April terpaksa bekerja lagi setelah melahirkan dan kehilangan anaknya. Eric mengusir dan menceraikannya.
April menjadi menerima tawaran menjadi baby sister di sebuah rumah mewah milik CEO bernama Dave Rizqy. Dave sendiri baru saja kehilangan istrinya karena kehilangan banyak darah setelah melahirkan.
April mendapati bayi milik Dave sangat mirip dengan bayinya yang telah tiada. April seketika jatuh cinta dengan bayi tersebut dan menganggap sebagai obat dari lukanya.
Saat bayi milik Dave menangis,
April tidak tega lalu ia menyusui bayi itu.
Siapa sangka dari kejadian itu, mengubah hidup April menjadi ibu susu anak CEO.
Lalu bagaimana dengan perasaan Dave sendiri apakah ia akan menikahi April yang merupakan bekas dari orang lain ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah yuni rahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
"Ah, ini mungkin karena keringat." sahut April dan terlihat gugup. Tidak mungkin juga dia mengakui kalau menjadi ibu susu baby David kecuali jika Dave yang mengatakan akan hal itu.
"Cuaca dingin seperti ini, kamu malah berkeringat ?"
Dave tak ingin membebani April, lantas ia mengambil suara bermaksud memberitahu sebuah rahasia. "Em, Ibu. Sebenernya semenjak kematian Lara, baby David menyusu pada April."
Sherly dan Alva seketika membelalak tidak percaya. "Apa !"
"Jadi, kamu ibu susu cucuku, David ?" Sherly sepertinya tidak mempermasalahkan status April seperti apa entah itu ia dari kalangan bawah atau apa, hanya saja mengapa bisa baby David yang awalnya minum susu formula bisa beralih minum ASI. ASI memang bagus di usia seperti baby David ini.
Sherly harus bicara berdua saja dengan Dave.
"Dave, kita harus bicara !" meminta Dave untuk keluar ruangan sebentar.
"Ah, iya. Ibu." Dave melepas pegangannya yang tadi memapah April.
"April, tunggu sebentar." bisiknya lalu mengikuti langkah ibunya pergi. April hanya mengangguk lalu beralih memperhatikan keadaan baby David.
Alva juga secara pribadi tidak masalah cucunya di asuh oleh siapa asal pada tangan yang tepat dan ahli.
"Berapa usiamu ?" tanya Alva memecah keheningan.
"24 tahun, Tuan." sahut April sedikit canggung juga.
"Oh, lalu sebelumnya kamu tinggal dimana ?"
"Sebelumya saya juga memiliki bayi dan suami. Tapi, setelah bayi saya meninggal secara tidak wajar, saya di usir dan diceraikan." terang April tidak menyembunyikan sesuatu pun dari ayah majikannya itu.
"Oh, malang sekali kamu."
"Untuk menghapus kesedihan saya selama ini. Saya mencurahkan kasih dan sayang saya pada baby David. Maaf, bukan berarti maksud saya untuk lancang Tuan."
"Itu bukan masalah. Setiap ibu pasti memiliki perasaan yang sama terhadap anaknya."
Di lain sisi.
"Dave, kamu tidak sedang menyiksa orang kan ?" Sherly tidak habis pikir dengan jalan yang ditempuh putranya.
"Menyiksa bagaimana maksud Ibu ?" Dave tak mengerti.
"Kamu tahu akibat yang telah kamu putuskan dengan memilih April menjadi ibu susunya David ?"
"Tidak," jawab Dave santai.
"Maka akan terjalin ikatan yang kuat antara April dan David di masa depan. David tidak akan terpisahkan oleh ibu susunya. Apa kamu tidak mengerti maksud ibu ?"
"Menyiksa dalam artian apa yang Ibu maksudkan, dalam hal materi aku juga menggaji April sebagai ibu susunya."
"Perasaan wanita itu akan tersakiti, Dave. Jika kamu menyewa jasanya untuk menjadi ibu susu David, kamu juga harus menikahinya." Sherly tidak mau menjadikan putranya seperti pengecut.
"Menikah dengan April ? Tidak, Ibu. Itu tidak mungkin. Aku masih mencintai Lara dan sampai kapan pun itu tidak akan berubah." tolak Dave bersikeras.
"Ibu tahu, Dave. Itu cuman status saja. Untuk masalah hati, itu terserah kamu." perkataan Sherly membuat Dave berpikir lama.
" Aku takut Lara akan terluka."
"Itu tidak akan, Dave. Ibu yakin, justru Lara akan merasa bahagia karena ada wanita yang begitu tulus mencintai dan merawat anak kalian." setelah memberi pengertian, Sherly kembali ke ruangan baby David di rawat.
Dave masih mematung memikirkan perkataan ibunya.
.
.
.
5 tahun kemudian.
"Kak Dave, ini kemejamu !" teriak April dari balik pintu kamar mandi.
"Iya !" sahut Dave dari dalam yang sedang mandi.
Usai menyiapkan baju untuk suaminya, April bergegas ke ruang makan. Terlihat David hanya menatap makanannya.
"Ibu lama." gerutu David sambil memajukan bibirnya.
"Iya, maafkan Ibu ya. Tadi di kamar masih menyiapkan baju untuk ayah." jelas April lalu mulai menyuapkan sendok ke mulut bocil berusia 5 tahun itu.
"Kan Ayah sudah besar, bisa pilih baju sendiri." protes David tidak terima lebih mengutamakan Dave ketimbang dirinya.
April terlihat mematung memikirkan cara agar David tidak cemburu lagi. "Ah, iya. Nanti biar ibu kasih tahu ayah kamu untuk pilih baju sendiri. Nah, sekarang habiskan sarapanmu, setelah ini kita pergi sekolah. Ibu sudah mendaftarkan kamu di sekolah terbaik di kota.
"Hore ! Aku mau sekolah !" seru David dengan girang.
Terlihat Soraya datang ke arahnya. "Nyonya April, ini bekal tuan muda." menyerahkan kotak makan.
"Ah, iya Bi Soraya. Terimakasih sudah diingatkan, hampir saja lupa." menerima kotak bekal darinya.
Dave terlihat datang. Lalu menarik kursi dan duduk. Menatap David dengan heran. "David, kamu mau sekolah?"
David tak merespon, ia membuang muka cuek.
Dave menatap April menanyakan apa yang terjadi sampai David tak mau bicara.
"David cemburu karena aku lebih mengutamakan kamu ketimbang dirinya."
"Oh, jadi aku harus mengalah rupanya. Baiklah. David, bisa kita bicara sesama pria." tegas Dave lalu berhasil membujuk putranya.
"Apa yang ingin Ayah katakan?" menatap serius.
"Ayah akan melakukan sendiri tugas Ayah dan tidak perlu mengandalkan ibumu. Tapi ada satu syarat juga."
David merasa tertantang. "Itu bagus. Apa syaratnya Ayah ?"
Dave bisa mengambil kesempatan itu untuk membuat David menjadi pribadi yang mandiri, karena selama ini ia terlalu manja pada April.
"Kamu juga harus melakukan sendiri tugasmu. Seperti, makan sendiri dan tidur sendiri. "
David tampak berpikir. "Kalau makan sendiri, David bisa melakukan itu. Tapi kalau tidur sendiri, oh, itu tidak bisa Ayah. Ayah tidak bisa mengambil ibu dariku."
Dave sampai melongo mendengar jawaban putranya yang masuk di akal juga.
April mengangkat bahu tak ingin berkomentar.
Dave mendesah, "Kau selalu menang untuk menguasai ibumu."
"Tentu saja, dia kan ibu aku." Lalu David menghabiskan suapan terakhirnya.
Tak terasa kebersamaan dengan baby sister itu yang lambat laun mengisi kekosongan hati seorang Dave.
April menerima tawaran untuk menjadi istri Dave semata juga karena kecintaannya pada baby David.
Karena pernah menjalin hubungan yang awalnya hanya pura - pura menjadi istri justru mengubah hidup April menjadi seorang nyonya Dave sungguhan.
Usai sarapan, Dave mengantar April dan David pergi ke sekolah.
"Pulangnya nanti, biar Connor yang menjemputmu."
"Hm, aku bisa naik taksi jika dia sibuk."
"Connor akan datang tepat waktu."
"Baiklah, ayo David kita turun !" April menggiring David memasuki halaman sekolah.
Dave melajukan mobilnya menuju kantor.
April terbayang jika Aril masih hidup juga akan bersekolah sama seperti David.
"Ibu melamun ?" tegur David mendapati ibunya dengan tatapan kosong.
"Ah tidak, Sayang. Ayo masuk ke dalam kelas !"
.
5 tahun adalah waktu yang cukup lama.
Eric dan Janeta sudah tidak hidup bersama lagi.
Setelah Janeta melahirkan, Rieka secara sembunyi menjual bayinya ke orang kaya yang berani membayar mahal.
Janeta menjadi depresi karena tahu bayinya berubah menjadi boneka. Ia dimasukkan ke dalam rumah sakit jiwa.
Tanpa sepengetahuan Rieka, Eric secara diam - diam mencari keberadaan Aril dan April. Namun, takdir belum mempertemukan mereka. Eric sungguh menyesal dan ingin kembali bersama April.