NovelToon NovelToon
KARMA

KARMA

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Hamil di luar nikah / Romansa / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:594.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: santi.santi

Novel ini menceritakan tentang sebuah KARMA yang di terima oleh Mesya, si pemeran antagonis dalam hubungan Bisma dan Alya.
Dalam hidup Mesya, Bisma adalah dunianya, jadi dia menghalalkan segala cara untuk menghancurkan hubungan Bisma dengan Alya.
Namun satu kesalahan yang di buat Mesya hingga membuat Alya hamil dengan orang suruhannya, sehingga membuat kekasih dari Bisma itu trauma berat dan mengakhiri hidupnya.

Bisma yang tidak terima dengan apa yang Mesya perbuat sampai dia kehilangan wanita yang ia cintai, dia memutuskan untuk membalas semua perbuatan Mesya.
Bisma benar-benar membuat Mesya hancur sehancur-hancurnya.
Bagaimana cara Bisa membalas dendam??
Apa Mesya sanggup bertahan di saat semua orang sudah pergi meninggalkannya??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mulai peduli

"Mesya!!"

Perlahan Mesya memutar tubuhnya ke belakang.

"Ferry??"

"Apa kabar Mesya??"

Mesya mencoba tersenyum melihat pria yang tiba-tiba muncul di hadapannya setelah enam bulan itu.

"Bukannya kamu sudah tau dan melihat sendiri keadaanku selama ini?? Kenapa masih bertanya?? Basa basi mu itu tidak bagus sama sekali Fer!!" Meski Mesya masih sangat terkejut dia tetap mencoba mengendalikan dirinya.

"Kamu memang tidak pernah berubah Mesya, kamu selalu bisa membuat orang mati kutu ketika berbicara dengan mu" Canda Ferry untuk membuat suasana di antara mereka mencair.

Dari perkataan Mesya tadi, Ferry yakin kalau wanita hamil itu sudah tau jika dirinya dan Bisma terus mengawasinya.

"Kamu benar Fer, wanita sepertiku memang tidak akan pernah berubah. Gambaran wanita yang jahat memang sudah sangat melekat padaku. Jadi mau seberapa keras aku berusaha merubahnya, tetap tidak akan bisa" Ucap Mesya dengan sedih.

"A-aku tidak bermaksud begitu Mey. Jangan salah paham dulu, ak..."

"Tidak papa Fer, itu memang kenyataannya" Mesya menunjukkan senyum kecutnya.

"Sudah Mesya jangan di bahas lagi, aku tau kalau kamu sudah berubah. Aku datang menemui mu hanya untuk memberikan ini"

Mesya melihat ke arah kantung plastik yang bertuliskan klinik kandungan tadi.

"Apa ini??"

"Obat dan Vitamin untuk anak mu" Jawab Ferry yang meraih tangan Mesya untuk menerima obat itu dari tangannya.

"Kamu mengikuti ki sampai ke sana??"

Mesya menyeringai dan menggelengkan kepalanya tak percaya.

"Jadi Kak Bisma benar sudah tau tentang kehamilanku ini??"

Ferry mengangguk ragu. Melihat kekecewaan di mata Mesya saat ini.

"Sejak kapan??"

"Sejak kamu pingsan di makan Papamu"

Hati Mesya mencelos. Bisma sudah mengetahuinya selama itu. Tapi pria itu masih tega merampas koper dan dompetnya waktu itu.

"Lalu kenapa kamu menebus obat ini untukku?? Apa ini juga perintah Kak Bisma??" Lagi-lagi Ferry hanya mampu mengangguk. Entah mengapa dia jadi gugup di hadapan Mesya yang saat ini.

"Kenapa?? Bukankah dia tidak pernah menginginkan anak ini?? Lalu kenapa dia melakukan semua ini sekarang??"

"Bawa ini kembali, aku bisa menebusnya sendiri lain waktu" Mesya kembali menyerahkan plastik obat itu kepada Ferry.

Dia tidak marah pada Bisma. Tapi dia kecewa, ternyata sudah selama itu Bisma mengetahui kehamilannya. Dan baru sekarang pria itu menunjukkan perhatiannya.

"Mesya, aku mohon terimalah ini. Ingat kondisimu saat ini. Kalau kamu tidak mau menerima obat ini karena Bos, setidaknya pikirkan kesehatan anakmu. Bukankah kamu sangat menyayanginya??" Mesya terdiam sejenak. Obat itu memang sangat dia butuhkan untuk perkembangan janinnya.

"Baiklah, sampaikan terimakasih ku kepadanya. Lain kali tidak perlu melakukan semua ini. Aku tidak mau merepotkan Kak Bisma karena benihnya yang tumbuh di dalam wanita j*lang seperti ku. Aku pergi dulu"

"Tunggu Mesya!!" Mesya berhenti namun tak ingin membalik badannya kepada Ferry.

"Pakailah uang ini untuk membeli makanan yang bergizi untuk mu dan anakmu" Ferry mengulurkan beberapa lembar yang kepada Mesya.

Air mata yang sejak tadi Mesya tahan akhirnya luruh juga saat ini. Bukan seperti ini yang dia inginkan, jika Bisma memang peduli kepadanya, setidaknya pria itu menemuinya sendiri. Bukan dengan mengutus orang lain, bahkan memberikan uang itu layaknya kepada seorang pengemis.

"Ini Kak Bisma lagi yang menyuruh mu??" Ferry diam tanpa kata.

"Ferry, katakan kepadanya. Terimakasih karena sudah menebus obat ini untukku. Tapi aku tidak bisa menerima uang itu. Kalau masalah memberikan makanan yang bergizi untuk anakku, pasti aku akan berkerja lebih keras lagi. Jadi katakan terimakasih untuk rasa empatinya ini. Sudah cukup aku menghancurkan masa depan Kak Bisma, jadi aku tidak mau merepotkan dia hanya karena kehamilanku ini"

Mesya melanjutkan langkahnya lagi dengan hatinya yang terasa begitu pedih.

"Satu lagi Ferr!!"

"Apa itu??"

"Sampaikan sama Kak Bisma kalau mulai sekarang, jangan memarkirkan mobilnya di dekat rumahku. Aku tidak nyaman" Mesya langsung pergi setelah mengatakan semua itu kepada Ferry yang masih syok dan terdiam.

Tut..

Bisma mencengkeram erat ponselnya setelah memutus panggilannya kepada Ferry. Bisma memang ingin mendengar apa yang Mesya katakan. Tapi dia tak menyangka jika Mesya akan menolak bantuannya seperti itu.

"Sudah dengar sendiri kan Bos??"

"Sombong sekali dia!!" Ungkap Bisma dengan kesal.

"Gue rasa dia bukannya sombong atau tidak sudi menerima perhatian dari lo. Gue lihat tatapan kekecewaan dari mata Mesya Bos. Baru kali ini gue lihat dia nangis kaya gitu"

"Siapa juga yang perhatian, gue cuma prihatin lihat dia kaya gitu. Lagian kalau nggak ada anak gue di dalam perutnya, gue mana mau kaya gini. Menjatuhkan harga diri gue sendiri!! Sama aja gue menjilat ludah gue sendiri!!"

"Sama aja kali Bos!! Prihatin sama perhatian beda tipis. Btw jadi lo udah ngakuin anak dalam kandungan Mesya itu anak lo??" Bisma terdiam tak bisa menjawab pertanyaan Ferry.

"Jika aku belum menerima anak itu, kenapa aku repot-repot membelikan keperluan Ibu hamil waktu itu. Kenapa juga aku harus menebus obat itu untuk Mesya?? Kenapa juga aku marah ketika mengetahui keadaan Mesya dan janinnya tidak baik-baik saja??"

Pertanyaan-pertanyaan itu terus saja berputar di pikiran Bisma. Dia juga tidak tau kenapa perasaan benci yang mendalam pada Mesya kini justru hancur sepertu itu. Kebencian itu seolah-olah sudah menguap begitu saja namun masih tertutup ego yang begitu besar.

Ferry melirik Bosnya yang masih terdiam di belakangnya. Ferry tau betul jika Bisma saat ini masih dalam kebimbangan.

"Bos, gue yakin kalau Mesya nggak benci sama lo. Gue tau gimana tergila-gilanya Mesya sama lo. Mungkin dia hanya kecewa karena ancaman lo dulu, tapi sekarang justru lo datang membawa setitik perhatian sama dia" Bisma langsung mentato tajam pada Ferry.

"Oke oke, bukan perhatian tapi prihatin" Ralat Ferry.

"Terus apa yang harus gue lakuin sekarang??" Pertanyaan ini yang Ferry tunggu-tunggu.

"Hal pertama yang harus lo lakuin sekarang adalah, lo yakinkan hati lo sendiri Bos!!"

"Maksud lo??"

"Kalau lo benar-benar membenci Mesya sampai detik ini, lo tinggalkan semua ini. Biarkan dia menderita sendiri dengan apa yang telah ia terima saat ini. Sudah cukup aksi balas dendam lo itu. Setidaknya lo pikirkan anak lo yang ada pada Mesya" Bisma tampak tak terima dengan apa yang Ferry katakan itu.

"Tapi kalau kebencian di dalam hati lo itu udah hilang, lo juga harus akhiri semua ini. Melihatnya dari kejauhan, mengawasinya terus menerus kaya gini. Lo emang nggak pernah jujur sama perasaan lo Bos, tapi gue bisa lihat dari sorot mata lo saat melihat Mesya yang sekarang. Lo sebenarnya peduli sama dia, tapi tertutupi ego lo yang tinggi itu"

Bisma lagi-lagi terdiam. Ferry benar-benar bisa membaca seluruh isi hatinya. Bisma juga sadar jika dirinya terus saja menampik perasaannya sendiri.

"Tapi gue nggak mau menyimpulkan perasaan lo itu Bos, karena lo sendiri belum yakin sama isi hati lo"

"Tapi gue udah ngga punya muka lagi untuk menemuinya Fer"

Bisma saat ini justru takut untuk berhadapan langsung dengan Masya setelah apa yang ia perbuat.

"Pelan-pelan Bos. Gue yakin Mesya nggak pernah benci sama lo"

Bisma memejamkan matanya dengan kepalanya yang bersandar ke belalang.

"Kak, Aku akan lakukan apapun asal kamu mau memaafkan aku. Kamu juga sudah mengambil kesucian ku, apa itu tidak cukup?? Papa sekarang masuk Rumah sakit karena Video yang tersebar itu. Jadi aku mohon Kak, maafkan aku, bantulah aku"

Tangis Mesya di ruangannya waktu itu terus terbayang di pikirannya. Ada penyesalan dalam diri Bisma karena memperlakukan Mesya seperti itu.

"Apa yang harus aku lakukan, Mesya??" Kini yang di sebut hati Bisma bukanlah lagi Alya, melainkan Mesya.

1
Kg Mughni Siddiq
kemarin nangis2 sampe pusing kepalaku, sekarang dibikin meleleh 😁
Kg Mughni Siddiq
aku masih nangis terusss 😭😭😭
karissa 🧘🧘😑ditama
bgus tpi.knpa.ujung2 ny jdi kek orang oon gini sini muter2 disini2 lagi🙄🙄
karissa 🧘🧘😑ditama
tak pernah ku sangkah thor,,ternyata yg slma ini trjdi hanyalah mimpi belaka,
Kg Mughni Siddiq
dadaku sampe sesak
Kg Mughni Siddiq
terusno thoooor, q nanges terus setiap baca😭😭😭
santi.santi: mantap,
total 1 replies
Kg Mughni Siddiq
ya Allah thoooor, mataku sampe sembab 😭😭😭😭😭😭
Kg Mughni Siddiq
Bisma terlalu kejam, bahkan lebih kejam dari Mesya dulu
karissa 🧘🧘😑ditama
parah gila sih nih bisma😂😂
santi.santi: siap siap banjur air mata yah, novel ini mengandung bawang
total 1 replies
karissa 🧘🧘😑ditama
mantap bisma,nyawa dibayar nyawa
dikira sinetron ikan terbang tersakiti hanya bisa merintih trus maafin aja,weekk
🌺Ulie
Luar biasa
rinny
KARMA sudah ku baca kak outhor. dan tentunya sangat luar biasa dan pastinya banyak banget bawangnya.
santi.santi: bawangnya lagi murah waktu itu
total 1 replies
rinny
kenapa di KARMA bawang banget bawangnya kak outhor 😭😭😭
santi.santi: waktu otor buat ini bawang lagi murah
total 1 replies
rinny
hadir di karya yg satu ini
Bunga
mimpi kook panjang bangeet
Kg Mughni Siddiq: la iya itu
Ismi Anah: namanya juga novel
total 2 replies
Titien Prawiro
pembalasannys sadis banget
Eza Henza
Kecewa
Eza Henza
Buruk
Firgi Septia
karyamu hebat Thor dari awal sampai akhir bikin mewek senang pas akhirnya masing2 memiliki kebahagiannya
mbak mimin
loh itu mimpi nyata bisma
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!