Dua remaja tsundere yang beranjak dewasa, memiliki cerita hidup yang kelam masing masing dan dipertemukan oleh takdir.
Dengan status sosial yang bagaikan langit dan bumi, melewati lika liku percintaan di sekolah yang bergejolak.. akankah mereka berakhir bahagia?
Selamat menikmati kisah mereka !!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ElizabethMelyna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siapakah Penyelamat itu?
" lepaskan...tolong... " Teriakan Anna pun seketika di bungkan oleh tangan Robi, dan ia membisikkan sesuatu yang mengerikan ke telinga Anna.
" Sekali lagi kamu berteriak.. Aku tidak akan segan membawa mu ke motel, dan meniduri mu bergiliran. Duduk diam dan minum. " Kata Robi dengan jahat nya, sambil memegang dada Anna.
Sekujur tubuh Anna pun gemetar tidak karuan, apalagi ia berada di tempat yang tidak pernah ia kunjungi sebelumnya.
Anna dipermainkan dan dilecehkan oleh Robi dengan mudah nya..
Ia hanya bisa menangis ketakutan.. Namun semakin ia menangis, semakin banyak minuman beralkohol yang Robi tuangkan ke mulut Anna.
" uhuk uhuk uhuk.. " Anna pun tidak bisa meminum nya dan terus meronta sebisa nya.
Tidak ada seorang pun yang peduli, karna itu adalah hal biasa di lingkungan itu..
Ponsel Anna terus berdering mendapati panggilan dari Lexi.. Namun Robi dan kawan kawan nya dengan cepat mematikan ponsel Anna.
" Tidak ada yang akan menolong mu sekarang. " Kata Robi sambil mencengkeram wajah Anna yang kacau balau.
Anna pun mulai memikirkan berbagai macam cara dan mencoba menenangkan diri agar bisa segera pergi dari sana.
Robi pun tampak lengah dan berdiri menjauh untuk menerima telepon, sedangkan para gerombolan nya sedang asyik menikmati minuman keras dan bermain bersama wanita wanita panggilan yang menjual tubuh nya.
" Sekarang.. " Gumam Anna secepat kilat melarikan diri keluar dari tempat rusuh itu.
" Dasar bodoohh, kenapa tidak kalian awasi. " Sahut Robi yang melihat Anna berhasil keluar dari tempat itu.
Anna berlari secepat yang ia bisa tanpa memperhatikan arah, namun semakin ia berlari semakin ia kehilangan arah.
Sedangkan Robi dan kawan kawan nya mulai terlihat mengejar di belakang Anna.
" Hei wanita jalaang.. Awas kalau sampai tertangkap. " Teriak Robi membuat Anna kembali berlari, namun tidak ada tempat untuk nya bersembunyi.
Nafas nya mulai terengah engah, ia pun beristirahat dan bersembunyi di sebuah mobil mewah jeep rubicon berwarna hitam.
Air mata dan rasa takut nya tak terbendung, ia hanya ingin pergi dari tempat itu.
" Minggir !!! " Terdengar suara berat seorang pria yang berdiri di samping nya.
Pakaian yang serba hitam, topi hitam, jacket hoddie hitam dan sebatang rokok yang menyala di tangan.
Anna yang dalam posisi merunduk pun melihat ke atas dan wajahnya tidak begitu jelas.
" Kamu tuli ya.. Minggir !!! " Sahut lelaki yang terlihat badboy itu ketus.
Gerombolan Robi pun terdengar mendekat dari langkah kaki mereka.
Anna tidak tahu harus berbuat apa, ia hanya bisa menutup mulut nya ketakutan.. Bahkan tidak lagi memiliki energi untuk berdiri.
" Sialaann. " Ucap lelaki misterius itu sambil membuang puntung rokok nya di dekat Anna.
Namun kedua mata nya melihat kondisi Anna yang berantakan saat itu dan memperhatikan gerombolan Robi mulai mendekat ke arah mobil nya.
Tanpa banyak kata..
Klik
Pria itu membuka pintu mobil nya..
" Masuk " Kata lelaki itu tiba tiba.
Anna pun masih bingung dengan situasi ini dan tidak bisa fokus.
" Dasar bodoh. " Kata lelaki itu menarik tubuh Anna dan mendorong nya masuk ke dalam mobil nya.
Kaca film mobil yang gelap, tidak memungkinkan orang melihat ke dalam mobil.
Robi pun mendekat dan hendak melihat ke sekeliling mobil.
Namun ia gentar dan terintimidasi dengan tatapan lelaki tinggi bertopi itu.
" Ayo " Kata Robi dengan nyali ciut ketakutan dan kabur menjauh.
Namun saat berlari menjauh.. Robi menghentikan langkah seperti menyadari sesuatu.
" Aku sepertinya mengenali orang itu." Gumam Robi tidak jelas.
Anna yang ada di bangku belakang akhirnya bisa bernafas lega ketika melihat diri nya sudah aman dan Robi pergi menjauh tidak terlihat lagi.
Hiks hiks hiks..
Tanpa pikir panjang.. Anna menangis dengan keras sejadi jadi nya meluapkan rasa frustasi nya..
Begitu mengerikan hal yang dia alami malam ini..
Lelaki misterius itu mendengar suara tangisan Anna..
ia mengurungkan niat nya untuk membuka pintu mobil nya..
Ia membalikkan badan bersandar di mobil dan kembali menyalakan sebatang rokok nya sambil menunggu gadis itu berhenti menangis.
ia mengambil ponsel nya yang terus berdering.
" berisik sekali.. " Kata nya sambil menerima panggilan itu.
" Aku.. pulang terlambat hari ini. " lanjut lelaki itu dan mengakhiri panggilan.
Sedangkan Anna masih terus menangis meluapkan emosi nya.
30 menit berlalu.. Anna mulai tenang dan menghapus air mata nya.
Ia melihat kaos nya basah, rambutnya terurai berantakan dan ia pun akhirnya menyadari.. Bahwa ia membuat seseorang menunggu di luar.
Anna pun bergegas keluar dari mobil dengan perasaan sungkan dan masih takut.
" Terima.. Kasih. " Ucap Anna lirih, dan suara nya masih terlihat ketakutan.
" Hmm pergilah. " Usir lelaki itu.
Anna pun terpaku melihat lelaki itu saat ia mulai mengenali wajah nya.
" tunggu. " Sahut Anna menarik ujung hoddie lelaki itu.
" Berjalan lah ke arah sana, area itu aman. Jangan takut. " Ucap lelaki itu seraya pergi meninggalkan Anna dengan mobil nya.
" Wajahnya mirip.. Tapi suaranya berbeda. " Gumam Anna bingung.
Ia pun pergi ke arah yang di tunjukkan oleh lelaki misterius itu dan benar.. Tak ada 1 orang pun yang mengganggu nya disana.
Dengan aman.. Anna berhasil naik bus kota dan kembali ke rumah nya.
Di sisi lain.. Dari kejauhan, masih terlihat mobil lelaki itu.
Saat Anna sudah berada di dalam bus, mobil lelaki itu pun juga ikut pergi ke arah yang berbeda.
Keesokan hari nya di sekolah..
Anna masuk kelas dengan wajah yang sangat kesal dan dingin.
Lexi pun dengan segera menghampiri nya.
" Kemana saja kamu semalam? Kenapa tidak datang dan tidak bisa dihubungi? " tanya Lexi khawatir.
Anna pun terdiam namun kedua matanya memperhatikan wajah Lexi dengan seksama.
" Apa pria bertopi semalam, itu kamu?? " Gumam Anna ragu dan bingung.
" Good morning gaes. " Sapa Amanda dengan riang gembira nya setelah menempatkan Anna dalam bahaya.
Pandangan Anna pun beralih ke Amanda, dengan berani ia menghampiri meja Amanda..
" Hellooo.. Anna.. Apakah kemarin kamu ber senang senang?? " Ejek Amanda sambil tertawa puas.
PLAAAKK
Tamparan keras pun mendarat ke wajah Amanda tanpa segan dan membuat seisi kelas terkejut.
" Aku ingin sekali mencabik cabik mu.. Kuperingatkan untuk terakhir kali nya, perbuatan mu yang rendahan ini.. Tidak akan membuatku mundur dari tempat ini. " Kata Anna penuh penekanan.
" Kamu.. Apa kamu tahu resiko setelah melakukan semua ini padaku? " Jawab Amanda mengancam.
" Aku tahu.. Kamu pasti akan merengek ke orang tua mu untuk menyingkirkan ku.. Karna hanya itu yang bisa kamu lakukan.. karna kamu hanyalah gadis manja dan bodoh yang tidak bisa apa apa tanpa orang tua mu. " Ejek Anna tanpa takut, setelah apa yang dialami nya semalam.. Begitu membekas.
" Anna.. Tenanglah. " Kata lexi mencoba melerai.
" Aku pasti akan membalas mu.. " Sahut Amanda semakin mendendam.