Bagaimana jika pengalaman pertamamu di renggut oleh seorang gadis miskin?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
“Arggghhh!!! Sialll!!” Pekik Grey sambil terbangun, ia duduk di atas ranjang dengan nafas yang menggebu-gebu.
“Tuan ada apa?” Tanya Adnan kaget dan langsung berlari ke arah Tuannya yang duduk di atas ranjang pasien.
“Sial aku mimpi buruk!” Gerutunya kesal, dadanya terasa sakit saat di dalam mimpinya melihat Lucia di peluk oleh Andrew dalam keadaan menangis dengan hati yang terluka. “Arrgghh!!” Pkeiknya lagi sambil mengusap kasar wajahnya.
“Anda mimpi itu lagi?” Tanya Adnan hawatir.
Namun untungnya Grey menggelengkan kepalanya, ia lalu menatap sekelilingnya untuk mencari keberadaan Lucia.
“Bukan, aku lihat Cia di peluk pria brengsek itu.” Jawabnya.
Dalam hati Andan, bagaimana mungkin Grey bisa melihat kenyataan di dalam mimpinya, ia pun bergidik ngeri.
“Di mana Cia?” Tanya Grey, kini pria itu menatap pada asistenya itu.
“Nona Lucia pergi sejak tadi.”
“Kau gila! Kenapa kamu membiarkanya pergi! Gimana kalau dia bertemu lagi dengan pria itu? Ah kau sangat susah di andalkan Adnan!” Pekik Grey, ia bergegas berdiri dari duduknya.
Andan berjalan mengekori Grey menuju lemari.
“Kamu terlambat, dia sudah bertemu dengan pria brengsek itu.” Gumam Adnan dalam hatinya, ia tak berani mengucapkan itu langsung oada Grey karena pasti akan mengamuk.
“Anda mau kemana, Tuan, anda gak boleh pergi. Nona Lucia hanya pergi keluar untuk bekerja, dia pasti kembali lagi.” Cegah Adnan saat Grey hendak mengganti pakaianya.
“Aku harus memastikan dengan mata kepalaku sendiri!” Ucapnya dengan datar karena mengingat kejadian di dalam mimpinya.
“Anda merindukan Nona Lucia?” Tebak Adnan tepat sasaran.
Grey menatap tajam ke arahnya lalu ia tertawa sendiri. “Kau bilang apa? Aku merindukan seorang wanita?” Tanya Grey. “Tentu saja tidak mana mungkin, yang ada dia yang merindukanku. Aku hanya tak ingin Lucia bertemu dengan pria itu.” Lanjutnya.
Hidung Adnan mengembang menahan tawa, terlihat jelas jika Grey merindukan wanita itu namun Grye terlalu gengsi untuk jujur kepada asistenya itu.
“Apa anda cemburu hanya karena melihat wanita anda berpelukan dengan pria lain di dalm mimpi?” Tanya Andan lagi tepat sasaran.
Brugh!
“Kamu ini ngomong apa sih! Aku hanya hawatir, karena pria itu brengsek.” Gerutunya sambil menendang kaki Adnan sampai pria itu meringis kesakitan.
Grey lalu cepat duduk di sofa, ia menyalakan televisi di ruanganya itu.
Namun kakinya tak bisa diam dan terus bergoyang seolah ada sesuatu yang di tahanya. “Ah bodo amat!” Pekiknya, ia pun berlari melewati Andan tanpa mengganti pakaianya lebih dulu, Grey membuka ointu itu masih dengan menggunakan pakaian pasien di rumah sakit itu.
Namun perutnya tiba-tiba di tahan saat ia hendak melangkah keluar dari kamarnya, ada dua orang berpakaian serba hitam yang menahan tubuhnya.
“Sial! Kenapa kalian menahanku!” Pekik Grey saat tau jika bodyguard yang selama ini menjaga dirinya malah menahan tubuhnya.
“Maaf tuan, anda harus benar-benar istirahat total.” Ucap Adnan dengan tenang. “Jadi bawa dia masuk cepat!” Sentaknya lalu pada kedua bodyguard itu, Andan tau betul seperti apa tuannya saat berada di ruang inap.
“Aduhhhh! Kamu ini merepotkanku saja! Aku hanya ingin bertemu dengan Lucia! Kenapa kamu melarangku?!” Sentak Grey kesal dan drustasi, ia lalu menatap tajam ke arah asistenya itu. “Kamu berani mengaturku!” Sentaknya.
Adnan tentu saja takut, tapi dia berusaha bertahan sebisa mungkin demi kesembuhan tuannya.
“Jangan salah paham tuan, saya hanya tidak mau Nona Lucia takut pada anda.” Ucap Andan tulus.
“Takut? Kenapa takut? Dia sudah mulai luluh padaku.” Jawabnya dengan percaya diri.
“Saya tidak yakin, mungkin saja dia merasa bersalah karena sudah membuatmu masuk rumah sakit. Saya hanya tidak mau anda memakai cara brutal untuk mendekati seorang wanita, dia pasti ketakutan jika anda mendekatinya dengan brutal seperti selama ini yang anda lakukan.” Ujar Adnan panjag lebar.
“Bru-brutal? Memangnya aku pria macam apa?” Tanya Grey dengan terbata karena syok mendengar itu dari asistenya.
“Iya, untuk mendapatkan hati seorang wanita tidak perlu mencintainya secara brutal, anda hanya perlu mendekatinya dengan hati dan perasaan anda, Tuan.” Sarannya.
.
Tbc
Btw maaf suka ketuker nama Lucia dan Paula, hihi Paula itu gak ada di novel ini yah, dia ada di novel lain. Mohon di maklumi🤭🤭
semoga Grey bisa sabar hidup tanpa banyak uang, berjuang bersama dgn Lucia
semangat semangat kak, selalu ditunggu lanjutannya 💪💪