NovelToon NovelToon
DI BALIK AROMA

DI BALIK AROMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Murni
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Anyelir 02

Cerita seorang laki-laki yang terpikat karena aroma yang mirip dengan seseorang di masa lalunya.
Kisah seorang laki-laki yang jatuh cinta pada pandangan pertama setelah bertemu dengannya. Aroma yang menenangkan, aroma yang mengingatkannya bahwa bahagia itu sederhana tapi terasa mewah.

Lalu bagaimana kisah laki-laki itu? apakah berakhir bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyelir 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16

Hari ini adalah hari terkahir Luna untuk kembali ke tempat magang. Saat akan berangkat, terlihat pesan dari seseorang yang menjadi begitu dekat dengannya. Pesan itu berasal dari Marcel, pemilik P&LuBel. Sejak kejadian di Beijing dan pembicaraan rahasia antara Marcel dan kedua orang tuanya, Luna menjadi sangat dekat.

Bahkan pernah sekali, Marcel datang berkunjung untuk makan malam bersama atas undangan kedua orang tuanya, Luna dapat melihat bahwa kedua orang tuanya sangat menyukai Marcel.

Seperti saat ini, Marcel datang menjemput dirinya dan kedua orang tuanya menyambut dengan hangat.

"Nah, ini anak gadisnya sudah turun. Yuk sarapan bersama dulu, sebelum berangkat."

"Ma, Luna udah telat loh ini," Luna memperhatikan jam di tangannya. Dirinya lupa bahwa hari ini dirinya harus berangkat pagi karena harus melakukan pekerjaan terakhirnya dan pengumpulan laporan.

Marcel yang mengetahui kekhawatiran Luna, meminta izin pamit untuk berangkat kepada kedua orang tua Luna. Jihan menatap kesal putrinya, kemudian berjalan ke arah dapur.

Theo yang melihat istrinya sedang kesal segera menyusulnya, namun kembali duduk saat melihat istrinya kembali dengan membawa 2 tas bekal.

"Sudah mama duga akan seperti ini. Jadi bawa bekal ini, dan harus di makan, ngerti?"

Luna menerima tas bekalnya dan juga Marcel. Kemudian keduanya berpamitan untuk berangkat.

Saat di dalam mobil, Luna melihat sandwich yang sudah disiapkan mamanya untuknya. Melirik Marcel yang belum sarapan, merasa kasihan. Dengan inisiatifnya Luna menjulurkan tangannya untuk menyuapi Marcel.

"Kak Marcel sedang nyetir jadi nggak bisa makan, Luna cuma mau bantu aja."

Marcel tertawa kecil melihat gengsi milik Luna yang begitu besar. Luna terlihat lucu di mata Marcel.

Marcel menerima suapan dari Luna dengan senang hati. Luna terkejut saat Marcel menerima suapan darinya. Menatap Marcel dengan pandangan tidak percaya. Luna berpikir bahwa Marcel akan menolaknya, namun ternyata tidak. Marcel yang melihat tatapan tidak percaya Luna hanya tersenyum kecil.

"Kamu kenapa? Bukankah kamu tadi mau menyuapi saya, atau saya salah mengira?" tanya Marcel menggoda Luna.

Wajah Luna langsung memerah. Dirinya merasa malu.

"Tidak, benar kok aku mau Kak Marcel,"

"Aku?" Marcel bingung mendengar cara bicara Luna yang berbeda dari biasanya.

Luna terkejut, dirinya merasa kelepasan karena merasa sudah akrab dengan Marcel. Dirinya lupa, siapa yang ada di sampingnya.

"I-Itu, m-maksud s-saya..."

"Saya, suka panggilan aku kamu. Jadi sekarang kita manggilnya aku-kamu, begitu?" potong Marcel

"B-Bukan begitu kak,"

"Baiklah, sekarang panggilan kita aku-kamu. Aku suka itu," potong Marcel lagi

Luna yang merasa setiap perkataannya di potong oleh Marcel merasa kesal. Kemudian melirik kesal ke arah Marcel, namun dirinya tetap menyuapi roti sandwich itu ke Marcel.

"Terserah Kak Marcel aja deh," Luna menyerah untuk menyanggah

Marcel yang melihat wajah pasrah Luna langsung tertawa kecil. Ucapan tidak sengaja Luna itu adalah hal yang di tunggu selama ini oleh Marcel, karena jika hal itu terjadi itu menandakan bahwa Luna sudah merasa dekat dengannya.

Melihat Marcel tertawa, Luna memasang wajah cemberut. Dirinya selalu saja kalah jika saat berdebat dengan Marcel.

Marcel yang melihat pipi chubby milik Luna mengembung, dengan cepat menarik pipi itu dengan gemas. Tawa Marcel keluar saat melihat wajah lucu Luna yang sedang kesal bertambah.

Luna yang melihat tawa itu terpesona begitu saja. Meskipun ini bukanlah yang pertama kali dirinya melihat tawa Marcel, namun Luna selalu saja kembali terpesona begitu saja.

"Kak, lebih sering lagi tersenyum dan tertawa ya kak," pinta Luna yang melihat senyum dan tawa Marcel yang begitu lepas.

Selama ini, Luna melihat Marcel adalah sosok dingin datar. Marcel adalah sosok tegas nan menyeramkan bagi Luna saat melihatnya di televisi atau berita. Namun, kenyatannya adalah Marcel tidak semenyeramkan itu. Marcel adalah laki-laki yang manis menurut Luna.

"Iya, asal kamu selalu berada di samping saya. Saya akan lakukan apapun yang kamu minta," Marcel tersenyum ke arah Luna. Kemudian mengambil tangan Luna yang membawa roti. Kemudian mengangkatnya dan menggigit roti yang ada di tangan Luna.

"Saya lapar," ujar Marcel

Luna kembali memerah saat Marcel memperlakukannya seperti itu. Kemudian, teringat bahwa sejak tadi dirinya memakan satu roti dengannya, bertambah lah merah pipinya. Luna segera menutup wajahnya, dirinya malu menunjukkan betapa merah wajahnya saat ini.

Marcel yang melihat Luna malu karena wajah meronanya, segera mengelus lembut kepala Luna. Dirinya sungguh senang dengan perlakuan manis Luna dan tingkah lucunya ini. Baginya, Luna adalah segalanya. Tidak ada yang lebih penting di banding wajah bahagia Luna.

...****************...

Luna yang saat ini menyelesaikan tugas terakhirnya selama magang dengan tenang. Meskipun suasana berubah sejak dirinya pergi ke Beijing dan tinggal lebih lama di sana, serta kembali dengan Marcel membuat semuanya iri. Mereka selalu bergosip mengenai dirinya, padahal mereka tidak mengetahui apa yang terjadi. Bahkan orang yang ikut dalam tim itu juga ikut tidak menyukai Luna, karena mereka berpikir bahwa Luna sudah menggoda direktur perusahaan.

Putri yang tau kejadian yang sebenarnya mencoba membela Luna, namun sayang dirinya kalah. Gosip Luna terus beredar dan itu bukanlah suatu berita yang mengenakkan untuk di dengar.

Rina, sebagai mentor dari Luna dan Putri sangat mengetahui bagaimana anak didiknya. Namun, dirinya jiga tak bisa banyak membatu meredam gosip yang beredar.

"Luna, bagaimana selama tugas di sini? Apakah kamu nyaman?" tanya Gustav yang sambil memeriksa dokumen yang di bawa Luna

"Nyaman saja pak, malah saya senang berada di sini. Banyak hal yang baru saya pelajari."

Melihat senyum Luna, Gustav tau bahwa senyum itu juga menyimpan kepedihan saat melihat rekan kerjanya sendiri cemburu dan iri padanya hingga menyebarkan gosip yang tak benar mengenai dirinya.

"Luna, mengenai gosip itu-,"

"Saya tau pak, saya tidak akan mendengarkannya dengan serius. Lagipula kita tau bukan seperti itu kenyataanya, bukan?" potong Luna. Dirinya tau apa yang dipikirkan Gustav saat ini, namun hal itu tidak akan menganggu dirinya.

"Benar, jangan dengarkan mereka. Kerjakan saja apa yang menjadi tugasmu. Lagipula, hari ini terkahir kan?"

"Benar," Saat akan pergi, Luna terpikirkan sesuatu

"Pak, soal ini jangan-,"

"Saya tau, saya tidak akan beritahu Marcel. Jika sampai Marcel tau, krang itu sudah tidak ada di sini sekarang," potong Gustav

Luna bernafas lega saat Gustav mengetahui apa yang dimaksudkannya. Kemudian, Luna berpamitan untuk pergi dan kembali bekerja.

Lo tau nggak sih, tadi Luna itu masuk ke ruangannya bos lama banget. Centil banget sih

Eh iya kah? Masa semua mau di embat sama dia

Cantik sih, tapi centil gila

Iya, masa bos sama direktur mau diembat semua

Eh, tapi dia deket juga nggak sih sama Alan

Eh, Alan mah cuma remah-remahan kalau disandingkan sama bos dan pak direktur.

Kalau gue jadi Luna sih mending milik Pak direktur.

Iya, meskipun Alan itu ganteng tapi soal duit sih gue juga milih bos atau pak direktur

Luna merasa lelah saat tak sengaja mendengar bisikan saat di akan ke pantry kantor. Hanya karena dirinya pulang bersama Marcel, dan dekat dengannya membuat semua menjadi seperti ini.

Bahkan, drinya tidak dekat dengan Alan tetap saja disangkut pautkan. Luna yang tak tahan mendengarkan ucapan mereka segera pergi entah kemana.

Tak jauh dari Luna berdiri tadi, Putri memperhatikan Luna. Putri yang sudah tak tahan dengar gosipan itu segera berjalan dan masuk ke dalam ruang CEO.

Gustav yang terkejut melihat kedatangan Putri, teman Luna secara tiba-tiba. Melihat wajah Putri yang kesal, membuat Gustav memilih diam dan menunggu Putri untuk mengatakannya.

"Pak, bisa bantu saya?" tanya Putri

Dirinya tau bahwa Gustav adalah teman Marcel, orang yang sedang dekat dengan Luna. Jika dirinya mengatakan rencananya pada Gustav, mungkin saja dirinya mau membantunya.

"Apa yang bisa saya bantu?" tanya Gustav yang penasaran dengan pemikiran Putri

"Saya mau bantu Luna buat meredam gosip saat ini, pak. Dan saya membutuhkan bantuan Pak Gustav intuk itu," ujar Putri sambil menunjukkan sebuah flashdisk yang dibawanya.

Gustav menyeringai senang saat melihat Putri yang berani. Kemudian dirinya mengangguk setuju. Dirinya harus membereskan ini terlebih dahulu, sebelum Marcel mengetahui hal ini terlebih dahulu.

"Baiklah, apa yang bisa saya bantu?" tanya Gustav sambil tersenyum dengan penuh menyimpan rahasia

1
Noveria_MawarViani
Semangat thor
Noveria_MawarViani
Suka ceritanya.

Jangan lupa follback dan saling dukung ya.
DimensionalEater
mampir kak 🗿
Anyelir: hai kak, selamat datang dan selamat membaca
Semoga suka ya/Smile/
total 1 replies
Aisaka
whatsup Beijing😎
Anyelir: yoo bro 😎🤟
total 1 replies
Author Sylvia
Luna ini jujur amat jadi cewek, jual mahal sedikit kenapa sih
Anyelir: wkwkwk jujur amat mbak
total 1 replies
®️ed 🔱hite
aku dah mampir. nice story
Anyelir: thank you, bro
total 1 replies
Nurhani ❤️
tulisannya udah rapih kak, enak di baca/Proud/semangat yahh/Kiss/ jangan lupa mampir
Anyelir: wah, thanks ya udah mampir
total 1 replies
liynne~
lanjut dong thor, penasaran 🙏
Author Sylvia
lanjut kak, ditunggu up karyanya yang lain🤭
Theodora
Gambarnya bagus kok 👏👍
Anyelir: wahh makasih loh
total 1 replies
Zhen Yi
semangat kakk🤍🤍
mmpir punyaku juga kakk😻😻
Gondrongbegaol
aroma semerbak membuat ku luluh
Gardavan
gambarnya bagus. semangat ya thor
Anyelir: hehehe, makasih 😊
total 1 replies
Claire
mampir!!/Scream/
Anyelir: thank you /Determined/
total 1 replies
Anindya Gayatri
semangat author
Anyelir: kamu juga ya
total 1 replies
Anyelir
Keren 👍
Nakakapagpabagabagッ
mampir kak eheheheh lanjut terus
Michellea (klepon ijo)
u-hg anak gemoy ni mah ceritanya
Marshanda maulia Putri
semangat berkarya kak, jangan lupa untuk rate bintang 5 cerita Istri Tengil Pak Dosen ya...
Anyelir: done ya kak, makasih udah mampir
total 1 replies
Marshanda maulia Putri
mampir kak ke cerita ku, judulnya Istri Tengil Pak Dosen
Anyelir: oke kak, tunggu ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!