Notes : Bukan untuk bocil.
"Panggil aku Daddy, Gadis Manis."
Abercio Sanchez. Andai Lucy tak menikah kontrak dengan pria itu, mungkin ... putrinya Ciara tak akan terjebak dalam kegilaan Abercio yang berstatus ayah sambung dari anak tersebut.
Ciara A. Garnacho. Seorang gadis polos yang kekurangan kasih sayang dari sosok ayah kandungnya. Kelemahan tersebut malah dimanfaatkan oleh Abercio yang menjadi ayah sambung dari gadis tersebut.
Hal apakah yang Abercio lakukan sehingga Ciara menuruti semua kegilaan Abercio saat menjadi ayah sambungnya?
Yuk, subscribe novel ini dan baca kelanjutan kisah Abercio dan Ciara!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sheninna Shen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tell Me, Baby
...“Tell me, Baby. Apa yang mereka lakukan di video itu?” – Abercio Sanchez...
Peringatan! Bab ini berbahaya buat di bawah umur ya!!! 🫣
...❣️❣️❣️...
Di ruangan yang hening dan mencekam tersebut, suara desa.han dan leng.uhan yang terus-terusan keluar dari video yang terputar tak sengaja itu membuat Abercio menghela nafasnya. Hanya dengan mendengar suara seperti itu saja sudah membuat sekujur tubuhnya panas. Apalagi, saat ini hanya ada dia dan Ciara di sana.
Abercio berjalan mendekat ke arah Ciara. Kemudian, ia meletakkan paperbag yang berisikan makanan tadi ke atas meja kerjanya. Ia memijat-mijat pelipisnya menahan gejolak yang kian lama kian tak tertahankan.
“Haaa … nggak kepala atas, kepala bawah juga pusing gara-gara ulah rubah satu ini,” rutuk Abercio dalam hati.
Abercio hanya diam tanpa berkata apapun saat itu. Ia mengeluarkan ponselnya dan mengirimkan pesan singkat kepada Elina.
“Lanjutkan meetingnya tanpaku.”
Di saat yang sama, Ciara benar-benar mati kutu. Ia langsung menutup video yang sempat terputar tadi dan mengeluarkan folder yang tak seharusnya ia buka itu. Kemudian, ia bergegas berdiri dari duduknya dan berjalan menunduk mendekat ke arah Abercio.
“D-Daddy Cio. Ci-Ciara … Ci-Ciara—”
“Sering nonton itu?” tanya Abercio dengan suara yang dingin. Ia berjalan ke arah sofa sambil duduk dan menatap ponselnya. Saat itu wajah Abercio benar-benar dingin dan menakutkan. Entah apa yang ada dipikiran pria itu saat ini.
“Sial, sial! Kenapa apes banget sih?! Yang ngoleksi video panas dan sering nonton itu ‘kan dia? Kenapa malah aku yang diinterogasi?” gerutu Ciara dalam hati.
“Ciara?!” panggil Abercio. Ia menatap tajam ke arah Ciara. “Mau ku laporkan pada Mommy-mu?”
“Terus, udah melakukannya dengan berapa orang?” sambungnya dengan intonasi yang sengit dan terdengar melecehkan.
Ciara yang saat itu merasa bersalah dan malu, ia langsung mengangkat wajahnya dengan mata yang sempurna terbelalak. Namun, sesaat kemudian, ia kembali diingatkan bahwa ia harus menampilkan sisi kekanakannya. Jangan sampai Abercio tau bahwa ia memiliki sisi yang jauh lebih dewasa dari usianya.
“Haaa… kalau nggak gara-gara Mommy, mungkin aku udah kesal karna dituding cewe murahan gitu,” rutuk Ciara dalam hati.
Ciara menghela nafasnya. Ia berjalan mendekat ke arah Abercio dan duduk di sofa tepat di samping pria itu.
“Daddy Cio …” Ciara mengeluarkan sandiwara mematikannya. Ia menatap Abercio menggunakan kedua mata polosnya dengan bibir yang sengaja ia buat cemberut. Tak lupa juga alisnya ia buat jatuh agar wajahnya benar-benar terlihat polos dan menyedihkan.
“Maksud Daddy tadi apa?” Ciara memeluk lengan Abercio dan sedikit mendekatkan wajahnya ke wajah Abercio. “Melakukan dengan berapa orang? Ciara nggak ngerti.”
Abercio terbelalak sesaat karena terkejut mendengarkan apa yang baru saja gadis itu katakan padanya. Namun, rasa terkejut itu perlahan menghilang dan bergantikan dengan seringai tajam.
“Kau fikir, aku akan terjebak dengan kepolosanmu itu? Ayo, buktikan kalau kamu memang benar-benar polos,” lirih Abercio dalam hati.
Tanpa Ciara sadari, sandiwaranya selama ini sudah diketahui oleh Abercio. Ia benar-benar telah melakukan kesalahan fatal karena menampilkan wajah yang cukup memancing gairah binatang Abercio. Ditambah lagi saat itu Ciara mendekati Abercio dan memberikan beberapa sentuhan yang tak seharusnya ia lakukan!
Abercio bersandar ke sofa sembari satu tangannya yang tadi dipeluk oleh Ciara kini ia gunakan untuk merangkul tubuh Ciara. Ia mendaratkan tangannya ke pinggul Ciara dan membawa tubuh gadis itu maju ke depan. Kemudian, satu tangannya lagi ia gunakan untuk memegang pipi Ciara.
“Jujur sama Daddy. Kamu udah sering nonton video yang seperti tadi?” tanya Abercio pelan dengan sorot mata hazelnya yang menatap lekat ke arah mata amber Ciara.
Gluk!
Ciara menelan paksa ludahnya. Jantungnya langsung berdetak dengan sangat kencang. Bukankah hal yang wajar jika remaja yang telah berusia delapan belas tahun pernah menonton video panas seperti tadi? Hanya saja, itu cukup menjadi rahasia pribadi bukan? Kenapa pria itu harus menyelidikinya?
“Ci-Ciara nggak pernah nonton video kayak gitu Daddy,” Ciara memalingkan wajahnya sembari ia mencoba menjauhi Abercio.
Abercio menahan tubuh Ciara dan menarik tubuh gadis itu merapat ke tubuhnya. Tangan kekarnya yang tadi memegang pipi Ciara, kini jempolnya ia gunakan untuk mengusap lembut bibir gadis itu. Menyentuh inci demi inci bibir mungil yang sedikit tebal itu.
“Look at my eyes, Baby,” bisik Abercio pelan.
“Nggak apa-apa. Daddy nggak bakalan marah kok kalo kamu jujur,” sambungnya pelan.
Ciara benar-benar terjebak dengan tingkah manjanya tadi. Ia benar-benar kehabisan akal dan pikirannya mendadak kosong serta jantungnya berdebar dengan sangat kencang. Terlebih lagi saat bibirnya di sentuh dengan sangat lembut oleh jempol pria itu.
“Ci-Ciara … pernah … nonton, Daddy,” seperti sedang dihipnotis, Ciara menjawabnya tanpa sadar dengan kedua mata yang menatap lekat ke arah mata Abercio.
“Tell me, Baby. Apa yang mereka lakukan di video itu?” bisik Abercio pelan sembari menatap mata Ciara. Ia sedang merencanakan sesuatu!
Deg! Deg! Deg!
“Kissing,” jawab Ciara pelan.
“Like this?” tanya Abercio sambil mendaratkan bibirnya ke bibir Ciara.
Pria itu melahap bibir Ciara dengan penuh penghayatan. Ia menikmati hangat dan lembutnya bibir gadis itu sembari tangan kanannya mengencangkan rangkulannya di pinggul Ciara.
Mendapatkan sentuhan hangat dari bibir Abercio, perlahan mata Ciara terpejam. Gadis itu menikmati setiap detik waktu yang ia lalui dengan tindakan hangat Abercio.
Melihat Ciara yang mulai hanyut, Abercio menghentikan aksinya. Ia sengaja menarik ulur gadis itu dengan menghentikan ciuman mereka.
"Setelah itu, apa lagi yang mereka lakukan?" bisik Abercio dengan suara baritonnya yang seksi.
"Make a kiss mark ... di leher," jawab Ciara tak berdaya.
"Like this?" bisik Abercio sambil mendaratkan bibirnya ke leher jenjang Ciara.
Wajah gadis itu setengah terangkat saat Abercio menjelajahi lehernya dan meninggalkan beberapa kiss mark.
"And then?" bisik Abercio ke telinga Ciara.
Abercio sengaja menyudahi penjelajahannya di leher gadis itu dengan segera. Dengan begitu Ciara semakin dibuat terombang-ambing akan gejolak yang tertahankan karena Abercio menghentikan aksinya di saat ia sedang terlena.
Ciara tersentak. Ia tak lagi mampu mengatakan aksi selanjutnya yang ia tonton di video panas tersebut. Pasalnya, itu terlalu vulgar dan ia benar-benar malu karena terlena dengan tipu daya Abercio.
"D-Daddy Cio, Ciara ... Ciara minta maaf," sesal Ciara karena sudah mengutak atik privasi Abercio. Ia benar-benar tak ingin melanjutkan kegilaan ayah tirinya itu. Yang ia khawatirkan bukanlah tubuhnya, melainkan hatinya yang semakin goyah tak berdaya karena pesona pria yang ia panggil 'Daddy' itu.
Abercio tak mempedulikan ucapan Ciara. Ia mendekatkan bibirnya ke telinga Ciara. Dengan lembut ia berbisik ke telinga gadis itu.
"Apa mereka melakukan ini?" bisik Abercio sambil tangannya yang semula di pipi Ciara, kini turun ke dada gadis itu dan memberikan pijatan yang cukup membuat Ciara tak mampu menahan desa.hannya karena sensasi nikmatnya.
"Mhh..." desa.h Ciara tanpa sadar.
Abercio menyeringai saat menyadari Ciara tak menolak gerilya tangannya. Ia semakin tak tahan untuk melewati batas yang seharusnya tak ia lewati.
...❣️❣️❣️...
...BERSAMBUNG......
ini tugas ciara agar bisa meyakinkan cio bahwa pernikahan gak selalu berakhir dg perceraian