Affair... Tidak suka skip.
"Kita berjanji hanya akan bersenang-senang tanpa ada ikatan. Kau memuaskan hasratku, aku membantumu membalas suamimu yang berkhianat. Saat salah satu dari kita meminta berhenti, kita akan berhenti dan saling melepaskan tanpa beban," Ujar sang Bos dari suaminya, Kendrick Kratos.
"Tentu saja, kau bisa tenang! Aku bukanlah wanita yang akan menangis - nangis pada seorang pria!" jawab Ameera dengan tegas.
-Pria hanya manusia dengan segala nafsunya dan dengan mudah berkhianat, tapi wanita akan menjadi pengkhianat saat dunia impiannya seketika hancur! Notes Ameera.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesakitan Kendrick.
Cheril bangun dari kursinya, dia memanggil si mbok di dapur untuk membersihkan pecahan gelas.
"Ah nak Kendrick ya, calon nya Cheril. Jadi kapan kalian berdua menyusul Ameera dan Rudi?" tanya Lela.
Cheril baru masuk kembali ke ruang makan mendengar pertanyaan dari Tante Lela tapi melihat Kendrick tak menjawab, dia berjalan ke belakang kursi pria itu memeluk tubuh Kendrick dari belakang. "Aku sih pengen nya bulan ini, tapi Kendrick bilang masih sibuk karena Perusahaan masih harus dia urus. Sayang, jadi kapan? Tante Lela tanya tuh."
Kendrick masih tidak menjawab tapi malah menatap ke arah tangan Rudi yang menggenggam tangan Ameera, seketika dia berdiri, untung saja tangan Cheril refleks berpegangan pada pegangan kursi kalau tidak dia sudah terjengkang jatuh.
"Maaf, saya ada urusan mendadak. Terima kasih untuk makan malamnya. Permisi," Kendrick melempar serbet ke atas meja berlalu pergi dari ruangan.
Ameera tidak memperdulikan sikap Kendrick, bahkan melirik kepergian pria itu saja tidak.
Cheril menahan rasa malunya, dia keluar menyusul Kendrick tapi mobil pria itu sudah menyala dan pergi dari sana. "Sial! Kau mempermalukan ku, Kendrick!"
Tak punya muka bertemu orang tua dan semua orang di meja makan, Cheril mengambil tas dan kunci mobil dari dalam kamar lalu pergi dari rumah.
***
Citttttt.....
Di tengah jalan Kendrick mengerem mobil dengan mendadak, dia keluar dari mobil, "Arrrrghtttttttttt.... Ameeraaaa!!!" berteriak frustasi, menarik rambutnya sekuat tenaga lalu menendang mobil nya dengan keras.
Tubuhnya terkulai lemah bersender di samping mobil. Duduk tergeletak menyedihkan, "Ahhh... sakit... Ameeraa...."
Di rumah Ameera mengantar kepulangan Tante Lela ke depan rumah, Rudi disuruh menginap disana oleh Mamanya. Sebelum masuk kamar, Ameera mengetuk pintu, "Mas, aku masuk."
"Ya, masuklah." Jawab Rudi.
Ameera membuka pintu, masuk ke dalam kamar lalu menutup pintu kembali. "Emang baju Papa nyaman?"
"Lumayan, daripada pulang dulu meskipun deket ribet ah. Hehe..."
"Maaf, Mas. Mama malah nyurus Mas tidur disini."
"Lah, kita yang salah. Namanya pengantin baru kan harus tidur sekamar," goda Rudi.
"Mas!"
"Canda, hehe... ya udah istirahat. Koper kamu udah siap? Besok kita berangkat jam 9 dari rumah."
Ameera mengangguk, "Udah siap semua."
"Aku tidur di sofa," Rudi berjalan ke sofa panjang merebahkan dirinya disana. "Selamat tidur, Ameera."
"Malem, Mas. Met tidur juga, makasih untuk hari ini."
"Ya."
***
Tepat pukul 9 pagi Rudi dan Ameera berpamitan pergi ke bandara. Sebenarnya mereka berdua berbohong jika akan pergi ke kota tempat asal Rudi, tapi sebenarnya Ameera meminta Rudi pergi dengannya ke kota tempatnya menikah dengan Immanuel dulu.
Saat turun dari pesawat, Ameera menatap Rudi. "Kita cari penyewaan Apartemen dulu, Mas. Nanti aku baru cari rumah buat sewa."
"Ok, yuk." Rudi membawa 2 koper, miliknya juga milik Ameera.
Ameera menatap punggung Rudi saat pria itu sudah berjalan di depannya, "Kamu udah nyusahin orang, Ameera."
Rudi berbalik, "Lah, lagi ngapain. Ayok."
Ameera tersenyum lalu mengangguk.
2 jam mencari Apartemen melalui internet akhirnya mereka mendapatkan Apartemen minimalis sesuai dengan harga. Furnitur sudah tersedia dengan 2 kamar tidur, satu dapur dan ruang TV serta ruang tamu.
"Kamu ambil kamar paling besar, biar aku kamar kecil." Ucap Rudi.
"Makasih, Mas. Kulkas dan dapur kosong, apa mau belanja nanti?"
"Tentu, kamu istirahat dulu. Kita sementara pesan makanan dari apk siap antar aja."
"Ok, Mas. Aku lelah, bentar mau selonjoran dulu di kamar, ya."
"Masuklah, aku mau bongkar isi koper juga."
Ameera mengangguk berjalan ke arah kamar tidur paling besar di Apartemen itu.