NovelToon NovelToon
The Phoenix Jade

The Phoenix Jade

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:41.9k
Nilai: 5
Nama Author: Zhuzhu

Setelah dikhianati dan mati di tangan suaminya sendiri, Ruan Shu Yue dibangkitkan kembali sebagai putri keempat Keluarga Shu yang diasingkan di pedesaan karena dianggap pembawa sial.

Mengetahui bahwa dirinya terlahir kembali, Ruan Shu Yue bertekad menulis ulang takdir dan membalas pengkhianatan yang dia terima dari Ling Baichen. Selangkah demi selangkah, Ruan Shu Yue mengambil kembali semua miliknya yang telah dirampas menggunakan identitas barunya.

Anehnya, Pangeran Xuan - Pangeran Pemangku yang menjadi wali Kaisar justru muncul seperti variabel baru dalam hidupnya.

Dalam perjalanan itu, dia menyadari bahwa ada seseorang yang selalu merindukannya dan diam-diam membalaskan dendam untuknya.
***
"A Yue, aku sudah menunggumu bertahun-tahun. Kali ini, aku tidak akan mengalah dan melewatkanmu lagi."

Ruan Shu Yue menatap pemuda sehalus giok yang berdiri penuh ketulusan padanya.

"Aku bukan Shu Yue."

Pemuda itu tersenyum.

"Ya. Kau bukan Shu Yue. Kau adalah Ruan Shu Yue."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhuzhu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 26: Bisnis

Shu Yue kembali ke Paviliun Haitang dalam keadaan lelah. Tak hanya fisiknya, tapi juga hatinya. Walau tidak serapuh ranting pohon kering yang mudah patah, namun tetap saja tidak sekuat pohon bunga plum yang selalu bertahan di musim dingin yang ekstrim.

Dia sudah menegarkan diri, mencoba yang terbaik untuk tetap kuat. Namun, hatinya tidak bisa bersembunyi dari ketakutan dan trauma yang masih membekas ketika ia bertemu kembali dengan Ling Baichen, berdiri dengan identitas baru di hadapan pria bajingan itu dengan karakter baru pula.

 Setidaknya, yang harus dihadapi sudah dihadapi. Sisanya adalah bagaimana menghitung dan menagih utang satu kehidupan kepada pria itu. Shu Yue memejamkan matanya, menenangkan hati yang mulai mendapatkan kembali keteguhannya.

Xiaohe masuk sambil membawa sepiring kue beras yang masih hangat. Dia bilang, Nyonya Shu sengaja menyuruh bagian dapur membuatkannya kue beras.

Dahulu sebelum dikirim ke pedesaan, Shu Yue ini sangat menyukai kue beras. Sayangnya, tak bisa lagi mencicipinya selamanya.

“Nona, ini camilan yang diperintahkan Nyonya kepada bagian dapur untuk Nona,” ucapnya sambil meletakkan piring di meja kecil di tengah sofa. Selain kue beras, Xiaohe juga menyiapkan teh krisan yang diseduh beberapa menit lalu.

Dibandingkan dengan kue beras, Shu Yue lebih suka kue osmanthus. Begitu pula dengan tehnya. Teh bunga osmanthus lebih cocok dengan lidahnya.

Dahulu dia suka membuatkannya untuk seseorang. Tapi, orang itu tidak menghargainya dan selalu menyia-nyiakan jerih payahnya.

“Alangkah baiknya jika ada kue osmanthus,” ucap Shu Yue sambil menggigit sepotong kue beras dengan gigi depannya.

Sayangnya, bunga osmanthus belum mekar. Kediaman ini mungkin saja masih menyimpan persediaan bunga yang dikeringkan.

Namun, Shu Yue tidak mau mengganggu Nyonya Shu hanya untuk urusan ini. Ia juga tidak mungkin menyia-nyiakan niat baik Nyonya Shu yang memerintahkan orang membuatkannya kue beras, karena ia tahu betul rasanya disia-siakan.

Xiaohe terdiam menatap lurus Shu Yue. Perasaannya menjadi gundah. Kue osmanthus… mengapa sangat kebetulan?

“Ada apa?” tanya Shu Yue ketika ia melihat Xiaohe seperti kebingungan.

“Tidak apa-apa, Nona. Xiaohe hanya teringat pada Nyonya Ruan. Dulu, Nyonya Ruan juga sangat menyukai kue osmanthus,” jawab gadis pelayan itu dengan nada rendah. Meski kepalanya tidak menunduk, Shu Yue dapat melihat betapa sedihnya perasaan Xiaohe.

Seandainya bisa, ia ingin memeluk Xiaohe sekarang dan mengatakan kalau dia adalah Ruan Shu Yue. Ingin sekali dia berkata bahwa dia masih hidup kepada Xiaohe Namun, jelas merupakan hal mustahil karena Ruan Shu Yue sudah meninggal di mata semua orang. Dia adalah Shu Yue sekarang, gadis dari kediaman Kepala Sensor yang dijemput kembali ke Jingdu setelah terlantar belasan tahun di pedesaan Dingzhou.

“Karena Nyonya Ruan begitu menyukai kue osmanthus, kurasa kau juga bisa membuatnya. Nanti setelah bunga osmanthus mekar, ingatlah untuk membuatkan kuenya untukku.”

“Bolehkah?” Xiaohe berbinar penuh harap.

“Tentu saja boleh.”

Senyum cerah mengembang di bibir Xiaohe. Shu Yue ikut tersenyum karena gadis pelayan itu masih saja mudah dibujuk olehnya.

Saat suasana hati gadis pelayan itu sudah bagus, giliran Shu Yue yang mengambil alih situasi. Ia pikir ini saatnya membicarakan hal serius.

“Xiaohe, setelah Nyonya Ruan meninggal, apa yang terjadi pada paviliunnya di Kediaman Adipati Muda Ling?”

“Setelah Nyonya Ruan meninggal, Tuan Adipati Muda menyegel Paviliun Mudan dan tidak mengizinkan siapapun menginjakkan kaki di sana. Sebelum aku dijual, aku pernah melihat Tuan Adipati Muda berdiri dalam keadaan mabuk di depan gerbang masuk Paviliun Mudan, kemudian berbalik pergi setelah beberapa saat. Tidak ada pelayan yang diizinkan memasuki paviliun. Tempat itu tetap menjadi tempat yang ditinggalkan di Kediaman Adipati Muda Ling.”

Tawa kecut diam-diam lolos dari pikiran Shu Yue. Untuk apa pria itu pura-pura sok peduli? Apakah dia lupa bahwa dialah yang telah menyebabkan dirinya mati sia-sia?

Bahkan di saat terakhir pun, pria itu masih saja enggan melepasnya dan membiarkannya membeku di salju yang dingin.

“Apakah istri keduanya tidak bertindak?”

“Xiaohe tidak tahu lebih jelas karena Tuan Adipati Muda mengirimku keluar untuk dijual kepada orang lain. Tapi dengan sifat Nona Shen, dia tidak akan sudi menginjakkan kaki apalagi mengurus Paviliun Mudan.”

Baguslah, pikir Shu Yue. Jika Paviliun Mudan dibiarkan kosong dan dilarang dimasuki orang, berarti barang-barangnya masih aman. Semua benda di Paviliun Mudan seharusnya masih utuh.

Memang tak ada barang berharga yang tersisa karena Shen Jia menyedot habis semua kekayaan dan menyimpannya sendiri, memotong semua jatah kebutuhan bulanan Shu Yue. Namun, Shu Yue masih tahu untuk menyimpan barang berharganya sendiri. Dia hanya perlu mengambilnya lagi.

“Begitu rupanya. Xiaohe, pergilah ke restoran Jiluo. Temui pemiliknya, katakan bahwa Nona Keempat Shu ingin mengajaknya berbisnis.”

“Nona ingin berbisnis? Seperti Nyonya Ruan?”

“Bukan bisnis seperti itu yang kumaksud. Sampaikan saja pesanku.”

“Oh, baik, Nona.”

Shu Yue kemudian tertidur. Ia baru bangun lagi saat matahari sudah terbenam. Xiaohe juga sudah kembali dan mengatakan bahwa pemilik restoran Jiluo akan menunggunya di restoran malam ini.

Shu Yue langsung bersiap. Ia pergi ke restoran Jiluo pada saat jam makan malam.

Karena sekarang masih perayaan Festival Musim Semi, jalan di ibu kota sangat ramai. Orang-orang sedang berkencan dengan kekasih mereka, ada pula yang sengaja keluar untuk mencari udara segar. Lampu-lampu gantung dari lentera di jalan terang benderang, membentuk pagar yang menerangi jalan raya.

Shu Yue masuk ke bagian dalam restoran Jiluo. Lin Muyang berdiri menunggunya, ekspresinya terlihat tidak sabar.

“Xiao Yue, bisnis apa yang ingin kau lakukan malam ini?”

Melihat antusiasme luar biasa ini, Shu Yue jadi agak terkejut. Ia pikir Lin Muyang bisa lebih menahan dirinya. Nyatanya, pria ini jauh lebih tidak sabar dari Shu Yue sendiri.

“Merampok Kediaman Ling.”

“Apa? Merampok Kediaman Adipati Muda?”

Kening Lin Muyang mengernyit bukan karena heran, tapi karena sangat terkejut. “Kau gila?”

“Aku tidak gila. Aku ingat Ruan Shu Yue pernah berkata bahwa dia akan menaruh benda paling berharganya di tempat tersembunyi. Kediaman Adipati Muda Ling menjadi rumahnya setelah menikah. Benda berharganya pasti dibawa masuk ke sana. Karena sekarang dia sudah tiada, aku ingin mengambilnya kembali mewakili Ruan Shu Yue.”

“Oh, begitu rupanya. Aku tidak tahu Xiao Yue-ku yang itu akan menceritakan begitu banyak hal padamu. Bisnis ini aku setuju. Ling Baichen si brengsek itu tidak tahu cara menghargai orang, dia lebih tidak tahu mana yang berharga di matanya. Kapan kita akan merampok rumahnya?”

“Malam ini.”

Lin Muyang mengangkat tangan sebagai tanda setuju. Dia membongkar lemarinya, mengambil dua set pakaian serba hitam.

Kebetulan ada satu set yang ukurannya hampir pas dengan ukuran tubuh Shu Yue. Melalui jalan belakang restoran Jiluo, keduanya keluar mengendap-endap.

Dugu Cheng, yang sedang mendampingi Pei Yuanjing dalam patroli rahasia malam kebetulan melihat mereka. Ia mengernyit, dengan semangat segera melapor kepada Pei Yuanjing yang tengah duduk di kedai mie di pinggir jalan.

“Tuanku, Nona Keempat Shu dan Tuan Muda Lin Muyang keluar mengenakan pakaian hitam, keluar dari restoran Jiluo,” bisik Dugu Cheng.

Pei Yuanjing menyimpan sumpitnya di atas mangkuk. “Ke mana mereka pergi?”

“Sepertinya menuju Distrik Selatan.”

Pei Yuanjing menghela napasnya. Gadis itu lagi, lagi-lagi bertindak tidak terduga. Apakah dia dan kawan barunya itu ingin ditangkap sebagai pencuri oleh prajurit patroli?

Jika ingin menyusup, seharusnya lakukan dengan hati-hati dan tersembunyi. Gerakan mereka itu masih sangat amatir.

“Perintahkan orang untuk mengawasi. Suruh pasukan patroli memutar arah ke Distrik Barat.”

Dugu Cheng menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Pangeran Xuan tidak ada hubungannya dengan urusan Nona Keempat Shu dan Lin Muyang, lalu mengapa dia mengabaikan protokol yang seharusnya dan bertindak seolah sedang membantu mereka?

“Tuan yakin? Urusan Nona Keempat Shu dan Tuan Muda Lin Muyang sepertinya tidak ada hubungannya dengan Tuan.”

“Memang tidak ada hubungannya denganku. Aku hanya tidak ingin Shu Yantang kehilangan putrinya dan datang mencariku.”

Dugu Cheng tidak berani percaya pada ucapan tuannya kali ini. Ia justru merasa kalau tuannya hanya ingin melihat keramaian, ingin melihat sejauh mana kedua orang itu akan bertindak.

Tuannya ini jelas-jelas hanya ingin Kediaman Adipati Muda Ling menjadi kacau!

1
Dwi Agustina
Bagus Ayue👍💪💪💪
Machsunatul Istianah
semakin penasaran sama kejutannya😄🤔
Kustri
mulane rasah srekelan🤣
dadi bumerang to, ora kapok"
Ai
tambah menarik lg kalau putri zhoning dan kaisar muda juga ikut /Facepalm//Facepalm//Facepalm/pasti tambah rame
zylla: Mulut Putri Zhaoning sama Kaisar Muda bener" kayak rem blong. Pangeran Pemangku aja langsung mode 'pasrah'. 🤣
total 1 replies
Imas Fatimah
ditunggu sesi berikutnya thor..👍
Biyan Narendra
Mencari kesempatan untuk menyudutkan Mengli dan Sin Jia
Biyan Narendra
Akankah Shu Yue beraksi...
Imas Fatimah
lanjut thor,kayaknya pertemuannya pasti seruuu
Kustri
☕qu sajikan untukmu thor, nemenin UP☺
Andi Ilma Apriani
crazy up thoorr
Kustri
baju ganti'a terbuat dr karung goni, kuat tdk mdh sobek wkwkwkkk🤣
Sun Flower: tahan api dan air
total 1 replies
Machsunatul Istianah
saking semangatnya nyari mantu🤣
Sun Flower: mau gendong cucu janda selir tuh
total 1 replies
Kustri
ora nyimak silsilah klga... ora mudeng🤭
Sun Flower: banyak soalnya 🤣
total 3 replies
Biyan Narendra
Sabar ya Yuanjing...
Kalo Ziyan lagi eror
😅😅😅😅
Sun Flower: kalau eror bisa bikin dunia kacau
total 1 replies
Fransiska Husun
/Grin//Joyful//Joyful/
sahabat pena
sama sama blm menyadari perasaan mereka sdh mulai tumbuh ya benih nya? 🤣🤣🤣🤣ditunggu keuwuan mereka. wkwkwk
sahabat pena
modus pangeran 🤣🤣🤣🤣ada udang di balik bakwan nih 🤣🤣🤣enak,, gurih,,, 🥰🥰🥰
Imas Fatimah
saya jg dukung dg kakak cantik yang mulia😍
Kustri
baca nama yuanjing jgn di pisah yaa🤭🤭🤭
Iin Wahyuni
lanjut thor💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!