karna di tinggal" cerita Lucas. kini semua atensi beralih pada Alex yang hanya diam saja.

"Apa marah nya Alex ada hubungan nya sama cewek itu dan Ravin?" batin Kevin. Bisa bahaya kalau Ravin berebut cewek sama Alex, karena Alex jika marah tidak ada yang bisa menghentikan nya. pikir Kevin.

"Kemana? " tanya Kevin ketika melihat Alex beranjak.

"Pulang" jawab Alex dingin dan berlalu pergi dari sana. Kevin melihat itu dengan tatapan khawatir. Sahabat dan saudara nya bermusuhan gara-gara cewek? Apa yang harus dia lakukan?Apa dia harus lenyapin cewek itu diam-diam?

"Oi, lo punya foto bos bonceng cewek itu gak?" tanya Arga penasaran pada Lucas.

"Gak, soalnya gue gak sempat foto, si bos keburu pergi " jawab Lucas.

" Lo yakin itu si bos? "tanya Damian ragu.

"Lo gak liat si bos diam aja pas gue bilang dia nebeng cewek? " tanya Lucas pada temen-temennya. Dan itu menambah keyakinan mereka ketika mengingat gak ada bantahan dari Alex tadi.

*******

Setelah sarapan pagi, Gladis duduk santai di ruang tamu sambil nonton, mulutnya tidak berhenti mengunyah dari tadi. sedangkan di kedua sisinya duduk Ravin dan Kevin. Keduanya sibuk dengan ponsel, entah apa yang mereka lakukan.

"Rav " panggil Kevin tiba-tiba.

"ehmm" sahut Ravin tapi matanya masih fokus pada layar pipih di tangannya.

"Lo punya pacar? "

Uhukk Uhuk !! Gladis terbatuk mendengar pertanyaan Kevin, sedangkan kevin yang mendengar adiknya batuk segera mengambil minum di atas meja dan memberikannya pada Gladis.

Gladis buru-buru minum, omong-omong tenggorokan nya sangat perih sekarang. Pertanyaan kakak pertamanya ini benar-benar konyol, apa dia tidak tau bagaimana sikap kembarannya terhadap perempuan.

Awalnya dia tidak percaya ketika mami memberitau nya kalau Ravin dan kevin sangat tidak mau dekat-dekat cewek, tapi setelah melihat dengan mata kepalanya sendiri semalam ketika mereka di supermarket barulah dia percaya. Sangat tidak mungkin jika Kevin yang notabene nya adalah saudara kembar Ravin tidak tau dengan sikap Ravin sendiri.

Flashback On...

Ravin membawa semua belanjaan Gladis, adiknya itu benar-benar membeli cemilan yang cukup banyak, untuk dia simpan di kamar katanya. Ahhh... biar kan saja, lagi pula keluarga Zarca tidak kekurangan uang.

"Ravin.. "

Gladis dan Ravin menoleh ke asal suara yang terdengar lembut? atau di lembutkan? entahlah Gladis tidak mau memikirkan itu. Terlihat gadis berambut panjang dengan memakai dress warna krem itu sedang melihat Ravin dengan tatapan yang sedih. Ravin hanya mengernyit heran.

"Rav, siapa cewek di samping lo? " tanya gadis itu kemudian. Gladis hanya diam saja sambil melihat Ravin dan gadis tersebut. Lagi pula dia tidak mengenal gadis itu.

"Lo siapa? datang-datang langsung nanyak, kenal juga ka gak" cetus Ravin. Gladis meringis mendengar ucapan pedas kakak nya.

"Lo gak kenal gue? Rav jangan bercanda, kita sering ngobrol lho..bahkan kita satu kelas" ucap si cewek kesal dengan tatapan tak percaya nya.

"Ngobrol? elahh... pemulung di depan komplek rumah juga sering gue ajak ngobrol tuh" celetuk Ravin pedas, Gladis benar-benar tidak bisa berkata-kata melihat aksi kakaknya. Si cewek terdiam.

"Eh ondel, denger ya, lo gak sepenting itu buat gue kenal. walaupun lo primadona bahkan artis atau model papan atas, gue gak peduli " lanjut Ravin sambil berlalu pergi meninggal kan cewek tersebut sambil menggandeng tangan Gladis.

"kakak beneran gak kenal? " tanya gladis ketika mereka tiba di parkiran.

"teman sekelas" jawab Ravin sambil memasukkan semua belanjaan mereka ke mobil.

"Lah itu kenal, berarti tadi boong dong"

"beneran gak kenal sayang, kakak cuma tau dia teman sekelas aja"

"namanya? "

"gak tau" respon Ravin santai. Gladis cengo, beneran tidak tau? teman sekelas lho?

"kok bisa? kan sekelas? " Gladis masih tidak percaya.

"Emang dia penting? " tanya Ravin " kan enggak"jawab nya sendiri. Gladis terdiam tak bisa berkomentar dengan sikap kakaknya itu.

"Ravin, tunggu" gadis tadi datang lagi sambil menarik tangan Ravin agar mengalihkan perhatian padanya.

"Apaan sih, buat mood gue rusak aja. ck! " Ucap Ravin sambil menghempaskan tangan si cewek dengan kasar. Bahkan cewek itu hampir terjatuh.

"Rav, gue... "

"Diam deh, brisik amat. pergi sebelum gue patahin tu kaki biar sekalian gak kemana-mana. " Cewek itu terdiam, bahkan raut wajah nya terlihat takut dengan kaki yang melangkah mundur.

"Bener kata mami, kagak ada lembut-lembut nya sama cewek. Tapi sama aku beda lo.. lembut banget malah, mana panggilan nya aneh-aneh lagi, iyalah beda kan aku adeknya" batin Gladis senang.

Flashback off...

"makanya makan itu hati-hati, gak ada yang rebut juga" omel Kevin. Gladis diam saja malah dia melanjutkan makan nya.

"Gimana gak tersedak, pertanyaan kakak aneh tau gak" ucap Gladis kemudian.

"Aneh dari mananya coba? "

"Kak Ravin aja kasar sama cewek, gimana caranya dapat pacar, pas di deketin langsung mulut nya kayak cabe. Belum lagi kalau ke sentuh, yang ada tu cewek malah koma di rumah sakit. " cerocos Gladis panjang lebar. Kevin diam, dia menyangkal ucapan adiknya tentang Ravin. Tapi..

" Tapi dek, biasa nya orang akan berubah kalau ketemu sama orang yang di sayang" ucap Kevin. Gladis mengangguk membenarkan. Buktinya sikap Ravin sama dia dan cewek lain berbeda, bukan kah sudah menunjukkan kalau Ravin sayang padanya.

"Inti nya, cewek -cewek yang ngejar gue itu gak penting, dan gue gak punya pacar karna gak ada yang bisa buat gue tertarik " Jelas Ravin setelah lama terdiam mendengar obrolan kakak dan adiknya.

" Beneran gak ada pacar? " tanya Kevin memastikan. " bukannya lo lagi dekat sama salah satu primadona di sekolah ya? yang sekelas sama lo itu? " lanjut nya.

"Gosip dari mana tu? buat nama baik gue tercemar aja" gerutu Ravin.

"Bukan nya emang udah tercemar ya " gumam Gladis , mengingat cerita mami tentang sikap dan kenakalan kakak nya itu. Ravin yang mendengar gumaman adik nya hanya mendengus kesal.

"Gue kasih tau ya, gue tu gak dingin dan irit bicara sama cewek gak kayak lo, mereka ngomong lo diam aja kayak tembok. Gue tu ngobrol sama semua orang gak pilih-pilih. Sama penjaga kantin juga gue ajak ngomong" jelas Ravin panjang lebar.

"ck.. ck.. yang satu irit bicara sama cewek bahkan di anggap angin lalu gak ada tanggapan apa-apa, yang satu lagi suka nyerocos dan tanggepin cewek cuman omongan nya nyelekit dan menusuk banget, buat para cewek-cewek jadi trauma. " batin Gladis sambil menggeleng-geleng kan kepalanya. Tapi dia bersyukur kedua kakak nya tidak seperti itu padanya, mereka tidak dingin padanya, dan tidak kasar padanya.

"kalau yang gue ajak ngomong di bilang pacar gue, berarti pacar gue udah gak kehitung dong" ucap Ravin lagi. Kevin mengangguksetuju, dan percaya kalau Ravin memang tak punya kekasih lalu apa yang terjadi dengan Alex? kenapa Alex bertanya tentang Ravin?

"Rav, lo punya masalah sama Alex"

1
Fitri kurnia ningsih
mna lg Thor sambungannya
tutiana
sukaaa ❤️❤️❤️
sa
kerennn bangettt,,,lanjuttt!!!
Jiraiya
Gak bisa berenti baca.
Zhunia Angel
Aku merasa terkesima sampai lupa waktu ketika membaca karyamu, thor. Jangan berhenti ya! 🌟
Eren Yeager
Aku ngerasa masuk ke dalam cerita, coba cepetan lanjutin thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!