Dengan tatapan dingin dan hati yang kosong, Shin Yu mulai menapaki jalan Kultivator. Bukan demi balas dendam atas kematian orang tuanya, tetapi penasaran dengan arti dari sebuah kehidupan.
Dengan memegang pedang, Shin Yu menghadapi dunia tanpa rasa takut, menjadi bayangan yang tak terkalahkan. Dia menebas musuh-musuhnya tanpa perasaan, tanpa belas kasihan, dan tanpa beban di hatinya.
Shin Yu berjuang di bawah langit yang gelap, melawan siapa saja yang berani menghadangnya. Tidak ada alasan mulia dibaliknya, hanya karena itu yang dia tahu.
Namaku adalah Shin Yu, seorang jenius tak terkalahkan yang akan menjadi puncak dunia.
Baca terus novel ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XERA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertandingan Antar Pembunuh
"Bagaimana dengan perkembangan anak itu, Hong Jin?" Wang Liu bertanya tepat setelah kepergian Fang Qin.
"Luar biasa, aku sampai iri dengan bakatnya." Hong Jin menjawab sambil terkekeh pelan, "Kalian semua lebih baik menyiapkan latihan yang sulit untuknya, jangan pernah berpikir kalau dia tidak akan bisa melakukannya."
"Hahahaha... Kalian saja yang terlalu lembek, lihat saja saat giliranku tiba nanti!" ucap Hui Bong dengan penuh percaya diri sembari tertawa lantang.
Wang Liu yang mendengar itu hanya tertawa mengejek sebelum menghilang dari tempatnya, sementara Hong Jin menggeleng pelan.
"Terserah apa katamu, cukup ingat ucapanku tadi." ucap Hong Jin, dan mengikuti Wang Liu yang menghilang dalam sekejap dari sana.
"Tsk, lihat saja nanti, aku akan menyiapkan latihan yang membuatnya menangis setiap hari!" gerutu kesal Hui Bong.
"Dasar psikopat gila..." ucap Yao Mei sebelum menghilang dari sana, diikuti dengan tetua yang lain.
"Nenek lampir keparat!" umpat Hui Bong dan juga pergi dari sana.
***
Setelah pagi tiba, Shin Yu kembali ke tempat biasanya dirinya latihan. Seperti biasa, guru barunya, Hong Jin, telah sampai di sana lebih dulu darinya.
"Salam, Guru." sapa Shin Yu sembari menangkupkan tangannya, "Apa hari ini latihannya juga sama, Guru?"
"Karena kau telah berhasil mempertahankan lapisan Qi di tubuhmu tanpa harus fokus sekalipun, kita masih akan tetap latihan seperti itu tetapi sambil memulai latihan lainnya." ucap Hong Jin, lalu mendekati muridnya itu, "Apa kau tau alasan kenapa aku dijuluki sebagai Master Energi Penghancur?"
Shin Yu sedikit memiringkan kepalanya karena bingung Gurunya tiba-tiba bertanya demikian, namun ia tetap menjawabnya dengan berkata tidak tahu alasannya.
Hong Jin berhenti tepat di hadapan muridnya itu, lalu membuka telapak tangan kanannya yang sudah dilapisi aura biru, "Itu bukan karena pengendalian Qi-ku yang hebat, tetapi karena jenis Qi milikku mampu menghancurkan apa saja." ucap Hong Jin dengan tenang, "Sejujurnya, aku ingin sekali mewarisi kekuatan Energiku padamu tetapi sayangnya Ketua membatasi para Tetua untuk tidak mengajarimu terlalu banyak."
"Yah, meskipun begitu, kau tetap bisa menjadi sepertiku karena dirimu adalah seseorang yang mempunyai bakat." Hong Jin tersenyum tipis, lalu menyentuh pundak kanan muridnya itu, "Aku akan membuatmu menjadi lebih kuat dalam dua minggu, jadi kau tidak akan mudah dikalahkan dalam duel antar pembunuh itu."
Shin Yu hanya mengangguk sebagai tanggapannya, entah mengapa ia merasa kalau Guru Hong Jin jauh lebih bersemangat mengajarinya daripada Guru Wang Liu.
***
Selama dua minggu ini, Shin Yu mendapatkan latihan neraka dari Gurunya, setiap harinya ia diminta untuk menghabiskan hampir seluruh Energi Spiritual di dalam dantiannya. Namun, dibalik latihan sulit tersebut dirinya berhasil memaksimalkan efesiensi energinya.
Meskipun Shin Yu memiliki dantian Emas yang dimana efesiensinya dalam menggunakan Energi Spiritual jauh di atas rata-rata, tapi saat ini ia masihlah orang baru di dunia Kultivasi dan masih butuh pembelajaran untuk menguasainya.
"Sepertinya aku sudah kehabisan tenaga untuk terkejut setelah melihatmu berhasil menguasai latihan yang kuberikan dalam waktu dua minggu." ucap Hong Jin usai latihan mereka berakhir, "Bagaimana perasaanmu?"
"Aku tidak tahu, hanya saja aku merasa jauh bertambah kuat daripada sebelumnya." Shin Yu menjawab tanpa mengubah nadanya yang selalu datar.
Hong Jin menggeleng pelan, ia lupa kalau Shin Yu adalah tipe anak yang belum menumbuhkan perasaannya, "Baiklah, duel antar pembunuh akan diadakan besok. Apa kau siap bersaing di sana?"
"Ya, aku siap, Guru." Shin Yu segera menjawab.
"Ambil ini..." Hong Jin memberikan sebuah pil pemulih Qi, "Supaya kau berada dalam kondisi prima besok, aku harap kau bisa mendapatkan pengalaman yang bagus."
Shin Yu tentu saja menerima itu, "Terima kasih, Guru." ucap Shin Yu sebelum menelannya.
"Kalau begitu, istirahatlah, ini sudah hampir tengah malam." Hong Jin berbalik dan keluar dari ruangan itu dengan tenang.
Shin Yu sejenak diam sebelum ikut keluar dari sana dan pergi ke kamarnya.
***
"Oi! Apa yang kamu lakukan! Kenapa masih tidur di jam segini?!"
Suara nyaring terdengar dan membuat Shin Yu terbangun dari tidurnya, ketika ia membuka mata terlihat wajah perempuan cantik yang tidak lain adalah Fang Wei, adik perempuan dari Seniornya, Fang Lin.
"Ini sudah jam delapan pagi, tapi kau masih tidur?! Dasar pemalas!" Fang Wei yang berada di samping tempat tidur Shin Yu langsung mengangkat pemuda itu untuk bangun, "Ayo! Pertandingannya udah dimulai!"
"Ugh..." Shin Yu masih mengantuk tetapi terpaksa dibuat segar karena Fang Wei menarik tangannya untuk pergi dari sana.
Selama di perjalanan menuju cabang ke tujuh, Shin Yu menyadari kalau suasananya di setiap cabang dilewatinya begitu sepi, dan seperti bisa membaca pikirannya, Fang Wei berkata kalau hampir semua pembunuh berkumpul di cabang ke tujuh untuk menyaksikan duel antar pembunuh.
Shin Yu tidak menanggapinya, namun Fang Wei tidak marah sama sekali karena memang sudah terbiasa dengan sifatnya setelah pernah menyamar menjadi pelayannya.
Kurang lebih dua puluh menit berlalu, Shin Yu dan Fang Wei akhirnya bisa melihat cabang ke tujuh dari lorong yang panjang.
"Dari jauh sekalipun, mereka sudah menyadari keberadaan kita, ya?" Shin Yu bergumam ketika merasakan banyak tatapan tertuju ke arahnya.
Shin Yu memang bisa merasakan banyak tatapan itu, tapi ia sama sekali tidak melihat keberadaan mereka semua.
"Mereka adalah seorang pembunuh Profesional yang dilatih langsung oleh Tetua Darah Kuno, jadi jangan berpikir kalau setiap dari mereka adalah seorang kroco pada umumnya." Fang Wei menjelaskan dengan santai, dan Shin Yu hanya diam karena sudah mengetahuinya sejak awal.
Setelah berada di cabang ke tujuh, mereka berdua masuk ke dalam ruangan yang di dalamnya adalah sebuah lapangan besar. Di sana terdapat banyak sekali orang dan mereka semua adalah seorang pembunuh profesional, dan kemunculan Shin Yu bersama Fang Wei membuat sebagian perhatian teralihkan.
"Lihatlah, dia adalah pemula super itu, 'kan?"
"Baru pertama kali aku melihatnya, dia terlihat luar biasa."
"Aura yang keluar dari tubuhnya itu... Apa dia sudah bisa memaksimalkan Qi di dalam dantiannya?"
"Ternyata kau juga menyadarinya, ya? Kupikir aku hanya salah melihat..."
"Dia baru setahun lebih menjadi Kultivator, tapi dia sudah berkembang sejauh ini? Sial, kita memang kedatangan monster lainnya."
Hampir seluruh pembunuh profesional yang berada di sana membicarakan Shin Yu, mereka merasa ngeri sekaligus bersemangat untuk mengetahui seberapa kuat pemula super itu.
"Wah, datang-datang langsung jadi pusat perhatian, ya?" Fang Lin tiba-tiba saja muncul di hadapan Shin Yu, "Apa adikku membawamu dengan baik? Dia tidak bertingkah, 'kan?"
"Bertingkah apa, huh?!" Fang Wei melotot, dan Fang Lin hanya tertawa mendengarnya.
"Dia berisik..." Shin Yu menjawab, dan membuat gelakan tawa dari Fang Lin semakin kencang karenanya, "Apa sudah dimulai dari tadi?"
Shin Yu melihat ke tengah lapangan yang kini ada dua orang saling bertarung menggunakan tangan kosong.
"Tenang saja, ini baru permulaan." Fang Lin menjawab, lalu membawa mereka berdua ke barisan penonton paling depan, "Junior Shin, lihatlah baik-baik... Ini adalah pertandingan antara pembunuh profesional!"
Bersambung.....
LIKE >> VOTE >> RATE 5 >> COMMENT.