NovelToon NovelToon
AFTER FIVE YEARS

AFTER FIVE YEARS

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Pernikahan Kilat / Cerai / Beda Usia / Pelakor / Mengubah Takdir
Popularitas:41.6k
Nilai: 5
Nama Author: yaya_tiiara

Sassy Savannah menempelkan kepalanya di kaca jendela kereta, yang akan membawanya kembali ke tanah kelahirannya. Lima tahun bukan waktu singkat, untuk mengubur kenangan yang telah terjadi. Apalagi harus kembali berhadapan dengan orang dari masalalunya, yang hingga saat ini masih bersemayam di lubuk hatinya paling dalam. Rasanya malas harus kembali bertemu dengan mantan suaminya, yang mencampakkannya dengan semena-mena.
Aidan Darma Saputra, lelaki yang dicintainya sekaligus di bencinya. Dia telah menorehkan sebuah kesakitan, juga sekaligus kebencian dalam jiwanya. Hanya karena sebuah aduan tidak berdasar yang di tuduhkan padanya, dia dengan teganya mencampakkan dirinya.
Dengan kekuatan yang tersisa, Sassy bisa keluar dari istana yang mengurungnya selama ini. Berbekal tekad kuat dan dorongan semangat dari ke dua orangtuanya, Sassy melanjutkan hidup jauh dari lelaki yang di cintainya sekaligus orang yang mematahkan harapannya bisa bersanding hidup bersama sampai ajal memisahkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya_tiiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 : (Masih) Tentang rasa

(Pov Bian)

Seandainya Bunda dan Sassy tak memaksa, enggan rasanya aku menemui Diana. Perempuan penghianat yang pernah singgah sesaat di hati ku, tengah menunggu ku di paviliun. Dulu perempuan itu aku puja, dan setiap keinginannya selalu ku turuti. Tetapi ketika aku mengajaknya ke jenjang yang lebih serius, Diana menolak mentah-mentah. Malah ia menawarkan opsi bertunangan terlebih dahulu, agar lebih mengenal satu sama lainnya. Aku menyetujuinya dengan harapan ia segera menerima ku. Tetapi ternyata itu hanyalah alasan, karena yang sebenarnya Diana masih betah melajang. Dan bergaul bebas dengan teman-teman satu frekuensi dengannya, juga keluar masuk diskotik tanpa ada larangan.

Kepergian Diana ke Singapura untuk melakukan pemotretan untuk majalah dewasa, membuat ku murka. Aku lelaki egois, yang tak senang milik ku dipertontonkan di muka umum. Dengan susah payah, aku menutupi kelakuan wanita yang jadi tunangan ku dari keluarga besar. Tetapi walaupun di tutupi sedemikian rupa, tak urung Bunda mengetahui kebenarannya. Pilihannya aku harus memutuskan hubungan dengan Diana, atau di coret dari keluarga.

Terlalu sulit untuk ku mengakhiri pertunangan kami, yang baru berjalan enam bulan lamanya. Tetapi ketika ku beritahu Diana tentang keputusan yang harus ku ambil, dia dengan lantang lebih memilih mengejar impiannya. So, bukan salah ku bukan? Ketika ada cinta baru hadir, maka dengan senang hati aku menyambutnya.

Aku berjalan santai menuju paviliun samping rumah, dimana tempat itu cukup sepi. Ke dua tangan, ku masukkan ke dalam saku celana. Ku masuki ruangan, yang pintunya sudah terbuka lebar. Di sana telah duduk sosok wanita, yang telah mengkhianati ku. Diana sontak menghambur memeluk tubuh ku, begitu aku memasuki ruangan. Tangan ku terkepal di dalam saku, untuk sesaat aku merasa risih. Perlahan ku lepaskan belitan tangannya, tak ingin Sassy menyaksikan adegan yang bisa menimbulkan salah paham.

"Sorry Diana, gak seharusnya kamu berlaku seperti ini" ucap ku menyadarkannya. Aku menjauhinya, dan duduk di sofa berlengan. Sedangkan Diana tampak kecewa, ia lalu mengambil tempat duduk berhadapan.

"Jadi kamu benar-benar sudah melupakan ku, dan lebih memilih janda itu di banding diri ku" ujar Diana, dengan wajah tersapu mendung.

Aku membuang muka resah, berharap hati ku kuat menghadapi berbagai bujuk rayu Diana. Setidaknya, dia pernah menghuni hati ku. "Tentu saja, lagipula kita sudah selesai" balas ku tanpa beban. "Ikhlaskan lah, bahwa kita tidak berjodoh."

"Tapi aku masih mencintai mu, dan mengharapkan bisa kembali bersama" ucap Diana Keukeh dengan pendiriannya.

"Huh!" dengus ku kasar. "Jangan cari penyakit, Diana" lanjut ku.

"Bian, betapa kita serasi sebagai pasangan. Banyak orang yang iri dengan hubungan kita, dan ingin merusak dengan berbagai macam alasan. Tak tau kah kamu? betapa aku mendambakan kisah kita kembali seperti dulu" bujuk Diana.

"Sorry, aku gak ingin terbelenggu oleh masa lalu. Aku gak akan pernah ingin mengingkari janji ku pada Sassy, perempuan itu yang telah membasuh luka dalam hati ku" ucap ku tegas. "Waktu itu, kamu dengan begitu meyakinkan ingin lepas dari ku. Lalu, kenapa hari ini ingin kembali bersana?"

"Karena dulu aku bercita-cita menjadi model internasional, tetapi setelah berhasil aku merasa hampa tanpa ada kamu. Ayolah Bian, lelaki seperti mu butuh wanita seperti aku. Cantik dan berprestasi, dibanding dia yang ku lihat hanya perempuan biasa tanpa kelebihan" cemooh Diana, bangkit dari duduknya dan menghampiri ku.

"Stop, menjelek-jelekkan tunangan ku!" pekik ku kesal. "Kamu gak berhak men-judge seseorang, tanpa tau latar belakangnya."

Diana berhenti di depan ku, wajahnya yang tirus terlihat kuyu dengan lingkaran hitam di matanya. Dulu, mungkin aku akan merengkuhnya dalam hangatnya pelukan ku. Tetapi kini, yang ada hanya kehampaan belaka. Kadang aku bertanya dalam hati, kemana perginya rasa cinta ku ini pada Diana?

"Cinta gak melulu memandang fisik maupun harta kekayaan, tetapi ada kenyamanan ketika bersama. Ku akui, kamu memang lebih segalanya dari Sassy. Namun dia juga punya kelebihan, yang gak ada di diri kamu."

"Kelebihan, Apa yang dia punya?" tanya Diana menantang. Dagunya ia angkat tinggi-tinggi, dengan arogan.

"Dia wanita sederhana, yang memiliki hati tulus mencintai ku."

"Benarkah?" tanyanya ragu. "Bukan karena kamu kaya, ataupun dari keluarga berada."

"Kamu bisa tanya langsung, pada Sassy."

"Tapi aku gak akan tinggal diam, karena pasti kamu masih mencintai ku. Aku akan mengejar mu kembali, walaupun sampai berdarah- darah" ucap Diana tanpa rasa malu. "Aku masih mencintai mu, sampai detik ini" aku nya tanpa ragu.

Dimana otak perempuan itu? dia yang memutuskan ku, tapi dia juga menginginkan ku kembali. Cinta kadang tak kenal logika, tapi kewarasan harus tetap di jaga.

"Itu bukan cinta, tapi obsesi semata." ucap ku marah, di pikirnya aku mau kembali padanya.

"Terserah!"

Diana bangkit dari kursinya, lalu tanpa pamit berjalan ke arah pintu keluar. Berbarengan dengan itu, dari luar tampak Sassy memasuki ruangan. Tak ayal mereka bertemu, dan saling beradu tatap. Dengan berani, Diana menabrakkan bahunya pada tunangan ku hingga terjajar ke belakang. Untungnya Sassy dapat menahan diri, tidak terbawa emosi.

Itulah, mengapa aku menyukainya? Walau ku tau dia di permalukan di kantor, tetapi dia dapat menata kemarahannya. Dia tak pernah mengadukkan sikap Kinan yang kurang ajar, ketika aku tak ada. Tetapi menyelesaikan, menurut caranya sendiri. Aku cukup salut, dengan tindakannya itu.

"Sayang, ada apa kamu ke sini?" tanya ku, sambil merengkuh bahunya. "Sakit, gak?"

"Aku gak pa-pa, jangan lebay deh" ucapnya, dengan bibir mengerucut. "Mama meminta kita, untuk segera makan malan" lanjutnya. "Keliatannya Mbak Diana marah, ya?"

"Biarin aja."

"Kenapa bisa seperti itu?"

"Karena ia ingin memaksakan kehendaknya, untuk kembali pada ku" ucap ku jujur.

"Berarti Mbak Diana, benar-benar mencintai Mas Bian" ungkap Sassy, menatap ku dengan mata menyipit.

"Bukan cinta, tapi obsesi!"

"Sampai sejauh itu, Mas!?"

"Entahlah, hanya dia sendiri yang tau" ku angkat bahu, acuh. "Sudah yuk! Jangan bahas lagi soal Diana."

Ku akhiri semua pembicaraan tentang Diana, walaupun di mata sewarna madu itu tersimpan banyak pertanyaan. Kadang aku juga heran, kenapa wanita senang mengorek tentang saingan cintanya? Padahal akan membuatnya sakit hati, bila mengetahui kebenarannya.

Wanita dan pemikirannya, kadang membuat ruwet keadaan. Tetapi di balik itu, perempuan adalah sosok tangguh. Ia akan berdiri di garda terdepan membela haknya.

Ku tinggalkan paviliun, sambil memeluk bahu rapuh Sassy. Aku tau, ada cemburu menguasai batinnya. Kalo tidak, kenapa harus menyusulnya ke sini? Namun aku bahagia sebagai lelakinya, karena sedikit demi sedikit dapat mengobati hatinya yang terluka.

      ****

1
Rohmi Yatun
yup harusnya bgtu kmu sassy.. tegas.. kalo ngandalin bian mah lama2 rumah tangga lo bubrah..
lanjut Thor😘
Rohmi Yatun
double up donk Thor 😘😘
ida martinah
sopo meneh iki. ...
ida martinah
owalah embo.....semuanya salah ga ada yg bener.....
sur yati
hah kasian bgt kmu Sassy punya suami dulu ma skrg hampir sama
sur yati
buang ke laut sessy
Rohmi Yatun
beri pelajaran tu ama bian.. sassy jgn diam aja.. gemes banget jdinya😇😇
Rohmi Yatun
kak author .. ditunggu up selanjutnya ya.. lama banget ni baru nongol.. semoga kedepannya gk ada kendala lg dgn akun nya ya🤗🤗
Putu Suciptawati
kutunggu ya akkak
Rohmi Yatun
ni mana lanjutannya yaaa... /Sweat/
Nana Tulipa
Hati² Bian, cobaanmu datang di awal pernikahan😃
Rafika Adami
ditingal kapok bian
Holipah
cepat banget Thor jngn bkn gara2 bian
Holipah
ada pelakor baru lgi ky nya
Holipah
makan tuh terong letoy🤣🤣
Holipah
si tua kasih karma dong Thor
Holipah
udh rianty miskin kn si tua itu nnti mna mau si pelakor nempel
Holipah
dua racun
Holipah
bkn nyesel si tua itu Thor
Holipah
bikin senjata si tua letoy Thor 😅 tua2 g ada ahlak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!