NovelToon NovelToon
Bisa Apa Janda Sepertimu?

Bisa Apa Janda Sepertimu?

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Chicklit
Popularitas:867.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Surya Suryan

Dinda yang berawal mengetahui jika rumah tangganya selalu baik-baik saja, ternyata salah. Kehadiran orang ketiga membuatnya harus berpisah dengan suaminya, yang bernama Dimas.
Awalnya ia rapuh, namun ketika ucapan Dimas penuh dengan penghinaan terhadap Dinda, akhirnya ia bangkit untuk mencari kehidupannya sendiri.
Dimas yang menyesal dengan perbuatannya, perlahan mendekati kembali Dinda untuk meminta maaf. Namun, adanya kehadiran seorang pria yang selalu menjadi pelindung Dinda.

Siapakah dia? Saksikan terus ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surya Suryan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 26 Sungguh hari sial

Saat di dalam mobil, semuanya masih terasa hening. Kedua orang tua Dimas tak ada yang memulai pembicaraan. Lidya juga sama, hanya kegelisahan apalagi keberadaannya kini bersama dengan orang tua Dimas. Ia tak menginginkan masalahnya tercium oleh mereka.

Kejadian tadi malam menyisakan rasa khawatir yang mendalam, ia hanya terpaku pada lamunannya. Sehingga saat Dimas melihatnya tengah berada dalam lamunan, Dimas pun merasa aneh.

'Kenapa Dinda tak membeberkan semuanya? Apa dia takut akan ancaman ku? Apa mungkin dia mempunyai rencana lain? Aku benar-benar harus memikirkan sesuatu untuk ke depannya'. Ucap batinnya yang gelisah.

"Kau kenapa Lidya? Kau terlihat sangatlah mengkhawatirkan sesuatu". Tanya Dimas, namun Lidya masih tetap dengan lamunannya.

"Lidya.." Panggilnya lagi, dan masih tak ada sahutan darinya. Dimas pun sengaja menepuk bahunya agar tersadar dari lamunannya, namun malah membuatnya kaget. Dimas semakin merasa keheranan dengan sikap Lidya kali ini.

"Ada apa, Mas?" Tanya Lidya gugup.

"Kau kenapa? Dari tadi aku menanyakanmu kenapa, kau masih saja diam tak bergeming". Ucap Dimas yang sedikit kesal.

"A-aku.. Tak apa-apa.. eemmhh... Ya, tak apa-apa". Jawab Lidya gugup.

"Kau yakin?" Tanya Dimas untuk meyakinkan.

"Iya, mungkin karena aku sedang hamil, jadi mood-ku sering berubah-ubah". Jawab asal Lidya.

"Saya masih tak percaya dengan kehamilannya adalah hasil perbuatan Dimas. Mungkin saja orang lain pun turut melakukannya". Ketus Utami, yang masih merasa benci dengan kehadiran Lidya di keluarganya.

Belum usai masalahnya yang semalam, Lidya mendapat masalah baru dari seorang mertuanya. Sebenarnya, hatinya sudah memanas namun ia tahan agar tak menambah masalah menjadi besar. Itu akan membuatnya semakin bingung, karena akan banyak di kejar oleh masalah.

"Pokoknya Ibu tidak akan menganggapnya menantu sebelum hasil test DNA menyatakan, bahwa bayi yang di kandungnya adalah anak dari Dimas". Kekeh Utami yang masih dengan pendiriannya.

"Sudahlah Bu, nanti aku buktikan semuanya. Jangan menyesal saja Ibu, jika memang bayi ini adalah anak Mas Dimas". Jawab Lidya yang sudah tak tahan dengan sikap Ibu mertuanya.

"Heuh.. Saya sangat tak yakin dengan keberanianmu Lidya, semoga saja kamu bisa mempunyai cara untuk mengelabui Dimas kembali". Remeh Utami terhadap Lidya.

Lidya hanya bisa mendengus kesal, kenapa hidupnya selalu dirundung masalah? Pasti sudah tahu betul 'kan, jika memang dia pembuat onar? Pastilah itu penyebab dari masalahnya, semua itu karena ulahnya sendiri.

'Dasar tua bangka, lihat saja nanti ke depannya. Aku pasti akan memberimu pelajaran seperti orang tua Dinda. Yahh, meskipun kematiannya secara tidak sengaja. Tapi jika kau terlalu mengurusi kehidupanku dengan Mas Dimas, kau akan tahu akibatnya'. Lirih hati Lidya yang menyimpan kekesalan dalam hatinya.

**

"Ayahh.. Bertahanlah, aku sangat berharap kau tak meninggalkanku saat ini. Hanya kau yang aku harapkan setelah Ibu pergi dengan tenang. Maafkan aku, maafkan atas kesalahanku yang membuat hidup kalian seperti ini.." Lirihnya dengan tetesan air mata yang membanjiri pipi mulus Dinda.

Yanwar kini tengah berbaring di ruang ICU. Karena beberapa tinjuan yang sangat kuat membentur kepalanya, ia sampai tak sadarkan diri sampai saai ini.

Tinjuan itu membuat pendarahan di dalam otaknya, sehingga harus segera mengambil langkah operasi untuk selanjutnya. Yang memang di jadwalkan besok.

Kevin sendiri yang mendatangkan dokter terbaik untuk masalah ini dari luar negara. Ia ingin melakukan yang terbaik untuk Ayahnya Dinda, agar kesehatannya kembali pulih.

"Dia pasti bertahan, kau harus yakin itu. Dia pasti menyayangimu, jangan terlalu larut dalam kesedihan. Semua sudah di atur oleh-Nya, sebaiknya kau berdoa untuk kesembuhan Ayahmu". Ucap Kevin yang berada di belakang Dinda.

Dinda hanya mengangguk tanpa berbicara dan melangkahkan kaki menuju mushola yang berada di rumah sakit tersebut. Ia pun mengambil whudu dan melangsungkan shalat sunnah, setelah itu ia melantunkan do'anya.

"Dia memang wanita yang baik". Lirih Kevin.

**

Setelah Dimas mengantarkan Lidya ke rumahnya, ia pun kembali melanjutkan perjalanan menuju kantornya.

Namun saat Lidya hendak memasuki rumahnya, ia sontak kaget dengan sosok pria yang kini tengah duduk manis di kursi depan terasnya.

"Arvin.." Lirihnya.

"Hai sayang, bagaimana calon anak kita? Dia sehat 'kan? Aku sangat merindukannya". Ucap Arvin dengan seringaian tajamnya.

"Jaga ucapanmu, ini anakku. Bukan anakmu". Elak Lidya dengan wajah memerah menahan amarah.

"Tahan emosimu sayang, kau lupa ya? Laki-laki itu sudah mengacuhkanmu dalam beberapa bulan ini, kemudian aku menawarimu tidur dan kau mau-mau saja. Malah kau terlihat sangat senang dengan ajakan ku. Tapi sayang, kau tak mau aku nikahi. Padahal aku yakin dia itu anakku". Jelasnya, tanpa memperdulikan sekitar.

"Diam kau, ini bukan anakmu. Dia anak Mas Dimas, dan aku yakin itu". Ucap Lidya yang semakin tersulut emosi.

"Aku sangat yakin jika laki-laki yang kau perjuangkan itu mandul. Kau pikir saja, berapa kali kau melakukannya tapi tak juga hamil 'kan? Tentulah dia memang mandul". Ejeknya dengan masih mempertahankan seringaiannya.

"Cukup.. Aku sudah tak berurusan denganmu, aku sudah memberimu uang yang besar dan.."

"Kenapa kau memberi uang kepadanya Lidya?" Tanya Dimas yang baru saja ada di belakang Lidya. Lidya tersentak, bagaimana ia bisa ada di belakang? Sedangkan tadi ia sudah pamit untuk pergi bekerja.

"M-mas.." Sahutnya gugup, namun ia segera berlari ke belakang Dimas.

"Di-dia ingin memerasku Mas, katanya ia ingin meminta sumbangan. Tapi setelah aku memberinya uang lima puluh ribu, ia menolaknya karena kurang". Ucapnya berbohong. Namun Arvin hanya tersenyum licik ke arahnya dan sedikit mendekati Lidya yang berada di belakang Dimas.

"Kamu sangatlah pandai berakting, aku salut". Ucap Arvin sembari menepuk tangannya beberapa kali dan berlalu meninggalkan mereka berdua.

Lidya sangat lega dengan kepergiannya, namun masih ada satu hal lagi yang kini membuatnya bingung, yaitu menjelaskannya kepada Dimas.

'Aarrgghhh... Sugguh hari sial, kenapa bisa-bisanya masalah terus berdatangan'. Lirihnya frustasi. Kemudian ia mengalihkan pandangan ke arah mata Dimas, tentu saja ia memandang tajam ke arahnya. Lidya hanya mendengus kesal dengan semua kesialan ini.

"Jelaskan ada apa ini?" Tanya Kevin kembali.

"Aku sudah jelaskan tadi, Mas. kenapa kamu percaya terhadap orang lain? Kamu anggap aku apa?" Dusta Lidya yang berpura-pura menangis di hadapan Dimas.

"Ya sudah.. Aku sedang buru-buru, ada dokumen penting yang harus aku ambil". Jawabnya dengan bergegas memasuki rumahnya.

Lidya baru bisa bernafas lega dengan semua keadaan ini, meskipun belum tentu ke depannya ia akan selamat. Namun ia harus berfikir keras setelah ini, agar semuanya berlalu tanpa meninggalkan bekas.

1
Farhah Ali basebe
Wahhhhh di gantung dari 2023 sampai sekarang 2025 🤣🤣 padahal PINISIRIN TAU THOR
Isabela Devi
org kaya gitu pantas di cambuk
Milad Khusnul
Biasa
Isabela Devi
org iri pasti selalu ada
Isabela Devi
bagus Dinda
Isabela Devi
gmn Dimas sekarang malah terbalik
Isabela Devi
Lidya knp nyalahin org lain
Isabela Devi
Lidya knp nyalahin org lain
Isabela Devi
Dimas gila, dia yang selingkuh malah dindah yg salah
Isabela Devi
moga ibunya cepat sembuh
Isabela Devi
kasian
Teh Euis Tea
lah koplak dia yg salah make nyalahin orang lain dihhh tak sleding nih
Teh Euis Tea
makleb kan jawaban dinda kaya numpang darii orangtua aj udah sombong, sombong tuh klu kaya hasil sendiri baru dah sombong
good dinda
SR.Yuni
aku ga suka Dinda manggil mas ke Dimas ini, harusnya diganti panggilannya....
Nabila Ramadhani
Luar biasa
Henny Sahriani10
keren banget.. luar biasa
Ai Maswah
Luar biasa
Rostin Dawi
lanjutanx mana
Puspa Veda
cerita ga jelas... lama ga ada update payah
Titik Supadmi
next thor.... 👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!