NovelToon NovelToon
PARASIT

PARASIT

Status: sedang berlangsung
Genre:Dendam Kesumat / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:39.6k
Nilai: 5
Nama Author: L-viie Ann

Dikhianati, dibohongi, dan diperalat oleh kekasih, saudara dan juga keluarga. Membuat Celina sadar bahwa kebaikan nya tidak lah berguna.
Menjadi jahat dan kejam rasanya itu lebih baik. Supaya mereka para parasit sadar, bahwa kesabaran seseorang ada batasnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon L-viie Ann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DI MEJA MAKAN

" Nyonya "

Bukan Andara Pala ataupun Donna yang menyadari kehadiran Celina , melainkan pembantu rumah tangga nya.

Andara Pala tersentak, ia reflek bangun menghampiri Celina .

" Sayang... Kamu sudah datang ?"

Donna diam-diam tersenyum tipis, ia menjerit kesakitan untuk merebut perhatian Andara Pala .

AAAAWWWWW

Andara Pala tercekat sebelum mendekati Celina , ia pun buru-buru menghampiri Donna.

" Kenapa ? Kenapa lagi ?" Tanya Andara Pala panik.

" Sakit "

Donna terlihat menahan sakit yang sangat luar biasa, semua itu sungguh sangat meyakinkan.

Andara Pala membantu Donna duduk dan ia merangkul dari samping.

" Boleh kah aku... Istirahat.. Disini " Pinta Donna dengan suara terbata-bata.

Andara Pala langsung mengiyakan, tanpa terlebih dahulu meminta pendapat sang istri.

Disini Celina semakin merasa tidak dihargai, dia pun melangkah masuk tanpa mengatakan apapun.

Andara Pala hanya diam menatap punggung Celina , ingin dia memanggil. Namun Celina terlihat kesal, nanti lah dia akan menjelaskan setelah mereka di dalam kamar.

Usai membantu Donna istirahat di dalam kamar, Andara Pala buru-buru menyusul Celina ke kamar mereka berdua.

Rupanya Celina sudah tidur, posisinya membelakangi pintu. Andara Pala naik ke atas kasur dengan hati-hati, kemudian ia memeluk sang istri dari belakang.

Diciumnya tengkuk Celina lembut, seraya berbisik..

" Maaf sayang, Donna kesakitan. Aku tidak tega mengabaikan nya "

Perlahan Celina membuka mata nya, ternyata dia hanya pura-pura tidur. Tapi Celina hanya diam, hatinya masih terluka sebab kejadian itu.

****

Pagi harinya, Celina dan Andara Pala seperti biasa akan mengawali semua nya dengan sarapan bersama.

Diluar dugaan, Donna telah lebih dulu ada di dapur. Dia nampak sangat sibuk sekali memasak.

" Ehhh no no .. Itu tidak boleh ada di meja makan, Andara tidak suka aroma selai Almond " Donna melarang pembantu yang biasa menyiapkan makanan untuk meletakkan selai rasa almond.

Si ART terdiam, dia bingung. Karena biasanya selai rasa almond selalu menjadi menu pilihan yang disantap bersama roti bakar.

" Sok tahu " Cetus Celina , ia menarik kursi lalu meletakkan bobot tubuhnya di atasnya.

" Sejak aku tinggal disini, Suami ku tak masalah dengan adanya selai Almond "

Si ART tersenyum simpul, akhirnya ada orang yang mewakili perasaannya.

" Ohya ?? Coba kau tanya dia "

Donna melirik Andara Pala , begitu pula dengan Celina . Kini semua mata tertuju kepada si pria.

Andara Pala menjadi canggung, dia tidak tahu harus menjawab apa?

" Benar kau tidak suka selai rasa almond ?" Celina terpancing oleh permainan Donna, membuat Donna merasa senang sekali.

" Ummmm,,, Suka, tapi tidak pernah makan" Hanya kalimat itu yang ada di otak Andara Pala untuk menjaga perasaan sang istri sekaligus perasaannya yang tidak ingin berbohong.

Donna tersenyum menunjuk kan kemenangannya, meskipun jawaban Andara Pala demikian. Setidaknya itu membenarkan bahwa pria itu tidak menyukai Almond.

Celina menjeling sang suami, dia sadar jika banyak hal yang belum dia ketahui tentang Andara Pala .

Donna meraih selai Almond kemudian menyimpan nya dalam lemari.

" Gimana masakan aku ?" Donna bertanya penuh perhatian dikala Andara Pala memakan satu suapan.

Andara Pala tidak langsung menjawab, ia melirik Celina terlebih dahulu yang duduk di sisi kanannya. Sementara Donna berada di sisi kiri.

Namun Celina sama sekali tidak perduli, melahap makanan secepat mungkin agar segera pergi dari tempat itu.

" Ummm lumayan " Jawab Andara Pala pada akhirnya.

Donna sumringah.

" Aku mengikuti kelas memasak di Paris, karena memang ingin memasak untuk mu setelah kita menikah "

Celina tersedak mendengar alasan Donna, bagian itu sangat lucu. Donna pintar sekali membual, pikir nya. Padahal di luar negeri ada pria lain yang menikmati masakannya.

Andara Pala sigap mengambilkan Celina minuman ketika ia tersedak.

" Terimakasih " Ucap Celina setelah ia mulai tenang.

" Hati-hati dong makannya, meskipun sangat enak jangan rakus juga" Sindir Donna sengit.

Celina mencebikkan bibirnya, ia menahan senyum sebisa mungkin.

" Nambah sayang " Donna menawarkan, tapi Andara Pala menggeleng.

" Ini sudah cukup "

" Tapi kamu suka kan dengan masakan ku?" Imbuh Donna disertai lirikan ke arah Celina .

Andara Pala hanya manggut-manggut saja, sekali lagi dia melirik Celina .

" Kalau begitu,,, mulai sekarang aku akan tinggal disini, memasak semua makanan untuk mu" Jawab Donna bersemangat.

Sontak hal itu membuat Celina dan Andara Pala terhenyak kaget.

" Oh jadi ini tujuan mu" Cetus Celina .

" Lah emang kenapa ? Sebentar lagi aku akan menjadi istri Andara Pala . Nggak salah kan aku tinggal disini ? Toh ini bukan rumah mu" Balas Donna sengit.

" Ummm baiklah... " Celina menanggapi dengan santainya.

" Hitung-hitung bisa meringankan pekerjaan Bibik"

" Apa maksud mu?" Donna menjeling Celina dengan tajam, tapi Celina tak menggubrisnya. Malah ia melanjutkan makan begitu tenang.

" Jadi kamu menganggap ku seorang pembantu ?"

" Loh? Kamu kan yang bilang mau masak buat Kita" Celina mengangkat pandangannya, melawan tatapan Donna.

" Aku mau masak untuk Andara Pala , bukan kamu!" Donna menunjuk wajah Celina penuh penekanan.

" Yah sama saja, toh aku juga makan "

Donna geregetan sekali, ingin ia gampar tuh muka yang sok kecantikan menurut nya. Tapi berhubung ada Andara Pala , Donna hanya bisa menggertakkan gerahamnya.

" Sayang, hari ini kamu anter aku ya ke kantor " Celina menyudahi makannya dengan minuman jus.

" Boleh !" Jawab Andara Pala cepat.

" Sayang, aku mau ke Butik hari ini. Kamu bisa nemenin Nggak ?" Eh Donna ternyata tidak mau kalah.

" Umm Maaf Donna.. Aku ada meeting jam sembilan bentar lagi. Sesuai dugaan mu, para investor sudah kembali bekerja sama dengan ku " Jawab Andara Pala .

" Ohya?? Bagus dong, jadi aku emang membawa hoki buat kamu kan sayang " Donna bergelayut manja di lengan Andara Pala , tapi Andara Pala mencoba melepaskan diri dengan perlahan.

" Ayuk ah.. Takut kesiangan "

Celina beranjak dari duduknya sembari menyandangkan tali tas ke bahu. Andara Pala setuju, ia pun bangkit mengikuti sang istri.

Donna garcep mengekor di belakang, kelakuannya udah seperti seorang istri yang baik mengantarkan suaminya ke depan pintu.

" Sayang.. " rengek Donna manja ketika Andara Pala berjalan begitu saja menyusul Celina menuruni teras.

Pasangan suami istri itu hampir bersamaan menoleh.

" Ada apa ?"

" Kamu lupa sesuatu nggak ?" Donna justru balik bertanya.

Andara Pala dan Celina bingung, keduanya saling berpandangan satu sama lain.

Donna menunjuk keningnya dengan gaya merayu.

" Oh iya "

Tanpa diduga Andara Pala menarik Celina lalu mencium kening nya. Sontak wajah Donna lancar berubah masam, sedangkan Celina tersenyum menahan tawa.

" Yuk "

Andara Pala merangkul pinggang sang istri kemudian berjalan beriringan menuju mobil.

" Ih!!!"

Donna geram sekali, ia dipermalukan oleh Andara Pala di depan Celina .

" Awas kau ya!!!" Umpatnya sambil memukul daun pintu.

1
Nur Adam
lnjut
Pasrah
bagus Oma harus keras dan cerdas menghadapi wanita iblis itu
Pasrah
cuma di sini yg nulis cerita berbeda dengan yg lain , benar ada yg komen seorang CEO gak bisa menyelesaikan masalah sepele, gimana nanti kalau ada masalah lagi di wanita lain terus bilang hamil apa mau dinikahi juga,ya thor
Pasrah
aduh jgn sampai tergoda lagi dan masuk ke dalam jebakan wanita iblis itu
Pasrah
akhirnya datang juga dewa penyelamat orang yg sangat baik itu
Pasrah
makanya jgn suka mengobral sesuatu yang berharga dalam hidupmu itu
Pasrah
udah di pesan untuk tidak bersentuhan fisik di luar masih aja gak di dengerin,ya orang namanya wanita hati nya baik ya gitu deh
Pasrah
smg kedepannya bisa menjadi kebahagiaan buat mereka berdua dan dokter Andre bisa menemukan pengganti yg lebih baik dari wanita matre dan gak punya perasaan itu
Pasrah
lanjutkan lagi
Pasrah
makanya jaga mulut nya itu di sangka semua wanita sama ya
Pasrah
semoga ketauan belangnya
Pasrah
lanjut lagi
Heri Wibowo
lanjut
Marlina Bachtiar
makjleb tuh 🤣🤣
Marlina Bachtiar
panas tuh Donna 🤣🤣🤣
Abinaya
gak tau rencana Celina apa,semoga gak bikin nyesel aja
Endah Pratiwi Pancasilawati
Andara CEO tapi odob 🤭🤦🤦🤦
Piet Mayong
massa sih seorang ceo g bisa gercep dlm menyelesaikan kasus fitnah murahan ...
"""????""""
SALSA Bila
lanjut
TiniE's AcHmaD💏
kecewa sih knp bs sampe ijab qobul
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!