Perjodohan

Perjodohan

Bab 1 Perjodohan

Di ruang tamu keluarga Satra terlihat tegang ketika seorang gadis bernama Violet tiba-tiba marah menolak perjodohan sepihak yang di lakukan oleh kedua orang tuanya. masalahnya pria yang akan di jodohkan dengannya berusia jauh di atas Violet duda pula.

Seabrek cita-cita dan pengharapan Violet seolah hancur seketika mendengar rencana kedua orang tuanya itu. sebagai anak sulung mau tidak mau Violet harus mengerti keadaan orang tuanya. usaha ayahnya memang sedang bermasalah dan terlilit banyak hutang. karena itu perekonomian keluarga Violet jatuh minus di tambah harus membayar hutang dalam jumlah besar.

"Violet ayah mohon kau mengerti nak" kata Sang ayah mengiba.

Violet terduduk di kursi sembari meneteskan air mata. ia ingin berteriak dan menangis sejadinya tapi seolah suaranya tertahan. dilihatnya pria muda di hadapannya bernama Ibas yang merupakan utusan duda kaya yang akan menjadi calon suaminya nanti.

"Vio tidak mau yah!" kata Violet.

"Vio jangan egois! kasihan ayah, bagaimana kita akan melunasi hutang?" ibu berdiri dari duduknya menatap geram ke arah Violet.

"Tapi Bu..."

Detik itu Violet baru merasa jika ibu tirinya tidak akan membelanya dalam hal ini. selama ini Vio menganggap ibu tirinya sebagai ibu kandungnya sendiri tapi ketika sudah berhadapan dengan masalah serumit ini terlihat kesenjangan hubungan diantara mereka. jika itu ibu kandung mungkin ia akan membela Violet.

"Arghhh!!" Ayah memegangi dada kirinya yang terasa begitu nyeri dan sakit. keringat dingin terlihat di kening Sastra.

"Ayah!! ayah?!" Violet memeluk ayahnya yang kesakitan.

Semua langsung panik, Ibas memerintahkan sopir untuk segera menyiapkan mobil. ia akan membawa Sastra ke rumah sakit. Violet dan ibunya bergegas ikut satu mobil menemani Sastra yang terus memegangi dada kirinya.

"Ayah, Vio minta maaf" kata Violet lirih.

"Kalau kau menuruti ayahmu tentu tidak akan ada kejadian seperti ini Vio!" omel ibunya.

Violet terdiam, air mata membanjiri pipi mulusnya.

Mobil tiba di rumah sakit, Sastra langsung di tolong oleh petugas medis dan di bawa ke UGD. setelah menjalani periksaan dokter menyatakan Sastra terkena serangan jantung. seketika dunia Violet terasa runtuh, ia belum siap kehilangan ayahnya.

Sembari menunggu ayahnya sadar dan di pindah ke ruang perawatan Violet berpikir keras. ia menatap Ibas pria itu masih berdiri tak jauh darinya hanya terdiam seperti mengamati situasi. Violet berjalan menghampiri Ibas.

"Katakan padanya aku bersedia menikah dengannya" kata Violet tak bergairah. ia seperti zombie saat mengatakan hal itu. tidak ada getar apapun di sorot matanya apalagi rasa cinta.

Ibas mengangguk samar, ia meraih ponsel dari saku jasnya dan menelpon seseorang.

Violet segera menemui ayahnya yang telah di pindah ke ruang perawatan. ia mendekati ayahnya dan memeluknya erat.

"Ayah jangan sakit, Vio bersedia menikah dengan pilihan ayah" kata. Violet menahan tangis.

"Benar Vio?" ibu langsung menghampiri Violet dengan wajah bahagia.

Vio mengangguk pasrah dan tak berdaya. ibunya memeluknya sembari menciumi pipinya. Violet hanya diam tak bergeming. setelah hari ini semua impiannya akan terkubur. ia tidak akan lagi memiliki banyak kesempatan. setelah menjadi istri orang pasti Violet akan diatur tidak bisa lagi melakukan sesuatu seenaknya.

Ayah meraih tangan Violet mengusapnya lembut. Violet bisa melihat air mata mengalir dari mata ayahnya. pasti juga berat bagi ayahnya mengambil keputusan besar itu tapi Sastra tak punya pilihan lain. buruan hutang membuat sesak di dada apa boleh buat Violet putri sulung keluarga Sastra harus menjadi pelunas hutang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!