Menjadi seorang single mother bukanlah impian seorang Calista. Impiannya cita citanya & harapan orang tua Calista harus hancur karena kesalahan masa muda yang dilakukan Calista.
Bagaimana Calista hidup setelah menjadi seorang single mom, dan bagaimana Calista harus menjalani hidupnya saat dipertemukan dengan seorang pria yang tidak bisa dihiraukan begitu saja ?
Apa yang harus dilakukan Calista saat dia sudah berjanji untuk tidak menikah dan fokus pada anaknya, ketika diperhadapkan dengan ketulusan seorang pria yang datang menjanjikan kebahagiaan untuknya dan putranya ??
Bagaimana jikalau seseorang dari masa lalunya kembali??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chece_wullan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Mereka sudah tiba di restoran. David turun dan membuka pintu mobil untuk calista dan ibu. David lalu menggenggam tangan calista dan mengajak bapak dan ibu masuk ke restoran.
Setelah mereka masuk dan menyebutkan reservasi atas nama david, mereka diantar ke sebuah ruangan VIP. Didalam ruangan itu sudah ada Orang tua david, febi, vale dan adik adik calista.
Mereka mengucapkan selamat kepada calista secara bergantian. Orang tua david dan orang tua calista saling memeluk dan menanyakan kabar.
"Papaaa" Vale yang melihat david datang bersama calista langsung memeluk david.
"Apa kabar bang? Papa kangen banget sama abang."
"Abang juga kangen papa"
Mama memeluk calista.
"Selamat ya kak. Mama dan papa mendoakan kakak agar sukses kedepannya dan bahagia selalu yaa."
"Terima kasih mah, pah. Kakak pikir tadi mama yang mau datang. Eh gak taunya abang yg datang."
"Maaf ya sayang. Itu semua rencana abang. Katanya biar jadi kejutan. Mama ngikut aja."
"Jadi mama sama papa tau abang mau datang? Kok aku gak dikasih tau." Febi protes pada papa dan mama.
"Abang yang nyuruh. Habis nya mulut kamu tuh kayak ember bocor, gak bisa jaga rahasia. Ntar kamu bocorin ke kakak kamu."
Hahahahaha semua tertawa karena ucapan david. Sementara febi mencebikkan bibirnya.
Mereka makan siang bersama untuk merayakan kelulusan calista. Bapak sebenarnya ingin mengadakan acara syukuran di rumah, tapi calista menolaknya. Calista ingin makan siang bersama saja dengan keluarga.
Makan siang itu diwarnai dengan canda tawa. Vale duduk diantara calista dan david. David mengambil lauk untuk vale.
"Abang mau papa suapin?"
"Gak usah pah. Abang udah gede."
"Udah gede apaan. Masih bocil juga kamu bang." Rafael menggoda vale. Adik calista yang 1 ini memang sangat suka menggoda vale.
"Abang udah gede ya kak. Iya kan pah?" David mengiyakan ucapan vale agar vale senang.
"Iya sayang. Abang udah gede kok."
"Tuh kak. Papa bilang abang udah gede."
"Gak ya. Kamu masih bocil. Tidur sendiri aja gak berani. Weekk"
"Papaa, kak rafa tuh"
Vale mengadukan rafael yang tidak mau dipanggil om oleh vale itu pada david.
"Udah udah kak rafa cuman bercanda."
Calista dan yang lain tertawa kecil melihat vale yang mengadukan rafael. Vale dan rafael memang seperti tom dan jerry dirumah, selalu saling menggoda tetapi menyayangi.
David mengajak calista dan keluarganya untuk berfoto bersama di studio foto. Bapak mengiyakan ajakan david, karena ingin memajang foto mereka di rumah. Yang lain juga setuju.
"Kita mau foto sekarang bang?"
Calista bertanya. Dia sedikit ragu untuk langsung ke studio foto setelah makan siang. Make up nya sudah berantakan di beberapa bagian wajahnya karena keringat ditambah lagi mereka baru selesai makan.
"Iya yank. Kenapa?"
"Make up aku udah luntur. Hehehe"
"Aduh ibu klien. Ada MUA anda disini loh. Tenang aja."
"Tapi bener kata kakak sih bi. Kita mau pergi foto pakai baju ini?" Adinda menunjuk pakaian yang dia dan febi kenakan. Mereka berdua hanya memakai dress sederhana, karena pikirnya cuman mau makan siang.
hahahaha mereka berdua tertawa
"Eh iya ya. Kita pulang aja lah bang. ganti baju dulu."
"Iya mama setuju. Mama gak mau foto pakai baju ini. Mama mau ganti pakai dress coklat mama. Biar senada sama kebaya kakak."
mama mendukung rencana febi untuk pulang berganti pakaian.
"Okay, kita pulang dulu kalau begitu. Ini udah hampir jam 2. Kita ketemu di studionya jam 5 aja. Biar gak kemalaman. Abang kabarin temen abang yang punya studio dulu ya."
"Sipp lah bang."
David kemudian ijin sebentar ke toilet dulu. Tapi bukannya berjalan ke toilet, dia menuju ke kasir untuk membayar tagihan makan mereka. Setelah itu dia kembali dan mengajak mereka pulang.
Calista berjalan ke kasir untuk membayar, tapi kasir mengatakan kalau bill mereka sudah dibayar. Calista menoleh kepada david yang hanya menyengir sambil mengajak vale keluar resto.
Papa dan mama pulang sendiri memakai mobil yang sebelumnya dipakai febi, febi dan david ikut pulang bersama calista dan keluarganya. Karena mobil papa yang dipakai david tidak cukup memuat mereka semua, david memesan taksi online untuk febi dan adik adik calista. orang tua calista dan vale ikut mobil yang sama dengan david.
...----------------...
Sampai dirumah mereka mulai bersiap. febi memperbaiki make up calista. David berganti pakaian rumah lalu memandikan vale dan memakaikan pakaian.
Mereka semua sudah selesai bersiap. Calista dan orang tuanya tetap memakai pakaian yang sama, sama halnya dengan david. Adinda dan febi memakai dress yang senada dengan kebaya calista. Begitu juga rafael dan vale yang kompak memakai kemeja coklat. Calista sudah membawa baju ganti untuk dia pakai selesai berfoto.
Mereka bergegas menuju studio foto menggunakan mobil dan taksi online. Febi mengabari mama kalau mereka sudah on the way ke studio. Papa dan mama juga sudah dalam perjalanan.
...----------------...
Studio foto yang mereka tuju adalah milik teman kuliah david. Papa dan mama sampai terlebih dahulu. Setelah membicarakan konsep dan memilih background foto, mereka mulai berfoto mengikuti arahan dari fotografer.
Mereka bergantian mengambil gambar dengan calista. Pertama keluarga calista, mulai dari foto bersama sampai foto berdua dengan calista. Keluarga david juga tidak mau kalah. Terakhir kedua keluarga itu berfoto bersama. Setelah semua mengambil gambar, Calista mengajak david dan vale mengambil gambar bertiga.
Mereka bertiga berfoto dengan banyak pose, febi dan adinda adalah pengarah gaya mereka bertiga. Para orang tua duduk sambil memperhatikan mereka berfoto. Selesai berfoto, calista mengganti toga dan kebayanya dengan dress yang dia bawa.
Lalu papa mengajak mereka semua untuk makan malam bersama.
"Kita makan malam bareng dulu ya baru pulang. Ada yang alergi seafood gak?"
"Anak anak gak ada yang alergi seafood mas." bapak menjawab.
"Kalau gitu kita makan seafood malam ini ya. Papa yang traktir. Gimana?"
"Mau pah."
"Okay, papa ajak om dani juga ya. Biar kita tambah rame."
Mereka semua menyetujui ide papa. Mereka akan makan di restoran seafood kesukaan mama. Restoran itu mempunyai 2 lantai dan berada dipinggir pantai, jadi sangat cocok untuk makan bersama pasangan atau keluarga besar. Mama sangat semangat karena mereka akan seafood.
Sesampainya di restoran, febi menyarankan mereka memilih tempat duduk di VIP room lantai 2 yang langsung menghadap pantai. Mama dan ibu sibuk memilih menu makan malam, bapak dan papa mengobrol dimeja makan besar, sementara para anak muda berjalan ke balkon dan mulai sibuk mengambil gambar dengan view laut dan langit yang mulai menggelap.
Sekitar 15 menit kemudian om dani bersama anak anak dan istrinya sampai ke restoran. Mereka saling bertegur sapa dan bertukar kabar. Suasana makan malam itu semakin ramai dengan kedatangan om dani sekeluarga.
David mengenalkan kedua sepupunya pada calista dan adik adiknya. Anak om dani yang sulung bernama Randy, sebaya dengan calista. anak kedua bernama Riani, lebih muda 1 tahun dari rafael. Perbedaan umur mereka cukup jauh.
"Calista, selamat ya nak."
"Terima kasih banyak om. Atas bantuan om juga calista bisa kuliah."
"Om gak ngapa ngapain loh ya. Kamu dapat beasiswa karena kepintaran kamu sendiri nak. Buktinya cumlaude kan."
"Iya om, tapi calista tetap berterima kasih sama om."
Para anak muda duduk mengobrol untuk mengakrabkan diri. Randy dan riani sudah mendengar soal calista dari ayah mereka. Randy awalnya penasaran dengan sosok calista yang dari cerita sang ayah, dia bisa membuat abang sepupunya yang sangat menutup diri dari perempuan itu jatuh hati. Tapi setelah melihat dan berbicara dengan calista, dia menjadi tahu alasan abangnya jatuh hati.
Randy duduk disamping david yang sedang duduk bersama vale. Randy dulu berkuliah dan sudah bekerja di luar kota M, jadi jarang bertemu abangnya ditambah lagi david juga sekarang bekerja di kota S.
"Bang, aku gak percaya loh abang aku yang dulunya menutup diri dari cewek sekarang bentukannya begini hahaha"
"Kurang asem kamu. Bentukannya begini itu maksudnya apa hah?"
"Ya begini, jadi laki laki yang jujur aku gak nyangka. Bisa berhubungan dengan single mom dengan 1 orang anak. Bahkan anaknya deket banget sama abang."
"she was amazing, ndy. Aku belajar banyak hal sama dia. Dia kuat, mandiri, menarik, pokoknya adem aja aku liat dia."
"I know bang. Aku bisa liat itu. Bahkan riani aja yang gak gampang deket sama orang baru aja udah mulai deket sama calista."
Makanan pesanan mereka sudah datang. Mama memanggil semua anak anak yang duduk berpencar itu. Mereka semua duduk di meja makan dan memulai makan malam mereka.
.
.
.
Bersambung...
Mohon dukungan untuk karyaku yaa.
Jangan lupa like, vote dan komentarnya.
Makasih ❤❤
Tetap dukung karya author ya.
💙💙💙
thor.. keren banget ih penggambaran sosok David.
malah kan bisa jdi fitnah kalo kelamaan. apalagi status perempuan ada anak.