NovelToon NovelToon
Bisik Hati Istri Sang Antagonis

Bisik Hati Istri Sang Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Spiritual / Reinkarnasi / CEO / Time Travel / Nikah Kontrak
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sandri Ratuloly

Raina hanya ingin mengisi waktunya di malam hari dengan membaca novel romantis sebelum tidur. Tapi siapa sangka, novel berjudul “Pengantin Bayangan Sang Antagonis” itu akan menjadi akhir dari hidup lamanya. Sebuah kecelakaan tragis merenggut nyawanya—dan saat ia membuka mata, ia bukan lagi Raina. Ia kini menjadi Ayla, karakter figuran yang hanya muncul di dua bab novel… sebagai istri sang antagonis pria yang hendak menceraikannya.

Namun yang lebih mengejutkan bukan hanya reinkarnasinya, melainkan sistem misterius bernama “Sistem Gosip” yang kini bersarang di benaknya. Sistem ini memberinya informasi rahasia paling update, tentang siapa pun di dalam dunia ini. Skandal, rahasia kelam, kebohongan, semuanya tersedia.

Sayangnya, ada satu efek samping yang tidak disebutkan: setiap bisikan hatinya bisa didengar oleh suaminya sendiri—Kael Arvane, pria dingin dan penuh ambisi yang menjadi antagonis utama dalam novel itu!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sandri Ratuloly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Evelyn dan Peluang Ayla

Malam itu turun dengan sunyi yang aneh. Rumah besar keluarga Arvane, meski tenang seperti biasa, terasa seperti medan perang yang diam-diam sedang menunggu ledakan.

Evelyn tinggal di kamar tamu yang hanya terpisah dua pintu dari kamar utama. Kael bekerja di ruang kerja di lantai bawah, dan aku— aku duduk di beranda balkon, di temani angin malam serta suara dalam kepala, ku.

[Sistem Notifikasi: Evelyn memulai misi “Membuka Kenangan Lama.” Target: Kael. Lokasi: Ruang kerja. Waktu: 10 menit dari sekarang.]

Aku mencengkeram cangkir teh hangat di tangan, ku.

Berani sekali dia. Malam pertama menginap, sudah mulai mengeksekusi rencana. Misi penggoda belum di mulai, tapi ini pemanasan. Sistem, bisa ku pantau percakapan mereka?

[Fitur mata-mata belum tersedia. Upgrade diperlukan: 1.000 Poin Gosip.]

Tentu saja, selalu ada harga.

Aku berdiri. Ini bukan waktunya duduk menunggu.

Dari atas, aku melangkah pelan menuruni tangga, memastikan tak ada suara langkah ku yang terdengar. Koridor menuju ruang kerja temaram, hanya di terangi lampu gantung antik.

Suara Evelyn terdengar samar dari balik pintu yang sedikit terbuka.

“Kael… kau masih ingat villa kecil di Tuscany? Kita pernah berjanji…”

"Aku tidak punya waktu untuk membicarakan masa lalu," jawab Kael datar memotong ucapan Evelyn.

Ya, Kael! Begitu terus. Dinginkan dia dengan es Arktik.

“Aku hanya… aku hanya ingin mengingatkan mu betapa hangatnya kita dulu. Ayla… dia bukan wanita yang bisa berdiri di sisi mu.”

Aku menahan napas.

Berani sekali kau… Evelyn. Aku mungkin dulunya hanya figuran, tapi sekarang? Aku bisa lebih dari sekadar istri yang hendak di ceraikan.

Kael tidak langsung menjawab. Aku menahan nafas, mendekat satu langkah.

“Ayla... bukan seperti yang kau kira. Dia tidak seperti dulu.”

Deg.

Tunggu, itu... pujian? Atau sekadar pernyataan? Apa dia mulai sadar?

“Aku tidak butuh wanita yang sempurna. Aku butuh seseorang yang kuat... dan bisa berdiri menghadapi dunia bersama ku.”

Astaga. Apakah itu… bentuk ******pengakuan******?

“Kael, aku selalu—”

“Simpan itu, Evelyn. Kau harus tidur. Aku masih banyak yang harus di kerjakan.”

Langkah Evelyn yang tergesa terdengar dari balik pintu. Aku buru-buru mundur beberapa langkah dan berpura-pura baru datang dari arah dapur.

“Oh, Evelyn,” kata ku dengan nada terkejut palsu, “sudah larut. Kau baik-baik saja?”

Dia menatap ku dengan tatapan membunuh yang manis. “Oh tentu, Ayla. Aku hanya ingin bicara sebentar dengan Kael. Sedikit nostalgia.”

Nostalgia? Kau pikir aku akan membiarkan mu berenang di kolam kenangan itu? Mimpi.

“Aku harap kau tidak mengganggunya terlalu lama. Biasanya dia sulit tidur jika ada yang mengalihkan pikirannya.”

Termasuk kamu. Dan sekarang, itu tugasku.

Evelyn tersenyum palsu, lalu berbalik naik ke lantai dua. Aku berjalan masuk ke ruang kerja tanpa mengetuk.

Kael mendongak. “Menguping?”

Aku menarik kursi dan duduk di depannya. “Bukan menguping. Menjaga wilayah.”

Dia menyandarkan tubuhnya di kursi, memijat pelipis. “Dia akan tetap mencoba.”

“Aku tahu.”

“Dan kau akan tetap mencoba menghentikannya?”

Aku mengangguk. “Bukan karena aku takut kehilangan mu. Tapi karena aku benci kalah dari perempuan yang tidak tahu diri.”

Kael menatap ku tajam, lalu... tertawa kecil. Tawanya pendek dan aneh, tapi nyata.

“Ayla, kau memang berubah.”

Aku berubah karena aku tahu permainan ini sekarang. Dan aku bermain untuk menang.

Keesokan harinya, Evelyn tidak tinggal diam. Di ruang makan, dia mendadak berkata,

"Aku akan membuat sarapan hari ini. Untuk mengenang masa lalu."

Aku yang sedang membaca berita di tablet hanya melirik. "Rumah ini punya koki profesional. Kau yakin ingin memasak dengan gaun putih dan perhiasan penuh?"

Evelyn tersenyum. “Tak masalah. Aku suka hal klasik.”

Tentu saja. Karena kamu suka memamerkan diri mu seperti trofi klasik zaman dulu.

[Sistem: Misi Evelyn - Masakan Nostalgia. Jika Kael menyukai makanannya, kepercayaan Evelyn bertambah 10%.]

Oh tidak.

Aku buru-buru berdiri. “Kalau begitu kita masak berdua. Aku juga punya resep dari keluarga ku. Masakan Reo, dari Indonesia. Kau tahu rawon?”

Evelyn mengerutkan kening. “Rawon?”

Kael mendongak dari koran. “Makanan hitam itu?”

Aku tertawa. “Iya. Kau belum tahu rasa sesungguhnya sampai makan rawon buatan istri sendiri.”

Sistem, aktifkan resep rahasia. Aku akan menyainginya bukan dengan godaan, tapi dengan bumbu dan teknik.

[Aktif. Resep Rawon Rahasia Ibu Aktif. Bonus: +5 Aura Kehangatan Rumah Tangga.]

Dapur berubah menjadi medan perang kedua. Evelyn memotong sayur dengan rapi, aku mengulek bumbu dengan intensitas penuh.

Waktu berlalu. Meja makan penuh dengan aroma dua masakan: pasta creamy khas Evelyn, dan rawon panas dengan sambal dan kerupuk udang.

Kael mencicipi keduanya.

Diam.

Lalu ia mengangkat sendok lagi—ke arah mangkuk rawon ku.

“Ini... menarik.”

Evelyn tampak kesal, tapi mencoba tersenyum. “Kael, kau lebih suka makanan, Ayla?”

Dia menelan suapan dengan tenang.

“Lebih orisinal. Lebih jujur. Aku suka.”

BOOM. Headshot. Terima kasih rawon. Terima kasih Ibu.

[Sistem: Evelyn -10%. Ayla +15% kepercayaan dari Kael.]

Malamnya, saat aku sedang membaca di balkon, Kael datang membawa secangkir teh.

Aku menatapnya heran. “Apa ini? Racun?”

Dia tersenyum kecil. “Tidak. Ucapan terima kasih karena sudah... tidak menyerah.”

Aku menatap cangkir itu. “Kau tidak perlu berterima kasih.”

Dia duduk di samping ku. “Kau tahu? Suara di kepala mu—kadang menyebalkan, tapi... juga jujur.”

Aku menahan senyum. “Jadi kau menyukai suara hati, ku?”

“Belum tentu. Tapi setidaknya aku tahu, kau tidak berpura-pura.”

Dan kalau aku berhasil, mungkin suatu hari kamu akan jatuh cinta... bahkan sebelum aku jatuh pada mu.

1
Sandri Ratuloly
🤩🤩🤩🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!