NovelToon NovelToon
Heal Me

Heal Me

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Bullying dan Balas Dendam / Slice of Life
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Hilnaarifa

Kesalahannya dalam mengkritik sebuah novel membawanya ke dalam dunia aneh ini.

Dunia fiksi!

Sialnya bukan menjadi tokoh utama protagonis yang akan happy ending atau menjadi tokoh antagonis yang bervibes badasss yang keren, dia justru masuk menjadi tokoh figuran yang akan mati sebentar lagi.

Apakah dia harus pasrah dan bersiap menunggu kematiannya?

Tentu saja tidak!!!

Dia tidak ingin mati begitu saja, apalagi dengan cara yang terbilang konyol.

Dia bertekad untuk memporak porandakan alur dari Novel 'Jelek' ini!

Dia akan merubahnya menjadi dunia fiksi versi dirinya, yang tentu saja harus mendatangkan keuntungan baginya.

Namun dia terhalang oleh fakta fakta yang
disembunyikan oleh penulis asli Novel ini.

Hingga pada akhirnya dia merasa terjebak dengan apa yang sudah dia lakukan.

Bisakah dia memperbaiki keadaan dunia fiksi ini? Ataukah memang dia harus mengikuti alur dari sang penulis?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hilnaarifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Dia sudah menyelidiki segala hal yang berkaitan dengan Alexa. Dan cukup

mengejutkan karena Alexa dikelilingi oleh banyak orang jahat.

Apakah dia harus melenyapkan semua orang itu demi gadis nya? Apakah gadisnya itu akan senang?

Tidak, gadisnya mempunyai hati yang baik. Dia tidak akan bisa merasa bahagia jika orang orang terdekatnya lenyap apalagi jika dengan cara tragis. Lalu apa yang harus dia lakukan untuk membuat gadisnya itu bahagia?

Arsenio pasti saat ini sedang diurus oleh Kakeknya. Dia tidak terlalu mendesak

untuk disingkirkan. Bagaimana jika dimulai dari Emily?

Ah... Emily.

Gadis yang dulu sempat menarik perhatian

nya. Tapi ternyata gadis itu tak lebih dari sekedar jalang murahan yang memakai topeng Malaikat.

Beruntung dia segera sadar dari ketertarikan nya. Emily semakin hari semakin mengganggu Alexa kan? Dia harus membuat perhitungan yang akan membuat gadis itu menyesal.

Axelio mengambil handphone nya lalu

menghubungi seseorang. Orang yang sangat diandalkannya untuk melakukan banyak hal kotor.

"Emily, gadis yang baru diangkat oleh keluarga Nadinata. Apakah surat pengangkatannya sudah keluar?"

 "...."

"Gagalkan. Apapun caranya gagalkan pengangkatan itu!"

"...."

"Siapa? Apa Kakek tua dari keluarga Nadinata?"

"...."

"Bagus!"

Ah... Dia kalah cepat dengan Kakek Alexa. Rupanya pria tua itu bertindak cukup cepat. Alexa pasti akan sangat bahagia besok. Dia akan melihat gadisnya tersenyum lagi.

Ugh... Alexa menggeliat dalam tidurnya. Seluruh badannya terasa sangat sakit dan kepalanya terasa pusing. Dengan berat dia membuka matanya.

Sebuah kamar dengan warna monokrom? Dia ada dimana? Ini bukan kamarnya!

Ketika Alexa akan bangun, dia merasa sebuah tangan memeluk pinggangnya erat.

Alexa menoleh ke samping kirinya. Axelio tampak tertidur di sebelahnya! Mereka tidur bersama!!!

Dengan sekuat tenaga Alexa melepas tangan Axelio di pinggangnya dan mendorong cowok itu kuat.

Sialan!

Apa semalam Axelio telah melecehkannya?

Axelio tampak mengerang sakit. Dia baru saja tertidur satu jam yang lalu dan kini Alexa membangunkannya dengan cara yang sangat kasar. Sama sekali tidak romantis, pikirnya.

"Cowok brengsek!!"Teriak Alexa. Gadis itu mengamuk. Bantal dan guling dilemparnya

kepada Axelio.

Tidak puas menyalurkan emosinya, Alexa menerjang Axelio. Menduduki cowok itu

dan siap menghajar wajah tampan cowok itu.

Tapi gerakannya terhenti ketika melihat Axelio sudah dalam keadaan babak belur. Astaga, dia lupa kalau kemarin cowok itu berkelahi dengan kakaknya. Dan dia juga sudah mengobati cowok itu. Masa iya dia harus lukai Axelio lagi?

 

"Jangan gerak gerak!"Ucap Axelio dengan suara serak.

Kedua tangan Axelio menahan pinggang Alexa. Ekspresi nya seolah menahan sesuatu.

Ada apa dengan cowok ini? Ketika Alexa ingin bangkit, dia merasa sedang menduduki sesuatu yang keras?

Alexa menyadari kesalahannya. Dia langsung bangkit dan kabur ke kamar mandi. Menyesali tindakan bodohnya yang sudah memancing sesuatu dari Axelio hingga terbangun.

"Dasar mesum!!!"Jerit gadis itu dengan sangat keras di kamar mandi. Membuat Axelio yang mendengarnya hanya bisa tertawa.

"Ah, sepertinya aku harus mandi air dingin!"

Drttt... Drttt... Drttt...

Untuk kesekian kalinya handphone Alexa bergetar. Sudah masuk puluhan panggilan dan pesan dari Arsenio sejak tadi malam.

Alexa pikir Kakaknya itu luar biasa, terus menerus menelfon dirinya tanpa kenal lelah.

Lebih baik dimatikan saja! Itulah pikirnya. Dia ingin menjalani hari ini dengan tenang di apartemen nya. Hari ini dia juga bolos masuk sekolah karena kondisi badannya yang masih belum sehat.

Tapi ketika dia melihat nama yang tercantum di layar membuatnya urung mematikan handphone.

Emily... Gadis itu menelfonnya di saat jam

sekolah? Apa gadis itu juga membolos seperti dirinya.

"Halo!"Ucap Alexa setelah mengangkat panggilan.

"Apa yang udah kamu lakukan Alexa!?"Ucap Emily dengan suara yang menggeram.

Gadis itu marah?

"Maksud kamu?"

"Pengangkatan aku sebagai anak dibatalkan atas perintah Kakek, dan itu semua pasti karena ulah kamu kan? Kemarin aku dengar dari Nenek bahwa kamu datang dari Nenek bahwa kamu datang ke mansion tua dan menghadap Kakek secara rahasia. Apa yang sebenarnya kamu bilang pada kakek hingga dia merubah keputusannya!"

Ah... Kakeknya memang luar biasa. Dalam waktu hanya hitungan jam dia bisa merubah keadaan sejauh ini.

Wajar saja Emily marah, impiannya hancur dalam sekejap mata. Euforia kebahagiaan yang baru saja gadis itu rasakan kini hilang tanpa sisa.

"Aku bilang pada kakek untuk bersikap bijak, hanya itu!"

"Tidak mungkin hanya itu Alexa! Kakek tidak akan berubah pikiran sedrastis ini hanya karena ucapan konyol kamu Itu!"

"Ah, dan aku memberikan Kakek bukti bahwa kamu sudah memalsukan tanda tangan aku di dalam surat persetujuan itu. Sebaiknya kamu tanya bagaimana kabar partner penipu kamu itu, karena mungkin dia sudah diseret ke dalam penjara!"

"....."

Emily terdiam. Mungkin gadis itu syok karena rencana licik nya terbongkar.

"Kamu selalu berkomunikasi dengan Nenek kan? Sebaiknya kamu tanya kabarnya hari ini, karena selain memberikan bukti kecurangan terkait pemalsuan tandatangan. Aku juga memberikan bukti bahwa nenek telah membohongi kakek selama ini!"

"Ma... Maksud kamu?"Suaranya terdengar bergetar.

"Maksud aku itu, aku memberikan semua bukti mengenai Nenek yang tenyata mempunyai anak sebelum menikah dengan Kakek. Dan kamu pasti tau plot twist nya apa, ya anak itu adalah ayah kandung kamu. Dan kamu adalah cucu kandung dari Nenek lastri."

"Alexa... Aku..."

"Surprise banget kan? Kita tetap memiliki ikatan keluarga walaupun itu berasal dari

Nenek tiri. Jika saja Nenek jujur dari dulu, mungkin Pak Herman sudah diangkat secara resmi sebagai anak tiri keluarga Nadinata, dan kamu gak perlu repot repot mengemis nama Nadinata seperti saat ini!"Ucap Alexa dengan santai seolah dia tidak melakukan sesuatu yang besar.

"Nenek tidak ada maksud untuk berbohong Lexa... Dia..."

"Aku gak butuh penjelasan apapun dari kamu Emily! Yang butuh penjelasan saat ini adalah Kakek, dan mungkin juga Papa Mama? Ah mereka pasti sedih karena keluarga kamu sudah menipu mereka sejauh ini!"

Tuuttt...

Alexa mematikan sambungan telfon. Dia sudah merasa cukup puas saat ini. Emily dan Ayahnya pasti sedang ketar ketir karena rahasia mereka terbongkar.

Begitu juga Nenek tua itu. Alexa harap kakeknya akan bersikap tegas. Walaupun

kepada istrinya sendiri.

Nenek Lastri, bagaimanapun sikap dan

tingkahnya dia tetaplah seorang istri yang sudah menemani Kakeknya berpuluh puluh tahun. Walaupun kehadiran nya ke dalam rumah tangga Kakeknya tidak secara baik baik, alias menjadi pelakor.

Dia merenggut kebahagiaan Nenek kandung Alexa dengan cara yang kejam. Membuat wanita baik itu terluka sangat dalam hingga berakhir tewas dalam kesakitannya.

Tapi Alexa tau, kakeknya tetap mencintai sosok Nenek Lastri. Entah tindakan yang akan kakeknya lakukan saat ini, dia tidak terlalu peduli.

Dia hanya harap tindakan kakeknya tidak membuat keadaan semakin bertambah

kacau.

***

"Duduklah dan tunggu sebentar!"

Axelio melarang Alexa untuk beranjak dari sofa. Cowok itu tiba tiba datang saat jam makan siang dan berkata akan memasak di apartemen Alexa.

Belanjaan yang kemarin Alexa beli ternyata sudah tersusun rapih di lemari pendingin nya.

Mungkin cowok itu yang menyimpannya tadi malam? Entahlah.

Tak ada pembicaraan di antara keduanya. Mereka berdua masih merasa canggung

terhadap satu sama lain. Axelio terlihat sibuk dengan kegiatan memasaknya.

Rupanya cowok itu sangat lihai. Menambah nilai plus sebagai sosok suami idaman.

Eh?

Alexa mencoba menghilangkan pikiran konyol dari kepalanya itu. Dia memfokuskan diri pada tayangan film di televisi.

Namun sulit. Dia sesekali mencuri pandangan pada Axelio. Cowok itu terlihat sangat menggemaskan dengan apron pink milik Alexa.

Tak kuat menahan diri, akhirnya Alexa

mendekat ke arah dapur dan duduk di kursi pantry.

"Bukankah kubilang untuk duduk dan menunggu?"Ucap Axelio tanpa melihat ke arah Alexa.

Tangannya sedang fokus memotong motong sayuran. Urat di tangan kekarnya terlihat menonjol. Menambah kesan sexy pada cowok itu.

Tampaknya Alexa mulai gila. Dia terpesona pada cowok itu hari ini.

"Kakak bisa bikin salad buah ga? Aku lagi pengen makan itu juga!"Ucap Alexa, mencoba mengalihkan fokusnya agar tidak terlalu jauh masuk ke dalam pesona Axelio.

"Bisa, nanti aku bikinin buat kamu!"Ucap cowok itu sambil tersenyum.

Awalnya dia mengira Alexa akan menolak masakan buatannya, tapi siapa sangka justru gadis itu malah meminta dibuatkan makanan yang lainnya juga.

Dia senang karena merasa dihargai.

"Okey, makasih!"Ucap Alexa.

Hening...

Kembali tidak ada pembicaraan di antara mereka. Hingga akhirnya Alexa memutuskan untuk memulai kembali pembicaraan agar menghilangkan rasa canggung.

"Tadi Emily telfon aku loh."Ucapnya memulai pembicaraan.

"Katanya Kakek membatalkan pengangkatannya sebagai anak Nadinata. Makasih ya, informasi yang kamu kasih

kemarin itu ternyata berguna banget."

"Aku senang informasi dari aku bisa membantu kamu!"

"Emily kedengerannya marah banget sama aku, emang sih aku merasa sudah bertindak jahat sama dia..."

"Kamu gak jahat, semua yang kamu lakukan itu wajar karena kamu melindungi keluarga kamu. Jangan pernah merasa bersalah pada manusia seperti itu. Sia sia saja. Mereka tidak akan berubah!"Ucap Axelio.

Cowok itu kini menatap matanya dengan lekat. Memberikan ketenangan bagi Alexa.

"Kamu boleh mengandalkan aku Alexa.

Jangan melakukan semuanya sendiri. Apapun yang kamu butuhkan akan alku usahakan!"

Alexa tersenyum. Dia senang karena ada orang yang berada di pihaknya. Tapi dia sadar tidak boleh terlalu bergantung pada cowok ini.

"Bagaimana jika aku menyelidiki Emily lebih jauh?"

"Entahlah, untuk saat ini aku cukup puas dengan tindakan Kakek, hanya saja aku

takut jika kakek dipengaruhi oleh Nenek. Aku gak bisa menebak ke depannya akan

bagaimanapun kan?"

Axelio meletakan semangkuk sup ayam di

hadapan Alexa, "Makan dulu, setelahnya minum obat!"Ucapnya lembut.

Siapapun yang diperlakukan sebaik ini oleh cowok pasti akan meleleh kan?

***

1
Ibuk'e Denia
semoga ceritanya bagus
Simehate Peanut
Luar biasa, seruuu
Alfatih Cell
lanjut....
Simehate Peanut
lanjut thour
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!