Cintaku Buat Om Papa (CBOP)
Seorang ibu muda yang tengah mengandung 8 bulan itu mengaduh kesakitan. Entah apa yang terjadi, sepertinya ada sesuatu yang tidak beres di sini.
Mau tidak mau, akhirnya ibu Rose dilarikan di rumah sakit oleh suaminya. Leonardo Nhoel namanya. Seorang pengusaha yang cukup sukses dan mapan.
Di sana, kabar yang mengejutkan membuat Leonardo terpukul. Istrinya keracunan kehamilan, hingga mau tidak mau, bayi yang masih di dalam perut itu harus dikeluarkan secepatnya.
Saat itu, setelah mendapatkan persetujuan dari keluarga. Seorang dokter dan beberapa staff karyawan membawa ibu Rose ke ruang operasi. Ya, bayi itu akan dilahirkan secara sesar.
Selang beberapa waktu kemudian, bayi mungil cantik nan menggemaskan itu akhirnya terlahir di dunia. Tentu Leonardo sangat senang akan hal ini. Hanya saja, kebahagian terkadang membawa sebuah luka.
Dan luka itu adalah, istrinya meninggal setelah melahirkan sang anak. Berita bahagia sekaligus luka untuk Leonardo. Air mata itu bercucuran bersamaan dengan tangisan bayi perempuannya.
Pusara itu belum juga mengering. Termasuk duka di dalam hatinya. Leonardo membayangkan, bagaimana nasib bayinya kelak tanpa seorang ibu.
"Aku tak menyangka, jika kau akan pergi secepat ini. Andai aku bisa, aku akan menyusul mu Sayang. Tapi aku tidak bisa, di sini ada anak kita. Dia begitu cantik seperti dirimu, Rose."
***
Bayi mungil itu diberi nama Anabella Poetry Nhoel. Nhoel adalah marga dari keluarga sang Ayah, yang tak lain adalah Leonardo Nhoel.
Bayi itu hidup berkecukupan tanpa kekurangan apapun. Setiap harinya, ia dirawat oleh pengasuhnya. Dia Bu Rahma, masih muda dan sangat perhatian kepada Anabella.
Hidup tanpa seorang ibu, membuat Anabella sering menangis. Leonardo begitu kesulitan, tapi dia selalu berusaha dengan keras, agar kebutuhan Anabella tak akan kekurangan satupun. Ya, meskipun tak dipungkiri, Anabella hanya kekurangan kasih sayang dari ibunya.
4 tahun lamanya kejadian itu. Tapi Leonardo masih belum bisa move on dari mendiang istrinya. Hari-harinya hanya disibukkan dengan kegiatan putrinya. Anabella sangat menggemaskan. Ia selalu manja pada Ayahnya.
"Ayah, Anabella ingin ibu. Apa Anabella bisa ketemu dengan ibu?" tanya anak kecil 4 tahun itu.
Ini adalah pertanyaan yang entah ke berapa. Setelah Anabella lancar berbicara, ia sering menanyakan tentang ibunya.
Terkadang, hati Leonardo bagai tersayat. Tapi dia harus tegar dan mampu untuk menjelaskan semuanya.
"Ibu ada di sana Sayang," balas Leonardo sambil menunjukkan tangannya ke arah langit.
"Kenapa ibu di sana? Kenapa tidak di sini saja?" tanya Anabella dengan polos. Tak tahukah Anabella, jika ayahnya saat ini menahan tangis.
Leonardo menengadahkan kepalanya ke atas. Bermaksud untuk mencegah, agar air matanya tak menetes. Sesaat ia bernafas, lalu memandang ke arah putri semata wayangnya.
"Ibu sudah tenang di sana Sayang. Ibu sudah menghadap Tuhan. Dan ibu, dia selalu ada di sini (meletakkan jemarinya di dada Anabella). Dia ada di dalam hati kita Sayang," jawab Leonardo dengan sedikit kesulitan. Sudah saatnya ia menjelaskan sedikit demi sedikit untuk Anabella. Agar suatu saat, Anabella tidak marah padanya.
"Aku ingin Ayah selalu bersama Anabella. Jangan tinggalkan Anabella, Ayah."
Meskipun sudah berjanji, namun rasanya begitu sulit. Ini demi putrinya, jadi Leonardo putuskan untuk mengajak jalan-jalan sang putri. Menuju ke taman bermain misalnya. Sekaligus untuk menghilangkan sedikit rasa sedihnya tadi.
Siang itu, mereka bertiga, Anabella, Leonardo dan Bu Rahma, menikmati indahnya taman bermain di pusat kota. Di sana segala permainan anak lengkap adanya. Di tambah ada sebuah kolam renang yang membuat Anabella berteriak riuh saat badan mungilnya memasuki area air yang berwarna biru itu.
Tak perduli akan panas, Anabella terus berteriak-teriak memanggil ayahnya. Mungkin saking senangnya. Tapi, memang begitulah Anabella. Saat dia diijinkan bermain di air, semuanya hanya kebahagiaan yang ia dapatkan.
***
Kesenangan Anabella kemarin, masih bersisa sampai sekarang. Sampai-sampai, Leonardo tak diijinkan untuk berangkat bekerja.
"Ayah jangan pergi!" pinta gadis kecil 4 tahun itu.
"Kenapa Sayang, ayah ada rapat hari ini. Anabella sama bi Rahma saja. Oke."
Leonardo mencoba membujuk Anabella. Tak biasanya Anabella menyuruhnya tetap tinggal di rumah. Biasanya hanya sekali bujukan, Anabella akan mengangguk setuju. Mengiyakan ayahnya untuk bekerja. Tapi hari ini?
"Tidak mau Ayah. Anabella hanya mau Ayah di sini. Jangan tinggalin Anabella, Ayah."
"Tidak Sayang, ayah hanya bekerja. Setelah itu, kita bermain lagi. Gimana?"
Anak itu menggeleng. "Enggak mau, Anabella mau Ayah. Ayah jangan pergi," balas Anabella. Tangannya bergelayut manja di kaki sang ayah.
Leonardo menatap jam di pergelangan tangannya. Waktunya sudah begitu mepet. Dengan terpaksa, ia memanggil Bu Rahma. Memintanya untuk membujuk Anabella.
"Bi, tolong jaga Anabella dengan baik ya. Saya sedang ada urusan yang mendadak," ucap Leonardo pada Bu Rahma.
"Iya Pak. Bapak jangan khawatir, Nona Anabella akan baik-baik saja."
Leonardo mengangguk. Kemudian, tatapannya beralih pada sang putri. "Ayah sayang sama Anabella. Anabella harus jaga diri baik-baik ya, jadilah anak yang berbakti dan sukses di masa depan." Setelah berucap seperti itu. Leonardo membubuhkan kecupan berkali-kali di kening, pipi dan hidung sang putri. Hari ini tak seperti biasanya. Entahlah. Hanya ada yang mengganjal di hatinya.
Anabella yang tak tahu apapun, hanya terkekeh geli saat diserang oleh berkali-kali kecupan dari sang ayah. Tetap kalimat yang ia lontarkan, "Ayah jangan pergi, jangan tinggalin Anabella Ayah."
Sepertinya, Leonardo berusaha menulikan telinganya. Sebelum ia masuk ke dalam mobilnya, Leonardo menolehkan kepalanya kepada anaknya itu. Air mata anaknya menyayat ulu hatinya. Hari ini benar-benar tak biasa bagi Leonardo. Anabella jarang seperti ini. Biasanya ia hanya menangis sesaat. Setelah dibujuk, pasti akan berhenti menangis.
"Sudah, sama Bibi saja. Ayah tak akan lama," bujuknya lagi sebelum benar-benar pergi.
"Ayah... ayah... jangan pergi Ayah..." Anabella meronta-ronta dari dalam gendongan Bu Rahma. Ingin sekali ia mengejar ayahnya. Tapi tak mampu. Ayahnya sudah tak terlihat lagi bersama kendaraan beroda 4 itu.
***
Namanya anak kecil, setelah acara mengambeknya beberapa puluhan menit yang lalu. Kini wajah ceria kembali menghiasi wajahnya.
Hingga sebuah kabar mengejutkan menimpanya. Sekali lagi, Anabella anak kecil yang berusia 4 tahun. Jadi dia masih belum mengerti tentang apa-apa, selain hanya ayahnya.
Bu Rahma yang mendengar kabar tersebut, syok seketika. Leonardo sang majikannya kecelakaan dalam berkendara. Diduga semua itu terjadi karena ada mobil yang memotong jalan dari depannya. Hingga Leonardo mencoba menghindari kejadian tersebut. Namun yang ada, nyawa taruhannya. Kini, Leonardo tinggal nama.
Setelah semua urusan selesai. Jasad sang ayah boleh dibawa pulang. Anak kecil itu berlari kesana-kemari. Sedikit bingung akan keramaian orang yang ada di rumahnya. Semua yang dia lihat hanya wajah kesedihan. Namun Anabella tidak tahu apa penyebab kesedihan itu.
Hingga jasad ayahnya kini sudah terbaring lemah di lantai. Anak kecil itu, spontan langsung mendekat. Melihat wajah biru dan memar di sana. Membuat otak Anabella bekerja keras untuk melayangkan suatu pertanyaan.
"Ayah kenapa? Apa ayahku sakit?"
Semua orang yang di sana hanya berani menonton saja. Bu Rahma yang dari tadi tak mampu menahan air matanya. Ia terus-menerus mengeluarkan air mata. Dia bingung akan nasib Nona kecilnya ini.
"Bibi, kenapa ayah diam saja? Apa ayah tidur?" tanyanya lagi, kali ini ia ingin kepastian dari pengasuhnya.
Bu Rahma hanya menggelengkan kepalanya. Ia tak sanggup berkata-kata.
Namanya anak kecil. Dengan inisiatifnya ia menggoyang-goyangkan kaki ayahnya itu.
"Ayah, bangun Ayah! Anabella ingin main bareng Ayah. Ayah, kenapa ayah gak bangun-bangun? Ayo bangun Yah, kita main kejar-kejaran lagi. Tau gak Yah, tadi Anabella main boneka Barbie sama bibi. Ayo bangun Yah! "
Hati siapa yang tak pilu. Anak kecil itu membangunkan jasad yang mustahil bisa bangun.
"Ayah, kenapa ayah diam saja? Apa Anabella nakal? Kalau Anabella nakal, Anabella siap dihukum ayah? Ayah...
Bibi, kenapa ayah hanya diam saja? Tolong bangunkan ayah Bi," mohon Anabella pada Bu Rahma.
Bu Rahma tak bisa menahan lagi. "Ayah akan tenang di sana Non. Ayah akan bertemu ibu."
Anak kecil itu sangatlah terkejut. Jika ayah menemui ibu. Apa tandanya Anabella tak akan berjumpa lagi? Hingga kembali ia lontarkan pertanyaan pada sang Bibi.
"Jika ayah menyusul ibu, apa berarti ayah hanya tinggal di sini?" tanyanya sambil menunjukkan tangannya di dada. Seperti apa yang dilakukan Leonardo kemarin kepadanya.
Bibi itu mengangguk. Pun anak sekecil itu akhirnya tahu. "Ayah, jangan tinggalin Anabella Ayah. Ayah, Anabella gak mau ayah di sini (menunjuk lagi dadanya). Anabella mau ayah menemani Anabella."
"Ayah, kenapa ayah tidur terus? Apa ayah gak bosen?" tanyanya untuk terakhir kalinya sebelum Bu Rahma mengajaknya pergi.
Anak kecil itu tetap tidak menangis. Namanya juga anak kecil, jadi dia belum mengerti akan dunia ini dengan jelas.
"Bibi, Anabella mau dibawa kemana? Anabella ingin tidur bareng ayah?"
Bu Rahma benar-benar tak sanggup berkata apa-apa lagi. Sampai Anabella heran dibuatnya. "Bibi kenapa menangis terus? Ayah hanya tidur Bi. Nanti ayah bangun dan main bersama kita lagi."
Anabella menyuruh bu Rahma jongkok. Tangan mungilnya menghapus dengan telaten air mata yang terus berjatuhan dari mata Bu Rahma. Bu Rahma memejamkan matanya. Lagi-lagi, air mata itu tetap menetes.
"Jangan nangis Bi, Anabella dan ayah akan menemani Bibi main lagi," ucapnya dengan ceria.
Semua yang melihat kejadian itu hanya bisa bersedih. Meratapi nasib Anabella nantinya. Anak sekecil itu belum tahu tentang apapun.
Hingga sepasang netra menatapnya dengan iba. Ada rasa ingin menolong anak kecil yang bernama Anabella Poetry Nhoel. Anak dari sahabatnya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
💞Nia Kurnaen💞
Aaahhhhkkk...Akhirnya ketemu jg,sdh bolak balik bc ini tp g bosenin,cuma waktu itu blm bisa ikutan komen...🤭🤭🤭
2023-02-21
1
💜Balqish H😻
sad banget kisah anabel
2022-10-19
0
🎯™ꨄ᭄⃟™Suci Anatasya❀⃟⃟✵🅠🅛
siapa yang narok banyak bawang di sini 🤧
2022-10-19
0