NovelToon NovelToon
Janda Bohay

Janda Bohay

Status: tamat
Genre:Percintaan Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Identitas Tersembunyi / Tamat
Popularitas:3.2M
Nilai: 5
Nama Author: Mizzly

Angkasa Djiwa adalah pengusaha sukses yang suka membual, suatu hari ia dikerjai temannya dan ditinggalkan di suatu kampung di pinggiran Jakarta tanpa identitas. Beruntung Djiwa ditolong oleh Mawar, Janda Bohay penjual ayam geprek yang baru pulang belanja di pasar.

Djiwa yang tertarik dengan Mawar menyembunyikan identitasnya dan berakting menjadi pemuda polos dari kampung yang terkena hipnotis. Kisah cinta mereka pun dimulai.

Bagaimana perasaan Mawar saat tahu Djiwa bukan pemuda kampung yang ia kenal? Bagaimana juga dengan Djiwa dan keluarganya saat tahu kalau Mawar adalah mantan narapidana yang dihukum karena membunuh mantan suaminya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mizzly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hadiah Door Prize

Masa indah pengantin baru Djiwa dan Mawar sudah usai. Keesokan harinya Djiwa dan Mawar sudah harus bergelut dengan kerasnya hidup di Ibukota.

"Pakai jaket yang tebal ya, Sayang! Nanti di jalan, peluk aku yang erat. Aku mau tubuhku melindungi kamu dari dinginnya udara malam." Djiwa menaikkan resleting jaket Mawar sampai leher. Memastikan tubuh istri tercintanya tidak kedinginan.

"Mas juga pakai jaket tebal. Meski aku tahu, tebalnya jaket tidak setebal perhatian aku sama Mas," goda Mawar.

"Cie ... kamu pintar ngegombal nih sekarang. Kebanyakan digombalin sama bapak-bapak berkoyo sih!" ledek Djiwa.

Mawar tersenyum mendengar ledekkan Djiwa. "Kok kamu tahu sih Mas? Mereka tuh biar centil tapi lucu. Masih dalam batas sopan sih jadi aku tidak terlalu merasa terganggu dengan kehadiran mereka. Lama-kelamaan aku sampai hafal trik menggombal mereka."

Djiwa membuka pintu rumah dan mengeluarkan motor butut miliknya. Rumah kontrakkan tempat ia menginap dulu sudah ia tinggalkan. Kini mereka tinggal berdua di kontrakkan Mawar yang lebih besar dari kontrakkannya.

Djiwa memanaskan mesin motor sementara Mawar mengunci pintu rumah. Djiwa memakaikan Mawar helm dan setelah Mawar duduk di atas motor, Djiwa menarik tangan Mawar dan melingkarkan di pinggangnya. "Biar hangat."

Mereka pun menembus udara sepertiga malam dengan suasana berbeda. Kemarin mereka masih bukan siapa-siapa, namun kini mereka sudah menjadi sepasang suami istri.

Djiwa bersikap menjadi suami siaga. Melindungi Mawar selama di pasar dan membawakan barang belanjaannya. Mawar senang dengan keberadaan Djiwa. Rupanya Mawar sudah terlalu sering dimanjakan Djiwa jadi tak suka mandiri lagi.

"Mas, mau beli jeruk peras tidak?" tanya Mawar.

"Beli dong. Beli yang banyak ya! Mulai sekarang minuman yang kamu jual harus bervariasi. Kamu punya blender tidak?" tanya Djiwa.

"Ada, tapi sudah aku pakai untuk blender bumbu dapur-"

Djiwa memotong perkataan Mawar. "Rendi punya yang baru. Hadiah dari door prize. Nanti aku cicil. Sekalian kita belanja buah ya agar kita bisa jualan jus."

"Iya, Mas."

Djiwa memilih buah-buahan yang akan ia gunakan untuk membuat jus. Djiwa akan mulai memodifikasi menu jualan Mawar. Perlahan tapi pasti, Djiwa akan mewujudkan rencana yang mereka susun berdua semalam.

Djiwa sibuk melihat-lihat peralatan dapur. Peralatan Mawar yang sederhana membuatnya sulit mengkreasikan menu makanan.

"Ayo, Mas!"

Di dalam otak Djiwa sudah tersusun banyak rencana namun tak bisa merealisasikan semuanya. Harus disesuaikan dengan budget yang Mawar miliki. Jangan sampai Mawar curiga. Ini yang jadi batu sandungan Djiwa. Mengembangkan bisnis butuh modal. Bagaimana caranya menyuntikkan modal kalau dalam penyamaran begini?

"Mas, kok Mas melamun sih?" Mawar menegur Djiwa yang membersihkan ayam sambil melamun.

"Oh maaf, Sayang. Mas sedang berpikir. Sayang, bagaimana kalau kita pindah saja?" usul Djiwa.

"Pindah? Kemana Mas?" tanya balik Mawar.

"Ke ruko yang dekat jalan besar. Pasti akan banyak pembeli kamu nanti!"

Mawar tersenyum mendengar usul Djiwa. "Mas, harga sewa ruko itu mahal. Mau bayar pakai apa aku?"

Djiwa terdiam. Uang selalu menjadi masalah. Mau minta bantuan Rendi, tak mungkin. Mawar pasti akan curiga.

Mereka harus pindah ke tempat yang lebih besar dan strategis agar makin banyak pembeli yang datang. Mereka juga harus memperbaiki packaging dan masih banyak PR lain.

Sebuah ide tiba-tiba tercetus di benak Djiwa. Ide cemerlang yang bisa membuat Mawar percaya.

Saat Mawar melayani pembeli di depan, Djiwa yang sibuk bekerja dengan laptopnya malah mengirimi Rendi email dan menyuruhnya melakukan apa yang ia minta. Rendi menghela nafas dalam membaca email yang Djiwa kirimkan. "Tugas baru lagi nih," keluh Rendi.

Rendi pun merekrut karyawan baru untuk melaksanakan tugasnya. Karyawan tersebut pun diberitahu apa saja yang harus dilakukan. Rendi pun siap dengan akting terbaiknya.

Rendi datang ke kontrakkan Djiwa dengan membawa blender baru permintaan Djiwa. Mawar menyambut kedatangan Rendi dengan senyum hangat. "Silahkan masuk, Mas. Mas Djiwa sedang bekerja di dalam."

"Iya, Mawar. Ini, blender yang Djiwa beli dari aku." Rendi menyerahkan blender pada Mawar.

"Makasih, Mas. Maaf ya selalu merepotkan Mas Rendi," kata Mawar tak enak hati.

"Tak apa. Sudah tugasku ... maksudnya sudah menjadi tugas sesama manusia saling membantu. Bagaimana warung kamu, Mawar? Ramai?" tanya Rendi berbasa-basi.

"Alhamdulillah semenjak didaftarkan di aplikasi online, penjualannya semakin meningkat," jawab Mawar sambil tersenyum senang.

"Alhamdulillah. Kamu tidak pindah ke ruko yang lebih besar? Letak warung kamu yang di dalam membuat pembeli susah menjangkaunya. Kalau kamu berjualan di ruko pinggir jalan pasti makin banyak pembeli kamu yang datang," saran Rendi mengikuti perintah Djiwa.

"Maunya sih begitu, Mas. Mas Djiwa sudah memberi ide seperti itu, tapi modal dari mana?" Mawar membuatkan es jeruk peras dan menyuguhkannya pada Rendi.

Rendi meneguknya banyak-banyak. Udara siang ini begitu terik. Ia harus naik motor di udara sepanas ini agar aktingnya meyakinkan. "Modal sih gampang. Kamu tahu tidak ada program pemerintah yang menyalurkan kredit untuk UMKM macam kamu ini?"

"Memangnya ada, Mas? Pasti syaratnya susah deh. Harus ada ijin usaha tidak sih?" tanya Mawar yang begitu penasaran.

"Syarat sih ada, namun pasti dipermudah. Tujuannya membantu rakyat, tak akan dipersulit asal kamu memenuhi kriterianya."

"Kriterianya apa ya Mas?"

"Teman saya yang lebih tahu. Kamu mau saya hubungi teman saya yang bekerja di sana?" Rendi senang karena Mawar sudah masuk dalam perangkapnya.

"Boleh, Mas. Kalau Mas Rendi bisa bantu, aku senang sekali," jawab Mawar.

Rendi tersenyum dan tak sengaja melihat bekas kissmark di leher Mawar. Pasti perbuatan bosnya yang mau pamer ke semua fans Mawar. "Nanti saya kabari. Boleh saya bertemu Djiwa?"

"Boleh, Mas. Masuk saja. Mas Djiwa sedang bekerja," jawab Mawar.

Rendi pun masuk untuk melapor pada Djiwa. "Blender beres dan untuk masalah pinjaman juga Mawar terlihat tertarik."

"Bagus. Besok akting kalian tak boleh jelek ya! Bilang sama Mawar kalau kalian bisa memberi modal 1 Milyar," kata Djiwa penuh semangat.

Rendi geleng-geleng kepala mendengarnya. "Bos, kalau 1 Milyar, Mawar akan curiga. Surat ijin usaha tidak ada, jaminan pun tidak ada. Yang logis dong!" protes Rendi.

"Iya, juga ya." Djiwa terlihat berpikir keras.

"Makanya bos, jangan kebanyakan bikin tanda kepemilikan di leher Mawar," sindir Rendi.

"Tau aja lo, keren 'kan? Gila, Mawar tuh memang beda ya? Enggak ada bosennya nih adik gue minta jatah. Kalau enggak mikir Mawar laper dan lelah, bakal gue hajar terus semalam suntuk," kata Djiwa sambil tersenyum bangga.

"Hajar ... hajar aja. Nih kerjaan kantor dihajar. Bos besar udah nanyain nih kenapa lama banget di acc? Kalau bos besar tau lo lagi honey moon? Habis deh hidupnya Mawar!" kata Rendi tanpa filter.

"Hidup aku habis? Habis kenapa ya, Mas?" tanya Mawar yang baru masuk ke dalam rumah. "Bos besar itu siapa?"

****

1
Ulufi Dewi
ini kelanjutan kisah rendi dan lily ada ga Thor....
Ulufi Dewi
hebat klo dunia Maya cpat sat set..... lah klo dunia nyata bertahun-tahun contohnya yg lautan dpagarin sampai sekarang hilang berita peristiwa sambo dan ijasah presiden aja blm tuntas
negara Konoha kebanyakan beking and bekap.......
Aysana Shanim
🤣🤣🤣
Aysana Shanim
Takut tanda tanda nih.. hampir di semua novel kak Mizz ada adegan tinggal tinggalan soalnya 😭
Aysana Shanim
Bayangin muka tengilnyaaa hahaha
Aysana Shanim
Pasti di kira babi ngepet 🤣🤣🤣😭
Aysana Shanim
Wkwkwk ini mode serius tapi bikin ngakak terus 🤣🤣
Aysana Shanim
Yasalaaam bikin ngakak aja 🤣
Aysana Shanim
🤣🤣😭
Aysana Shanim
Keinget maya 🤣🤣🤣🙏
Aysana Shanim
🤣🤣🤣
indira kusuma wardani
kereen
Amat Basery
Luar biasa
✨️ɛ.
Mama Sri panoetan kita semua..
Novi Wulandari yurri
baru mampir baca di novelnya kak lg setelah 3 tahun berhenti baca novel
Triana Mustafa
lihat Bapak² ngomong.......berasa kayak kampanye 😂
Ard@n
sukses selalu thooor👍👍👍🥰🥰🥰
Ard@n
Luar biasa
Ratna Dewi
lakone lah pokoke..Bu Sri...Bu Sri...
Ratna Dewi
top Pak Prabu...yeeaayy
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!