NovelToon NovelToon
Cinta Lama Belum Usai

Cinta Lama Belum Usai

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / One Night Stand / Single Mom / Hamil di luar nikah
Popularitas:130.3k
Nilai: 5
Nama Author: ning_86

Dara diam-diam suka pada murid baru disekolah nya namun sang cowok sudah memiliki kekasih yang merupakan murid populer di sekolah.

namun malam naas menimpa Dara jelita tepat di malam puncak perpisahan. tragedi yang merubah hidup seorang Dara Jelita hingga menjungkir balikan dunia dan impiannya. tragedi yang juga meninggalkan rasa benci mendalam terhadap Sagara, laki-laki yang menghancurkan hidup Dara.

Namun siapa sangka keduanya dipertemukan kembali saat mereka sudah sama-sama dewasa.

Pertemuan tak terduga antara dua anak manusia dan membuka satu rahasia yang pernah tersimpan didalamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ning_86, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

dilema

Dara masih mengatur nafasnya. Didalam mobil yang ia kemudikan, Dara terus saja menangis terisak.

Ia seolah kembali pada masa lima tahun lalu kala ia tahu jika dirinya mengandung bayi dari hasil perbuatan Gara malam itu.

Setelah sekian tahun, tuan Adyaksa masih tetap tak bisa menerima jika Ardiaz adalah keturunannya, darah daging Adyaksa.

Luka lima tahun lalu kini terulang kembali lengkap dengan segala hinaan dari orang yang sama.

Dara menghentikan laju mobilnya dan menepikan kendaraannya.

Dara mencengkram erat stir mobil untuk melampiaskan rasa sakit hatinya.

Dara masih berusaha menghapus sisa-sisa air matanya tapi semakin dihapus semakin deras saja air matanya turun membasahi pipinya.

Dara menangis pilu.

Ia hanya ingin bahagia dan memberikan kehidupan sempurna bagi putra semata wayangnya. Hanya itu.

Tapi kenapa begitu sulit.

Jika Dara bisa merubah waktu, ia tak ingin berada disana malam itu. Dan pasti kejadiannya tak akan seperti ini.

Pasti saat ini ia masih berkumpul bersama keluarganya.

"Ayah.... Ibu... Dara rindu... Dara nggak sanggup... Ini terlalu berat... " isakan Dara semakin menggema dan diiringi hujan yang turun sangat lebat seolah mengerti akan perasaannya.

Ponselnya terus saja berdering, tapi Dara masih saja mendiamkannya. Ia dilema antara melepaskan atau bertahan.

...----------------...

Jakarta - Indonesia

Gara masih mondar-mandir di apartemen pribadinya. Hari sudah semakin malam.

"Ra... Kamu dimana? kamu ada masalah atau apa? Angkat telepon ku Ra..." Gara berbicara sambil terus mengdial nomor ponsel Dara.

Entah berapa puluh pesan yang ia kirim sejak tadi pagi, tapi tak satupun ada balasan dari Dara.

Bahkan panggilannya pun tak ada satupun di angkat oleh Dara. Dan hal itu semakin menambah rasa cemas dan kekhawatiran darinya.

Bahkan Gara pun sempat menghubungi ponsel Hanifa, jawabannya pun sama, Dara juga tak membalas atau mengangkat panggilannya.

Gara menarik nafas dan membuangnya perlahan.

Hatinya gundah.

Pikirannya kacau.

Terdengar bel apartemen yang berulang-ulang di pencet.

Gara berdecak kesal.

Ini bukan Evan pikir Gara.

Karena Evan mengetahui password apartemen miliknya.

Ceklek...

Pintu apartemen di buka oleh Gara.

Rahangnya mengetat kala melihat tamu yang tak pernah ingin ia lihat saat ini bahkan untuk selamanya.

"Hai suami ku.... Selamat malam..." Reva menyapa ramah dan mendayu-dayu.

Gara berkacak pinggang masih berdiri di depan pintu dan menghadang Reva untuk bisa masuk ke dalam apartemen pribadinya. Entah darimana wanita itu tahu tempat tinggal nya.

"Mau apa? Ini sudah malam, dan saya tidak menerima tamu!!!" ujar Gara kasar.

"Oh ayolah sayang... Izinkan aku masuk... Aku lelah baru selesai pemotretan dan juga baru sampai dari Singapura... Masa kamu tega sih sama istri sendiri..." sahut Reva manja.

Gara meringis melihat penampilan Reva.

Entah pakaian apa yang ia pakai saat ini. Apa pabrik kain yang memproduksi pakaiannya benar-benar kehabisan bahan karena yang tertutupi hanya dada dan panggulnya saja.

"Saya tidak menerima tamu, kau pulanglah...!!" usir Gara yang tak luluh dengan wajah memelas yang ditampilkan oleh Reva.

Gara paham betul jika ia mengizinkan Reva masuk itu sama saja menggali kuburan sendiri dan Gara tak akan pernah terperdaya oleh tampilan istrinya.

Tanpa Reva sadari, Gara ternyata telah menekan tombol keamanan yang berada di dekat dinding pintu masuk.

Tak menunggu lama, dua orang petugas keamanan apartemen datang ke lantai dimana unit Gara berada.

"Selamat malam tuan Adyaksa, ada yang bisa kami bantu?" sapa salah seorang petugas keamanan.

"Selamat malam pak... tolong bawa wanita mabuk ini turun. Dan pasti ada seseorang yang menunggu dirinya dibawah. Serta lihat baik-baik wajahnya jadi kedepannya ia tidak bisa masuk kesini lagi dan mengganggu keamanan serta kenyamanan saya..." sahut Gara dan meminta petugas membawa Reva turun.

"Gara.... Kamu jahat banget sama aku. Aku masih istri kamu... Kita belum cerai dan nggak akan pernah bercerai.... " teriak Reva tak terima perlakuan Gara.

"Silahkan dibawa pak... Dia ma~uk dan itu sangat menggangu..." ucap Gara tak perduli dengan teriakkan serta sumpah serapah yang keluar dari mulut Reva. Ia sudah terbiasa.

Kedua petugas keamanan serba salah. Tapi mereka tetap melakukan pekerjaan mereka setelah Gara menyelipkan beberapa lembar uang pecahan seratus ribu kepada salah seorang petugas.

"Ayo ibu ikut kami... Jangan membuat keributan disini dan mengganggu kenyamanan penghuni lainnya..." ucap salah seorang petugas memintanya baik-buruk agar Reva berjalan sendiri tanpa ia seret.

"Diam kalian!!!! Kalian tidak tahu siapa saya hah... Saya model ternama dan wanita terhormat... Istri dari Sagara Adyaksa pemilik stasiun TV Star Komunikasi..." teriak Reva semakin membuat kedua petugas keamanan memutuskan untuk menyeret dirinya agar pergi dari sana.

"Si~lan kalian.... Si~lan kau Gara.... Bre~k....!!!!! Aaaaaaa!!!!" Reva semakin brutal dan terlihat seperti orang yang kurang waras.

"Dasar wanita stres..." umpat salah seorang petugas.

"Reva.... Reva ... Kamu kenapa? Ada apa??" panggil asisten Reva yang masih setia menunggu dirinya di lobi apartemen.

Asisten Reva berlari ketika ia melihat diri nya diseret oleh dua petugas keamanan.

"Kau diam Sandra...!!!! Kalian sama saja... Jangan sentuh aku!!!" bentak Reva pada asistennya saat ia dipapah dan dibantu berdiri.

Sandra asisten Reva itu tetap saja membantu artisnya untuk bangkit dan pergi dari sana. Meski sudah malam, namun kawasan apartemen tersebut merupakan kawasan elit sehingga Sandra tak ingin jika Reva terlibat skandal atau kasus memalukan lainnya. Bukan mau menjaga modelnya tapi lebih ia tidak ingin mendapat masalah dari agensi dimana Reva bernaung didalamnya.

Meski terus dibentak dan dicaci, namun Sandra tetap melakukan pekerjaannya yaitu memastikan jika modelnya pulang dengan selamat.

Sandra tak habis pikir dengan kehidupan pribadi modelnya itu. Ia telah menikah dengan pemilik perusahaan multimedia bertaraf Nasional dan memiliki beberapa perusahaan media cetak, tapi tak pernah sekalipun Sandra melihat kedua pasangan suami-istri itu terlihat menghadiri acara bersama atau bahkan tinggal bersama meski mereka masih satu kota.

Sandra menyetir dengan tetap menatap kebelakang dimana Reva berada dan sepertinya dia tertidur.

Huft.

Sandra membuang nafas kasar.

Rasanya melelahkan menjadi asisten dari seorang Reva tapi mau bagaimana lagi, ia tak memiliki pilihan. Ia butuh uang dan bekerja dengan Reva menjadikan hal itu semakin mungkin meskipun ia merasa sakit hati hampir setiap hari.

...----------------...

Singapore

Dara memarkirkan mobilnya.

Ia telah tiba di kediaman Oma Dewi saat hujan sedikit reda.

"Ra.... Ya Tuhan, kamu kenapa? Ada apa? Kenapa panggilan ku nggak pernah kamu angkat?" tanya Hanifa bertubi-tubi begitu Dara keluar dari mobilnya.

Hanifa memeluk Dara begitu erat.

Dara kembali terisak saat sahabatnya memeluknya. Dan Hanifa tahu pasti sahabatnya itu tidak baik-baik saja.

"Menangis lah jika itu bisa membuat mu merasa lega... Aku disini menemani mu..." Hanifa terus saja mengusap punggung Dara.

"Aku capek Fa... Aku cuma mau bahagia... Aku cuma mau lihat Diaz bahagia... Kenapa susah Fa...???" isak Dara.

"Capek istirahat Ra... Kamu nggak selamanya bisa pura-pura kuat. Kamu nggak sekuat itu Ra... Aku tahu kamu...Ada aku Ra... Ada mama dan Oma juga. Kami semua ada buat kamu... Kamu nggak sendirian Ra..." Hanifa meregangkan pelukannya.

"Istirahat jika kamu lelah. Jangan dipaksakan dan jangan menghilang seperti pengecut..." ucap Hanifa yang terus menghapus air mata Dara.

"Tapi aku begitu banyak merepotkan kalian. Kamu, mama Indi dan Oma Dewi dan yang lainnya. Kita hanya orang asing yang kebetulan kenal Fa. Dan aku nggak mau kalian semua semakin mendapat masalah hanya karena aku..." sahut Dara yang merasa hanya beban keluarga Hanifa.

"Kamu bukan beban !! Kamu adalah saudara perempuan ku dan Ardiaz adalah keponakan ku. Jadi jangan menganggap kami ini orang asing. Karena orang asing ini begitu menyayangi kalian berdua..." ucap Hanifa diiringi sedikit rasa kesal karena Dara sejak dulu selalu merasa dirinya adalah beban. Dan Hanifa tidak suka itu.

Tidak... Dara bukan beban bagi keluarga Hanifa. Justru Dara adalah motivasi diri nya dalam segala hal. Dara dan juga Ardiaz adalah penyemangat hidupnya.

Meski tak ada hubungan darah, tapi Hanifa begitu menyayangi Dara dan juga Ardiaz.

To be continued...

1
vicka luvasta
like banget dek episode ini,, setelah sekian lama akhirnya mereka bersatu
Esih Mulyasih
kira kira apa ya isi amplop coklat tsb 🤔🤔🤔
Sunaryati
Adem bacanya, lanjut
Sunaryati
Mudah-mudahan lancar acara lamaran sampai pernikahan, tak ada kendala , lalu hidup bahagia
Ranita Rani
Amiin moga jd kenyataan omongan roni
Ranita Rani
tmbh upny
Sunaryati
Terima kasih Thoor cerita semakin seru serta hampir mencapai klimak mengurai masalah, semoga Gara dan Data segera bersatu membangun keluarga utuh yang bahagia
Ranita Rani
vito2 kog gk nyadar diri,, bilang sagara brensek tp dia jg lebih parah
Sunaryati
Kejar bahagiamu Dara, Dion kamu itu seharusnya dengar penjelasan dan perjalanan hidup Sagara dulu, dan jangan abaikan kebahagiaan Kakak dan keponakanmu
Ranita Rani
nah gtu kn enak
vicka luvasta
baru baikan eh udah ada konflik lagi, kasian bgt gara,,
vicka luvasta
semoga mereka segera bersatu Thor, g tega terus mereka selalu tertimpa masalah,
Ulil
ku berikan bunga mawar hadiah dari aku,, selamat sudah buat aku nangis 😭😭
Rieya Yanie
boleh g dibuat bersatu aja kak..dara ma gara demi diaz
Jk Cute
baper..♥️
Ranita Rani
kurang thor upnya
Esih Mulyasih
speechless dg masalah kalian, gara dan dara... semoga ada jln terbaik utk masalah kalian yg membawa ke kebahagiaan utk keluarga kecil gara, dara dan jg diaz 🤲🏼😇
Esih Mulyasih
jujurlah Dara..dg diri mu sendiri dan ikuti kata hati mu...
Esih Mulyasih
semoga cepat terbongkar kejahatan Reva
Esih Mulyasih
yaa...ampyuuunnn....byk misteri di keluarga Gara 😬😞🙈
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!