NovelToon NovelToon
Jagoan Di Tanah Sunda

Jagoan Di Tanah Sunda

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Ahli Bela Diri Kuno / Epik Petualangan / Balas Dendam
Popularitas:329
Nilai: 5
Nama Author: Panel Bola

Kisah ini menceritakan tentang seorang anak yang bernama Darman dan lebih di kenal dengan nama si rawing, dia adalah anak dari seorang jawara silat, tapi sayang bapaknya meninggal akibat serangan kelompok perampok yang datang ke desanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Panel Bola, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nenek Iswari

Hati Kartika merasa lega saat dia berhasil pergi meninggalkan markas kelompok Macan Liar, dirinya berhasil bebas dari kehidupan yang hampir sama seperti di dalam neraka.

Kartika berjalan makin lama makin jauh dari markas Macan Liar, semakin lama dia berjalan, langkahnya semakin pelan, dia kecapean karena terus berjalan tanpa beristirahat.

Langkah Kartika terhenti saat dia melihat ada satu sosok yang berdiri di hadapannya, meskipun malam hari, dia bisa melihat kalau yang orang yang berdiri di depannya adalah seorang nenek-nenek yang sudah bongkok dan membawa tongkat.

"Jangan takut nyai, nenek bukan hantu, nenek juga manusia biasa seperti kamu." ucap nenek bongkok itu.

"nama nenek siapa?"

"Nama nenek, Iswari nyai. Kita sudah berjodoh karena di pertemukan di tempat ini. Kalau nama nyai siapa dan tinggal dimana?."

"Namaku Kartika nek."

"Bagus juga ternyata nama nyai, sama seperti wajahnya yang cantik, seperti waktu nenek masih muda, terus malam-malam begini, kenapa nyai pergi sendirian?"

Kartika tidak langsung menjawab, dia berpikir apakah harus menceritakan perjalanan hidupnya kepada orang yang baru dia kenal.

Melihat Kartika terdiam, nenek Iswari kembali berbicara, "jangan melamun Kartika, coba ceritakan sama nenek, kamu pergi sendirian malam-malam begini pasti memiliki masalah?"

Setelah memikirkannya, Kartika akhirnya menceritakan semua kejadian yang dia alami saat berada di markas kelompok Macan Liar.

Nenek Iswari mendengarkan cerita Kartika dengan penuh perhatian.

"jadi seperti nek."

"heheh, kalau seperti itu, tekad nenek menjadi semakin kuat untuk membawa pergi Kartika bersama nenek, agar kamu bisa menjadi wanita yang punya harga diri dan bisa membela diri saat dihina oleh kaum laki-laki."

"Mau di bawa kemana aku nek?"

"Nyai ikut bersama nenek dan menjadi murid nenek, badan nenek seperti ini bukan karena usia yang semakin bertambah, tapi karena terus menerus berlatih ilmu silat, jadi sayang kalau harus di bawa mati tanpa ada penerusnya, jadi Kartika harus ikut bersama nenek dan menjadi pewaris dari ilmu-ilmu yang nenek miliki."

Kartika sepertinya masih bingung, sebab dia baru pertama kali bertemu dengan nenek Iswari, dan dia di ajak untuk pergi ketempat tinggalnya, lalu mau di jadikan muridnya.

"ehh, aku sepertinya tidak bisa ikut bersama nenek."

Mendengar perkataan Kartika, mata nenek Iswari melotot dan sedikit menyala, membuat Kartika sedikit ketakutan.

"Aku sudah berbaik hati mau menjadikan kamu sebagai muridku, apa kamu tidak percaya dengan kemampuan yang aku miliki.? Kalau seperti itu, kamu perhatikan dengan mata kamu."

Nenek Iswari menggerakkan tongkat yang di bawanya, lalu memukul salah satu pohon yang tidak jauh dari tempat dia berdiri.

"bom." pohon itu langsung tumbang.

Melihat kejadian itu, Kartika terkejut, dia tidak menyangka kalau nenek Iswari memiliki kemampuan seperti itu.

Nenek Iswari menatap tajam ke arah Kartika, "Bagaimana sekarang, apa kamu percaya dengan kemampuan yang aku miliki? Kalau kamu masih belum percaya, sekarang lihat batu itu."

Nenek Iswari menunjuk batu yang lumayan besar yang berada lumayan jauh dari sisi kanan Kartika, lalu kembali memukulkan tongkatnya.

"bum." batu itu hancur berkeping-keping saat tongkol itu mengenai batu.

Kartika kembali terkejut, kemampuan nenek Iswari memang nyata hebatnya.

"hehe, bagaimana mana sekarang, apa kamu mau ikut bersama aku Kartika.? Kalau kamu tidak mau ikut bersama aku, terpaksa kepada kamu akan bernasib sama dengan batu itu, jadi lebih baik kamu menuruti saja."

Nenek Iswari langsung memegang tangan Kartika lalu membawanya secara paksa dari tempat itu.

Kartika tidak bisa berbuat apa-apa, dengan pasrah di bawa pergi oleh nenek Iswari, kalau dia berontak dia tidak akan selamat.

Setelah melakukan perjalanan lumayan jauh, akhirnya nenek Iswari dan Kartika sampai di halaman rumah yang terang karena pencahayaan obor, rumah nenek Iswari kecil tapi terlihat bersih.

Nenek Iswari melepaskan tangan Kartika. Kartika langsung duduk di tanah, dia kehabisan tenaga.

"hehehe, atur nafas dengan benar jangan seperti itu, nanti kalau kamu sudah belajar ilmu dariku, kamu tidak akan mengalami hal seperti ini, kamu harus mempunyai kemauan, meskipun perempuan kamu harus memiliki ilmu beladiri, ilmu itu tidak berat di bawa Kartika."

Kartika jadi sadar, semangat Kartika terbangun, apa yang di katakan nenek Iswari tidak salah, ilmu beladiri memang penting untuk bekal hidupnya, Kartika berdiri sambil mengatur napasnya.

"apa yang di katakan oleh nenek memang benar, sekarang aku siap untuk menerima ajaran dari nenek, tapi aku tidak pernah berlatih ilmu beladiri nek, jadi mungkin akan sedikit lama saat menerima bimbingan nenek."

"hehe, tidak apa-apa, asalkan kamu mempunyai tekad yang kuat dan giat dalam berlatih kamu pasti bisa menguasai ilmu yang akan aku berikan, sekarang ayo kita masuk kedalam rumah."

Nenek Iswari mengajak Kartika masuk kedalam rumah, setelah masuk ke dalam rumah nenek Iswari dan Kartika melanjutkan kembali obrolannya.

"nek, apa nenek tinggal di rumah ini sendirian.? Sudah berapa lama nenek tinggal disini?"

"nenek tinggal disini memang lumayan lama, nenek sengaja mengasingkan diri untuk menekuni ilmu silat yang nenek miliki. tapi sayang sampai saat ini belum bisa bertemu dengan dia." nenek Iswari menatap ke tempat kosong seperti melihat ke tempat yang jauh.

"memang siapa nek.? Kekasih nenek?"

"betul Kartika, nenek jadi teringat dengan laki-laki yang nenek cintai, aku dan dia memang saling mencintai, tapi nenek dan kekasih nenek yang bernama kang Binta Raga memiliki sifat keras kepala yang sama."

"Kenapa seperti itu nek.?" tanya Kartikaz dia menjadi penasaran dan ingin mengetahui tentang riwayat hidup nenek Iswari.

"saat masih muda, nenek dan kang Binta Raga memiliki kemauan memiliki ilmu silat yang tinggi, meskipun dia kekasih nenek, nenek juga tidak mau kalau dia lebih unggul dari nenek, dan terakhir saat menguji kemampuan, kang Binta Raga berhasil menciptakan ilmu silat Ulin Karuhunan, pada saat itu nenek mengalami kekalahan, saat itu juga nenek pergi ke tempat ini dan berhasil menciptakan ilmu silat Srikandi Yuda, yang artinya mempunyai keberanian tinggi dan berani bertarung. Jadi ilmu itu yang akan aku turunkan kepada kamu Kartika, nanti saat kamu bertemu dengan muridnya kang Binta Raga, kamu harus bertarung dengannya untuk memastikan ilmu silat siapa yang paling unggul. Jadi kamu harus benar-benar mempelajari ilmu silat Srikandi Yuda, kamu harus menguasai sepenuhnya."

Kartika menganggukkan kepalanya, tekad di dalam hatinya menjadi lebih kuat untuk menguasai ilmu silat yang akan diajarkan oleh nenek Iswari.

Keesokan paginya, Kartika mulai di latih dasar-dasar ilmu silat oleh nenek Iswari, ini adalah hal baru bagi Kartika, sebab selama di markas kelompok Macan Liar dia seperti di pingit, dia tidak mengerti sama sekali dengan ilmu beladiri.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!