Aurel Apriliani seorang adalah seorang guru olahraga yang disegani, karena ia tegas dan baik hati ia sudah banyak mengikuti lomba olahraga seperti taekwondo dan karate.
Tetapi ia malah meninggal hanya terpeleset karena meninjak kulit pisang dan kepalanya terbentur di beton.
Bukannya ke surga atau ke neraka setelah meninggal tapi malah masuk kedalam tubuh gadis lemah yang di tindas oleh keluarganya sendiri. Tahun 90an yang kekurangan makanan dan didesa terpencil pula
Gadis itu akan di nikahkan dengan anak kepala desa yang cacat, untuk menggantikan sepupunya karena tidak mau menikah dengan pria cacat tersebut.
Tanpa sengaja Aurel mendapatkan keberuntungan yaitu ruang angkasa dari gelang yang di pakai gadis itu juga gelangnya yang ada di dunianya dulu.
Bagaimana aurel menghadapi kehidupan nya ditahun 90an yang kurang makanan dan hidup didesa terpencil
***
Kisah ini hanya fiktif belaka, tidak sesuai dengan sejarah, kehidupan dalam cerita ini hanya berlatar belakang didalam didesa..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jasmine Oke, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. Aurel minta uang kepada Lina
Kalau mereka menikah tidak ada pertikaian antara ibu mertua dan menantu, yang pernah dia dengar di desanya, banyak ibu mertua tidak menyukai menantunya.
"Bu besok aku ikut ke kantor sipil bersama kalian, aku ingin mengambil foto pernikahan bersama Aurel, setelah kembali kantor sipil" ucap william untuk ikut ke kota bersama.
Tentu saja lia dan Benjamin senang mendengarnya, sejak sakit william tidak pernah keluar hanya mengurung dirinya di dalam kamar sambil menyalahkan diri sendiri dan seeing melamun, mereka juga sedih melihat keadaan putranya tapi mereka menguatkan diri jika mereka sedih bagaimana dengan putranya.
Tapi sekarang dia sendiri yang ingin keluar tentu mereka sangat senang dengan perubahan anaknya, pernikahan ini benar-benar pertanda baik pikir mereka bersamaan lalu suami istri itu saling pandang sambil tersenyum.
"Kamu yakin," ucap lia memastikan apa dia salah dengar atau tidak
"Aku yakin bu, aku ikut dengan kalian besok kita pakai mobil sendiri saja ke kota, oh ya tolong ibu sampaikan kepada Aurel untuk membawa adiknya juga, kita bisa berfoto bersama nanti, dan juga foto keluarga" kata William dengan yakin dan juga memberikan pesan kepada ibunya.
"Iya, nanti ibu kesana untuk menyampaikan pesan pada Aurel, ibu senang akhirnya kamu membuka hati will" kata lia dia memeluk william.
"Ayah juga senang mendengar mu berinisiatif untuk keluar" kata Benjamin sambil menepuk bahu William.
"Mulai sekarang hiduplah dengan bahagia bersama Aurel" kata Benjamin lagi sambil tersenyum,tentu dia juga bahagia sebagai ayahnya william.
Tidak terasa malam pun tiba, setelah kembali dari rumah kepala desa, Aurel menjemput adiknya kerumah Dodi teman bermain Bram.
Setelah selesai makan malam, Aurel di panggil oleh bibinya Lina, karena Lina ingin tahu apa yang mereka bicarakan dengan kepala desa, karena dia tidak sabar Aurel keluar dari rumah ini.
Tentu u saja Aurel menjawab sesuai keinginannya supaya bibinya itu berbahagia sementara, karena bibinya ingin menyingkirkan dirinya di rumahnya sendiri.
"Aurel apa yang dikatakan kepala desa kepada mu, apa mereka membicarakan tentang pernikahan, cepat ceritakan pada bibi" kata Lina bersemangat mengajak Aurel duduk dengan lembut di ruangan keluarga.
"Iya bibi, paman Ben dan Bibi lia membicarakan tentang pernikahanku dengan bang william, harinya sudah di sepakati jatuh pada hari jumat tanggal 8 April 1990, kami menikah sebelum kak siska menikah" kata Aurel santai tapi dia tidak mengatakan bahwa mengambil surat nikah sah terdaftar oleh negara besok, dia hanya mengatakan bahwa dia ke kota bersama bibi lia
"Dan besok bibi lia mengajakku ke kota bersama Bram untuk belanja keperluan untuk hari pernikahan kami," kata Aurel lagi dengan senyum lembut.
Sebelum Aurel pulang kerumah saat menjemput Bram, ia bertemu dengan bibi lia istri Kepala desa untuk menyampaikan pesan untuk mengajak Bram kekota besok bersama, supaya bram juga tahu dimana kota itu berada, jadi Aurel setuju saja demi adiknya.
"Bagus, lebih cepat lebih baik, kamu hati-hati ke kota besok sampai terjadi sesuatu padamu" kata lina senang dengan penuh perhatian memperingati Aurel untuk hati-hati, dia bukan kasihan pada Aurel dia hanya takut jika terjadi dengan Aurel maka pernikahan ditunda makin lama dia bisa rumahnya.
"Iya bibi tenang saja aku pasti hati-hati, oh ya bibi aku tidak mempunyai uang, bibi apa boleh aku meminta tabungan ibuku yang bibi simpan" kata aurel santai dan tersenyum manis.
"Tidak ad..." Sebelum lina menjawab Aurel berbicara lagi sehingga ucapan lina tidak jadi terucap dengan jelas, dia kesal kepada Aurel, tapi dia tetap pura-pura tersenyum manis
"bibi jika aku tidak membawa uang ke kota bersama bibi Lia, apa bibi tidak malu jika penduduk desa tahu, bibi lia itu istri kepala desa, bagaimana dia mengatakan kepada kepala desa bahwa bibi menelantarkan anak yatim sehingga bisa tersebar rumor di desa bahwa bibi menghabiskan uang tabungan untuk anak yatim-piatu.
coba bibi bayangkan kak siska hari senin mau menikah dengan meriah, jika reputasi ibunya sendiri buruk, apa keluarga juragan tanah akan menerimanya dia kan orang kaya bibi pasti menjaga reputasi, dengan begitu mereka pasti tidak akan menerima kak siska, bisa saja pernikahan kak siska batal" kata Aurel santai dan mengabaikan marah merah bibinya, dia hanya menahan senyumnya.
"Kamu menyumpahi pernikahan kakakmu batal, kurang ajar" kata lina marah hampir saja dia menampar Aurel sebelum di hentikan siska.
"Ibu, apa yang aku katakan tahan emosi ibu berikan saja uangnya, apa yang dikatakannya benar, aku tidak mau ya bu, gara-gara ibu pernikahan ku batal" kata siska penuh ketegasan pada ibunya, kenapa ibunya bodoh sekali pikirnya.
"Baiklah besok aku memberikan mu 1.000 rupiah, mencari uang susah berhematlah" kata lina dengan enggan uang itu hanya untuk dirinya.
"Apa bibi bercanda tabungan ibuku dan ayahku lebih dari 1000, bibi memberikan uang kepada kak siska lebih dari seribu, padahal itu uang ayahku bukan uang paman mengapa kasih boleh sedangkan aku tidak, baiklah kalau begini aku tidak pergi ke kota besok, aku bilang saja pada bibi lia bahwa aku membatalkan pernikahan ini," kata Aurel polos ia melihat kemarahan di wajah Lina.
" Baiklah aku memberikan mu 2.000 tidak ada protes lagi" kata lina mantap, lalu ia pergi ke kamarnya ia sudah muak dengan Aurel selalu menjawab pertanyaan nya.
"Bibi mau kemana bibi belum memberikan uangnya kepadaku, soalnya aku pagi-pagi sekali sudah berangkat, tidak mungkin aku mengganggu tidur bibi pagi itu" kata Aurel dengan tersenyum bahagia.
"Kau...eemm baiklah aku mengambil uangnya dulu " kata lina lalu mengambil uang 2.000 dan memberikan kepada Aurel dengan enggan, tapi tangan Aurel dengan cepat mengambil uang itu di tangan Lina, taut lina berubah pikiran.
"Terimakasih bibi, kalau begini kan enak kenapa harus berdebat dulu, padahal itu uang ayah dan ibuku sendiri bukan uang bibi" kata Aurel lagi lalu masuk kedalam kamarnya.
"Selamat malam bibi semoga mimpi indah" ucap Aurel tersenyum indah
Lina marah melihat senyuman itu sangat mirip dengannya (ibu Aurel). Tambah benci lah lina kepada Aurel.
Ya lina sangat membenci ibu Aurel karena dia menyukai ayah Aurel tetapi Ayah Aurel hanya menyukai ibu Aurel tidak pernah menyukai Lina yang kasar dan serakah, saat itu lina menjebak ayah Aurel tapi dia salah sasaran malah paman nya lah yang terjebak, karena itu mereka menikah dengan paman, padahal paman Aurel juga menyukai ibu Aurel. hanya Antoni saja yang menyukainya.