NovelToon NovelToon
Cinta Semanis Madu

Cinta Semanis Madu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: mommy almira

Syahida gadis manis dan periang yang kerja di sebuah perusahaan bagian keuangan , harus dihadapkan pada dua lelaki tampan dan juga mencintainya. Siapakah yang akan Syahida pilih, Juna seorang lelaki dingin,disiplin dengan watak keras ataukah lebih memilih Raihan pemuda baik hati lemah lembut dan penyayang..?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26. Pak Singa

Setelah merevisi laporannya, Syahida lalu pergi ke ruangan Juna. Setelah mengetuk pintu Syahida pun masuk ke dalam ruang kerja Juna.

"Ini pak laporannya sudah selesai..." ucap Juna sambil meletakkan map di atas meja Juna.

Juna pun mengambil map tersebut lalu memeriksanya dengan teliti. Sesekali Juna melirik Syahida yang berdiri di depan mejanya. Syahida pun merasa takut kalau hasil pekerjaanya masih ada yang salah. Pasti Juna akan bertambah marah padanya.

''Bagus, sudah tidak ada yang salah lagi..." ucap Juna sambil meletakkan map tersebut di meja kerjanya.

Juna lalu mendekati Syahida.

"Maafkan sikapku tadi..." ucap Juna sambil memegang pundak Syahida.

"Pak Juna tidak perlu meminta maaf, besok- besok juga pak Juna pasti bakalan marah- marah lagi..." ucap Syahida kesal.

"Aku marah itu karena kamu yang nggak ada bosan- bosannya berbuat kesalahan. Kamu selalu saja mengulangi kesalahan yang sama.." sahut Juna sambil mengangkat dagu Juna mengggunakan telunjuknya.

"Memangnya pernah kamu nggak salah terus aku marah- marah..? Enggak kan..?" tanya Juna.

"Hei gadis ceroboh, kenapa kamu diam saja..? Hem..? Benarkan yang aku katakan tadi..?" tanya Juna sambil menyentil dahi Syahida dengan pelan.

"Iya- iya aku yang salah. Pak Juna selalu benar. Tapi apa nggak bisa pak Juna tidak perlu marah- marah seperti tadi..? Pak Juna apa nggak bisa bicara baik- baik tidak perlu teriak- teriak..?" tanya Syahida.

"Tahu tidak, pak Juna kalau lagi marah- marah terlihat jelek sekali. Mukanya seram seperti singa..." sambung Syahida.

Juna pun hanya menatap Syahida dengan kesal karena dibilang mirip singa.

"Sudahlah cepat kembali , ke meja kerjamu. Bikin kesal saja..." ucap Juna.

"Hei gadis ceroboh, kenapa masih berdiri di sini, aku bilang cepat kembali ke meja kerjamu...!" ucap Juna.

"Iya- iya,, dasar singa.." sahut Syahida.

"Kamu ngomong apa..?'' tanya Juna kesal.

Syahida langsung lari keluar dari ruang kerja Juna. Juna pun menggeleng- gelengkan kepalanya karena dibuat kesal sama Syahida. Tapi setelah itu dia tersenyum.

Lalu Juna mengambil kaca kecil di laci meja kerjanya. Kemudian dia bercermin. Dia memegang dagunya sambil memperhatikan wajahnya.

"Siapa bilang wajah ku mirip singa. Dasar gadis ceroboh.." gumam Juna.

Di luar ruangan Syahida yang baru keluar dari ruang kerja Juna dengan buru- buru pun menjadi pusat perhatian Agung.

"Syahida, lama banget loe di ruangan pak Juna. Ngapain aja..? Pasti loe kena marah lagi ya...?" tanya Agung.

"Apa sih mas Agung kepo aja..." sahut Syahida.

Lalu Syahida mengambil ponselnya di dalam tas karena ada pesan yang masuk. Syahida lalu membuka pesan tersebut yang ternyata dari Juna.

"Hei gadis ceroboh...Wajahku masih tetap ganteng, tidak mirip singa sama sekali..." pesan dari Juna.

Syahida tidak membalas pesan tersebut. Dia lalu mengganti nama Juna di kontak nya yang tadinya dia menamai 'Pak Juna' kini dia menggantinya menjadi 'Pak Singa'.

"Nah ini baru cocok.." gumam Syahida.

Lalu Syahida menaruh ponselnya kembali di dalam tasnya. Kemudian dia dan teman- temannya turun ke bawah untuk membeli makanan karena jam istirahat sudah tiba.

***

Sementara itu di ruangan kerjanya, Cindy sejak pagi tidak bisa fokus dengan pekerjaanya. Hatinya masih sedih dan kesal karena Juna. Dia pun hanya uring- uringan seorang diri.

Ingatannya pun kembali ke dua tahun yang lalu di mana hubungan dia dan Juna sedang mesra- mesranya. Dia sering menghabiskan waktu berdua dengan kekasih hatinya itu.

Di mana ada Juna di situ lah ada Cindy. Mereka memang sudah lama berpacaran. Sudah lima tahun lamanya mereka menjalin cinta dari mereka masih sama- sama duduk di bangku kuliah.

Juna yang dulu terlihat bucin sekali pada Cindy. Dia sering mengajak Cindy berlibur berdua. Bahkan saking bucinnya Juna rela melakukan apapun dan rela memberikan apapun untuk Cindy.

Seperti jalan- jalan ke tempat- tempat wisata, seperti ke Bali, Raja ampat, dan tempat wisata lainnya. Juna juga kerap membelikan Cindy hadiah seperti cincin, kalung, tas mahal dan lainnya. Mereka sering berbelanja dan nonton bersama di mall.

Tapi apa yang sudah mereka lalui berdua kini hanya tinggal kenangan saja. Cindy tak kuasa menahan air matanya karena mengingat akan hal itu.

Cindy menyenderkan tubuhnya di tembok di belakang meja kerjanya sambil memejamkan kedua matanya. Dia sedang membayangkan apa yang dulu dia lakukan bersama Juna.

Dia membayangkan ketika dia sedang bermesraan dengan Juna. Cindy membayangkan ketika Juna yang mencium bibirnya dengan lembut dan menuntut. Iya, berciuman adalah hal yang biasa mereka lakukan ketika sedang berdua.

Bahkan beberapa kali mereka hampir kebablasan melakukan hal yang belum boleh dilakukan oleh pasangan yang belum terikat perkawinan.Tapi Cindy selalu menahan Juna agar tidak melakukannya sebelum mereka menikah.

Cindy hanya ingin melakukannya di malam pertama pernikahan mereka. Karena baginya malam pertama tidak akan berkesan jika hal yang satu itu sudah pernah meraka lalukan sebelumnya. Karena yang ditunggu- tunggu pada malam pertama adalah melakukan ritual itu untuk yang pertama kalinya juga.

Walaupun tak jarang Juna menjadi kesal, marah,dan kecewa karena Cindy selalu menolak untuk diajak berhubungan badan.

Tapi Cindy selalu mengatakan pada Juna agar bisa bersabar sampai malam pernikahan mereka tiba. Oleh karena itu Juna pun segera melamar Cindy untuk dapat segera menikahinya.

Tapi setelah dilamar oleh Juna Cindy tiba- tiba pergi meninggalkannya ke Amerika untuk melanjutkan kuliah S2.Itulah awal dari kekecewaan Juna pada Cindy.

"Kenapa aku dulu bodoh sekali. Kenapa dulu aku tidak menyerahkan tubuhku saja buat Juna seutuhnya. Kalau aku sudah menyerahkan semuanya pada Juna dia pasti tidak akan berani memutuskan hubungan denganku. Karena dia harus bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan padaku..." ucap Cindy sambil menangis.

"Bodoh kamu Cindy..bodoh...kenapa dulu kamu selalu menolak Juna ketika dia meminta untuk berhubungan badan denganmu..? Sekarang kamu menyesal kan karena Juna sudah tidak perduli lagi denganmu. Dan kamu tidak punya alasan apapun yang bisa membuat Juna harus kembali padamu..!" ucap Cindy kecewa pada diri sendiri.

"Sekarang apa yang harus aku lakukan agar Juna bisa kembali padaku..? Bahkan aku sudah meminta tolong pada om Johan tapi belum berhasil juga..." ucap Cindy sambil menangis.

"Aku harus meminta bantuan sama siapa lagi..?" ucap Cindy.

"Apa Juna sudah mempunyai pacar baru..? Sehingga dia tidak mau kembali padaku..? Nggak, nggak mungkin, dia bukan tipe laki- laki yang mudah jatuh cinta. Pasti dia masih mencintai aku. Hanya saja dia masih kecewa sama aku karena aku telah meninggalkannya..."

"Aku harus berusaha lebih keras lagi untuk mendapatkan Cinta Juna kembali. Ya, aku nggak boleh menyerah begitu saja. Aku yakin di dalam hatinya yang paling dalam, Juna masih mencintaiku..."

Bersambung...

🌺 jangan lupa like dan dukungannya ya 🌺

1
Awang Rijan
suka dengan ceritanya. lanjut thor
Awang Rijan
Syahida lucu ya
Awang Rijan
ceritanya manarik
Rahayu Putri pratiwi
lanjut kak...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!