NovelToon NovelToon
VLINDERS

VLINDERS

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Era Kolonial / Balas Dendam / Nikah Kontrak
Popularitas:60.7k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Maria bereinkarnasi kembali setelah kematiannya yang tragis oleh tunangannya yang mengkhianati dirinya, dia dieksekusi di kamp konsentrasi milik Belanda.

Tragisnya tunangannya bekerjasama dengan sepupunya yang membuatnya mati sengsara.

Mampukah Maria membalaskan dendamnya ataukah dia sama tragisnya mati seperti sebelumnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 31 NAMANYA MBAH SURIP

Keesokan harinya, Rexton memutuskan pergi bersama Paul.

Pagi-pagi sekali, mereka berdua berangkat dari groot huis tanpa sarapan pagi sebab Rexton tergesa-gesa agar bisa sampai ke tempat tujuan lebih cepat.

Rencananya hari ini, dia akan pergi menemui seorang dukun yang mungkin saja dia bisa menyembuhkan jiwa Maria.

Rexton duduk di kursi mobil yang melaju kencang di jalanan penuh kerikil, mobil daimler hitam bergerak menelusuri jalan tanjakan.

"Paul, kau tidak salah jalan ?" tanya Rexton.

"Tidak, tuan Rexton, ini jalannya menuju tempat dukun pintar itu", sahut Paul sambil menyetir kendaraan.

"Kok, jalannya sangat lain padahal kita masih di area kota", kata Rexton.

"Ya, jalannya memang begini, banyak makadamnya dan agak tanjakan, tapi kita akan cepat sampai ke tempat dukun pintar itu", sahut Paul.

"Apa kau ambil jalan pintas ?" tanya Rexton.

"Ya, benar, saya ambil jalan pintas, biar lebih cepat sampainya", sahut Paul seraya memutar setir kemudinya.

"Pantas saja, areanya banyak kebunnya", kata Rexton.

Hari ini dia dan Maria menunda waktu keberangkatan ke gemente, rencananya mereka berdua akan pergi pagi ini, tapi Maria mengurungkannya karena dia harus terlebih dahulu meminta ijin ke sekolah ELS untuk adik laki-lakinya yang bernama Matthijs.

Percakapan dia dan Maria sepulangnya mereka dari kantor dinas Rexton, Maria sempat berpesan bahwa dia harus menemui guru di sekolah Matthijs menimba ilmu sebab perjalanan ke gemente butuh waktu lama dan Matthijs akan tidak masuk sekolah cukup lama, mungkin butuh waktu beberapa hari disana selama mereka di gemente nanti.

Rexton menyetujui usulan Maria lalu berpikir tentang rencana lainnya, dan memilih pergi mencari dukun pintar untuk kesembuhan jiwa Maria yang kata Maria dia agak aneh belakangan ini.

Mobil daimler hitam terus merangkak cepat melewati jalanan yang mulai landai, kecepatan mobil berkurang dari sebelumnya dan lebih bergerak hati-hati.

Rexton menoleh keluar mobil dari balik kaca mobil sembari memperhatikan setiap jalan yang dilalui daimler hitamnya.

Tampak area kosong yang luas penuh pepohonan masih terlihat sepanjang perjalanan, hampir-hampir jarang rumah di daerah ini.

Rata-rata sawah hijau masih terhampar disekitar area ini.

"Apa nama daerah ini ?" celetuknya tiba-tiba sembari tetap mengawasi jalanan yang dilalui mobil.

"Saya kurang tahu juga sebab saya bukan asli sini, tuan Rexton", sahut Paul.

"Darimana kamu tahu daerah ini dan tempat dukun pintar itu kalau tidak pernah main kesini", kata Rexton menimpali.

"Masalahnya saya hanya diberi informasi dari orang di sekitar kantor dinas sebelum pergi kemari, sebelum saya mengantarkan anda mencari dukun pintar, saya tanya-tanya dulu mengenai orang itu", kata Paul.

"Oh, begitu, ya, sedia payung sebelum hujan, rupanya kau cukup cerdas juga", kata Rexton.

"Yah, kira-kira begitu, kalau cerdas tidak juga", kata Paul seraya tertawa.

"Berapa lama lagi kita akan sampai di rumah dukun pintar itu ?" seloroh Rexton sambil melirik ke arah jam bandulnya yang dia letakkan di dalam saku seragam militernya.

"Belum tahu juga, ini pertama kalinya saya pergi kesini", sahut Paul.

"Bagaimana kalau kita nyasar, putar balik saja, aku agak was-was, nantinya kita tersesat", kata Rexton.

"Tenang saja, pasti sampai, tuan Rexton. Menurut informasinya kalau tempat tinggal dukun pintar itu berada di area lahan kosong dan hampir sampai", kata Paul.

Rexton terdiam seraya menyandarkan punggungnya ke bahu kursi penumpang yang terletak di belakang mobil daimler hitam.

Tatapannya tajam ke arah depan, dia diam tanpa bergeming sedikitpun.

Sejam berlalu cepat...

Mobil daimler yang membawa mereka pergi mencari dukun pintar telah berhenti tepat di area lahan kosong yang sepi.

Ada sebuah rumah terbuat dari ayaman bambu berdiri ringkih di tengah-tengah lahan kosong.

Rexton turun dari dalam mobil bersama Paul, mereka berjalan ke arah pekarangan rumah tersebut.

"Permisi, ada orang dirumah !" teriak Paul saat mereka berdua sampai di teras rumah.

Sepi, tak ada orang yang menjawab ucapan Paul, sepertinya rumah itu memang kosong atau tidak ada penghuninya.

"Kamu salah rumah, sepertinya kosong, Paul", tegur Rexton dalam logat Inggrisnya yang kental.

"Apa iya, saya salah rumah, tapi menurut informasi yang saya dapatkan kalau tempat ini adalah rumah dukun pintar itu", kata Paul.

"Tapi kosong, coba kamu ketuk pintunya, mungkin orangnya tidak kedengaran panggilanmu", perintah Rexton.

"Ya, baik, tuan Rexton", sahut Paul.

Paul melangkahkan kakinya lebih dekat ke arah depan pintu rumah, dia mengetuk pintu rumah tersebut sesuai perintah Rexton.

Diketuknya daun pintu rumah sebanyak tiga kali sembari menunggu pemilik rumah membukakannya.

"Kok sepi, tidak ada yang membukakan pintu, sebaiknya kita kembali saja, cari orang pintar lainnya daripada kita menunggu sesuatu yang tidak pasti", kata Rexton.

"Ya, mungkin salah alamat", sahut Paul.

"Kalau begitu kita pergi saja dari sini dan cari informasi lainnya", kata Rexton.

Rexton hendak melangkah pergi dari teras depan rumah yang tampak kosong itu, dan Paul mulai mengikutinya.

Tiba-tiba pintu rumah terbuka dari dalam, seseorang keluar dari sana dan disertai suara orang terbatuk-batuk.

"Siapa ?" sapanya.

Rexton dan Paul sama-sama berhenti, mereka urung pergi, bergegas mereka memalingkan muka ke arah suara yang menyapa mereka.

Tampak seorang laki-laki berpenampilan aneh, dengan cincin akik yang terpasang hampir diseluruh jari jemarinya sedang berdiri sembari menatap tajam ke arah Rexton dan Paul.

Laki-laki itu juga berkumis tebal, terlihat sangar dengan sorot mata tajam menusuk.

"Siapa kalian ?" tanyanya lanjut.

Paul melangkah maju, mendekat ke depan orang itu, tersenyum samar dan dia bersikap hati-hati saat berbicara dengan laki-laki itu.

"Kami mencari seorang dukun pintar, apa saudara bisa memberitahukan petunjuk penting pada kami mengenai dukun yang kami cari", kata Paul.

"Ada keperluan apa kalian mencari dukun pintar ?" tanya orang sangar itu sembari mengelus-elus janggutnya.

"Emmm..., untuk menyembuhkan jiwa seorang wanita yang katanya pikirannya bermasalah", sahut Paul sambil melirik ke arah bawah.

"Mana wanita itu, kalian mengajaknya kemari ?" tanya orang sangar.

"Kami tidak bawa orangnya, tujuan kami datang kemari mau menanyakan terlebih dulu masalah kejiwaan yang dialami wanita itu", sahut Paul.

"Lah, kalau tidak bawa orangnya, bagaimana saya tahu apa penyakitnya yang dia keluhkan, ya, saya tidak bisa lihat atau menerawang", kata orang sangar.

"Oh, kalau begitu, anda dukun pintarnya ?" tanya Paul.

"Ya, benar, saya orangnya, biasa dipanggil mbah Surip Panjang Jiwo dari Kedaton", sahut dukun sangar itu.

"Ka-kalau begitu kami sangat beruntung sekali karena bisa bertemu secara langsung dengan mbah dukun Surip", kata Paul.

"Ya, betul", sahut mbah Surip sambil menganggukkan kepalanya serta mengelus-elus jenggotnya.

"Boleh kami meminta petunjuk pada mbah Surip, mungkin dengan begitu, kami bisa mencari kesembuhan buat nona kami", kata Paul.

"Siapa kisanak ?" tanya dukun pintar itu.

"Nama saya Paul, dan ini tuan saya", kata Paul mengenalkan diri.

Mbah Surip menoleh ke arah Rexton yang berdiri gagah sembari menatap dingin.

"Saya Bondan...", sahut Rexton berbohong lalu mengulurkan tangannya ke arah dukun pintar itu.

Paul yang mendengar ucapan Rexton langsung terperanjat kaget seraya memalingkan mukanya ke arah Rexton Brox Mackenzie.

"Bondan ?!" batinnya tak mengerti dengan ekspresi terheran-heran. Bagaimana bisa Rexton berpura-pura menjadi Bondan, pikir Paul semakin tak mengerti.

Akhirnya, mereka berdua masuk ke dalam rumah mbah Surip setelah dukun sangar itu mempersilahkan mereka masuk. Dan Rexton serta Paul terduduk bersama di dalam rumah dari ayaman bambu itu.

1
Zeed
gimana ya dulu sedekat apa mereka
Zeed
dewasa banget matthijs nih biar umurnya masih mudaan 😍
Zeed
cute banget mereka berdua nih
Zeed
up thor 💪
Dewi Anggya
dapat sinyaaaal hijaaau nihhhh dr bapak mertua gaaaas ..cucu Otewe laaaah 🤭
Zeed
karya terkeren bertema kejiwaan dimana memainkan watak serta emosi para pemerannya yang notabene nih karya luar biasa
Zeed
kasihan Maria nih sebenarnya caption sad sih karya ini mati dalam dendam dan rohnya gentayangan seolah-olah dia kembali ke kehidupannya yang lalu sebenarnya tidak
Reny Rizky Aryati, SE.: yah, dibilang roh gentayangan nih 🤣
total 2 replies
Zeed
iya kan kayak dejavu jatuhnya padahal dia roh yang gentayangan mencari dimana dia harus kembali ke alamnya tapi jiwanya terjebak dalam dendam
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍
total 2 replies
Zeed
gimana Maria bisa layani Rexton kalau dia sosok roh setengah hantu gentayangan yang hidup kembali ke raganya yang telah mati, nih semacam fiksi tapi dikemas apik dalam karya nonfiksi
Reny Rizky Aryati, SE.: terimakasih sudah mampir kemari 👍
total 2 replies
Zeed
gak butuh dukun buat menangkal Maria karena Maria adalah jiwa yang terperangkap dalam dimensi masa lalu, bisa bisa Maria murka lalu bunuh tuh dukun geblek
Reny Rizky Aryati, SE.: lewat hipnosis ya 🤣🤣🤣🤣
total 2 replies
Zeed
tuhkan kasihan dia sampai Maria tuh butuh psikiater padahal dia tuh roh yang kembali untuk balas dendam dengan cara yang cantik, kasihan sekali Maria rohnya masih terjebak di alam masa lalunya karena kesedihan yang mendalam...
Zeed
nikah paksa dengan roh yang masih berharap hidup kedua kalinya buat dia balas dendam
Zeed
yah mereka kan pada dasarnya jiwa yang tertinggal di alam lalu
Zeed
keren sih punya kekuatan ajaib seperti Maria tapi kasihan sekali karena dia adalah roh yang terjebak di dimensi masa lalu
Zeed
kejam sekali takdir mempermainkan Maria
Zeed
bagaimana sakitnya hati Maria dikhianati oleh tunangannya sendiri
Dewi Anggya
tuhh ditanya mertua letnan Rexton 🤭
Reny Rizky Aryati, SE.: terimakasih sudah mampir kemari 🙏
total 2 replies
Dewi Anggya
siapakah yg mengawasi mereka br 2 .....apa suruhan prinsen atw Haven
Reny Rizky Aryati, SE.: terimakasih atas dukungannya ya 👍👍👍👍👍🎂
total 2 replies
Dewi Anggya
hmmm yg lagi makan br 2 😘😘
Reny Rizky Aryati, SE.: 🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂👍
total 2 replies
Dewi Anggya
dasaaar si prinsen inii kelakuannya bikin gregetan ajaaaa
Reny Rizky Aryati, SE.: terimakasih dukungannya ya 👍🙏
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!