NovelToon NovelToon
Cintaku Buat Om Papa (CBOP)

Cintaku Buat Om Papa (CBOP)

Status: tamat
Genre:Romantis / Teen / Tamat
Popularitas:3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Unchi

Anabella Poetry Nhoel namanya. Nhoel adalah nama marga dari keluarganya. Anak itu hidup piatu tanpa ibunya. Di masa kecil, ia tak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu.

Hanya Ayah, ayahnya Leonardo Nhoel yang berperan sebagai Ayah sekaligus ibu. Jangan lupakan pengasuhnya. Anabella diasuh oleh seorang bibi.

Hingga suatu ketika, ada kejadian yang tak terduga. Banyak lika-liku kehidupannya hingga mempertemukannya dengan seseorang yang dipanggilnya dengan sebutan Om Papa.

"Om Papa, kalau aku dewasa nanti, aku ingin punya pasangan seperti om papa yang romantis."

"Aamiin, semoga Tuhan mempertemukan mu dengan pasangan seperti om papa mu ini."


Benih cinta tumbuh tatkala ciuman pertamanya. Ciuman yang sebenarnya hanya latihan, tapi merubah segala dunia Anabella. Padahal, Om Papa sudah mempunyai istri.




Apa yang terjadi selanjutnya?

Silahkan baca ya... Ini novel request dari pembaca yang saya coba untuk dikembangkan.

Happy reading...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Unchi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 26

Bi Ijah hendak membuka mulutnya. Dan tiba-tiba Anabella terbatuk. Arkan menoleh ke arah Anabella, namun Anabella belum sadar. Jadi matanya kembali menatap tajam ke arah bi Ijah.

"Siapa yang menyuruhmu Bi? Cepat katakan!"

Dengan mulut bergetar, akhirnya bi Ijah buka suara. "Nyonya Pak, nyonya Sania!"

DEG

Arkan memegang dadanya yang tiba-tiba bergemuruh hanya karena mendengar nama Bu Sania disebutkan. Mertuanya? Arkan tak menyangka kalau mertuanya adalah dalang semua ini.

Arkan menggelengkan kepalanya, tak mungkin katanya. Sebab Arkan tak mau menuduh orang tanpa bukti. Bisa jadi bi Ijah ngeles, lalu mengkambinghitamkan mertuanya demi menutupi kesalahannya sendiri. Arkan tak mudah percaya.

"Jangan mengada-ada Bi!" balasnya.

Rupanya bi Ijah sudah siap sedia. Dia merogoh ponsel mirip Barry-barry itu, KW-nya pada jaman itu. Tapi masih berfungsi normal dan tentunya rekaman suara pun jelas.

"Saya tidak bohong Pak. Ini bapak dengarkan percakapan kami! Tapi saya mohon Pak, jangan penjarakan saya," pinta bi Ijah dengan tangan memohon di dadanya. Bi Ijah memang sengaja merekam percakapannya dengan Bu Sania. Sebab, bi Ijah tak mau disalahkan seorang diri.

Arkan diam saja, ia lebih fokus mendengarkan percakapan yang ada di handphone jaman ia remaja dulu. Arkan mendengarkan dengan serius. Hatinya seperti terpukul benda keras, saat yang ia dengar benar-benar suara ibu mertuanya.

Arkan segera mengantongi handphone bi Ijah. Ia mengambil handphone nya sendiri dan menelpon Bu Yulia untuk menjaga Anabella. Kemudian Arkan lanjutkan menelpon seorang polisi kenalannya.

Lumayan lama, Bu Yulia akhirnya datang. Bu Yulia sedikit heran dengan apa yang terjadi. Apalagi ad petugas kepolisian yang sudah ready di klinik Arkan.

"Nak, ada apa ini? Kenapa dengan cucuku?" tanya Bu Yulia pada Arkan.

"Nanti Arkan jelaskan Bu. Sekarang, tolong jaga Anabella buat Arkan!" pintanya.

Bu Yulia hanya mengangguk. "Hati-hati Nak," balas Bu Yulia. Karena Bu Yulia yakin, Arkan sedang menangani sesuatu hal yang serius. Jadi Bu Yulia mengijinkannya.

Tadi sewaktu Bu Yulia tiba, beliau belum sempat ketemu dengan bi Ijah yang pernah ia tolong dulu. Sebab, Arkan sudah menyuruh temannya agar bi Ijah diserahkan ke kantor polisi terdekat dulu. Untuk Bu Sania, mungkin akan menyusul setelah ini.

Dengan mobil berbeda Arkan ditemani oleh dua orang polisi. Kini Arkan tengah menuju ke rumah mertuanya. Masalah ini sudah menyangkut kasus percobaan pembunuhan terhadap anak di bawah umur. Jadi Arkan tak bisa membiarkan mertuanya bebas begitu saja. Berani berbuat harus berani menerima resikonya. Itu motto hidup seorang Arkanu Sanjaya.

Tak berapa lama, ke-3 orang tersebut telah sampai di depan rumah Bu Sania. Dengan datang sebagai tamu, Arkan menekan bel pintu rumah. Kebetulan, yang membuka pintunya adalah Venesa. Arkan ingin sekali memeluk dan mengecup kening sang istri. Namun sayang, Venesa sudah menghindar lebih dulu.

"Ada apa ini?" tanya Venesa keheranan.

Arkan berusaha menenangkan degup jantungnya yang tiba-tiba berdetak tak beraturan. Apapun yang terjadi, Arkan tetap akan menjebloskan sang mertua ke dalam penjara. Biarkan dia jadi menantu durhaka, karena dia paling benci dengan namanya tindakan kriminal sekecil apapun. Arkan paling anti dengan itu.

"Dimana mama?" tanya Arkan memberanikan diri.

"Kenapa cari mama?" tanya Bu Sania yang tiba-tiba muncul dari belakang.

Sedang Venesa, ia menatap tajam ke arah 2 orang polisi yang berdiri di belakang sang suami. Ada sedikit rasa curiga antara Arkan, polisi dan mamanya. 'Pasti ada sesuatu-sesuatunya,' batin Venesa tak tenang.

Melihat kehadiran mertuanya. Tanpa banyak kata, Arkan langsung menyuruh dua orang polisi untuk menangkap sang mertua. "Tangkap! Dan jangan lepaskan!" Titah Arkan.

Venesa dan Bu Sania langsung melotot tak terima.

"Apa-apaan kamu Arkan! Kenapa mama ditangkap?" tanya Bu Sania sambil memberontak.

"Apa yang kamu lakukan Mas? Apa salah mama sampai kamu menangkap mama hah!" teriak Venesa tak terima. Matanya menatap nyalang pada Arkan.

"Maafkan aku Sayang, mama telah melakukan tindakan kejahatan."

"Arkan!!! Apa maksudmu?" Kali ini Bu Sania yang teriak. Hatinya sudah was-was ketakutan. 'Jangan-jangan bi Ijah ketahuan. Aduh, gawat!' batin Bu Sania mulai panik.

Arkan langsung mengambil handphone bi Ijah yang ia kantongi tadi. Menyalakan percakapan di sana.

"Apa yang harus saya lakukan Nyonya?" terdengar suara bi Ijah yang bertanya.

"Lenyapkan saja anak itu. Dia tak ada gunanya juga buat anakku. Berapapun yang kamu minta, aku akan memberikannya. Asal satu, jangan pernah kamu ngasih tahu siapapun kalau aku yang menyuruhmu."

Jelas sekali itu suara Bu Sania. Wajah Bu Sania merah padam. "Bukan. Itu bukan mama. Venesa tolong mama! Kau tak pantas bersama pria yang durhaka Venesa! Ceraikan saja dia Venesa. Dia lebih sayang sama anak itu ketimbang kita," ujar Sania yang mulai menangis.

"Mama." Venesa tak kuasa. Ia ikut menangis, lalu kembali menatap Arkan dengan tatapan marah.

"Baiklah, Bu Sania kami bawa dulu ke kantor. Permisi!" pamit salah seorang polisi.

"Lepas! Lepaskan aku!" teriak Bu Sania.

"Mama..." Amarah Venesa mulai terkobar tatkala sang mama yang sudah menjauh dari hadapannya.

"Apa yang kau lakukan Mas? Kau sangat tega sama mamaku," ujar Venesa dengan amarah yang membara.

"Sayang, bukan gitu. Aku hanya ingin membela yang benar."

"Bohong! Kamu lebih memilih anak itu kan dari pada aku. Padahal, aku berencana membatalkan perceraian kita. Tapi melihat sikapmu barusan, lebih baik kita memang bercerai."

"Sayang," panggil Arkan saat Venesa berjalan menjauhinya.

Dipanggil sayang, seketika itu juga Venesa membalikkan badannya.

"Mulai sekarang jangan panggil aku sayang," balasnya sambil menuju ke kamar. Venesa mengambil sesuatu di sana.

Hati Arkan mulai melemah saat melihat kemarahan Venesa. Venesa benar-benar marah padanya.

"Sayang ku mohon." Arkan bersimpuh di lantai. Kakinya lemas tak bertenaga. Bagaimana mungkin ia hidup tanpa Venesa. Apakah Arkan mampu?

" Tanda tangani ini Mas!" Venesa menjulurkan sebuah dokumen dan sebuah bolpoin.

Dengan lemas Arkan membaca dokumen itu. Ternyata Venesa tak main-main, itu bukan dokumen melainkan surat perceraian.

"Sayang, kamu benar-benar ingin berpisah dengan ku?" tanya Arkan lagi. Mengingat 14 tahun lamanya mereka bersama. Haruskah mereka berpisah dengan cara seperti ini?

Venesa nampak berpikir. "Ada syaratnya jika kau masih ingin bersamaku Mas. Bebaskan mama dan kembalikan Anabella ke panti asuhan. Atau kita benar-benar bercerai," ujar Venesa. Hanya itu yang ia manfaatkan dari Arkan. Meskipun Venesa tahu, bahwa mamanya tengah bersalah. Namun dia lebih membela mamanya ketimbang Anabella. Venesa terlanjur cemburu dan sakit hati. Ia merasa difitnah, karena yang mandul Arkan bukan dirinya. Keterangan itu Venesa dapatkan dari dokter kandungan yang mamanya kenal.

Arkan tentu tak bisa. Anabella tak bersalah, jadi Anabella tak berhak menerima hukuman. Yang berhak tetap mama mertuanya sebagai dalang dan bi Ijah sang pelaku utama.

"Aku gak bisa melakukan itu Venesa!"

"Ya sudah, kalau gitu tanda tangani aja suratnya. Lagian kamu yang mandul, bukan aku," balas Venesa sengit.

DEG

Arkan terkejut bukan main. Jadi dia yang selama ini mandul? Dengan tenaga sisa, akhirnya Arkan menandatangani surat cerai itu. Tak terasa air matanya jatuh, Arkan telah kehilangan separuh jiwanya.

"Venesa... Meskipun kau benci padaku. Sampai kapanpun aku mencintaimu," ujar Arkan sambil berdiri.

"Pergi! Pergi dari sini! Kau jahat Mas, jahat! Kau emang tak pantas jadi menantu mama!" usir Venesa. Jari telunjuknya mengarah ke arah pintu keluar.

Dengan jalan diseret, Arkan menuju ke mobilnya. Hari ini, Arkan tak pernah membayangkan akan kejadian yang sungguh luar biasa sakitnya.

Arkan tak fokus mengendarai mobilnya. Pikirannya melalang buana kemana-mana. Ia tak sadar, bahwa di depannya tengah ada truk gandeng yang melintas. Nyawa Arkan mungkin dalam bahaya saat ini.

Dan benar saja, Arkan baru tersadar saat beberapa klakson berbunyi kencang di depan dan belakangnya. Kecelakaan itupun tak terhidarkan.

Ciiiiiit Brakkk

Suara decitan dan benturan antara rem mendadak dan tabrakan antara mobil dan truk secara bersamaan.

Tiba-tiba semuanya gelap. Bau amis mulai bercucuran dari kening pria dewasa itu. Arkan tak sadarkan diri.

Bersambung.

1
Sri Sulistiawati
terlalu bertele-tele kelamaan
Anita Anita Yuliana
Luar biasa
Hr sasuwe
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
💞Nia Kurnaen💞
Aaahhhhkkk...Akhirnya ketemu jg,sdh bolak balik bc ini tp g bosenin,cuma waktu itu blm bisa ikutan komen...🤭🤭🤭
💜Balqish H😻
sad banget kisah anabel
🎯™ꨄ​᭄⃟™Suci Anatasya❀⃟⃟✵🅠🅛
di real memang ada, Ibu sambung yang baik itu cuma asyanti doang 🥺
🎯™ꨄ​᭄⃟™Suci Anatasya❀⃟⃟✵🅠🅛
siapa yang narok banyak bawang di sini 🤧
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽ𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ♋
ternyata bi ijah juga jahat ya
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽ𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ♋
luar biasa
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽ𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ♋
haish sabar lah belum dikasih aja mungkin
⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀ ⠀ ⠀мєηєρι-𝐙⃝🦜
Tolong lah Rehan kau liat kelakuan istrimu yg kejam itu, jangan lah kau jadi suami takut istri,
kasihan annabell , 🥺🥺🥺
⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀ ⠀ ⠀мєηєρι-𝐙⃝🦜
Dasar Lauren si ular betina... pande bersandiwara kau bibi yg kejam.. aku menunggu karma mu. 🤧🤧🤧
fia
emang orang berhati iblis
fia
4 tahun sudah bisa nyuci baju? Gw umur segitu bisa apa ya🤔
ᑌηCђÏ Cђαη🍎: Agak gak masuk akal😁
total 1 replies
.
alhamdulillah seneng aku klu km cerai, terus nikahi anabel aja ar
.
jahat sekali km bu san.... emang malang nasibmu...
🍇🐊⃝⃟🍒EndahCђαη🍁❣️🕊️⃝ᥴͨᏼ🍂
bukanya mendidik malah meracuni otak anaknya
🍇🐊⃝⃟🍒EndahCђαη🍁❣️🕊️⃝ᥴͨᏼ🍂
betul itu untung ketemu sama orang baik dan dikenal pula kalo nggak gimana jadinya nasib annabel
🍇🐊⃝⃟🍒EndahCђαη🍁❣️🕊️⃝ᥴͨᏼ🍂
dasar munafik
🍇🐊⃝⃟🍒EndahCђαη🍁❣️🕊️⃝ᥴͨᏼ🍂
gitu dong jadi laki yg tegas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!