Tak kusangka, Buah dari Penolakanku atas perjodohan yang di buat orang tuaku membuat hidupku berantakan.
Bella Sadikah namaku, Aku rela meninggalkan rumah kedua orangtuaku untuk menikah dengan kekasihku yang bernama Anton. layaknya di sinetron hubungan kami tak mendapat restu dari kedua orang tuaku yang menganggap kekasihku hanya sebagai benalu karena tidak sepadan denganku.
Tak ku sangka hubungan kami yang awalnya bahagia harus ternodai karena hadirnya orang ketiga di hubungan kami. jika biasanya istrilah "Ipar adalah maut itu nyata" kali ini tidak berlaku di rumah tanggaku! nyatanya orang ketiga dalam hidup kami adalah Mertuaku sendiri.
Bisakah aku menjalani kehidupan ku setelah ini? Ikuti kisah ku!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon queenindri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menguping
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Anton keluar dari rumah hingga sampai di samping mobilnya, saat Anton ingin membuka pintu mobilnya tiba-tiba saja terdengar suara Motor yang berhenti di depan gerbang rumah dan turunlah bela dari sana!
"Sayang, Bella. kamu udah pulang ya? maaf ya jika mas telat jemput kamu!"Ucap Anton yang baru saja melihat bela berjalan masuk ke pekarangan rumah mereka.
Bella memutar bola matanya malas, lagi-lagi sang suami mencari-cari alasan hanya untuk membela diri. "Heem gak apa-apa mas, lanjutin aja sepeti itu!"Ucap Bella sembari melanjutkan langkahnya menuju ke dalam rumah. Saat bela ingin menuju kamarnya, ia di kaget kan dengan kemunculan ibu mertuanya yang baru saja keluar dari kamarnya bersama Anton."Ibu!!???"Tegur Bella
Deg
Ibu Dona seketika menghentikan langkah kakinya. jantungnya berdetak tidak karuan karena menyadari jika itu adalah suara Bella. Perlahan Ibu Dona berbalik untuk menatap ke arah Bella yang saat ini nampak menatapnya dengan curiga.
"Ibu sedang Apa? kok keluar dari Kamar Bella?"Ucap Bella penuh selidik, tanpa mau melepaskan tatapan matanya kepada Ibu Dona.
"Eh itu, itu Bella. ini tadi ibu mau mengecek Spray kasur di kamarmu udah waktunya ganti apa belum? ya kalau belum sekalian akan ibu ganti dengan yang baru! kebetulan ibu juga mau nyuci!"Ucap Ibu Dona dengan berbohong.
"Hah? Tumben buk? biasanya juga sejak Bella tinggal di sini, spray ranjang Bella sendiri yang ganti! kok hari ini ibu rajin sekali? aku juga baru tau kalau ibu nyuci malam-malam begini? gak biasanya gitu Lo bu!"Ucap Bella yang masih saja menekan Ibu Dona agar jujur.
"Ada apa ini?"Tiba-tiba saja Anton datang dengan wajah penuh tanya karena melihat sang istri dan Ibu tirinya sedang berdebat."Kamu kenapa sayang?"Tanya Anton sembari mengelus pundak sang istri.
"Ini Lo ton, istri kamu kayaknya curiga sama Ibu! padahal kan tadi kamu sendiri yang nyuruh ibu buat bersihin kamar kamu, karena istri kamu sibuk terus! iya kan?"Ucap Ibu Dona.
"A____ Apa? Ucap Anton dengan terbata karena belum mengerti.
Ibu Dona nampak mengedipkan sebelah matanya Guna mencari pembelaan.
"Ehh iya, mas Lupa Bella. tadi mas sendiri yang nyuruh ibu buat bersihin kamar kita! mas takut kamu kelelahan jika pulang kerja juga masih harus membersihkan semuanya! toh ibu kan nganggur di rumah, jadi biar ibu saja yang membereskan semuanya!"Ucap Anton guna menyakinkan Bella.
Ibu Dona nampak melorot tajam karena mendengar Pernyataan Anton seakan menghina dirinya yang tidak kerja dan membanding-bandingkan dirinya dengan Bella yang memang bekerja sebagai dokter.
"Sialan Anton, malah menghina aku sepeti itu? padahal kan aku juga capek kerja! kerja nglayanin dia di kasur karena istrinya yang hanya bisa bekerja.
"Oh gitu, makasih ya mas udah ngertiin aku!"Lagi-lagi Bella berusaha mengalah demi dapat melanjutkan rencana penyelidikannya, agar sang suami tidak curiga.
Setelah selesai berbicara dengan urusannya, Bella pamit untuk masuk ke dalam kamar lebih dulu karena ingin beristirahat. Bella masuk ke dalam kamarnya sembari merenggangkan otot-otot tangan dan juga lehernya yang terasa tegang sejak tadi.
Buk
Bella menjatuhkan tas di ikuti dengan tubuhnya yang sudah terlentang di atas ranjang."Mencurigakan."Ucap Bella sembari memejamkan matanya.
Sementara setelah Bella masuk ke dalam kamarnya, Anton nampak memastikan dulu jika sang istri tidak akan keluar lagi. Setelah itu ia menarik tangan ibu Dona untuk menjauh dari kamarnya dan membawanya untuk keluar ke belakang dapur.
Tanpa di sangka Anton, Bella bangkit dari duduknya dan ingin berjalan membersikan tubuhnya ke arah kamar mandi.
cklek
Saat bela membuka pintu, ia sempat mengerutkan keningnya karena tidak mendapati sang suami dan ibu tirinya ada di sana."Bodi amat!"Ucap Bella sembari mengangkat kedua bahunya seraya keluar menuju ke arah kamar mandi yang ada di samping dapur.
Namun saat ia berjalan di samping pintu, tak sengaja ia melihat siluet dua orang manusia seperti sedang berdebat! seketika itu juga jiwa kepo Bella meronta-ronta untuk tau apa yang sebenarnya di bicarakan oleh keduanya. Bella sudah bisa menebak jika kedua orang itu adalah suami dan juga mertuanya, karena mereka hanya tinggal bertiga. Sesampainya Bella di belakang pintu, ia mencari tempat aman untuk bersembunyi supaya tidak ada yang tau keberadaan dirinya.
"Kamu ini kenapa sih ton?"Ucap Ibu Bella setelah tangannya terlepas dari cekalan Anton.
"Ibu yang kenapa?Ibu sedang apa tadi di kamar saya?"Ucap Anton yang nampak murka dengan perilaku ibu tirinya yang semakin hari semakin berani saja!.
"Lah kamu lupa tadi kamu sendiri yang mendorongku ke atas ranjang mu? jadi wajar di g kalau aku keluar dari sana!"Ucap Ibu Dona membela diri."Lagian itu yang aneh ya istri mu itu! masak iya masalah kecil kayak gini aja di ributkan!"Ucap Ibu Dona lagi-lagi balik menyalahkan Bella.
"Bu kejadian tadi kan berjarak cukup lama sebelum kedatangan Bella, harusnya ibu bisa keluar sebelumnya tanpa di ketahui Bella! tapi kenapa ibu baru keluar sekarang, saat Bella sudah datang? memangnya apa yang ibu lakukan di dalam sana sejak tadi?Cecar Anton sedikit kesal karena hampir saja Istrinya curiga.
"Tentu saja aku menikmati tidurku di kamar itu, karena selama ini aku tidak pernah merasakan ranjang empuk mu itu? masak iya aku bella saja yang bisa tidur di sana, sementara aku tidak? kan kita sama saja tugasnya, sama-sama melayaniku di kasur juga!"Ucap Ibu Bella penuh percaya diri.
"Jaga bicara Ibu! jangan sampai Bella dengar dengan omong kosong yang baru saja ibu katakan! kalau sampai ibu berani lagi bicara seperti itu Di depan Bella, maka aku tidak akan segan-segan mengusir ibu!"Ucap Anton penuh ancaman.
Nyatanya tanpa sepengetahuan mereka, doa berusaha menguping dari balik pintu dapur. ia begitu penasaran dengan apa yang sedang di bicarakan Suami dan juga Ibu mertuanya, tapi usahanya seakan sia-sia karena ia sama sekali tidak dapat mendengarkan apa saja yang di obrolkan keduanya.
"Tapi Ton, apa yang aku katakan kan benar! aku dan Bella apa bedanya? kami sama-sama wanita yang bertugas melayaniku! trus salahku di mana?"
"Salah tentu saja salah!. kau itu ibu tiri ku, walau dulu kau pernah menjadi kekasihku tapi itu hanya masa lalu! dan Bella lah masa depanku. jangan sampai kau membuat ulah dan membuat Bella curiga padaku! ingat itu!"Ucap Anton sembari berlalu meninggalkan ibu Dona yang membuatnya selalu emosi saja.
