NovelToon NovelToon
TURUN RANJANG : Dinikahi Pilot Galak

TURUN RANJANG : Dinikahi Pilot Galak

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Pernikahan Kilat / Angst / Romansa / Pihak Ketiga / Naik ranjang/turun ranjang
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dhanvi Hrieya

Aruna Mayswara terpaksa menerima pernikahan yang digelar dengan Jakson Mahendra-mantan kakak iparnya sendiri, lelaki yang sempat mengeyam status duda beranak satu itu bukan tandingan Aruna. Demi sang keponakan tercinta, Aruna harus menelan pahitnya berumah tangga dengan pria yang dijuluki diam-diam sebagai 'Pilot Galak' oleh Aruna dibelakang Kinanti-almarhumah kakak perempuannya. Lantas rumah tangga yang tidak dilandasi cinta, serta pertengkaran yang terus menerus. Bisakah bertahan, dan bagaimana mahligai rumah tangga itu akan berjalan jika hanya bertiangkan pengorbanan semata.

***

"Nyentuh kamu? Oh, yang bener aja. Aku nggak sudi seujung kuku pun. Kalo bukan karena Mentari, aku nggak mungkin harus kayak gini," tegas Jakson menatap tajam Aruna.

"Ya, udah bagus kayak gitu dong. Sekarang tulis surat kontrak nikah, tulis juga di sana perjanjian Mas Jakson nggak akan nyentuh tubuhku," ujar Aruna menggebu-gebu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhanvi Hrieya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 26. BUKAN ANAKMU?

Viera meletakkan beberapa berkas yang sudah ia kumpulkan di atas meja, Jakson mengerutkan dahinya. Diam-diam Viera melirik ke arah pipi kakak sepupunya itu, terlihat jelas cetakan jari yang kontras dengan warna kulit Jakson yang putih. Tidak perlu Viera tanyakan keadaan pipi Jakson, ia sudah dapat menebak siapa yang menampar kakak sepupunya ini.

Senyum tipis terbit di bibir Viera, sebelum Viera mengguncang rumah tangga Jakson dan Aruna. Tampaknya rumah tangga keduanya telah memiliki begitu banyak keretakan, Viera menyandarkan punggung belakangnya di sandaran sofa.

"Apa maksudnya ini?" Jakson meraih beberapa berkas di atas meja membacanya, dahinya kian berkerut.

"Itu, golongan darah Mentari, dari sana Mas Jakson udah liat 'kan. Kalau golongan darah Mentari nggak sama kek darahnya Mas Jakson maupun Mbak Kinanti. Kalian berdua memiliki golongan darah O, sementara Mentari memiliki golongan darah A," tutur Viera menjelaskan secara singkat, "darah yang cocok dengan darahnya Mentari adalah darahnya Aruna. Memang itu nggak mungkin menurut Mas Jakson 'kan, nah Mas bisa balik aja itu lembaran. Di sana tertera jika Mbak Kinanti nggak pernah melahirkan anak, rumah sakit yang pernah Mbak Kinanti bilang itu palsu. Itu alatnya aja nggak benar, tempat itu adalah panti asuhan. Kertas selanjutnya itu menyatakan jika Aruna satu tahun nggak sekolah, dia lulus dengan mengambil ujian paket. Semuanya cocok dengan Aruna, dia menghilang selama satu tahun bukan karena sakit. Tetapi, dikarenakan dia hamil dan melahirkan, kesimpulannya adalah Mentari itu bukan anaknya Mas Jakson dan Mbak Kinanti. Dia anaknya Aruna, dengan pria yang entah siapa. Yang jelas, Mbak Kinanti dan Aruna menipu Mas Jakson."

Darah Jakson berdesir seluruh tubuhnya terasa seperti direndam dalam air es, degup jantungnya bertalu-talu. Kepala Jakson menggeleng perlahan, tidak mungkin sekali. Ini pasti sebuah kebohongan, Jakson tidak mungkin ditipu mentah-mentah.

Atensi Jakson bergerak ke arah wajah Viera yang terlihat begitu santai, dan tersenyum tipis ke arah Jakson.

"Aku tau kalau kamu tidak suka dengan Aruna. Tetapi, ini tidak benar, Viera. Bagaimana bisa kamu melakukan hal sejauh ini karena rasa benci, Mentari jelas adalah putriku dan Kinanti. Jangan menodai nama Kinanti hanya karena kamu benci Aruna," sahut Jakson menolak bukti-bukti dari Viera.

"Mas, aku nggak sepicik itu buat ngejelekin nama orang yang udah nggak ada. Tapi, kenyataan begitu. Apakah selama Mbak Kinanti hamil Mas Jakson liat dengan jelas perutnya membesar?" Viera melemparkan pertanyaan, Jakson terkesiap.

Ingatan Jakson terlempar pada beberapa tahun silam, Kinanti saat hamil Mentari tidak pernah ada di rumah saat Jakson selesai dinas. Bahkan ada banyak alasan Kinanti menghindar dari Jakson, karena saat itu Aruna dikabarkan sakit parah. Jakson sebagai kakak ipar prihatin dengan Aruna, ia tidak bisa menjenguk Aruna. Kinanti beralasan Aruna tidak mau ada yang melihat keadaannya yang menyedihkan, sebagai kakak yang menyayangi adiknya.

Dalam keadaan hamil lima bulan sampai sembilan bulan waktu dihabiskan dari tempat kerja dan merawat Aruna di rumah sakit. Dibantu oleh Mia-sahabat Kinanti, Jakson memang tidak pernah menaruh perasaan curiga. Wajar seorang kakak begitu sibuk karena adiknya sakit parah, ia takjub dengan Kinanti yang sebegitu baiknya pada Aruna.

"Nah, tidak pernah bukan? Paling-paling Mas cuma dikirimi foto USG. Tebakan aku benar bukan?" Viera kembali bersuara melihat Jakson yang mendadak diam.

Kelopak mata Jakson berkedip dua kali, bagaimana bisa dia membesarkan anak dari pria lain. Menjadikan anak itu sebagai anaknya, kasih sayang yang Jakson berikan pada Mentari tidaklah sedikit. Bertahun-tahun ia lalui bertahan dengan Kinanti karena Mentari, ia berkali-kali ingin berpisah dengan Kinanti. Namun, setiap ide itu tercetus di otaknya wajah Mentari yang menangis membuat Jakson mengurungkan niatnya. Walaupun cintanya hanya untuk Elena, senyum yang dipaksakan langsung patah.

"Kurasa ini tidak benar," tolak Jakson terdengar serak.

Viera mendesah berat, "Mas! Buka mata Mas lebar-lebar. Mas bisa menuntut Aruna, karena dia terlibat dalam sandiwara ini. Dia, diam-diam tertawa mencemooh kebodohan Mas Jakson. Mas Jakson membesarkan putrinya dengan pria lain, entah pria brengsek kayak apa Ayah biologisnya Mentari. Mas Jakson udah keluarin banyak biaya buat membahagiakan Mentari. Mas dengan bodohnya menikahi Aruna setelah kematian Mbak Kinanti. Wah, kalau aku yang jadi Mas Jakson. Aku akan membuat kehidupan orang yang sudah menipuku menjadi sengsara. Biarkan dia hidup seperti di neraka dunia."

Hasut Viera pada Jakson, entah Jakson akan menceraikan Aruna atau mempertahankan wanita itu dengan menyisakan batin serta fisik Aruna. Kedua tidak ada rugi bagi Viera mengingat dua pilihan sama-sama akan melukai Aruna, apalagi Aruna tengah hamil saat ini. Viera penasaran dengan keputusan Jakson, senyum menyeringai terbit di bibir Viera di saat ia melihat Jakson meremas kertas di tangannya.

...***...

Hana menatap Aruna di atas ranjang UKS universitas dengan tatapan mata rumit, ia cukup terkejut saat mendengar rintihan di salah satu bilik toilet kampus. Saat pintu terbuka ia mendapati Aruna ke luar dengan wajah pucat, menyentuh perutnya. Walaupun ia bermusuhan dengan Aruna, mereka pernah sangat dekat. Hana pada akhirnya membatu Aruna menuju UKS, dokter yang menangani UKS mengatakan jika Aruna terlalu stres hingga membuat perutnya kram. Karena kehamilan di trimester pertama membuat Aruna membutuhkan banyak nutrisi, tidak boleh stres dan harus lebih banyak istirahat. Cairan infus terlihat menetes perlahan, Aruna mendesah berat.

"Kamu hamil?" tanya Hana, ini memang terdengar seperti pertanyaan bodoh.

Aruna terlihat masih lemah tersenyum getir dengan pertanyaan Hana, setelah menjebaknya bukankah Hana harusnya berharap Aruna hamil.

"Menurutmu," balas Aruna lirih.

Hana mengigit bibir bawahnya, Raka telah kembali ke Indonesia. Meskipun pria itu telah memenangkan pertandingan, bersiap-siap menyusun skripsi juga seperti mereka. Harap-harap cemas Hana menantikan kepulangan Raka, pria yang dia cintai pasti terluka. Tapi, dengan keadaan Aruna seperti ini Raka akan mundur dengan sendirinya.

"Aku nggak akan minta maaf atas apa yang terjadi," ujar Hana terdengar pelan sekali, "wajar kamu hamil, kamu sudah menikah dan punya suami. Kecuali kamu belum nikah, barulah aneh mendengar kamu hamil."

Hati Aruna terkoyak mendengar jawaban Hana, dia dihantam badai cobaan dari segala sisi. Dari suami yang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan, masa remaja yang membuatnya trauma, sahabat yang berkhianat.

"Pergilah," usir Aruna pada akhirnya bersuara.

Hana bangkit dari posisi duduknya, melirik ke arah Aruan sekilas.

"Raka ingin bertemu denganmu, tolong temui dia. Akhiri hubungan kalian dengan baik-baik," ujar Hana, jari jemari tangan saling bertautan.

Aruna terkekeh mencemooh, hanya ada Raka dan Raka di otak Hana. Tentu saja Hana tidak sabar untuk menyingkirkan hubungan antara Aruna dan Raka, malang sekali hidup Aruna.

"Ya, tentu saja. Kamu tenang saja, dia sudah pasti akan kuputuskan. Tapi, belum tentu dia akan menjadi kekasihmu," balas Aruna mencibir Hana.

"Itu bukan urusanmu, aku yang akan mengurus Raka. Entah dia bisa menjadi pacarku atau tidak, yang jelas aku tulus padanya," tukas Hana tegas.

Hana melangkah meninggalkan ruangan UKS, Aruna mendesah berat. Hatinya semakin kacau, bagaimana ia tidak akan stres jika semua semakin kacau.

Bersambung...

1
Reni Anjarwani
binggung yaa kisahnya
Mymy Zizan
bagussssss
Suryani Tohir
llanjut
Suryani Tohir
next
Shafa Ayudia
ceritanya bagus, banyak plot twist nya. bagi yg suka cerita seru dan menantang,sangat recommended untuk dibaca.
Dhanvi Hrieya: makasih udah mampir kakak, dan makasih atas ulasannya ❤️☺️
total 1 replies
Shafa Ayudia
ceritanya bagus kak, semangat updatenya yaa
Dhanvi Hrieya: siap, kakak ^^
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!