I Love You CEO Tampan

Setelah bertemu dengan Zivanna, membuat Maudy terus saja mengingat penampilan Zivanna.

"Dia itu kan seseorang Suster, tapi kenapa tidak pakai baju seragam. Dia pakai baju bebas, apakah sebenarnya dia juga menginginkan Samuel yaa."

Maudy tiba di kantor Lollyta untuk menayakan jadwal pemotretan nya, dan Maudy pun masuk ke ruangan Lollyta.

Lollyta melihat wajah Maudy yang tidak seperti biasanya.

"Kamu kenapa,? kenapa wajah mu seperti kesal sekali?. Kamu harus harus terlihat bahagia agar hasil pemotretan nya bagus."

Maudy pun memilih untuk menceritakan semuanya kepada Lollyta.

"Begini Bu Lollyta, jadi tadi saya datang ke sekolah anak saya Bianca. Dan saya bertemu dengan wanita yang waktu kita bertemu di Restoran."

Lollyta pun langsung tersenyum kepada Maudy, dia yang sedang membicarakan tentang Zivanna anak kandung nya.

"Dan ternyata dia bernama Zivanna, dia itu adalah Suster untuk Bianca. Tapi saya merasa penampilan dia seperti seorang wanita penggoda, dia lebih memilih untuk tidak menggunakan seragam dia lebih memilih memakai baju bebas mungkin supaya terlihat lebih seksi di mata mantan suami saya."

Lollyta hanya bisa terdiam saja ketika Maudy yang berkata negatif terhadap Zivanna anak nya, Lollyta melihat wajah Maudy yang begitu sangat kesal sekali dia seperti cemburu melihat Zivanna.

"Suster itu masih muda loh, dan saya rasa dia bukan wanita penggoda. Karena setatus Samuel itu mantan suami kamu dan Sebastian dia adalah suami kamu, dan kenapa kamu harus terlihat kesal kepada Suster muda itu jika mendekati mantan suami mu? sedangkan kamu saja sudah menikah dengan lelaki lain."

Setelah merasa puas membela Zivanna, Lollyta pun berdiri dari tempat duduk dan memberikan jadwal pemotretan untuk Maudy.

"Ini adalah jadwal pemotretan nya yaa, jangan sampai lupa apalagi telat. Jadilah model yang profesional, jangan memasukkan masalah pribadi di saat pemotretan karena itu sangat berpengaruh terhadap hasil nya."

Maudy pun membawa buku tersebut dan dia berpamitan dengan Lollyta.

"Terimakasih banyak Bu Lollyta, saya janji akan bekerja profesional. Saya pergi dulu."

Setelah berpamitan dengan Lollyta, Lollyta pun memikirkan kondisi Zivanna.

"Apakah Zivanna baik-baik saja yaa, dia menjadi saingan Maudy untuk mendapatkan kembali Samuel lalu bagaimana dengan Sebastian."

Lollyta mencoba untuk menghubungi salah satu nomber handphone orang kepercayaan nya.

*Hallo Ridwan*

*Ya, Bu Lollyta*

*Tolong cari tahu informasi tentang hubungan Maudy Larissa dengan Sebastian Putra. Karena Maudy Larissa dia sekarang menjadi brand ambassador produk terbaru ku, aku ingin mengetahui tentang kepribadian nya*

*Baiklah Bu Lollyta, saya akan mencari informasi nya*

*Terimakasih banyak Ridwan*

*Sama-sama Bu Lollyta*

Di saat Lollyta yang sedang menghawatirkan Zivanna, Zivanna yang sedang menunggu Bianca pulang sekolah tiba-tiba saja dia melihat Samuel yang turun dari mobil.

Zivanna pun seketika dia langsung terpesona melihat Samuel.

"I love you CEO Tampan."

Ucap Zivanna di dalam hati nya dan Samuel pun menghampiri Zivanna.

"Hmmm, ada apa yaa Pak Samuel datang ke sekolah tidak seperti biasa nya."

Samuel membuka kaca mata hitam nya dan menatap wajah Zivanna.

"Apakah ada wanita yang mencurigakan datang ke sini, atau menghampiri mu dengan bertanya tentang Bianca."

Zivanna merasa ini adalah kesempatan nya untuk mengadu kepada Samuel.

"Ibu Maudy Larissa dia datang dan bilang jika dia adalah ibu kandung Bianca."

Samuel begitu sangat terkejut sekali ketika Zivanna mengatakan hal tersebut, Samuel langsung menarik tangan Zivanna masuk ke dalam mobil nya untuk bisa menceritakan semuanya kepada nya.

"Bukan kah Bapak bilang Ibu nya Bianca sudah meninggal dunia,? saya takut loh Pak, saya pikir saya tadi di datangi oleh arwah nya mantan istri Bapak."

Samuel pun merasa bersalah dia yang sudah berbohong kepada Zivanna.

"Maafkan saya Zivanna, saya melakukan ini semua karena saya yang sangat sakit hati sekali dengan mantan istri nya yang meninggalkan Bianca sejak bayi demi lelaki lain."

Zivanna melihat wajah sedih Samuel Mahendra.

"Saya merasa sebentar lagi pun Bianca pasti akan mengetahui jika Ibu nya masih hidup dan Bianca akan bertemu langsung dengan Ibu nya. Apa yang harus saya lakukan jika Ibu Maudy datang kembali ke sekolah dan di saat itu saya sedang bersama dengan Bianca."

Samuel tidak sampai memikirkan ke arah sana.

"Jika itu terjadi kamu harus tetap berada bersama dengan Bianca, jangan pernah biarkan mereka berdua pergi tanpa kamu. Aku takut Maudy membawa kabur Bianca."

Bell pulang pun berbunyi Zivanna langsung membuka pintu mobil dia pun berlari untuk menunggu Bianca, Zivanna tidak mau Bianca sampai harus mencari nya.

Samuel tersenyum tipis melihat Zivanna yang begitu sangat tulus menyayangi Bianca seperti anak nya sendiri.