Sistem Kekayaan Tak Terbatas

Setibanya di lobi hotel, Seluruh pelayan dan staff yang berada di lobi, mereka secara serentak memberikan hormat. Tubuh mereka sedikit membungkuk saat Faqih berjalan di hadapan mereka.

Semua pengunjung yang melihat Faqih, penuh rasa kagum. "Mata mereka terbelalak memandangi Faqih". Rasa kagum menjalar dalam diri mereka.

Mereka jarang melihat ketampanan seperti yang di miliki Faqih. Bahkan bisa di katakan, mereka tidak pernah melihat ketampanan seperti Faqih.

Seluruh orang yang memandangnya, hampir terhipnotis. Rasanya, mereka ingin memeluk Faqih, dan tak ingin lepas dari pelukannya

"Mata mereka terasa susah untuk berkedip, mulut tak terasa terbuka lebar, seakan akan ingin terlepas dari rahangnya.

Yanti dan Yunita yang sedang mengobrol di ruang tamu Hotel, seakan tak percaya, kalau itu tuannya yang melangkah keluar dari Hotel.

Yanti berkata, "Tuan muda semakin tampan saja, seorang kharismatik dan rendah hati ".

Yunita mendengar perkataan Yanti, "tersenyum malu, memandangi Yanti dari samping yang penuh kegamuman kepada Faqih, melihat ekspresi Yanti, yang seakan pertama kali jatuh cinta kepada pria".

Yunita berujar, "Tidak dapat di pungkiri kalau Tuan Faqih sangat tampan, tapi seorang seperti dia, tidak mudah untuk di taklukkan cintanya". Kita bukanlah jenis wanita yang di sukainya.

Yanti yang mendengar komentar Yunita, mengangguk pelan.

"Di depan Hotel, Faqih berdiri menatap langit yang sangat cerah, terik matahari menyentuh kulitnya yang bersih".

Faqih menelfon Manager Showroom Classik Car bernama Dita.

Kring,, kring,, kring,,

Dita : "Halo Tuan Faqih". Apa ada yang bisa saya bantu ?.

Faqih : "Halo Bu Dita". Saya hanya ingin mengonfirmasikan, kalau kedua mobil yang saya beli, bisa segera di antar ke Hotel Bintang Permata. Surat surat dan Kuncinya serahkan saja ke Direktur Hotel.

Faqih melanjutkan perkataannya, "Ibu Dita, bisa menyebut namaku di hadapan Direktur Hotel, saat mengantar kedua mobilku.

Mendengar penjelasan Faqih. Dita berkata, "Baik Tuan Muda, saya segera memerintahkan karyawan untuk mengantarkan mobil Tuan Muda ke Hotel Bintang Permata.

Panggilan Dita lebih lengkap dan lebih sopan. Dita menyusun rencana untuk mendekati Faqih. Ada perasaan jatuh cinta yang di rasakan Dita. Maka dari itu, Dita berniat mendekati Faqih.

Terima kasih Bu Dita. Sahut Faqih

Kemudian Faqih mematikan panggilan telefon.

Tuuttt, tuuttt, tuuttt

Sebaiknya saya menggunakan kendaraan lain. Kalau naik mobil Lamborghini Veneno, akan banyak pertanyaan dan jadi pusat perhatian. Dengan keadaan yang sekarang pun, Faqih masih berfikir keras untuk mencari jawaban bila teman temannya bertanya.

Jika naik kendaraan umum, pasti lama baru sampai, Gumam Faqih. Kondisi kota Makarin padat dan sesak di jalan umum.

"Saya harus memikirkan cara lain, untuk di gunakan ke kampus". Gumam Faqih.

Sebaiknya saya membeli beberapa motor untuk ku pakai ke kampus, sekalian untuk inventaris kantor kedepannya.

Faqih memesan ojek di salah satu aplikasinya. Arah tujuan ke salah satu showroom kendaraan motor.

Faqih tidak mengunduh aplikasi ojek online, sebab sebelum mengenal sistem. Faqih sudah memiliki aplikasi tersebut untuk sering di gunakan kepentingan tertentu.

Setelah memesan ojek online, beberapa saat kemudian, sebuah ojek berpakaian atribut warna kuning memasuki parkiran Hotel.

Seorang pengendara motor ojek online datang !

Faqih berkata kepada pengendaranya, "Antarkan saya sesuai titik di aplikasi".

Baik Tuan, jawab joki motor online dengan singkat.

Jokinya bernama Ryan, dia melihat penampilan Faqih yang sangat rapi dan berkharisma. Wajahnya sangat tampan, membuat Ryan, penasaran ingin selalu melihatnya.

Dalam hati Ryan penuh kekaguman berkata, "Pria ini sangat tampan ! Saya belum pernah melihat wajah setampan ini di Kota Makarin".

Ryan mengendarai motornya menuju ke showroom motor. Jarak antara Hotel Bintang Permata dengan showroom motor, sekitar 3 km jauhnya.

Setibanya di depan showroom bertuliskan Bintang Cahaya Motor. Faqih membayar ongkos ojeknya.

Faqih melangkahkan kakinya memasuki showroom. Tidak sedikit mata tertuju kepadanya.

Dengan penuh wibawa dan kharismatik, langkah Faqih sangat tenang. Dirinya tidak memperdulikan pandangan orang kepadanya.

Begitu banyak pengunjung yang memerhatikan dirinya. Seorang wanita cantik di bagian administrasinya bernama Delia Andaria berkata, "Saya berharap memiliki pasangan hidup seperti dirinya".