NovelToon NovelToon
Istri Kecil Tuan Muda

Istri Kecil Tuan Muda

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.5
Nama Author: NG STORY

Shaerin seorang gadis cantik yang berusia 18 tahun, hidupnya yang tidak berkecukupan dan sederhana kadang-kadang menjadi ejekan di sekolahnya.

Dia memiliki kekasih dan sahabat yang selalu menyemangatinya dan membantu kerap jika Shaerin sedang dalam masa sulit.

Tapi tanpa disangka, mereka berdua justru telah mengkhianati Shaerin dengan hubungan gelapnya, hal itu membuat Shaerin kecewa dan sakit hati.

Suatu hari dirinya diharuskan menikah oleh sang Ibu untuk melunasi semua hutangnya kepada keluarga Algio, Shaerin di nikahkan dengan anak tengah dari keluarga Algio.

Sifat laki-laki itu berbanding balik dengan Shaerin. Cuek, kasar dan keras kepala. tapi jauh dari itu semua ternyata ia memiliki trauma masa kecil yang membuatnya menjadi sangat menderita.

Akankah Shaerin dapat membantu laki-laki itu untuk menghilangkan rasa trauma masa kecilnya? Karena mau bagaimanapun mereka menikah tanpa di dasari cinta dan hanya di atas kertas saja. ataukah mereka akan saling mencintai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NG STORY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26

"Astaga Nona, kau hujan-hujanan lagi?" tanya Tiara saat melihat Shaerin yang baru saja pulang dengan keadaan basah kuyup.

"lagi? maksudmu menantuku selalu pulang dengan keadaan seperti ini?" tanya Axton yang tiba-tiba saja keluar dari kamarnya.

Tiara langsung menundukan kepalanya karena tidak berani menatap wajah Axton, laki-laki paruh baya itu menatap Shaerin dengan penuh tanda tanya.

"Jangan marahi Bi Tiara maupun orang-orang yang ada di rumah ini Pah, aku memang selalu pulang sekolah di jam seperti ini apalagi akhir-akhir ini selalu turun hujan dan aku lupa tidak membawa payung jadi setelah turun dari bus aku langsung berlari kesini."

"Kau pulang sekolah naik bus? kenapa Ziel tidak menjemputmu? jangan bilang jika dia juga membiarkanmu berangkat sekolah naik bus."

"T-tidak Pah, aku berangkat sekolah di antar oleh Kaivan kok." kata Shaerin sambil menggelengkan kepalanya.

Ziel, Kenan dan juga Jayendra yang muncul dari arah tangga pun bisa melihat semua pelayan yang sedang berkumpul di ruang keluarga, Ziel dengan cepat menuruni tangga dan menghampiri istri dan juga papahnya itu.

"Ada apa, Pah?" tanya Ziel yang sudah panik.

"Kau masih bertanya? lihatlah istrimu pulang sekolah dengan keadaan basah kuyup seperti ini, kau kemana saja?" tanya laki-laki paruh baya itu sambil menatap tajam putra tengahnya.

"Pah jangan marahi Ziel, aku sengaja tidak memintanya untuk menjemputku karena tahu jika suamiku sedang sibuk dengan pekerjaannya." seru Shaerin merasa tidak enak karena semua pelayan sudah berkumpul di ruang keluarga.

"Jangan membelanya, Shaerin."

"Tapi, Pah-"

"Aku akan menghukum suamimu." potong Axton sehingga membuat Shaerin dan Ziel membulatkan matanya lebar-lebar.

"Dia selalu saja membuat keributan, kenapa Ibu tidak memberikannya uang saja lalu mengeluarkannya dari rumah ini? jelas-jelas dia datang ke kehidupan Ziel karena ingin memoroti uangnya saja." bisik Clarie yang saat itu ada di dapur bersama Revana untuk menyaksikan keributan itu.

"Ibu juga tidak akan tinggal diam."

"Benarkah? Ibu akan mengusirnya dari sini?" tanya Clarie dengan mata yang berbinar-binar.

Revana hanya tersenyum saja sambil memikirkan rencana agar Shaerin bisa keluar dari rumah itu.

"Hukuman untukmu tidak terlalu berat, kau hanya perlu mengantar dan menjemput istrimu kesekolah, tanpa minta bantuan kepada Kaivan ataupun sopir yang ada di rumah ini." lanjut Axton

Ziel menghembuskan nafasnya merasa lega, hukuman itu baginya tidak terlalu berat, pikirnya.

"Baiklah, jika begitu aku akan membawa istriku ke kamar." kata Ziel yang sudah menggenggam tangan Shaerin.

Axton hanya menganggukan kepalanya dan membiarkan anaknya itu untuk kembali ke kamar yang ada di lantai atas.

Semburat senyuman terlihat di kedua sudut bibirnya, laki-laki paruh baya itu melirik kearah Tiara yang masih saja menundukan kepalanya.

"Bagaimana? rencanaku untuk membuatnya dekat dengan gadis itu apakah akan berhasil?" tanya Axton sambil terkekeh.

Tiara mengangkat kepalanya merasa tidak percaya saat mendengar Axton yang sudah tertawa di sana, ia hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya saja sambil sesekali ikut tertawa.

Di tempat lain, Ziel kembali menarik tangannya yang sempat menggenggam tangan istrinya itu, laki-laki itu mengusap wajahnya kasar.

"Kau selalu saja membuatku kesal, kau sengajakan karena ingin melihat Papah memarahiku?"

Shaerin hanya menundukan kepalanya sambil meremas jari-jari tangannya, sesekali ia mengangkat wajahnya untuk melihat Ziel yang sedang marah.

"Lupakan, aku tidak ingin menyia-nyiakan energiku hanya untuk memarahi bocah ingusan sepertimu, sekarang lebih baik kau pergi ke kamar mandi, kau sudah bau sehingga membuatku menjadi mual."

"Jika aku memang bau dan membuat Tuan menjadi mual, aku tidak akan mengikuti kesepakatan baru Tuan." katanya lalu melangkahkan kakinya hendak pergi ke kamar mandi.

"Tunggu!"

Shaerin menghentikan langkahnya lalu memutar kembali tubuhnya agar bisa melihat Ziel.

"Tidak bisa seperti itu." kata Ziel

"Kenapa memangnya, apakah karena Tuan sudah nyaman memelukku sambil tidur?"

"T-tidak! bukan seperti itu, tadi siang aku menemui psikologku dan dia mengatakan jika harus ada orang yang menemaniku saat tidur agar mimpi buruk itu tidak menghantuiku lagi." jawab Ziel sedikit gelagapan.

"Kenapa harus memintanya kepadaku? Tuankan bisa memintanya kepada Nona Clarie."

"Clarie?"

Shaerin menganggukan kepalanya lalu melangkah mendekati Ziel, gadis itu sedikit menjijitkan kakinya agar tingginya sama dengan Ziel.

"Atau jangan-jangan, Tuan sudah menyukaiku?" tanyanya sehingga menbuat Ziel memundurkan langkahnya karena terkejut.

"Jangan kegeeran, kau bahkan sama sekali bukan tipeku dan juga jangan memanggilku dengan sebutan Tuan."

"Cih aku bukan tipemu, apakah Tuan berharap jika aku akan memanggilnya dengan sebutan sayang, honey, babe? menjijikan." cibir Shaerin.

"Kau sudah berani melawan? kau belum tahukan bagaimana jika aku marah? mau aku tunjukan?" tanya Ziel sambil melotot.

"Aku tidak takut, pukul saja aku!" kata Shaerin sambil menepuk-nepuk lengan atas bagian kanannya.

Saat Ziel menghampirinya dengan rahang yang mulai mengeras, disitulah Shaerin langsung memejamkan kedua matanya karena tiba-tiba saja menjadi takut saat melihat kedua mata Ziel yang sudah menatapnya dengan tajam.

Terasa sesuatu yang basah menempel di bibirnya, tangan kekar melingkar di pinggang Shaerin dan juga di belakang tengkuk lehernya.

Gadis itu melebarkan matanya saat mendapati Ziel yang sedang mel-um-at bibirnya dengan begitu rakus.

Shaerin memukul dada bidang sang suami dan langsung mendorongnya, gadis itu memegang bibirnya yang baru saja di ***** oleh Ziel.

"Kau!"

Ziel memperlihatkan senyuman liciknya, saat ingin mendekati Shaerin lagi dengan cepat gadis itu pergi ke kamar mandi dan mengunci rapat-rapat pintunya.

"Sangat mudah untuk membuatnya diam." gumam Ziel sambil menatap pintu kamar mandinya.

Sedangkan di dalam kamar mandi Shaerin tengah menatap dirinya di depan cermin, gadis itu mengerucutkan bibirnya.

"Ciuman keduaku di renggut lagi oleh si berengsek itu!" gumamnya.

Dengan hati yang berat Shaerin membuka seluruh bajunya yang basah lalu menyimpannya di keranjang pakaian kotor setelah itu ia mesuk ke dalam bathtub.

Setelah setengah jam berdiam diri di kamar mandi akhirnya Shaerin keluar, gadis itu berharap jika suaminya sudah tertidur lelap tapi baru saja melangkah keluar dari kamar mandi, Shaerin melihat Ziel yang sedang duduk di kursi mejanya sambil menatap fokus layar laptopnya.

"Kemari!" titah Ziel setelah melihat istrinya keluar dari kamar mandi.

Shaerin pun menurut, ia melangkahkan kakinya mendekati Ziel yang sedang duduk di kursinya, gadis itu berdiri tegak di hadapan Ziel.

Dengan susah payah Ziel menelan ludahnya saat melihat Shaerin yang masih menggunakan handuk yang membaluti tubuh kecilnya, dengan cepat ia menggelengkan kepalanya untuk membuang semua pikiran negatifnya.

Ziel memberikan satu ponsel keluaran terbaru kepada istrinya itu, dengan raut wajah yang kebingungan gadis itu menerimanya.

"Punya siapa ini, Tuan?" tanya Shaerin.

"Panggil aku Ziel, jika kau memanggilku dengan sebutan Tuan lagi aku akan menciummu!" ancam Ziel sehingga membuat gadis yang ada di depannya itu ketakutan.

"Baiklah."

"Kau bahkan dengan santainya memanggil asistenku dengan sebutan nama saja, coba sekarang kau sebut namaku."

"Z-Ziel."

"Bagus."

"Tapi ponsel ini..."

"Itu untukmu, agar aku tidak susah untuk menghubungimu." jawab Ziel

Dengan cepat laki-laki itu mengambil ponselnya dan mencari kontak dengan nama 'Bocah' di ponselnya lalu setelah ketemu ia pun menghubunginya.

Tertera nama 'Ziel' di layar ponsel Shaerin sehingga membuatnya kebingungan.

"Terima kasih, Tuan!" kata Shaerin sambil membungkukan badannya dengan begitu bersemangat.

"Hm?"

"M-maksudku Ziel."

"Baiklah, turun ke bawah untuk makan malam." kata Ziel kembali fokus ke layar laptopnya.

"Kau sendiri?"

"Aku tidak lapar."

Shaerin menganggukan kepalanya, lalu dengan bersemangat pergi ke walk in closet untuk memakai baju tidurnya.

Begitu keluar dari ruangan itu, Shaerin menatap sejenak Ziel yang masih fokus ke layar laptopnya, sesekali laki-laki itu mengecak beberapa lembaran kertas yang ada di tangannya.

"Untuk malam ini aku tidak akan tidur disini, aku... aku takut." kata Shaerin lalu dengan cepat keluar dari kamar suaminya.

Ziel terpaku setelah mendengar itu, ia mengalihkan pandangannya kearah pintu yang sedikit terbuka karena Shaerin lupa menutupnya kembali.

"Dasar bocah." gerutunya

Jangan lupa Like sama hadiahnya Guys biar semangat up nya hehe, dan untuk beberapa episode lagi aku akan bahas masalalunya Ziel dan juga hubungan antara Ziel sama kakaknya😍

1
Enitritrieni trieni
Luar biasa
Cherry Bloosem
cerita nya muter2 situ aja,,kapan si ziel ngaku mereka suami istri..lama banget,,dri awal smpai episode ini berantem terus..
s
menggendongnya
Fahri Surbakti Fahri
Lumayan
Fahri Surbakti Fahri
Kecewa
Erna Wati
menarik sekali, memang bagus banget alur cerita Nya,suka /Drool/
Erna Wati
Kecewa
Erna Wati
Buruk
jangganim
kenan bukan boti kann
Idha Giatno
Luar biasa
Amaliyyah Aini
Biasa
Amaliyyah Aini
Kecewa
Erna Sudiastuti
Luar biasa
nesya
ya ampun Thor... masa papa yg baik hati itu hrs meninggal semudah itu sih...? jgn kejam gitu dhong Thor..!
nesya
naera ini siluman ular berkepala dua.
nesya
awas aja Jay, nanti km jg jatuh cinta sm shaerin br tahu rasa kamu ya
nesya
bnr kan... kata" sarkasme yg di ucapkan naera kl dia menyukai apa pun yg di sukai sm shaerin, itu scr tdk langsung menunjukkan kl dia menyukai pacar shaerin jg. cm di sini shaerin aja yg terlalu polos dan lugu, jd tdk menyadari gelagat aneh dr sahabat dan pacarnya itu.
nesya
jangan" kebaikan naera pd shaerin slm ini Krn punya maksud tertentu, mgkin naera ada hubungan dgn Karel di belakang shaerin.
Yuyun Hidayati
hiaaaa tibakny tmny suami😅
Yuyun Hidayati
kapok karel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!