Janda Bohay

Janda Bohay

Angkasa Djiwa

Musik kencang yang menghentak membuat lelaki tampan itu melangkah ke lantai dansa dan menggoyangkan tubuhnya. Banyaknya alkohol yang masuk ke dalam tubuh membuatnya merasa bahagia menikmati malam penuh surga dunia.

Hal itu yang lelaki tampan itu ingat sebelum sebuah tangan menggoyangkan tubuhnya. "Mas, bangun Mas! Mas masih hidup bukan?"

Lelaki itu membuka mata dan melihat wanita cantik bak malaikat di depannya. "Untunglah Mas masih hidup. Kenapa tiduran di sini? Enggak pakai baju lagi!" kata wanita cantik tersebut.

Lelaki itu lalu membuka matanya lebih lebar dan melihat sekelilingnya. Ia merasa asing dengan tempat ini. Ia pun duduk dan melihat keadaan dirinya.

Lelaki tampan tersebut terkejut saat mendapati dirinya hanya memakai celana pendek. Tak ada kemeja mahal dan barang-barang miliknya yang lain. Satu pertanyaan berhasil keluar dari mulutnya. "Aku ada dimana?"

****

Angkasa Djiwa dengan patuh mengikuti wanita cantik di depannya. Djiwa tidak mau warga kampung menggerebek dirinya yang hanya memakai celana pendek saja. Untunglah wanita cantik tersebut meminjamkan jaket yang dikenakannya pada Djiwa. Wajah tampan Djiwa masih terlihat meski hanya memakai celana pendek dan jaket sempit milik wanita cantik di depannya.

"Mas habis kecopetan ya? Atau habis kena hipnotis?" tanya wanita tersebut yang membawa banyak belanjaan di kedua tangannya.

Djiwa bingung mau menjawab apa. Ia bahkan belum mengingat apa yang terjadi semalam. Namun kebiasaannya membual dan berakting natural seakan bualannya itu adalah kenyataan kembali ia praktikkan. "Iya, Mbak. Kayaknya saya dihipnotis deh. Saya masih agak linglung. Ngomong-ngomong, kita mau ke mana?" tanya Djiwa dengan suara yang dibuat begitu memelas.

"Ke rumah saya saja dulu. Tak Mungkin Mas saya tinggalkan di pos ronda seperti tadi. Beruntung sekarang jarang ada yang ronda malam, maklum Jakarta beda dengan di kampung yang masih rajin mengadakan ronda. Sebentar lagi, adzan subuh akan berkumandang. Bisa-bisa warga di sini tahu tentang Mas dan malah panjang urusannya." Wanita cantik itu ternyata baik hati dan mau menolong. Djiwa tak menyangka bahwa masih ada wanita yang dengan tulus mau menolongnya padahal saat ini ia tidak memiliki apapun.

Mereka pun sampai di rumah kontrakan kecil milik wanita cantik tersebut. Wanita tersebut membuka pintu sambil melihat kiri kanan dan lalu mempersilakan Djiwa untuk masuk ke dalam. Seperti takut ketahuan tetangga karena membawa masuk lelaki yang bukan mahramnya.

"Silakan duduk dulu, Mas. Saya akan ambilkan baju untuk Mas pakai. Udara subuh hari masih dingin, nanti Mas sakit," kata wanita cantik tersebut.

Djiwa pun menurut. Ia duduk di ruang tamu rumah kontrakan kecil yang terlihat begitu nyaman. Ada sebuah TV 14 inch yang masih berbentuk tabung. Bagi Djiwa, itu adalah salah satu benda prasejarah yang sudah lama sekali tidak pernah Ia lihat. Di bawahnya ada DVD yang membuat Djiwa menahan tawa penuh ejekan.

"Ya ampun, zaman sekarang masih aja ada orang yang nonton pakai tv tabung dan DVD? Memangnya wanita ini tidak kenal yang namanya YouTube apa?" batin Djiwa.

Tak lama kemudian, wanita tersebut keluar dengan membawa pakaian dan secangkir teh manis panas untuk Djiwa. "Silakan dipakai, Mas, bajunya. Semoga cukup ya. Mas boleh pakai kamar mandi saya jika ingin mandi dahulu. Saya tak punya banyak baju laki-laki. Pakai yang ada saja. Diminum juga teh manisnya. Nanti agak siang Mas bisa pulang ke tempat Mas."

Djiwa agak bingung dengan perkataan wanita cantik tersebut. Maksudnya tidak punya banyak baju laki-laki apa ya? Djiwa juga mulai ragu pada wanita cantik di depannya. Kenapa wanita itu berani mengajak seorang laki-laki yang baru ia temui ke rumah? Bukankah wanita lain akan takut dan kabur? Djiwa tak bisa menyembunyikan semua rasa penasarannya. Djiwa pun langsung bertanya pada wanita tersebut.

"Mbak tidak takut dengan saya?" tanya Djiwa.

Wanita cantik tersebut malah tersenyum. Deretan gigi putih dan senyum menawannya malah membuat Djiwa semakin terpukau akan kecantikannya. "Ada tempat yang isinya orang-orang yang lebih menakutkan dari Mas yang pernah saya tinggali. Jadi kalau melihat Mas, saya biasa saja. Tidak takut."

Wow!

Djiwa makin terpesona dengan wanita cantik di depannya. "Perkenalkan, saya Djiwa. Mbak namanya siapa? Maaf tadi saya agak bingung jadi belum memperkenalkan nama saya."

Djiwa mengulurkan tangannya dan disambut dengan wanita cantik tersebut. "Mawar. Panggil saja saya Mawar."

"Nama asli itu, Mbak? Soalnya kayak di TV, penjual bakso borax juga sering disamarkan namanya jadi Mawar," celetuk Djiwa.

Mawar kembali tertawa. "Itu nama asli saya, Mas. Bukan penjual bakso borax, tapi saya penjual ayam geprek." Mawar menunjuk etalase depan rumahnya. Ada spanduk besar bertuliskan AYAM GEPREK DAN PENYET MAWAR.

"Mas Djiwa sebaiknya mandi dan ganti baju dulu deh. Saya mau siap-siap untuk jualan. Tak enak kalau ada tetangga yang lihat, pemandangan Mas membuat orang berpikir lain nanti," ujar Mawar.

Djiwa merasa kikuk dengan penampilannya yang hanya memakai celana pendek saja. "Iya, Mbak Mawar. Permisi ya saya numpang ke kamar mandinya."

Djiwa pamit ke dalam kamar mandi dan menutup pintu rapat. Djiwa menyalakan air keran dan mengguyur kepalanya dengan air dingin, berharap air dingin akan membantunya mengingat apa yang terjadi semalam.

Djiwa perlahan mulai teringat apa yang terjadi semalam, potongan ingatan bersatu menjadi ingatan yang utuh. Djiwa ingat dirinya sedang di club malam. Alkohol yang diteguknya sudah mencapai batas wajarnya. Ia mulai mabuk namun masih ingin menikmati malam bersama gadis-gadis yang memujanya.

Djiwa berjalan ke tengah dan mulai dikerubuti wanita cantik. Semua menatapnya dengan tatapan memuja. Semua wanita mengidolakannya. Siapa yang tak mau dengan pengusaha kaya raya yang sukses di usia muda, Angkasa Djiwa?

"Djiwa! Mau sama aku saja?" goda wanita cantik dengan baju seksi warna merah maroon.

"Ke kostan aku aja mau? Aku akan membuat kamu puas malam ini," kata wanita cantik yang tiba-tiba mengalungkan tangannya di leher Djiwa.

Djiwa tersenyum bangga. Dirinya begitu populer. Dirinya begitu dipuja. Siapapun wanita yang ia mau, tinggal tunjuk saja.

"Wa, ada barang bagus. Mau enggak?" tanya salah seorang teman Djiwa yang tiba-tiba datang menghampirinya.

Tawaran dari temannya tersebut membuat Djiwa lebih tertarik. Barang baru yang dimaksud bukan narkoba, melainkan gadis cantik yang baru bergabung bersama Mami Ina. Biasanya masih perawan atau minimal masih gress.

"Mau!" Djiwa meninggalkan gadis-gadis cantik yang mengelilinginya dan mengikuti langkah Adiyaksa, teman yang sering mengajaknya bersenang-senang yang biasa dipanggil Aksa.

Aksa mengajak Djiwa ke tempat duduk yang terletak di ujung. Sudah ada wanita cantik yang berwajah lugu di sana. "Gue tau selera lo. Pasti yang masih ori bukan?" tanya Aksa sambil tersenyum penuh maksud.

"Yoi. Bosan sama yang sudah pemain. Mau yang masih gress," jawab Djiwa.

Djiwa pun duduk di samping gadis berwajah lugu dengan tangan kiri memeluk pinggang gadis lugu tersebut dan tangan kanan meneguk minuman sampai akhirnya Djiwa kehilangan kesadaran dan berakhir di pos ronda.

"Aksa sialan! Awas lo ya!"

****

Terpopuler

Comments

Elsi 🌻

Elsi 🌻

horang kayah shombong amatt..

2024-08-29

0

Tri Sulistyowati

Tri Sulistyowati

salah sendiri

2023-07-30

1

Abie Mas

Abie Mas

ape bgt kamu djiwa

2023-07-23

1

lihat semua
Episodes
1 Angkasa Djiwa
2 Djiwa si Jago Akting
3 Tiga Fans Laki-laki
4 Tunangan Palsu
5 Asisten Harus Menuruti Perintah Atasan
6 Sekuat Mungkin Menahan Diri
7 Pengalaman Pertama Djiwa
8 Menguak Masa Lalu Mawar
9 Pemuda Berkulit Hitam
10 Strategi Djiwa
11 Memajukan Bisnis Milik Mawar
12 Kencan Pertama
13 Kencan Versi Berbeda
14 Cerita Mawar
15 Pemberian Mawar
16 Kecupan di Pipi
17 Kehendak Kedua Orang Tua Djiwa
18 Lelaki Berseragam Cokelat
19 Oleh-oleh Untuk Neng Mawar
20 Sambutan Kepulangan Djiwa
21 Bukan Settingan
22 Protes Rendi
23 Pernikahan Sederhana
24 Siang Pertama Bukan Malam Pertama
25 Menikmati Hari Berdua
26 Hadiah Door Prize
27 Proses Pencairan Kredit
28 Pindah Tempat Jualan
29 Pembukaan Warung Mawar
30 Lily Adalah Sahabatku
31 Perjodohan
32 Pembicaraan di Halaman Belakang
33 Tangan Melati
34 Djiwa Tidak Mudah Menyerah
35 Tanpa Masker
36 Siang Untuk Mawar
37 Malam Untuk Melati
38 Thinwall
39 Warung Janda Bohay
40 Kedatangan Melati
41 Memecah Masalah Satu Demi Satu
42 Balas Dendam
43 Diskusi Sambil Pijat
44 Curiga
45 Takut
46 Ruang Meeting
47 Martabak Manis
48 Dua Body Guard
49 Perkelahian Dengan Preman Pasar
50 Menginterogasi Jamal
51 Cerita Jamal
52 Menenangkan Mawar
53 Rekaman Video
54 Pujian Untuk Melati
55 Curahan Hati Mawar
56 Pendapat Pemuda Berkulit Hitam
57 Majalah Bisnis
58 Sindiran Mawar
59 Hasil Belajar Mawar
60 Djiwa yang Pusing
61 Mawar Vs Melati
62 Pasukan Melati
63 Permintaan Maaf Djiwa
64 Menjawab Semua dengan Jujur
65 Mengadu
66 Penyelidikan Pak Prabu
67 Disidang
68 Ketidaksetujuan Mama dan Papa Djiwa
69 Kedutan di Mata
70 Bukan Sinetron Ikan Terbang
71 Kesedihan Mawar
72 Dukungan dari Orang di Sekitar
73 Interogasi Ibu Mina
74 Masakan Chef Mawar
75 Perhatian Ibu Mina
76 Hasil Test Pack
77 Kedatangan Ibu-ibu Arisan
78 Jebakan Anton
79 Kabur
80 Lagi-lagi Menyamar
81 Mahasiswa Magang Gadungan
82 Ibu-ibu Arisan
83 Periksa Kehamilan
84 Aksi Pembalasan
85 Kekuatan Netijen
86 Bola Panas
87 Merindukan Djiwa
88 Kartu As
89 Hadiah Untuk Anak Buah
90 Ada Yang Aneh
91 Tidak Full Power
92 Jalan-jalan Di Mall Bersama Bumil
93 Wanita Misterius
94 Hukuman Untuk Keluarga Melati
95 Bertemu Jamal
96 Tak Kunjung Menyesal
97 Memperkenalkan Mawar ke Karyawan
98 Survey ke Panti Asuhan
99 White and Gold
100 Interupsi
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Angkasa Djiwa
2
Djiwa si Jago Akting
3
Tiga Fans Laki-laki
4
Tunangan Palsu
5
Asisten Harus Menuruti Perintah Atasan
6
Sekuat Mungkin Menahan Diri
7
Pengalaman Pertama Djiwa
8
Menguak Masa Lalu Mawar
9
Pemuda Berkulit Hitam
10
Strategi Djiwa
11
Memajukan Bisnis Milik Mawar
12
Kencan Pertama
13
Kencan Versi Berbeda
14
Cerita Mawar
15
Pemberian Mawar
16
Kecupan di Pipi
17
Kehendak Kedua Orang Tua Djiwa
18
Lelaki Berseragam Cokelat
19
Oleh-oleh Untuk Neng Mawar
20
Sambutan Kepulangan Djiwa
21
Bukan Settingan
22
Protes Rendi
23
Pernikahan Sederhana
24
Siang Pertama Bukan Malam Pertama
25
Menikmati Hari Berdua
26
Hadiah Door Prize
27
Proses Pencairan Kredit
28
Pindah Tempat Jualan
29
Pembukaan Warung Mawar
30
Lily Adalah Sahabatku
31
Perjodohan
32
Pembicaraan di Halaman Belakang
33
Tangan Melati
34
Djiwa Tidak Mudah Menyerah
35
Tanpa Masker
36
Siang Untuk Mawar
37
Malam Untuk Melati
38
Thinwall
39
Warung Janda Bohay
40
Kedatangan Melati
41
Memecah Masalah Satu Demi Satu
42
Balas Dendam
43
Diskusi Sambil Pijat
44
Curiga
45
Takut
46
Ruang Meeting
47
Martabak Manis
48
Dua Body Guard
49
Perkelahian Dengan Preman Pasar
50
Menginterogasi Jamal
51
Cerita Jamal
52
Menenangkan Mawar
53
Rekaman Video
54
Pujian Untuk Melati
55
Curahan Hati Mawar
56
Pendapat Pemuda Berkulit Hitam
57
Majalah Bisnis
58
Sindiran Mawar
59
Hasil Belajar Mawar
60
Djiwa yang Pusing
61
Mawar Vs Melati
62
Pasukan Melati
63
Permintaan Maaf Djiwa
64
Menjawab Semua dengan Jujur
65
Mengadu
66
Penyelidikan Pak Prabu
67
Disidang
68
Ketidaksetujuan Mama dan Papa Djiwa
69
Kedutan di Mata
70
Bukan Sinetron Ikan Terbang
71
Kesedihan Mawar
72
Dukungan dari Orang di Sekitar
73
Interogasi Ibu Mina
74
Masakan Chef Mawar
75
Perhatian Ibu Mina
76
Hasil Test Pack
77
Kedatangan Ibu-ibu Arisan
78
Jebakan Anton
79
Kabur
80
Lagi-lagi Menyamar
81
Mahasiswa Magang Gadungan
82
Ibu-ibu Arisan
83
Periksa Kehamilan
84
Aksi Pembalasan
85
Kekuatan Netijen
86
Bola Panas
87
Merindukan Djiwa
88
Kartu As
89
Hadiah Untuk Anak Buah
90
Ada Yang Aneh
91
Tidak Full Power
92
Jalan-jalan Di Mall Bersama Bumil
93
Wanita Misterius
94
Hukuman Untuk Keluarga Melati
95
Bertemu Jamal
96
Tak Kunjung Menyesal
97
Memperkenalkan Mawar ke Karyawan
98
Survey ke Panti Asuhan
99
White and Gold
100
Interupsi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!