NovelToon NovelToon
Kembalinya Sang Pewaris

Kembalinya Sang Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Anak Genius / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Reni t

Dihina dan direndahkan oleh keluarga kekasihnya sendiri, Candra Wijaya benar-benar putus asa. Kekasihnya itu bahkan berselingkuh di depan matanya dan hanya memanfaatkannya saja selama ini.

Siapa sangka, orang yang direndahkan sedemikian rupa itu ternyata adalah pewaris tunggal dari salah satu orang terkaya di negara Indonesia. Sempat diasingkan ke tempat terpencil, Candra akhirnya kembali ke tempat di mana seharusnya ia berada.

Fakta mengejutkan pun akhirnya terkuak, masa lalu kedua orang tuanya dan mengapa dirinya harus diasingkan membuat Candra Wijaya terpukul. Kembalinya sang pewaris ternyata bukan akhir dari segalanya. Ia harus mencari keberadaan ibu kandungnya dan melindungi wanita yang ia cintai dari manusia serakah yang ingin menguasai warisan yang ditinggalkan oleh orang tuanya.

Harta, Tahta dan Wanita "Kembalinya sang Pewaris. "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

"Hah? Maksud Bude, saya diusir dari kontrakan ini, begitu?" tanya Candra, menatap barang-barang miliknya yang berserakan di atas lantai.

Candra sama sekali tidak menyangka akan diusir seperti ini di depan Erlin dan di depan penghuni kontrakan lainnya yang berbondong-bondong keluar dari dalam kontrakan setelah mendengar keributan. Uang yang ia janjikan untuk membayar kontrakan sudah ia berikan kepada Viona. Uangnya hanya tersisa satu juta dan itu pun tidak cukup untuk membayar tunggakan selama lima bulan.

"Lima bulan lho, Candra. Saya udah kasih tenggang waktu untuk kamu melunasi semua tunggakan kamu, tapi apa? Sampai sekarang pun kamu gak ada itikad baik buat bayar. Padahal, tiap hari kamu kerja, 'kan?" bentak pemilik kontrakan.

"Saya bayar satu juta dulu ya, Bude. Sisanya akan saya bayar secepatnya," decak Candra, benar-benar putus asa.

Erlin yang juga berada di sana seketika menarik napas panjang lalu menghembuskannya secara perlahan, melangkah dan berdiri tepat di samping Candra Wijaya. "Katakan, berapa tunggakan Candra? Biar aku yang bayar," seru Erlin dengan wajah kesal. "Anda ini benar-benar gak sopan, ya. Meskipun Candra udah nunggak selama lima bulan, tak seharusnya Anda membuang barang-barang dia di luar kayak gini. Anda benar-benar menghina harga diri Candra!"

"Harga diri?" bentak pemilik kontrakan. "Orang miskin kayak dia emang gak punya harga diri kok. Kalau dia gak sanggup ngontrak, ya udah tinggal aja di kolong jembatan yang gratis."

Candra memejamkan mata seraya menundukkan kepala. Rasanya benar-benar sakit dihina dan direndahkan, bahkan hal tersebut terjadi di hari yang sama. Tidak cukup dicaci dan dikhianati oleh Viona, ia mendapatkan hinaan yang sama dari pemilik kontrakan tempat di mana ia tinggal. Serendah itu orang miskin di mata mereka? Benar ternyata, harga diri seseorang tergantung dari harta yang dimiliki. Harus memiliki harta yang melimpah apabila ingin dihargai. Padahal, adab, etika dan ilmu-lah yang paling berharga di dunia ini.

"Sudah cukup, Er. Nggak usah debat di sini. Saya akan lunasi hutang saya sama Bude setelah--"

"Kamu tenang aja, Candra. Aku akan bayar utang kamu sekarang juga," sela Erlin, bahkan sebelum Candra menyelesaikan apa yang hendak diucapkan, lalu mengalihkan pandangan matanya kepada pemilik kontrakan. "Katakan, berapa tunggakan Candra, kirim rekeningnya, akan aku lunasi sekarang juga."

Pemilik kontrakan pun tersenyum lebar. "Bagus deh kalau gitu, aku emang lagi butuh duit," jawabnya seraya menatap Erlin dari ujung kaki hingga ujung rambut. "Tapi ngomong-ngomong, kamu siapanya Candra? Apa sekarang Candra jadi simpanan Tante-tante girang?"

"Hati-hati Anda kalau ngomong! Enak aja aku dibilang Tante girang!" bentak Erlin mulai naik pitam.

"Ya maaf, soalnya kamu tiba-tiba banget mau bayarin hutangnya Candra. Apa lagi coba namanya kalau bu--"

"Cukup, Bude. Oke, saya akan angkat kaki dari kontrakan ini," sela Candra dengan emosi. "Tapi saya janji akan balik lagi ke sini!"

"Mau ngapain kamu balik lagi ke sini? Sana cari kontrakan lain yang lebih murah. Udah tau gak sanggup bayar, masih mau ngontrak di sini!"

"Saya akan balik lagi ke sini, tapi bukan buat ngontrak di sini, Bude. Saya akan beli kontrakan Bude dari ujung sana sampai ujung sini. Paham?"

"Hah? Hahaha ... jangan mimpi, Candra. Orang miskin kayak kamu mana sanggup beli kontrakan ini. Astaga! Berkhayal boleh, tapi jangan ketinggian juga kali."

Candra mengepalkan kedua tangan. Untuk pertama kalinya ia berharap hasil test DNA dirinya benar-benar positif dan ia adalah sang pewaris yang hilang. Untuk pertama kalinya juga ia menginginkan hal yang selama ini mustahil ia miliki yaitu, menjadi orang kaya raya agar dirinya bisa dihargai oleh orang lain.

"Sudah cukup. Sekarang sebutin nomor rekening Anda, Bude," ujar Erlin, seraya merogoh tas berwarna hitam yang ia jinjing, meraih ponsel canggihnya dari dalam sana. "Jangan lupa juga sebutin berapa tunggakan Candra. Akan aku bayar sekarang juga."

"Tunggakannya enam juta, kirim aja ke rekening 0888xxxxxxx atas nama Sumiati. Awas salah lho," jawab sang pemilik kontrakan dengan ketus.

Tanpa berpikir panjang, Erlin segera mentransfer uang sejumlah enam juta ke rekening yang baru saja disebutkan oleh Sumiati. Dalam hitungan detik saja, notifikasi pun masuk ke ponsel wanita paruh baya itu. Sumiati tersenyum lebar seraya menatap layar ponsel miliknya.

"Oke, udah masuk. Sekarang bawa barang-barang kamu, Candra," serunya seraya menatap wajah Candra dengan sinis.

"Gak usah dibawa, Candra. Nanti biar kita beli yang baru aja. Sekarang, kita pergi aja dari sini," pinta Erlin dengan sinis. "Udaranya panas banget. Ko betah ya tinggal di tempat kayak gini. Heran deh!"

"Oke, lagian saya juga udah gak butuh barang-barang ini lagi," jawab Candra seraya menatap barang-barang miliknya.

"Ya gak bisa gitu dong. Kamu harus tetap bawa barang-barang kamu, Candra. Ini semuanya mau diapain?" tanya Sumiati masih dengan nada suara yang sama.

"Semuanya saya sumbangin buat Bude," jawab Candra santai lalu berbalik dan meninggalkan kontrakan dengan diikuti oleh Erlin.

Mereka bahkan mengabaikan teriakan wanita paruh baya itu. Melangkah dengan perasaan kesal, menyusuri gang sempit dengan wajah muram.

"Kamu baik-baik aja, Candra?" tanya Erlin, menoleh dan menatap wajah Candra dengan khawatir.

Candra menghentikan langkah saat keduanya keluar dari dalam gang. "Jadi orang miskin itu sakit banget ya, Er. Dihina dan direndahkan. Padahal, tak ada satupun manusia yang pengen terlahir miskin."

Erlin tersenyum lebar seraya menepuk pundak Candra dengan pelan. "Hey, kamu ini gak miskin, Candra. Kamu pewaris, kamu kaya raya dan kamu bisa tunjukkin sama mereka yang udah ngehina kamu kalau kamu tidak serendah itu."

"Saya takut hasil test DNA-nya menunjukkan hal sebaliknya, Er. Kalau ternyata Candra yang sedang dicari sama Nyonya itu bukan saya, gimana?"

"Aku yakin 100% kalau kamulah orangnya, Candra," ujar Erlin penuh semangat. "Pokoknya, kamu gak usah takut. Aku yakin seyakin-yakinnya kalau kamulah sang pewaris yang hilang itu."

Candra tersenyum kecil seraya menarik napas dalam-dalam. "Ya semoga saja hasilnya sesuai dengan yang saya harapkan, tapi ngomong-ngomong, saya pasti akan ganti uang kamu yang tadi. Maaf karena saya udah ngrepotin kamu, Er."

"Santai aja. Hmm ... sekarang kita ke hotel, ya."

"Hah? Ke hotel? Ma-mau ngapain kita ke hotel?"

"Terus, kamu mau tidur di kolong jembatan, gitu?"

"Kita menginap di hotel berdua, begitu?"

"Astaga, ya nggaklah. Candra-Candra, kamu ini polos banget, ya."

Candra menggaruk kepalanya sendiri yang sebenarnya tidak terasa gatal. "Sekali lagi makasih, ya. Saya janji akan membalas semua kebaikan kamu."

Erlin hanya menganggukkan kepala lalu melangkah menuju mobil miliknya yang terparkir di pinggir jalan. Hal yang sama pun dilakukan oleh Candra. Keduanya membuka pintu mobil lalu masuk ke dalam sana secara bersamaan.

***

Di hotel, tepatnya pukul 19.00. Erlin berdiri di depan resepsionis. "Permisi, Mbak. Saya mau pesan dua kamar," ujarnya.

"Baik, sebentar ya, Mbak," jawab sang resepsionis, menatap layar laptop yang berada di hadapannya, lalu kembali memandang wajah Erlin. "Mohon maaf, Mbak. Kamarnya penuh, hanya ada satu kamar saja, gimana?"

"Satu kamar? Masa iya aku tidur sekamar sama Candra? Sementara hotel tempat di mana aku menginap jauh banget dari sini," batin Erlin, seraya menoleh dan menatap Candra yang berada di belakangnya.

Bersambung ....

1
Kimo Miko
sepertinya candra akan dibuat bonekanya rosalinda. kalau memang candra pewarisnya pasti dipertemukan denfan orang tuanya
Yulia Dhanty
bagus dan menarik
Reni: Terima kasih, Kakak❤️❤️❤️
total 1 replies
Kimo Miko
bener candra mengapa bukan rosalinda malah febriana putri. ada hubungan apa rosalinda dan febriana putri?
Kimo Miko
jangan utamakan balas dendam can... biarkan mereka dengan tingkahnya jika bertemu denganmu di sapa dengan baik mereka akam sungkan dan malu sendiri
Kimo Miko
mengspa gak pulang ke rumahmu aja dulu erlin . Emang rumahmu teramat jauh y. pindah cari hotel lain aja
Kimo Miko
lah... candra punya tabungan 4jt yg dikasih ke viona mosok iyo gak bisa bayar. jangan jangan uang kontrakan di embat viona
Kimo Miko
semoga saja candra wijaya anaknya rosalinda yang hilang. pertanyaannya kenapa candra bisa hilang? apakah waktu itu di culik dan dibuang
Sunaryati
Langsung yo the point
Kimo Miko
lanjut kak..,. lihat judulnya jadi tergoda kak...
Reni: Terima kasih, Kakak. Selamat membaca❤️😍
total 1 replies
Kimo Miko
waduhhhhh.... candra kamu kena tipu ... uangmu melayang... tinggalin aja cewek seperti itu bikin strok kalau diterusin. itu ibu derektur baik amat . apalah mungkin yang di cari selama ini si candra? mungkinkah candra anaknya? terus kenapa bisa terpisah?
@Arliey🌪️🌪️
tiba tiba g diakui dong..parah si viona abis dapet duit juga😩
Kar Genjreng
😁 satu kamar extra baht saja ga apa apa
lh
Kar Genjreng
aduhhh Mak Lampir bukan ga mau bayar uangnya di tipu 4 jt duhh niat melamar gatot.ga tau demit cinta sama si menejejer prettt 🤣🤣
Kar Genjreng
shukur ketemu orang tua nya jadi kehidupan nya berbaring terbalik dengan
sekarang ohhh ada yang sengaja niat
jahat menculik Candra jadi tukang sapu jadi viral bertemu orang tua nya yang
tajir melintir setelah hilang 29 th lalu
👍👍
Kar Genjreng
jangan jangan ada hubungan nya ini dengan Nyonya Rosalinda 👍
Kar Genjreng
jahat sekali viona ternyata wanita ga benar pasti Candra pria yang di cari oleh Rosalinda kah ,,,nah Chan apa bila nanti bertemu orang tua nya atau keluarga
jangan mendekati viona itu wanita
ga benar tapi kejam uang melayang
empat jt ga taunya menipumu Chan..😭
Kar Genjreng
mampir ini semoga tambah bagus dan belum TAMAT 👍😂
Reni: Terima kasih banyak, Kakak. 😍❤️
total 1 replies
Ratih Tupperware Denpasar
kok sepertinya nyonya rosalinda ga tukus sama candra wijaya, dugqqnku dia mau memanfaatin aja sampe dia dpt harta warisan ayahnya candra
knovitriana
kasih iklan buat mu
knovitriana
up Thor jangan lupa mampir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!