kisah seorang remaja bernama fadli. 16 tahun diri nya baru masuk sma,namun dia tak memiliki orang tua. bukan tak memiliki tetapi kedua orang tua nya tak peduli dengan dia. kedua orang tua nya hanya mengirim dia uang setiap bulan. di saat itulah fadli bertemu dengan seorang wannita berumur 30 tahun bernama fitri. fitri yang tak memiliki pekerjaan memutuskan untuk menjadi pembantu dia mengetuk pintu setiap rumah di pinggiran kota dan menawarkan diri nya sampai dia bertemu dengan fadli, fadli lah yang menerima dia untuk bekerja namun dengan syarat dan kontrak, apa saja syarat dan kontrak nya?.. apa kalian penasaran baca saja dulu bab 1 jika suka bisa di lanjut jika tidak di stop saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hilman padli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter #33
ke esokan hari nya tiba.
Di pagi hari fadli sudah siap untuk pergi ke sekolah dia tengah sarapan di temani oleh fitri.
"itu batu milik kamu gimana ngak mau di jual?" tanya fitri tiba- tiba.
"nanti pulang sekolah aku akan coba pergi ke toko batu akik semoga saja ada batu yang bagus untuk aku jual" jelas fadli.
Fitri terseyum dia memengang kepala fadli dan berkata "kalo begitu sekarang kamu sekolah nya hati- hati ya. Aku tau kok kamu mendapatkan peringkat satu saat ujian bersama dengan sekolah mawar. Kata zahra itu bahaya"
"hah.. Kamu tau dari mana?, pasti dari zahra kan barusan kamu sebut nama zahra. Dia bicara apa saja?" tanya fadli sedikit membentak.
"dari zahra jangan membentak kali. Fadli zahra itu khawatir pada kamu kata dia di pesan kemungkinan besar kamu akan mendapatkan buly dari anak- anak dari sekolah mawar apalagi kata nya kanu berantem sampai adu jotos"
Mendengar itu fadli langsung menunduk malu akibat kelakuan nya sementara fitri hanya bisa bahagia saja melihat perkembangan fadli.
Setelah selesai makan fadli langsung berangkat ke sekolah.
Sesampai nya di sekolah dia langsung duduk di kursi nya dan bergerutu "dasar ikut campur urusan keluarga aku"
Hal itu terdengar oleh zahra yang ada di sebelah nya zahra sedikit marah akan tetapi dia memutuskan untuk diam saja.
Tak lama kemudian guru pertama masuk dan mulai mengajar. Setelah beberapa jam belajar jam istirahat akhir nya tiba.
Fadli mengeluarkan kotak bekal nya dan berkata "pasti ini sangat enak"
"hei.. Fadli kamu mau berbagi dengan aku?, aku membawa ayam nih" tanya zahra sambil menunjukan satu kotak ayam goreng.
"boleh saja" jawab fadli.
Zahra dan fadli pun makan bersama sambil berbagi makanan.
Setelah selesai makan fadli lanjut membaca buku sementara zahra sibuk belajar matematika.
"hei.. Kamu ada waktu ngak pulang sekolah?" tanya fadli
" ada " jawab zahra singkat.
"kalo begitu kamu mau ngak antar aku ke toko batu akik aku mau menjual batu- batu yang aku kumpulkan kemarin" tanya fadli.
"mengantar kamu pergi ke toko batu akik boleh saja ayo kita pergi" jawab nya.
Fadli terseyum mendegar itu dia segera melanjutkan membaca buku.
"jadi kemarin kamu ngak sekolah mengumpulkan batu akik ya?" tanya zahra tiba- tiba.
"benar haha aku ngak sekolah dan malah mengumpulkan batu akik aneh kan aku hehe"jelas fadli sambil tertawa.
"ya kamu aneh tapi bagus sih bukan bolos kamu cari uang meski belum tentu kamu dapat uang. Yang kamu kumpulkan pasti hanya batu- batu berwarna yang tak ada nilai nya"kata zahra sedikit tertawa.
"jangan- jangan kamu mengerti soal batu akik zahra?" tanya fadli
"benar aku sangat mengerti soal batu akik soal nya kan aku kerja tambahan di toko batu akik"jelas zahra.
Fadli terkejut mendegar itu namun dia terseyum dan senang mendengar nya.
"kalo begitu zahra berati pulang sekolah kita pergi dulu ke rumah aku dan pilih dulu batu yang akan laku di jual" ajak fadli.
"ya aku setuju tapi kamu harus memberikan aku uang juga" jelas zahra.
"ya itu bukan masalah" jawab fadli penuh semangat.
Mereka lalu kembali belajar sampai jam pulang tiba fadli dan zahra langsung pulang ke rumah fadli untuk memilah batu - batu yang sudah fadli kumpulkan kemarin.
Sesampai nya di rumah fadli zahra segera memilah batu- batu yang bisa di jual dan yang tak bisa di jual sementara fadli berada di dapur menyiapkan teh untuk zahra.
"teman kamu ya?, hem.. Ngapain dia?" tanya fitri yang sedang memotong bawang.
"dia akan membantu aku untuk menjual batu- batu yang aku kumpulkan" jelas fadli.
"eh.. Begitu ya. Baiklah hati- hati saat pergi"kata fitri.
Fadli mengangguk dia segera ke ruang tamu dan memberikan zahra teh namun zahra menatap kesal.
"lambat aku sudah selesai memilih batu yang bisa di jual dan yang tak bisa di jual"jelas zahra.
"ya di minum dulu saja sebelum pergi" kata fadli sambil memeberikan teh yang dia buat.
Zahra segera menyeruput teh nya sementara fadli terkejut karena batu yang bagitu banyak nya kini hanya tersisa sedikit saja.
"ini seriusan hanya sengini zahra?" tanya fadli.
"benar hanya itu yang bisa di jual itu juga ngak akan dapat banyak lebih baik kerja tambahan saja" jelas zahra.
Meski agak kecewa namun fadli tetap meminta zahra untuk mentarkan nya ke toko batu akik iyu.zahra setuju mereka pun segera pergi ke toko batu akik yang zahra sebut.
Sesampai nya di toko itu fadli dan zahra segera masuk ke dalam toko tanpa ragu zahra menarik fadli ke dalam sebuah ruangan dan berkata "kamu diam dulu di sini"
Fadli mengangguk. Zahra segera keluar dari ruangan itu. Tak lama berlalu zahra kembali dengan orang tua.
"jadi ini teman kamu zahra dia mau jual bahan batu akik ya mana lihat" kata menejer toko itu sambil duduk.
"silakan pak ini sudah aku pilih kan tinggal bapak saja pilih lagi" jelas zahra sambil memberikan kresek penuh batu pada menejer itu.
menejer itu segera memilih batu- batu nya sambil menghitung harga yabg akan di tawarkan oleh nya.
Fadli hanya diam saja sementara zahra mengobrol dengan menejer itu tentang sekolah nya. Beberapa menit telah berlalu menejer itu sudah selesai menilai semuanya.
"baiklah aku sudah selesai menilai nya,semua akan aku beli dengan harga 10 ribu per batu dan hanya yang ini yang saja akan aku beli dengan harga 1 juta gimana?" tanya menejer itu menatap fadli.
"baiklah aku setuju" jawab zahra tiba- tiba.
"zahra aku bertanya pada anak yang mempunyai batu nya bukan kamu" ucap menejer itu. "jadi gimana teman zahra mau di jual atau tidak?" tanya menejer itu pada fadli.
"baiklah akan aku jual" jawan fadli.
Menejer itu terseyum "baik ambil lah uang nya di depan" jelas nya sambil memberikan kertas.
Fadli dan zahra berterimakasih lalu pergi keluar dan langsung ke kasir memberikan kertas itu.
Mereka lalu pulang dengan uang di tangan mereka.
"eh.. Cuma dapat 1,7 juta saja hem... Bagaimana ini?" tanya fadli di dalam hati nya bingung.
Zahra memengang tangan fadli dia bertanya "mana uang punya aku?"
"eh.. Oh iya aku kan berjanji akan memberikan kamu uang karena membantu aku menjual batu ini baiklah ini untuk kamu" kata fadli sambil memberikan beberapa lembar uang.
zahra memengang uang yang di berikan oleh fadli dia terkejut dengan jumlah nya "hah... Ini banyak sekali bodoh aku kan hanya membantu menjual saja" kata zahra terkejut.
Fadli terseyum " tidak kok itu sedikit sekarang aku mau bertanya kenapa batu yang berwarna hijau harganya berbeda jauh dan sangat mahal?"
Zahra menjawab sambil memasukan uang ke saku baju nya " ya.. Itu batu giok jadi wajar saja mahal itu juga batu nya kecil makan nya agak murah kalo besar mungkin bisa puluhan juta"
Mendegar itu fadli tampak murung dia berjalan pulang zahra yang melihat fadli murung bergumam "anak ini seperti nya punya masalah tapi biarkan saja lah"
Fadli dan zahra pun pulang ke rumah masing- masing.