NovelToon NovelToon
Gadis Simpanan Mas Dewan

Gadis Simpanan Mas Dewan

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Trauma masa lalu / Tamat
Popularitas:58.5k
Nilai: 5
Nama Author: Yazh

Elsheva selalu percaya keluarga adalah tempat paling aman.
Sampai malam itu, ketika ia menjadi saksi perselingkuhan terbesar ayahnya—dan tak seorang pun berdiri di pihaknya.

Pacar yang diharapkan jadi sandaran justru menusuk dari belakang.
Sahabat ikut mengkhianati.

Di tengah hidup yang runtuh, hadir seorang pria dewasa, anggota dewan berwajah karismatik, bersuara menenangkan… dan sudah beristri.
Janji perlindungan darinya berubah jadi ikatan yang tak pernah Elsheva bayangkan—nikah siri dalam bayang-bayang kekuasaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yazh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Emosi Heksa

.

.

.

Els masih menggulung diri di bawah selimut. Tubuhnya lemas, seperti habis diperas tenaganya semalaman. Kelopak matanya berat, tapi aroma sabun dari kamar mandi membuatnya membuka mata perlahan. Dari balik pintu kamar mandi, Heksa muncul dengan wajah segar, rambutnya masih basah menetes, tubuh tegapnya seolah tak pernah merasakan letih.

Els mendengkus kecil. Bagaimana mungkin pria itu terlihat begitu bugar, sementara Els bahkan untuk bangkit saja rasanya lututnya tak akan sanggup.

“Oppa, nggak capek?” tanya Els heran, setengah tak percaya.

Heksa terkekeh, tawa berat yang selalu membuat Els suka. “Justru tenagaku lagi full charging, sayang. Kalau nggak ada rapat pagi, aku masih sanggup melahap kamu lagi sekarang.” senyum jahilnya, menggoda Els.

Pipi Els memanas. Ia memalingkan muka, kembali menggulung diri lagi dalam selimut. “Iish, aku lelah, abang. Lakuin aja sendiri,” sahut Els sedikit sewot. Ia sungguh akan menyerah jika Heksa memintanya lagi.

“Hahaha. Salahkan tubuhmu sendiri yang terlalu menggoda. Keep it only for me, babe.” Nada suaranya penuh kepemilikan, seperti biasa.

"Sure..."

Mereka berdua saling tersenyum hangat, layaknya sepasang suami istri yang sangat bahagia. Merasakan kebahagiaan di pagi yang cerah. Keajaiban perasaan yang muncul setelah berbagai adegan panas mereka lewati semalaman, di pagi yang segar peningkatan hormon dopamin dan oksitosin terasa begitu nyata efeknya dalam diri mereka.

Ada jeda. Keheningan singkat sebelum Els teringat sesuatu. “Mau sarapan apa, yangg?” Sebenarnya ia ingin kembali tidur, tapi naluri ke-istrianya membuatnya ingat bahwa pria itu belum makan. Padahal harus berangkat mencari nafkah. Berperan sebagai istri yang baik, Els beranjak menuju dapur.

Heksa masih menyibukkan diri merapikan dasi, terlihat sedikit buru-buru. “Apa aja. Sarapan di kantor juga nggak masalah, yangg, kalau kamu capek.”

Els mendorong selimut, menyingkap tubuhnya yang masih remuk. “Aku bikinin sandwich, ya. Nggak boleh berangkat kerja perut kosong. Kamu kan cari nafkah buat aku, hihi,”  ujarnya , tersenyum tulus, sekalipun kakinya masih goyah saat menapaki lantai dingin.

Heksa menoleh, hatinya selalu menghangat tiap kali Els terlihat selalu memperhatikan kebutuhannya, sekecil apapun itu. “Pinter banget istriku. Bikinin beberapa, biar bisa kubawa ke kantor juga.”

"Okay!" membuat sandwich saja ia masih sanggup. Meski tubuhnya masih pegal, ada kebahagiaan tersendiri saat ia menyiapkan sarapan sederhana. Membuat sandwich bukanlah sesuatu yang besar, tapi bagi Els, itu semacam pembuktian. Ia ingin memberi sesuatu yang selama ini tidak didapatkannya di rumah. Heksa sudah membayar mahal itu atittude baik itu.

Hanya butuh beberapa menit, lunchbox berisi sandwich selesai disiapkan. Els akhirnya menjatuhkan tubuh di sofa. Kelopak matanya kembali memberat, tubuhnya menjerit minta istirahat.

“Aku udah booking layanan massage buat kamu. Bentar lagi datang. Aku kerja dulu, ya.” Heksa mengecup sekilas kening Els, lalu pergi meninggalkan aroma parfumnya di udara.

Tak lama berselang, suara bel apartemen berdenting. Mbak Titis, tukang pijat spa langganan Els, masuk bersama seseorang yang tak asing, Bella. Dia memang tinggal di lantai 6 di bawah unit milik Els, sedang Helza berada di lantai paling atas, secara, pemilik gedung ini adalah Dion, pacarnya.

“Tubuh lo remuk, Beb?” Bella langsung meledek begitu melihat Els sudah rebah dengan mata yang sayu, disambut pijatan nyaman dari Mbak Titis.

ELs mendengus malas. “Emang lo nggak? Ngapain juga pagi-pagi ke sini, coba? Hibernasi aja sana.” sahut Els, tertawa getir. Mentang-mentang mereka dibayar mahal jadi harus bekerja extra tak kenal waktu seperti itu.

Bella turut menjatuhkan diri di sofabed, rambutnya acak-acakan tak akalh berantakan dengan Els. “Arash rese banget. Pagi-pagi ngajak bertarung, eh baru setengah jalan udah ditelpon rapat. Jadi buru-buru deh, nggak puas.” Ia menggerutu sambil menutup mata.

Els terbahak dengan sisa tenaganya. “Heksa juga gitu. Tapi dia udah prepare, jadi bangun gasik, tapi semalaman nggak biarin gue tidur nyenyak.”

Tawa mereka mengalir, hingga Els akhirnya tidak menyahut lagi, menyerah pada kantuk. Pijatan Mbak Titis menyeretnya ke alam mimpi, sementara Bella ikut terlelap di sampingnya menunggu antrian.

–––

Siang menjelang sore, Els terjebak dalam padatnya jadwal kuliah. Tugas, diskusi, presentasi—semuanya menumpuk. Notifikasi ponselnya terus berbunyi, ia abaikan.

Setiap hari, Els dan kedua sahabatnya itu terjebak dalam serangkaian mata kuliah yang menuntut perhatian penuhnya. Meskipun ponselnya terus berdering dan notifikasi terus berdatangan sejak tadi, tapi tak ada yang sempat ia balas karena kesibukan tugasnya.

Sementara Heksa tengah uring-uringan di ruangannya sepulang rapat tadi, Setelah mendapat sebuah kabar dari Gwen, rahang tegas Heksa mengeras, ia lempar sembarang tablet di tangannya lantas meraih ponsel untuk mendial nomor gadisnya sampai tiga kali, tapi tidak ada jawaban. Pikirannya sudah melayang berkelana kemana-mana.

Ketika ponselnya kembali berdering, justru Davina yang menelphonya. Dan, yang ia sampaikan bukanlah kabar gembira. Davina hanya memberi kabar bahwa dia belum pulang karena akan melanjutkan shopping bersama teman-teman arisannya. Istrinya itu terlihat selalu terpesona dengan kehidupan glamor dan materialistik.

Makin memuncak amarah Heksa, dia hempaskan kasar tubuhnya di sofa ruangannya. Wajahnya menengadah dengan mata terpejam, memperlihatkan kegelisahan yang merayap dalam dirinya. Bukan Davina penyebabnya, kabar dari Elshevalah yang ia tunggu dan cemaskan.

"Gwen, kamu tahu Els di mana sekarang? Dia nggak angkat telphon aku dari tadi. " tanya Heksa pada assistennya yang terlihat sangat lelah menghadapi emosi bossnya  saaat ini.

"Nona Els masih di kampus pak, dia kelas siang sampai sore hari ini, tenang saja. Dia belum kembali ke  appartemen sejak siang. " Heksa menarik nafas lega mendengar penjelasan dari Gwen. Dia tak pernah segelisah ini ketika Davina tidak memberinya kabar, tapi Els baru beberapa jam tidak membalas pesannya sudah langsung kalang kabut. Kabar terbaru dari Gwen soal kemunculan Samudera di sebelah unit Elssangat mengganggu pikiran Heksa sepertinya.

Ponsel yang tadi Heksa lempar berdering nyaring, Els menelphon balik. Pria itu buru-buru menjawabnya. " Iya Yangg, ada apa? Sorry, yaa aku baru kelar kelas nii. " sahut ELs, terdengar lelah.

Heksa mendengkus kasar, " Mulai sekarang nggak usah pulang ke Appartemen, kalau perlu pindah aja. Aku beliin unit baru di tempat lain."

Degh! Tubuh Elsheva menegang.

"Kenapa? Katanya itu tempat paling safety... " tanya Els, menebak-nebak. Ketakutannya makin besar ketiksa nada suara Heksa makin dingin, tidak seperti biasanya.

"Bisa nurut aja nggak? " suara berat dengan sedikit penekanan dari Heksa membuat Els menciut, jelas sekali Pria itu sedang menahan emosinya.

" Iyaa,iyaa, aku tidur di kafe dulu aja gimana? Kan ada kamar di lantai dua, tapi aku balik bentar buat ambil skincare sama bodycare aja yaa? "

" Beli baru aja, nanti Gwen akan urus buat beli semuannya, pokoknya abis ini langsung ke kafe aja, yaa?" suara Heksa berangsur melemah,

" Iyaaa... " liih Els, hanya menurut patuh, dia akan menanyakan alasannya nanti.

Bella dan Helza menatap bingung bersamaan pada Els. " Kenapa beb? "

" Oppa minta gue pulang ke kafe ntar, katanya gue nggak boleh balik ke Appartemen. Kenapa, yaa? " Els mulai berpikir macam-macam. Dia teringat apa mungkkin Istrinya mulai mengendus keberadaan Els. Bisa saja Samudera yang mengenalnya sudah membeberkan kejadian kemarin. Namun, Samudera cowok, tidak mungkin dia mulutnya bocor, kan?

Atau yang lebih parahnya lagi, kalau Heksa ternyata tahu kalau Samudera kemarin menyeretnya masuk.

Ahhh! Jantung Els mulai berdetak tak beraturan, ia menghirup nafasnya dalam-dalam. Matanya masih penuh dengan kebingungan dan berbagai dugaan.

.

.

.

1
YuWie
Bagusss, gaya ceritanya utu lho, menyenangkan untuk dibaca..walo temanya agak dibenci ya, istri kedua, kawin siri tanpa izin istri. Walopun istri pertama gak bener ya harusnya dicerai dulu agar tdk ada kata pelakor. Lagian suami cinta berat ke istri muda kan.. Bacanya jadi ikut was2, Kasihan di satu sisi tapi juga gak suka disisi lainnya. Tapi TOP karyanya.
YuWie
heksa tuh..hanya anggota dewan aja atau punya perusahaan sendiri? klo dewan bisa ngidupin hedon nya devina dan manjain els unlimited..gaji dewan gedheee bgt2 donk..mana sibuknya naudubillah.
YuWie
els..mah yg suka bibit unggul semua
YuWie
heksa2... lha kenapa masih aja kau pertahan kan si davina
YuWie
ceritanya bagus, gaya berveritapun bagus banget..tapi sering juga salah nama..heheh
RanumAksara: thankyou kak, udah baca semoga terhibur. Mon maap, aku lagi nggarap dia cerita jadi sering salah ketik, nanti aku perbaiki🙏
total 1 replies
YuWie
hah..sad ending
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Thor permisi, ikut promo ya🙏.

Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "PARTING SMILE" ya,

Berkisah tentang penyanyi religi yang terjerat pernikahan kontrak dan cinta masa lalunya yang sangat rumit. Ditambah dia tipe yang gengsian dan menyebalkan, hiih dah lah.

di tunggu ya ☺️🙏
total 1 replies
YuWie
jiwa ku meronta2..membaca kelinci klo belanja unlimited dg fisik yg bikin org kedap kedip
D_wiwied
ya Allah gini banget endingnya 😭😭
kasian Els, authornya terlalu kejam ini mah 😆🤭
D_wiwied
kenapa cm luka ringan, ga dibikin lumpuh apa buta sekalian gitu... malah heksa yg dibuat luka parah
D_wiwied
jangan jadi murahan deh Els, klo kamu mmg lbh milih si Sam ya selesaikan dulu urusanmu sm Heksa, jangan sana sini mau
D_wiwied
ga usah merasa ga enak hati Els, si Davi yg ga mau ada di situ koq.. dah nikmati aja keseruan bersama keluarga mamas Heksa, ya 😆😆
徐梦
Jadi els nya metong
💞DARRA💞💖
kak author nya cari aman🤭 karna klo endingnya bahagia,akan banyak pembenaran tentang perselingkuhan,sedang klo begini sama2 gak ada yg dpt elvs
RanumAksara: 🤣🤣karna Authornya juga wanita gengs, tidak membenarkan adanya perselingkuhan dengan alasan apapun. Intinya, kalau semua mau terbuka dari awal tidak akan jadi kesalahpahaman sejauh ini🤭

Jadi, setidaknya ending seperti ini akan jauh lebih masuk akal. Semua terkena dampaknya.
total 1 replies
Mira Esih
yaah udah end,
RanumAksara: Hai, thankyou udah baca ceritanya🙏 Aku mau publish cerita baru jadi end sampe sini saja, yaa? Biar pesannya tersampaikan tidak melebar kemana-mana💙
see you di next cerita.
total 1 replies
Pusingakhir Itulahaku
kok kayak gini endingnya...sedih aku
RanumAksara: Hai, thankyou udah baca. Authornya pun ikut sesak bikin part ending yang cukup singkat ini🙏Maafkan kalau belum sesuai keinginan kalian💙
total 1 replies
Rina Zuliawati
jangan pisahkan heksa sama elshava tor🙏
💞DARRA💞💖
keenakan davina klo langsung mati
D_wiwied: harus gini banget ya, pake acara tabrakan 😏😣
total 1 replies
November
lanjut
Linda
kok kaya perempuan murahan ya sana sini mau
Linda
kok dia kayak wanita murahan ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!